Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rio Rahmawati
Abstrak :
Perilaku caring adalah inti dari keperawatan dan merupakan fokus sentral yang menyatu dalam praktik keperawatan. Asuhan keperawatan yang bermutu dengan memperlihatkan sikap caring kepada pasien memiliki hubungan dengan kepuasan pasien. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara enam faktor karatif perilaku caring Watson yang dipersepsikan perawat dengan kepuasan pasien di Ruang Rawat Inap Dewasa Rumah Sakit Umum Tangerang. Penelitian deskriptif korelasi dengan rancangan cross sectional ini menggunakan sampel sejumlah 97 perawat dan 97 pasien. Pengumpulan data dengan kuesioner dan analisis menggunakan univariat dan bivariat (Chi Square). Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan bermakna antara enam faktor karatif perilaku caring Watson yang dipersepsikan perawat dengan kepuasan pasien dengan p value 0,034 (α = <0.05). Rumah sakit perlu membudayakan enam faktor karatif perilaku caring dalam setiap asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien. ...... Caring behaviour is the core of nursing and also as focal point in nursing practice. Good quality of nursing practice which demonstrates caring intention has significant relationship with patient satisfaction. This research has objective to recognize the relationship among six factors of carative in Watson's caring behaviour which are perceived by nurses through patient satisfaction level in the Inpatient Care Unit of Rumah Sakit Umum Tangerang. The research of descriptive correlation with cross sectional design observed objects of 97 nurses and 97 patients. The data were collected through questionnaires with univariate and bivariate (Chi Square) method for data analysis. This research recognized significant relationship between six factors of carative of caring behaviour with nurse's perception through patient satisfaction level with p value of 0,034. The hospital is required to cultivate six factor of caring behaviuor in their each nursing practice deliverables to the patients.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T38264
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Etik Retno Wiyati
Abstrak :
Tesis ini mempelajari tentang Analisis Mutu Asuhan Keperawatan Sebagai Dasar Usulan Peningkatan Mutu Layanan Kesehatan di Rumah Sakit Haji Jakarta. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui nilai mutu asuhan keperawatan dan perbedaannya dengan sasaran nilai yang ditetapkan oleh manajemen serta ingin mengetahui indikator-indikator yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan mutu layanan kesehatan di Rumah Sakit Haji Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif dengan menganalisis data kuantitaif dan data kualitatif. Data kuantitaif diperoleh dari penyebaran kuisioner dan telaah dokumen terkait mutu asuhan keperawatan. Data kualitatif diperoleh melalui wawancara mendalam terkait gap dalam penilaian mutu asuhan keperawatan sebagai dasar untuk menyusun usulan rencana peningkatan mutu layanan kesehatan. Hasil Penelitian ini menunjukkan pertama hasil penelitian terkait mutu dokumentasi asuhan keperawatan di RS Haji Jakarta menunjukkan nilai 80%, sesuai sasaran yang ditetapkan. Persepsi pasien terhadap mutu asuhan keperawatan menunjukkan nilai 56%, masih 24% dibawah sasaran. Total nilai keduanya sebesar 68% juga masih dibawah sasaran. kedua, Berdasarkan permasalahan yang diidentifikasi, dapat diusulkan beberapa masukan pada manajemen antara lain : pertama, manajemen perlu mengembangkan program pelayanan prima, kedua, Manajemen perlu meningkatkan kompetensi perawat khususnya terkait dengan dokumentasi asuhan keperawatan, ketiga, Manajemen perlu mengembangkan sistem manajemen mutu rumah sakit khususnya terkait pola penanganan keluhan pasien, keempat, Manajemen perlu mengusulkan perbaikan standar penilaian mutu asuhan keperawatan kepada Pemerintah agar penerapan standar tersebut dapat mendorong komitmen semua pihak untuk selalu menjaga mutu asuhan keperawatan. Saran yang dapat disampaikan, pertama, hasil persepsi pasien terkait mutu asuhan keperawatan masih belum terlalu baik (56%), oleh karena itu Manajemen Rumah Sakit perlu memperhatikan masukan-masukan yang diberikan para pasien melalui kuesioner yang dikirim. Kedua, Usulan-usulan peningkatan layanan yang disampaikan perlu dikaji oleh tim untuk selanjutnya disesuaikan dengan situasi dan kondisi Rumah Sakit. Ketiga, Mutu asuhan keperawatan bukan hanya tanggung jawab tim perawat, tapi juga tanggung jawab beberapa bagian yang lain oleh karena itu pemahaman terkait mutu asuhan keperawatan perlu disampaikan pada bagian-bagian terkait. ...... Etik Retno Wiyati, This thesis studies the Quality of Nursing Upbringing as based to propose improvement of quality service of health in the Jakarta Haji Hospital. The goals of this research are to khow value of The Quality of Nursing Upbringing and gap with objective value from management policy. Other goals, to know indicators that give attention to improve of health quality service in i Jakarta Haji Hospital. This