Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dadan Iskandar
Abstrak :
Permasalahan tesis ini difokuskan pada peran para awak redaksi dalam memproduksi isi media, khususnya dalam rapat redaksi, mengingat rapat tersebut dapat merupakan mekanisme yang memungkinkan munculnya preferensi ideologis dalam menempatkan berita, terutama di halaman depan. Dalam konteks Indonesia, khususnya & dalam masa transisi, mekanisme demikian belumlah terlalu jelas arah preferensi ideologisnya. Kalau demikian halnya, bagaimana awak redaksi memadukan nilai-nilai tematis, kebijakan surat kabar secara konsisten, lalu mengklaim menggunakan kriteria berita objektif untuk memutuskan penetapata (priming dan framing) berita? Bagaimana pula peran faktor lainnya? Aspek yang ditelaah dalam kerangka teori adalah seputar text dan talk sebagai sebuah wacana dengan perspektif ekonomi-politik kritis. Karena itu, text dan talk tidak hanya dianalisis secara tekstual, tetapi juga diintertekstualitaskan dengan produksi dan konsumsi teksnya. Terakhir, diintelektualitaskan dengan praktek sosial budaya, khususnya berkenaan dengan pers di Indonesia. Hal ini dilakukan untuk memperoleh gambaran yang lebih komprehensif mengenai proses produksi isi media dalam rapat redaksi. Secara metodologis, permasalahan tersebut dikaji dengan pendekatan kritis dengan menerapkan teknik observasi partisipan, wawancara mendalam, analisis framing, aralisis percakapan dan analisis intelektual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Media Indonesia cenderung menampilkan pemberitaan kasus Bank Bali dalam frame "skandal money politics" dibanding frame "pemulihan ekonomi" maupun "prosedur legal formal". Frame 'skandal' senyatanya merupakan akhir dari rantai komunikasi yang pada tahap rapat redaksi telah dipancangkan. Bahwa pilihnn `skandal' merupakan suatu kesengajaan, dengan mengelaborasi eksemplar-eksemplar `skandal' yang melibatkan orang nomor satu, ketika menugaskan awak redaksi yang berposisi paling rendah. Bahwa priming atas kasus Bank Bali lebih merupakan inisiatif pemilik Media Indonesia yang merangkap menjadi Pemimpin Umum dan kesediaan bawahannya (awak redaksi) menjalankan inisiatif tersebut karena alasan ekonomis, di antaranya. Bahwa kesediaan para editor bukanlah tanpa perjuangan melawan keseragaman isi media, sehingga priming isi Media Indonesia merupakan dinamika struktur dalam memproduksi isi Media Indonesia. Tehadap pemberitaan kasus Bank Bali, banyak perhatian yang diberikan khalayak Media Indonesia di Jabotabek, karena kasus ini dikaitkan dengan para pemegang kekuasaan yang tengah mendapat sorotan tajam dari publik dan sejalan dengan semangat reformasi. Di samping itu, kasus ini pemulihan ekonomi yang menjadi keprihatinan seluruh lapisan masyarakat. Dengan memberitakan kasus Bank Bali diharapkan oplah Media Indonesia meningkat. Nyatanya tidak selalu demikian. Di sisi lain, kemenangan PDI Perjuangan dari Golkar (dalam pemilu Juni 1995 telah memberi landasan untuk mengungkap sisi buruk Golkar yang selama 32 tahun lalu tak bisa diungkap dengan leluasa. Sebaliknya, memberi landasan untuk bergantung pada PDI Perjuangan, dengan membingkai PDI-P sebagai pahlawan.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T3027
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mulyani
Abstrak :
Tesis ini membahas penerbilan suratkabar dua edisi dalam sehari oleh harian Sepurar Indonesia duri perspektif ekonomi media. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Temuan dianalisis dengan Model Organisasi IndusLri yang membahas stmktur pasar (marker srructure), strategilperilaku (conduc0 dan kinerja Gzerformcmce). Hasil temuan menunjukkan bahwa kondisi struktur pasar suratkabar yang oligopoli mcmpengaruhi stmtegi/perilaku harian Sepurar Indonesia dalam menerbitkan suratkabar dua cdisi dalam schari. Se}anjutnya, strategi/perilaku ini berpengaruh pada kinerja perusahaan, yakni meningkatnya tingkat kepembacaan dan oplah halian ini. Namun dalam perjalanannya, penerbitan edisi sore terpaksa dihentikan semenrara, karena meningkamya harga kertas koran sehingga biaya produksi menjadi tidak rasional. Selain itu, pcmasaran produk juga agak terkcndala di tingkal agen karena agen- agen lama kebanyakan sudah dikendalikan oleh koran-koran besar. Sementara pcmasukan iklan untuk edisi sore masih sedikit. ......This