Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Felicia Deasy Irwanto
Abstrak :
Latar belakang: Masa anak dan remaja merupakan masa tumbuh kembang yang membutuhkan gizi seimbang. Air sebagai bagian terbesar dalam tubuh manusia, kemungkinan berhubungan dengan asupan energi dan status gizi seseorang. Tujuan: Penelitian ini bertujuan melihat hubungan antara asupan energi, cairnn total, dan status gizi dengan status hidrasi pad a anak dan remaja untuk menurunkan risiko dehidrasi dan malnutrisi. Metode: Penelitian ini dilakukan terhadap 116 subjek anak dan remaja dari empat sekolah yang didapat secara random dengan menggunakan desain studi potong lintang. HasH: Dari penelitian diperoleh hasil rerata berat jenis urin sebagai indikator status hidrasi pada subjek adalah 1,0197 ± 0,007 dengan jurnlah subjek yang mengalami dehidrasi adalah 50%. Hampir 50% dari subjek juga mengalami malnutrisi. Pada subjek, tidak terdapat korelasi yang bermakna secara statistik antara asupan energi (r=-0,110, p=0,239), air (r=-0,043, p=0,656), dan cairan total (r=0,042, p=0,656), namun subjek dengan status nutrlsi normal menunjukkan status hidrasi yang lebih baik daripada subjek dengan gizi berlebih (p=O,046). Kesimpulan: Pada subjek tidak ditemukan korelasi asupan energi dan cairan total yang bermakna dengan status hidrasi, namun terdapat perbedaan status hidrasi yang bermakna antara subjek dengan status gizi normal dan gizi lebih. Dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi asupan energi dan cairan total dan status hidrasi.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
T58807
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Panji Wiratama Natsir
Abstrak :
Masalah gizi buruk di Indonesia merupakan masalah yang belum terselesaikan dan salah satu daerah dengan status gizi buruk tertinggi adalab NTT. Salah satu desa di NTT adalah Desa Pero Konda di Sumba Barat Daya yang terletak di tepi pantai. Desa ini merupakan desa yang miskin dan sulit air. Berdasarkan data dari BPS, rata-rata jumlah anggota kelarga di NTT pada tabun 2014 adalah 4,7 sehingga dianggap setiap keluarga memiliki dua orangtua dan tiga anak. Berdasarkan hal tersebut dipikirkan adakah hubungan antara kejadian gizi kurang maupun gizi buruk dengan jumlab anak dalam keluarga. Penelitian iill bertujuan untuk mengetahui hubungan status gizi dengan jumlab anak dalam keluarga pada anak dengan usia 2-12 tahun di Desa Pero Konda. Desain penelitian adalab potong lintang analitik menggunakan data primer. Pengambilan data dilakukan melalui pengukuran berat badan dan tinggi badan dan wawancara orangtua melalui kuesioner. Status gizi ditentukan dengan indeks berat badan menurut usia (BBIU), tinggi badan menurut usia (TBIU), dan be rat badan menurut tinggi badan (BBfTB) yang dihitung berdasarkan kurva Staturefor-age and weight for-age percentiles CDC-2000. Data diolah dengan SPSS versi 20 dan dianalisis dengan uji chi-square. Besar sampel adalah III responden. Hasil didapatkan dalam satu keluarga sebagian besar memiliki anak 3-4 orang pada masing-masing 13 keluarga. Pada uji chi-square, tidak terdapat perbedaan berrnakna antara jumlah anak dalam satu keluarga dengan status gizi berdasarkan indeks BBIU, TBIU, dan BBfTB. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa status gizi anak di Desa Pero Konda kurang dan tidak terdapat hubungan yang bermakna secara statistik dengan jumlab anak dalam keluarga.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
S70309
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reni Ratnawati
Abstrak :
Latar belakang: Status gizi dan kadar vitamin D adalah dua masalah yang menjadi sorotan di dunia karena masih banyak negara dengan kejadian status gizi yang buruk dan defisiensi kadar vitamin D pada anak termasuk negara Indonesia. Anak dengan usia dibawah lima tahun dengan berat badan normal dan pendek dapat mengalami berat badan berlebih di kemudian hari. Kadar vitamin D yang menurun pada BMI lebih tinggi menjadi kemungkinan adanya pengaruh antara kadar vitamin D dengan status gizi. Tujuan: Mengetahui korelasi antara kadar vitamin D dengan status gizi anak Metode: Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang. Menggunakan data dari SEANUTS II bulan September 2019 – Maret 2020. Digunakan 132 sampel pada anak usia 6-59 bulan di Indonesia yang memenuhi kriteria penelitian dengan random sampling. Hasil kadar vitamin D dari hasil pemeriksaan lab, asupan vitamin D menggunakan food recall 24 jam, dan status gizi diukur dengan Z-skor BB/TB. Kemudian dilakukan uji normalitas Kolmogorov- Smirnov dan uji korelasi Spearman. Hasil: Status gizi anak usia 6-59 bulan di Indonesia 89,4% memiliki status gizi normal.Sebanyak 88,6% anak kurang mendapatkan asupan vitamin D sesuai dengan rekomendasi AKG. Didapatkan 90,2% anak mengalami defisiensi vitamin D. Ditemukan korelasi bermakna antara asupan vitamin D dan kadar. Vitamin D (r= 0,234, nilai p=0,007). Tidak ada korelasi bermakna antara kadar vitamin D dengan Z skor BB/ TB ( r= -0,016, p=0,854). Simpulan: Tidak terdapat korelasi antara kadar vitamin D dengan Z-skor BB/TB pada anak usia 6-59 bulan di Indonesia. ......Background: Nutritional status and vitamin D levels are two highlighted global problem because there are still many countries with incidence of poor nutritional status and deficiency of vitamin D in children, including Indonesia. Children under five years of age with normal weight and short can develop to overweight later in life if not treated. A decreased vitamin D level at a higher BMI is a possible influence between vitamin D levels and nutritional status. Objective: To determine the correlation between vitamin D levels and children's nutritional status Methods: This research is a cross sectional study. Using data from SEANUTS II collected from September 2019 until March 2020. A total of 132 samples children aged 6-59 months in Indonesia who met the research criteria chosen by random sampling. Vitamin D levels data from lab tests, vitamin D intake record with 24- hour food recall, and nutritional status was measured based on Z-score BW / TB. Then, performed normality test with Kolmogorov- Smirnov and correlation test with Spearman. Results: The nutritional status of children aged 6-59 months in Indonesia 89,4% had normal nutritional status. Most of the children ( 88.6% ) did not get enough vitamin D intake according to the RDA recommendation. It was found that 90.2% of children had vitamin D deficiency. There was a significant correlation between vitamin D intake and levels. Vitamin D (r = 0.234, p value = 0.007). There was no significant correlation between vitamin D levels and Z score BW / TB (r = -0.016, p = 0.854). Conclusion: There was no correlation between vitamin D levels and Z-score Weight/Height in children aged 6-59 months in Indonesia.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library