research is the descriptive research to analysis quantitaive and qualitative data. The quantitative data came from the answer of quesioner and the documentation review. The qualitative data came from deep interview with management. The gap value from assessment of the Quality of Nursing Upbringing be used to propose the improvement of health quality service. The result of the research showed, the first, the assessment of documentation of the Quality of Nursing Upbringing showed value 80% comply with objective. The assessment of patient perception of the Quality of Nursing Upbringing showed value 56% not comply with objective. Total of the Quality of Nursing Upbringings howed value 68% not comply with objective. The second, based on problem identifiaction can be proposed several suggestion to management, i.e, first, management necessary to improve service excellence programe. The second, management necessary to improve competency of nurses especially regarding documentation of quality nursing Upbringing. The third, management necessary to improve the hospital quality management system, specially regarding handling patient complaint. The fourth, management necessary to propose reviewing of standart of Quality of Nursing Upbringing to be revised by government, in order can increase commitment related parties to always keep quality nursing Upbringing. The recommendation from these research can be made, i.e first, the result from pactient perception assessment is under objectives, so management necessary to give attention regarding result from patient perception assessment. Second, suggestions in order to improve health quality service need to review by internal team to be adjusted with situation and condtion of Jakarta Haji Hospital. Third, Quality of Nursing Upbringing not just responsibilty by nurses only, but several departments have responsibility to do that, so understanding of the quality of nursing upbringing for related department need to be gave it.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Pancaningrum
Abstrak :
Infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapatkan dan berkembang selama pasien dirawat di rumah sakit. Akibat yang ditimbulkan sangat merugikan pasien, selain hari rawat dan biaya perawatan menjadi bertambah sampai menyebabkan kematian. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja perawat dalam pencegahan infeksi nosokomial. Penelitian ini dilakukan di Rumah sakit Haji Jakarta dengan sampel berjumlah 110 orang. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini adalah untuk mencari hubungan antara faktorfaktor yang mempengaruhi kinerja dengan kinerja perawat dalam pengendalian infeksi nosokomial. Hasil penelitian ini didapatkan tidak adanya hubungan bermakna antara faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja dengan kinerja perawat dalam pencegahan infeksi nosokomial. Namun secara umum didapatkan kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap dan ICU adalah baik 50,9% dengan CI 95%.
Nosocomial infections are infection of patient that received and develop during the hospitalization. The effect is so bad for to patient, such as longer hospitalization, increasing hospital cost, until patient?s death. The purpose of this study is identifying the correlation factors that affect nurses executive performance in preventing nosocomial infections. The research was conducted at the Jakarta Haji Hospital with 110 nurses in patient care and intensive care unit. The study results were obtaining relationship between the factors that affect nurse executive performance with the nurse executive performance to prevent nosocomial infections. The results showed that there were no correlation between the factors that affect nurse executive performance with the nurse executive performance to prevent nosocomial infections. But, it can be displayed that the nurse executive performance in patient care unit and intensive care unit were 50.9% good (CI= 95%).
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Zakiah Nainul Amani
Abstrak :
Demensia adalah keadaan yang dapat menyebabkan kerusakan memori. Karya ilmiah akhir ners KIAN ini bertujuan untuk menjabarkan analisis Praktik Keperawatan Kesehatan Masyarakat Perkotaan PKKMP yang telah dilakukan untuk menangani masalah kerusakan memori. Metode yang digunakan yaitu asuhan keperawatan pada lansia yang mengalami kerusakan memori dengan Intervensi unggulan yang dilakukan yaitu stimulasi kognitif: terapi musik. Intervensi ini dilakukan pada lansia yang mengalami demensia ringan hingga sedang dan berlangsung selama 36 sesi pertemuan 45 menit/sesi dalam 5 minggu. Pengukuran evaluasi dilakukan dengan menggunakan MMSE Mini Mental Status Examination danCDR Clinical Dementia Rating . Hasilnya, terdapat peningkatan skor MMSE dari 20 kerusakan fungsi mental dan kognitif sedang menjadi 26 fungsi kognitif baik serta adanya penurunan skor CDR dari 2 ganggguan kognitif sedang menjadi 1 gangguan kognitif ringan . Sehingga dapat disimpulkan bahwa stimulasi kognitif: terapi musik dapat mengatasi masalah kerusakan memori.
