Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 22 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anisa Hermawan
Abstrak :
Penelitian ini mendeskripsikan pemikiran Mohammad Natsir yang berkaitan dengan konvergensi pendidikan. Pemikiran tersebut keterkaitan dengan kebijakan sistem pendidikan nasional pertama 1950-1954 yang unik dan penting bagi Natsir untuk diimplementasikan. Permasalahan utama tugas akhir ini adalah “Bagaimana pemikiran konvergensi pendidikan Natsir terimplementasi dalam sistem pendidikan nasional 1950- 1954” melalui serangkaian metode penelitian sejarah, yaitu heuristik, verifikasi, interpretasi dan historiografi yang didasarkan pada sumber primer meliputi arsip undang- undang sistem pendidikan nasional tahun 1950-1954 dan sumber sekunder berupa buku Capita Selekta jilid I-III buah karya pemikiran Mohammad Natsir, artikel, jurnal, tesis dan skripsi pendidikan. Berbeda dari kajian-kajian pemikiran Natsir sebelumnya yang berfokus pada satu sudut pandang, baik politik atau keislaman. Penelitian ini mampu memberi pemikiran baru dari sudut pandang konvergensi pendidikan yang terimplementasi dalam produk hukum sistem pendidikan nasional di Indonesia. Hasil penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa konvergensi pendidikan adalah “Memusatkan ragam ilmu pada satu titik temu, tanpa mengutamakan salah satu unsur tapi menguasai semua unsur di dalam tubuh pendidikan”. Konvergensi pendidikan dapat dirasakan manfaat dan keberhasilannya dalam implementasi Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional 1950-1954 sebagai upaya perbaikan dari kemajuan pendidikan dan pengajaran secara inklusif. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menambah khazanah sejarah pemikiran dan pendidikan Indonesia. ......This research will explain thoughts of Mohammad Natsir related to the idea of educational convergence. This thought is related to the policy of the first national education system in 1950-1954 which is considered unique and important for Natsir to implement. The main problem of this final project is "How was Natsir's thought of educational convergence implemented in the 1950-1954 national education system" through the stages of historical research methods namely heuristics, verification, interpretation and historiography originating from primary sources including archives of the national education system laws of 1950-1954 and secondary sources in the form of Kapita Selekta volumes I-III by Mohammad Natsir, articles, journals, educational thesis and thesis. In contrast to previous studies on Natsir's thought which generally focused on one point of view, both political and Islamic. This research is able to provide new thinking from the point of view of educational convergence which is implemented in the legal products of the national education system in Indonesia. The results of this study indicate the conclusion that educational convergence is "Concentrating various knowledge at one meeting point, without prioritizing one element but mastering all elements in the body of education". The benefits and success of educational convergence can be felt in the implementation of the 1950-1954 National Education System Law as an effort to increase the progress of inclusive education and advertising. This research aims to add to the treasures of the history of Indonesian thought and education.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Informasi dan Humas Kemdiknas, 2010
DIMELAP
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
There needs to be good will among public education policy makers at national among and regional levels to the point of even inviting representatives from teachers at the local level to participate in the making of the curriculum, asking to be involved in the management of the educational process, soliciting their help in the plan at all levels, asking them to assist in the periodical assessments and following them up on it. These teachers should, in fact, be and actually are at the front line the effort to provide national policy for the system of education and should be actively involved in its Any educational system should aim at the eradication of poverty from society and, at the same time, out of justice, to provide education to everyone and for everyone. These principles really need to be followed considering the variety o the situations of people who are living in Indonesia.
ARETE 2:1 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Peristiwa Mahardika
Abstrak :
ABSTRAK
Pendidikan menjadi sarana strategis dalam meningkatkan mutu sumber daya manusia dan seringkali dijadikan sebagai salah satu tolok ukur bagi tingkat kemajuan suatu bangsa. Prestasi belajar peserta didik merupakan salah satu indikator kualitas pendidikan di Indonesia. Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan adalah dengan menetapkan Standar Nasional Pendidikan yang mengatur kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan masing-masing komponen dalam standar nasional pendidikan serta pengaruh antara capaian standar nasional pendidikan dengan prestasi belajar siswa. Penelitian ini menggunakan model kausalitas atau hubungan pengaruh untuk menguji hipotesis yang diajukan maka teknik analisis yang dipakai adalah SEM Structural Equation Modelling . Hasil dari penelitian ini adalah seluruh variabel input yaitu Standar Isi, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana, dan Standar Pembiayaan berpengaruh signifikan terhadap seluruh variabel proses yaitu Standar Proses, Standar Penilaian, dan Standar Pembiayaan. Pada ranah output, seluruh variabel proses yaitu Standar Proses, Standar Penilaian dan Standar Pengelolaan berpengaruh signifikan terhadap Standar Kompetensi Lulusan. Sedangkan Standar Proses dan Standar Penilaian berpengaruh signifikan terhadap Prestasi belajar Siswa, dan Standar Pengelolaan tidak berpengaruh signifikan terhadap Prestasi belajar Siswa. Jika dilihat dari pengaruh langsung antara komponen pada ranah input terhadap prestasi belajar siswa maka pengaruh terbesar yaitu Standar Isi melalui Standar Proses dengan besar pengaruh sebesar 0,070.
ABSTRACT
Education becomes a strategic tool in improving the quality of human resources and often serve as one of the benchmarks for the progress of a nation. Student learning achievement is one indicator of the quality of education in Indonesia. One of the efforts to improve the quality of education is to establish the National Education Standards that regulate minimum criteria on the education system throughout the territory of Indonesia. This study aims to analyze the relationship of each component in the national standard of education as well as the influence between the achievement of national standards of education with student achievement. This research uses causality model or influence relationship to test the hypothesis proposed then the analysis technique used is SEM Structural Equation Modeling . The results of this study are all input variables, namely Content Standards, Educator Standards and Educational Personnel, Standard of Facilities and Infrastructure, and Financing Standards have significant effect on all process variables namely Process Standards, Assessment Standards, and Financing Standards. In the output realm, all process variables are Process Standards, Assessment Standards and Management Standards have a significant effect on Graduates Competency Standards. While the Standard Process and Standards Assessment has a significant effect on Student Achievement, and Management Standards have no significant effect on Student Achievement. If seen from direct influence between component at input area to student achievement hence the biggest influence that is Standard Content through Standard Process with big influence equal to 0,070.
2018
T51329
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
cover
Jakarta: Badan Pertimbangan Pendidikan Nasional, 1998
379.598 Ind m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yaumil Chairiah
Abstrak :