thesis discusses the publication of Seputar Indonesia daily nom the perspective of media economics. This study is a qualitative research with a descriptive design. The finding is analysed by Industrial Organization Model discussing market structure, conduct and perfomiance. The finding shows that the market structure, condition of an oligopolic newspaper influences the newspapcr’s conduct in publishing the newspaper twice a day, moming and aliemoon edition. This conduct influences thc corporate perfonnance, namely the increase of readerships and circulation. But in the process, the publication of attemoon editions had to be temporarily stopped, since the price of paper for newspaper riscd then the production cost became irrational. Morever, the product marketing found obstacles in agency levels because most existing agencies had been controlled by major newspaper. Meanwhile advertisement income for the aftemoon edition was still low.
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T33839
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Williams, Herbert Lee
Ames: The Iowa State University Press, 1978
658.91 WIL n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Elfriede Nur Alail
Abstrak :
Pada era 1980-an pers Indonesia memasuki babak baru, yaitu ketika para konglomerat ramai7ramai memasuki dunia pers melalui modal yang mereka tanamkan. Fenomena ini kemudian melahirkan istilah pers konglomerat yang diartikan sebagai pers yang dibiayai konglomerat non pers dengan menempatkan wartawan profesional sebagai mitre minoritas yang dijamin dengan 20 persen saham perusahaan. Hadirnya pers konglomerat banvak menimbulkan perdebaten di kalangan pers. Perdebatan muncul , karena kekhawatiran bahwa fungsi ideal pers sebagai alat kontrol masyarakat akan dikalahkan oleh kepentingan bisnis pemodal. Perdebatan tentang fenomena pers konglomerat menjadi menarik, manakala pada sebuah kasus, pers dihadapkan pada pilihen yang. dilematis membela kepentingan modal atau membela kepentingan publik. Dalam konteks permasalahan tersebut, peneliti indin membandingkan cara pemberitaan kasus pendalihan fundsi kawasan hutan Angke Kapuk menjadi kawasan pembangunan perumahan mewah Pantai Indah Kapuk (PIK) pada harian Indonesia, Neraca dan Kompas. Pilihan atas kasus PIK penelitian ambil berdasarkan dua pertimbangan. Pertama, kasus ini menyangkut kepentingan publik sehingga mendapat perhatian besar dari pers. Kedua, salah seorang komisaris PT Mandara Permai -- developer proyek PIK -- adalah juga salah seorang pemegang saham pada PT Jurnalindo Aksara Grafika, penerbit harian ekonomi Bisnis Indonesia. Sehingga, keterkaitan antara kepemilikan surat kabar dengan cara pemberitaan akan tampak. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian dilakukan dengan metode penelitian analisis isi kualitatif yang dilakukan terhadap berita-berita tentang RIK setelah baniir tol. Sediyatmo sebagai akibat reklamasi kawasan Hutan Angke Kapuk untuk pembangunan proyek. PIK. Analisis isi kualitatif ini disertai dengan analisis isi kuantitatif selama kurun waktu September 1992-januari 1993 (periode ketika kasus ini mulai muncul hinaga mereda).dan wawancara terhadap beberapa wartawan ketiaa surat kabar obyek penelitian yang meliput kasus PIK. Dari hasil penelitian diketahui bahwa, kaitan antara pemilik saham ,surat kabar dengan cara pemberitaan kasus yang menyangkut kepentingan pemilik saham ada dalam bentuk tekanan ekonomi (economic constrains), Economic Constrain yang dilancarkan tidak secara tranparan tersebut membuat harian Bisnis Indonesia tidak mempunyai kebebasan sebagaimana harian Neraca dan Kompas.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
S4135
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ashari
Abstrak :