Dementia is a condition that causes memory impairement. The Final Scientific Paper of Ners KIAN aims to describe the analysis of Urban Community Health Care Practice PKKMP which has been done to resolve memory impairment problems. Methodes used are nursing care in elderly who have memory impairment with superior intervention which is cognitive stimulation: music therapy. This intervention was performed in 3 elderly people with mild to moderate dementia and lasted for 36 sessions 45 minutes / session in 5 weeks. Measurement of evaluation is done by using MMSE Mini Mental Status Examination and CDR Clinical Dementia Rating . As a result, there was an increase in MMSE scores from 20 moderate cognitive impairment became 26 good cognitive functionl and decreased CDR scoresfrom 2 moderate cognitive impairment to 1 mild cognitive impairment for those three elderlies. So it can be concluded that cognitive stimulation: music therapy can overcome memory impairment problems.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Elfi Syahreni
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Pipit Lestari
Abstrak :
ABSTRAK
Manajemen yang paling sering dilakukan pada penyakit gagal ginjal kronik tahap akhir atau End stage renal Disease ESRD adalah hemodialisis. Hemodialisis merupakan manajemen kompleks yang dapat menimbulkan banyak permasalahan seperti ketidakseimbangan caran dan elektrolit, malnutrisi dan sepsis. Peningkatan selfcare dibutuhkan untuk meningkatkan status cairan, kepatuhan regimen pengobatan dan outcome HD secara psikosial. Selfcare dapat ditingkatkan menggunakan Therapeutic Patient Education TPE , suatu metode edukasi yang terdiri dari pemberian motivasi dan pemberian edukasi sesuai dengan kebutuhan pasien. Studi kasus ini bertujuan untuk menganalisis peningkatan selfcare melalui edukasi. Indikator dari peningkatan selfcare adalah hasil nilai selfcare yang dikaji menggunakan Selfcare agency scale dan IDWG Interdialitic Weight Gain atau berat badan antar dialisis pasien. Hasil menunjukkan bahwa TPE dapat meningkatkan skor SCAS sebesar 26 dari total skor 50 . Poin penting dalam SCAS yang meningkat dalam diri pasien adalah kemampuan untuk melakukan monitoring terhadap berat badan, monitor intake output cairan, tekanan darah, nadi, dan akses vaskuler. Peningkatan selfcare pada pasien juga meningkatkan kemampuan pasien dalam menikmati hidup dan kemampuan untuk kembali bersosialisasi. Secara klinis pasien menunjukkan perbaikan nilai IDWG sesuai dengan anjuran yaitu 3 -5 BB kering pasien. Nilai IDWG menunjukkan kepatuhan pasien dalam diet dan restriksi cairan. Hasil ini menunjukkan bahwa TPE merupakan metode efektif untuk meningkatkan selfcare. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan edukasi pada pasien adalah tingkat pendidikan, dukungan sosial, kesesuaian materi edukasi dengan kebutuhan dan kesiapan pasien untuk menerima edukasi. Perawat perlu meningkatkan kemampuan selfcare pasien ESRD on HD untuk meningkatkan kepatuhan dan kemampuan pasien mengevaluasi kondisinya, serta psikososial pasien. Kata Kunci: Asuhan Keperawatan, Edukasi klien terapetik, ESRD, Hemodialisis, IDWG ,Indonesia, Selfcare
ABSTRACT The most frequent management of end stage renal disease ESRD is hemodialysis. Hemodialysis HD is a complex management that may raise problems such as fluid and electrolyte imbalances, malnutrition and sepsis. Increased in selfcare is required to improve the balance of fluid status, medication regimen adherence and HD outcomes psychologically. Selfcare can be improved using Therapeutic Patient Education TPE , the TPE is an educational method consisting of motivation and educational provision accords to patient needs. This case study aims to analyze the improvement of selfcare through therapeutic patient education program. Indicators of selfcare improvements are increase of SCAS score Selfcare agency scale and IDWG Interdialytic Weight Gain . The results showed that the TPE increased the SCAS scores by 26 of the total score 50 . Important ability in SCAS which increased were the ability to monitor weight gain daily, monitor fluid intake output, blood pressure, pulse, and vascular access. Increased self care in patients also improved the patient 39 s ability to enjoy life and the ability to re socialize with patient rsquo s family. Clinically patients showed an improvement in IDWG values according to the recommendation which was 3 5 of the patient rsquo s dry weight. The IDWG value indicates the patient compliance in diet and fluid restriction. This showed that TPE was effective methodes to increase selfcare of the patient. Factors that affect the success of education in the patients were the level of patient rsquo s education, social support, suitability of educational materials to the needs and the readiness of patients to receive education. Nurses need to improve the selfcare abilities of ESRD patients on HD to enhance adherence and the ability of patients to evaluate their condition, as well as patients psychosocial in order to increase their HD outcome. Keywords ESRD, Hemodialysis, IDWG, Indonesia, Nursing Care, Selfcare, Therapeutic Patient Education