Paling sedikit ada tiga alasan mengapa saya memilih judul ini. Alasan pertama ada kaitannya dengan keperdulian Psikologi terhadap pengembangan sumber daya manusia di negara kita, mengingat pembangunan nasional tahap kedua nanti memang akan sangat mengandalkan warga masyarakat yang berkualitas. Psikologi sebagai suatu ilmu yang mempelajari perilaku manusia telah diakui sebagai suatu bidang studi yang memiliki metodologi yang tangguh dan objektif serta telah pula dianggap sebagai suatu teknologi maju dalam rekayasa pengembangan tingkah laku manusia (Mulyono Gandadiputra, 1982). Program studi Psikologi dapat memberi sumbangan dalam pengembangan pendidikan menuju pencapaian Tujuan Pendidikan Nasional seperti digariskan oleh Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Alasan kedua adalah pertimbangan bahwa pendidikan nasional di negara kita perlu dibina dan dikembangkan sebaik-baiknya agar merata dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Tugas ini adalah amat berat, maka tidak mungkin dipikul sendiri oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Para ahli diharapkan dapat memberi sumbangan saran, pemikiran dan dukungan keahliannya untuk dapat memelihara, menumbuhkan, meningkatkan dan mengembangkan pendidikan nasional (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, pada acara dialog para ahli pendidikan negara Selatan-Selatan dan Utara-Selatan di Bandung, 17 Mei 1993). Alasan ketiga adaalah untuk ikut urun rembug mencarikan "seutas benang merah", yang dapat memperkecil kontroversi yang timbul dalam masyarakat dewasa ini; tentang siap atau tidak siap pakainya sumber daya manusia setelah mereka mengikuti pendidikan formal.

Beberapa tahun yang 1a1u, UNESCO telah menugaskan Torsten Husen, seorang pendidik kenamaan berkebangsaan Swedia yang telah banyak menulis buku bermutu tentang pendidikan, untuk membuat prediksi tentang kecenderungan pendidikan di dunia sebagai akibat proses globalisasi (Torsten Husen, 1990).