Tesis ini membahas tentang jurnalis suratkabar dalam menghadapi perubahan lingkungan kerja sebagai akibat penerapan teknologi digital oleh perusahaannya. Adopsi teknologi digital oleh perusahaan media kerap menimbulkan tegangan antara jurnalis dengan manajemen. Tesis ini melihat perubahan lingkungan kerja yang dialami oleh jurnalis tidak terlepas dari posisinya di dalam arena jurnalistik yang tengah berada dalam dominasi kapitalisme digital. Jonathan Pace (2013) mendefinisikan kapitalisme digital sebagai persilangan antara kecenderungan struktur kapitalisme dengan proses-proses digital. Menurutnya, kapitalisme digital merupakan kumpulan proses, situs dan/atau momen, dimana teknologi digital memerantarai kecenderungan struktural kapitalisme, yakni akumulasi kapital. Dengan demikian, penelitian ini melihat jurnalis berada dalam dua relasi-sosial yang saling berlawanan, yakni jurnalis sebagai agen yang ditundukkan dalam relasi kuasa ekonomi, dimana ia sepenuhnya dipandang sebagai komoditi dan jurnalis sebagai agen yang menjalankan perannya, merealisasikan potensinya di arena jurnalistik, yakni arena yang sebenarnya memiliki nilai, prinsip, serta cara bermainnya tersendiri dan tidak sepenuhnya berdasarkan logika kuasa ekonomi. Penelitian ini menggunakan Teori Arena-Habitus-Kapital Pierre Bourdieu untuk menganalisis kontestasi jurnalis di arena jurnalistik yang didominasi oleh kapitalisme digital tersebut. Penelitian dilakukan terhadap empat subyek yang berprofesi jurnalis Pikiran Rakyat. Paradigma penelitian ini adalah paradigma kritis yang melihat ada hubungan kuasa di dalam praktik sosial agen. Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bila dominasi kapitalisme digital dalam media massa cetak, khususnya Pikiran Rakyat, berlangsung dari keterlibatannya dalam relasi pertukaran berbasis pasar komoditi media. Kompleksitas yang terjadi dari dominasi kapitalisme digital di “PR” mewujud ke dalam kontestasi jurnalisnya sebagaimana yang tecermin dalam subyek penelitian ini. Di tengah kontestasi subyek, kelas dominan memainkan peran yang menentukan melalui pendistribusian kuasanya ke dalam arena ......This thesis discusses newspaper journalists in dealing with changes in the work environment as a result of the application of digital technology by their companies. The adoption of digital technology by media companies often creates tension between journalists and management. This thesis observes that the changes in the work environment experienced by journalists cannot be separated from their position in the journalistic arena which is currently dominated by digital capitalism. Jonathan Pace (2013) defines digital capitalism as a cross between the structural tendencies of capitalism and digital processes. According to him, digital capitalism is a collection of processes, sites and / or moments, where digital technology mediates the structural tendency of capitalism, namely capital accumulation. Thus, this research sees journalists in two opposing social relations, namely journalists as agents who are subject to economic power relations, where they are fully viewed as commodities and journalists as agents who carry out their roles, realizing their potential in the journalistic arena, the arena which has its own values, principles, and ways of playing and is not entirely based on the logic of economic power. This study uses Pierre Bourdieu's Arena-Habitus-Kapital Theory to analyze journalists' contestation in the journalistic arena which is dominated by digital capitalism. The study was conducted on four subjects who are journalists. This research paradigm is a critical paradigm that sees a power relationship in the agent's social practice. The research method used is the case study method. The results obtained are trajectory or a description of the life experience of the subject where the habitus and capital are recorded. The results showed that the domination of digital capitalism in newspaper, especially in Pikiran Rakyat, took place from its involvement in exchange relations of commodity markets. The complexity that occurs from the domination of digital capitalism in "PR" manifests in its journalists' contestation as reflected in the informant of this study. In the midst of journalist contestation, the dominant class plays a decisive role through the distribution of power into the arena
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia , 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Safari
Abstrak :