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
St. Louis : Mosby, 1992
610.730 218 PAT
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yuyun Durhayati
Abstrak :
Stroke merupakan penyakit degeneratif dengan kecacatan tertinggi, kesehatan mulut sering terlupakan. Tujuan penulisan laporan kasus ini adalah untuk menganalisis implementasi asuhan keperawatan dengan pendekatan keperawatan kesehatan masyarakat perkotaan dan intervensi oral hygiene pada pasien stroke. Asuhan keperawatan dilakukan berdasarkan rencana asuhan keperawatan pada Ny. A dengan usia 68 tahun selama tujuh hari yaitu tanggal 21-28 Mei 2018. Hasil pengkajian didapatkan diagnosis keperawatan utama yaitu perfusi jaringan serebral tidak efektif berhubungan dengan gangguan penyerapan dan aliran CSF akibat adanya perdarahan subarachnoid, namun fokus pembahasan yaitu pada diagnosis keperawatan defisit perawatan diri berhubungan dengan gangguan neuromuskuler. Intervensi keperawatan yang diberikan kepada klien yaitu oral hygiene. Intervensi yang diberikan pada pasien stroke hemoragik yaitu intervensi oral hygiene chlorhexidine 0.2 setiap hari 2 dua kali selama 7 tujuh hari. Hasil dari intervensi ini berupa kemajuan skor Oral health assessment tool OHAT dari nilai 9 menjadi 1. Keluarga pasien stroke hemoragik mampu melakukan oral hygiene kepada pasien setelah dijelaskan dan didemostrasikan terlebih dahulu oleh perawat. Penulis merekomendasikan intervensi oral hygiene chlorhexidine 0,2 dikombinasikan dengan latihan pergerakan sendi, positioning dan massage minyak pada area yang menonjol dan tertekan untuk hasil yang lebih efektif.
Stroke is the leading cause of disability in adult, in which oral hygiene is usually forgotten. This paper aimed to analize the implementation of nursing care with an urban community healthcare approach and oral hygiene intervention in stroke patients. Nursing care plan at Mrs. A, aged 68 years old starting from may, 21st to 28th 2018. The result revealed that the main nursing diagnosis was ineffective cerebral tissue perfusion related to absorption disorder and cerebrospinal fluid CSF flow due to subarachnoid hemorrhage, but the focus of discussion is on the nursing diagnosis of self care deficit related to neuromuscular disorder. Oral hygiene as nursing interventions is provided to the client. Intervention given to hemorrhagic stroke patient were oral hygiene with 0.2 chlorhexidine 2 times daily for 7 days. The result is an improvement in score of Oral health assessment tool OHAT from 9 to 1. Families of hemorrhagic stroke patients were able to perform oral hygiene to patient rsquo;s after described and demonstrated first by nurses. The autors recommend the oral hygiene 0.2 chlorhexidine intervention combined with range of motion ROM , positioning and massage with oil prominent and depressed areas for more effective result to the patient.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ice Yulia Wardani
Abstrak :
Dalam rangka meningkatkan mutu asuhan keperawatan dibuka ruang Model Praktek Keperawatan Profesional di RS Dr H. Marzoeki Mahdi Bogor pada tanggal 28 Februari 2001. Di ruang inilah segala aspek keprofesionalan dalam keperawatan diterapkan, Penelitian ini mendeskripsikan klien-klien yang dirawat di ruang MPKP selama periode rawat Februari - Atli 2001 terhadap 79 orang klien. Dan basil penelitian teridentifikasi data demografi klien meliputi golongan usia terbesar adalah dewasa ( 25-55 tahun) sebanyak 45 orang (57%), jenis kelamin laki-laki 63%, pendidikan terakhir SMU 55,7%, status belum menikah 54,6%, pekerjaan penganguran 44,4%. Karakteristik keluarga klien terlihat klien-klien berasal dari tipe keluarga sedang (mempunyai 3-5 anak) sebesar 58,23%, menggunakan pola komunikasi mal adaptif65%, tidak pernah atau tidak rutin melakukan pertemuan dalam keluarga 67,76%. Dari status kesehatan klien teridentifikasi, tingkat ketergantungan klien saat datang 72,15% total care, saat puling 54,63 % minimal care. Alasan masuk RS klien terbesar adalah marah-marah 15,32%. Terapi keperawatan yang diberikan terhadap masalah keperawatan terbesar halusinasi (26,37%) meliputi TAK sosialisasi sebesar 37,02% sementara pendidikan kesehatan terhadap masalah harga diri rendah 76,42%. Dari aspek medis teridentifikasi diagnosa medis terbesar adalah Scizoprenia paranoid sebesar 43,7%.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
St. Louis : Mosby, 1984
610.73 PAT
Buku Teks  Universitas Indonesia Library