Torsten Husen meramalkan, bahwa banyak negara di dunia akan berkembang menjadi negara industri bahkan akan mencapai tahap pasca industri. Selanjutnya menurut Torsten Husen: "These societies have some interrelated characteristics which constitute a pervasive syndrome of the science-dominated, high technology information society" (him. 46).

Menurut Torsten Husen, dalam era globalisasi, perlu diperhatikan beberapa karakteristik masyarakat yang dianggap terkait dengan perkembangan pendidikan dan akan mempengaruhi kebijakan dan pengambilan keputusan pendidikan.

Jakarta: UI-Press, 1993
PGB 0393
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Mulyono Gandadiputra
Abstrak :

Perkenankanlah saya pertama-tama memanjatkan puji syukur ke hadhirat Allah SWT atas kurnia dan rahmat-Nya meridhoi kita untuk hadir berkumpul di sini dan kepada saya untuk menyampaikan pidato pengukuhan sebagai Guru Besar Tetap dalam mata pelajaran Psikologi pada Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Gagasan saya untuk memilih judul pidato yang berbunyi "Psikologi dan pembentukan kepribadian yang terintegrasi" timbul pertama-tama dari pengenalan saya sebagai seorang tenaga pengajar dalam bidang yang bersibuk diri dengan permasalahan hidup manusia dalam suatu negara berkembang yang sedang membangun. Seorang tenaga pengajar dari suatu universitas di negara ini hidup dalam dunia pendidikan. Ia memperoleh beban tugas untuk mendidik mahasiswa sebagai manusia muda dalam masyarakat yang sedang berkembang dengan dasar-dasar pendidikan tertentu dan arah tujuan yang tertentu pula. Tugas ini tentu akan terasa sangat berat bila pandangan diarahkan pada sifat manusia yang kompleks dan hidup dalam masyarakat yang kompleks pula.

Dalam kesempatan ini perkenankanlah saya mengemukakan pandangan-pandangan tentang asumsi-asumsi mengenai manusia, tentang pendidikan, dan tentang prospek pendidikan psikologi di Indonesia. Pandangan-pandangan yang saya kemukakan ini beranjak dari bahan-bahan bacaan, pembicaraan-pembicaraan dalam berbagai forum dan dari pengalaman pribadi selama ini.

Psikologi dewasa ini telah dianggap sebagai suatu disiplin ilmu yang berdiri sendiri dilihat dari sudut metodologi penelitian dan sifat keilmiahannya serta dianggap sebagai salah satu ilmu yang perlu bekerja sama dengan disiplin-disiplin ilmu lainnya dalam menelaah obyek studinya yang dikenal kompleks, yaitu manusia. Di samping itu, psikologi dewasa ini telah dianggap sebagai teknologi yaitu menggunakan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan untuk menolong manusia mengatasi permasalahan-permasalahan hidup yang dihadapinya. Dewasa ini banyak sarjana yang nafkahnya tergantung pada bidang psikologi atau salah satu bidang daripadanya. Karenanya, psikologi dewasa ini telah dianggap pula sebagai suatu profesi.

Psikologi merupakan suatu disiplin ilmu yang bersibuk diri dengan manusia. Berbagai macam teori telah diciptakan untuk menggarap kemampuan akal dan penggunaannya dalam kehidupan manusia, misalnya teori Spearman (1927), teori Piaget (1952), teori Guilford (1956) dan lain lain. Pribadi manusia juga merupakan suatu potensi yang dapat dikembangkan untuk kepentingan manusia dan lingkungannya. Sejak dari Aristoteles sampai pada Bloom, bahkan sampai dengan sekarang ini orang telah mengetahui bahwa secara teoritis semua potensi manusia dapat dikategorikan pada apa yang disebut : (1) Cognitive Psychomotor Domain (Kawasan Psiko-Gerak) yang dalam percakapan Domain (Kawasan Akal), (2) Affective Domain (Kawasan Perasaan), dan (3) kita sehari-hari barangkali sejalan dengan apa yang disebut cipta, rasa, karsa.

Jakarta: UI-Press, 1982
PGB 0394
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>