Media massa memiliki. peran yang sentral dalam setiap pergulatan politi dan perubahan masyarakat. Sejak awal, sejarah media massa di Indonesia menunjukkan tiga tahap penting. Pertama, periode pra kemerdekaan. Dalam periode ini media massa berperan sebagai alat perjuangan melawan kolonial. Kedua, periode Orde-Lama. Dalam periode Orde Lama media massa di Indonesia bukan saja dijadikan sebagai alat perjuangan untuk melawan kembalinya kolonialisme Belanda tapi juga kelahiran-kelahiran media massa sudah diwarnai oleh semangat primordialisme dan ideologi yang beragam sehingga surat kabar dijadikan sebagai corong dan alaf perjuangan 'politik. Ketiga, periode Orde Baru Dalam tahap ini surat kabar tidak saja berfungsi sebagai alat pejuangan politik seperti yang diperlihatkan dalam peristiwa-peristiwa polotik nasional penting tahun 1966, tahun 1974, tahun 1978 bahkan sampai tahun 1990-an yang meyebabkan pembreidelan surat kabar secara besar-besaran, tetapi juga sejak tahun 1970-an surat kabar Indonesia telah memasuki era baru yakni era industti bisnis pers. Kebutuhan yang besar akan kapital menyebabkan dunia pers terjun dalam kolaborasi dengan pemilik modal dan pernilik perusahaan. Lebih jauh lagi, dunia pers bahkan terlibat dalam permainan oligopoli triangel, yaitu suatu bentuk kolaborasi antara pers, bisnis dan kekuasaan. Pengaruh kekuasaan dan dunia bisnis yang begitu besar menxebabkan pers menjadi tidak independen dan terpengaruh di dalam menyuarakan aspirasiaspirasinya, khususnya aspirasi politik. mereka. Skripsi ini secara sistematis me coba meneliti kaitan antara kekuasaan (ideologi dorninan) engan dimensi ideologis dan kecendeFungan politik dari kelompok-kelompok surat kabar kususnya Kompas, Merdeka dan Suara Karya. Metode yang digunakan adalah "analisis semiotika ." Metode ini membe.dkan langkah-langkah metodologis untuk menelusuri aspek ideologis dari suatti pesan mea ia terutama terletak dalam isi pesan yang non manifest. Dalarh meneliti ideologj dan kecen3erungan politik suatu media, analisis tidak saja diarahkan pada diskursus politik suatu pesan media tetapi juga memperhitungkari. kondisi-kondisi makro yang rnelingkupi asal-usul politik surat kabar dan kebijakim~kebijakan pemerintah dalam masalah kehidupan pers maupun sistem politik nasionaL Sedangkan fokus dari penelitian ini adalah diskursus isi tajuk rencana Kornpas
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S4091
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manulong, Diana Patricia
Abstrak :
Skripsi ini membahas representasi agenda media, khususnya surat kabar nasional dalam mengangkat isu-isu lingkungan. Kompas dan koran Tempo dipilih karena merupakan surat kabar nasional dengan oplah yang tinggi sehingga agendanya akan mempengaruhi agenda publik secara signifikan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode analisis isi. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa surat kabar di Indonesia belum memberikan perhatian kepada isu-isu lingkungan dan representasi lingkungan masih sangat terbatas pada isu-isu tertentu yang menarik khalayak dan berdampak besar. The focus of this study is the representation of the media agenda, especially national newspaper in reporting environmental issues. Kompas and Tempo newspaper was chosen because of its high circulation, thus the media agenda does effect the public agenda significantly. This is a quantitative study using content analysis method. The data analysis showed that the environmental issues in Indonesia hasn't been the national newspaper's concern. The environment issue that was discussed is very limited to certain issue that attracts the readers and has a big impact to the society.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Imas Yuliani
Abstrak :
ABSTRAK
15 Agustus 2017 lalu, Jepang memperingati Hari Berakhirnya Perang Dunia II yang ke-72. Selama 72 tahun terlepas dari perang, Jepang masih memiliki isu-isu terkait perang yang belum terselesaikan. Isu perang di Jepang merupakan isu yang hangat namun tabu untuk dibahas. Untuk memperingati hari yang bersejarah, tiga surat kabar nasional Jepang, yaitu Asahi Shimbun, Mainichi Shimbun dan Sankei Shimbun menerbitkan editorial dengan suasana yang sama, yaitu mengenai perang dan sejarah perang Jepang di laman website masing-masing. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana ketiga surat kabar nasional Jepang membingkai masing-masing editorialnya. Melalui analisis framing milik Robert M. Entman, penelitian ini diharapkan mampu memberikan pemahaman mengenai bagaimana ketiga surat kabar ini mengkonstruksi agenda pribadi masing-masing melalui pembingkaian yang dilakukan pada isu terkait perang pada hari yang sangat bersejarah bagi Jepang.
ABSTRACT
August 15th this year, Japan commemorate their 72nd Anniversary of World War II. Even though it has been 72th since war ended, Japan still has unresolved issues related to the war. The issue of war in Japan is a quite a hot topic yet taboo to discuss. To commemorate the historic day, three of Japaneses national newspaper, which is Asahi Shimbun, Mainichi Shimbun and Sankei Shimbun published an editorial on the same line, which is about the war and history of Japanese war on their own respective website pages. This research aims to see how the three Japaneses national newspapers frame their own editorial. Through Robert M. Entman 39s framing analysis, this research is expected to provide an understanding of how these three newspapers construct their own individual agendas through framing methods on war related issues and history of Japanese war.
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Keeble, Richard
New York: Routledge, 2007
R 070.172 KEE n
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Mansyur Semma
Abstrak :
Studi "gatekeeping" dalam pemberitaan surat kabar tentang peristiwa konflik SARA di Indonesia, dengan pendekatan analisis isi, relatif belum banyak dilakukan di Indonesia. Studi ini diilhami suatu kegelisahan, mengapa ketika terjadi peristiwaTimor Timur, pemberitaan harian Republika dan surat kabar nasional lainnya sangat intensif, sementara harian Kompas cenderung tidak tertarik memberitakannya? Sebaliknya ketika terjadi peristiwa Situbondo, Kompas sangat intensif memberitakannya. Inilah pertanyaan awal studi deskriftif ini. Itu pula sebabnya, studi ini secara khusus menelaah pengaruh obyektivitas intra-media surat kabar pada para "gatekeeper", dalam hubungannya dengan proses gatekeeping dua peristiwa SARA yakni peristiwa Timor Timur yang terjadi bulan September 1995 dan peristiwa Situbondo yang terjadi bulan Oktober 1996 yang lalu. Secara umum studi ini membandingkan secara kuantitatif penonjolan tampilan informasi dan isu-isu tentang kedua peristiwa tersebut dan sekaligus ingin mengetahui kecenderungan sikap obyektivitas dan keberpihakan "gatekeeper". Data dikumpulkan dengan teknik analisis isi dan wawancara mendalam dengan beberapa orang yang berperan sebagai "gatekeeper". Ada tiga surat kabar yang dijadikan sampel yakni Harian Kompas, Suara Pembaruan dan Republika. Unit analisisnya adalah wacana (discourse) dan pilihan kata (frase) sedangkan teknik analisis data adalah analisis kutilitif (kuantitatif dan kualitatif). Temuan dan analisis data menunjukkan bahwa meskipun harian Kompas dan Suara Pembaruan telah berubah dari "ideological Press" menjadi "industrial Press" tetapi cenderung belum netral dari anasir "Katolik" dan "Protestan". Bahkan cenderung tidak empati terhadap kepentingan ummat Islam, paling tidak dalam pemberitaan mengenai peristiwa Timor Timur dan Situbondo. Sementara, harian Republika melalui tampilan pemberitaan mengenai kedua peristiwa tersebut semakin meneguhkan keberpihakan dan empatinya pada ummat Islam. Jadi, ada kecenderungan gatekeeper ketiga surat kabar cenderung tidak obyeklif dan menonjolkan keberpihakannva kepada misi agama. Kecenderungan dapat ditekaah secara empiris, melalui analisis tampilan dan posisi informasi, tampilan berita utama, analisis pilihan kata, analisis kepala berita, analisis isi repostase, opini/kolom, tajuk serta analisis sumber berita, penulis, dan jurnalis pada hasil liputan dan pemberitaan mengenai peristiwa Timor Timur dan Situbondo yang dilakukan dengan sistematis dalam studi ini.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>