Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kiki Yunianti
"Penelitian ini membahas tentang nilai risiko yang dimiliki dari setiap tahapan pekerjaan kegiatan praktikum yang dilakukan di workshop mesin polteknik negeri jakarta tahun 2012. Penilaian risiko dilakukan denganmenganalisis tingkat keparahan, pajanan, dan kemungkinan dari setiap tahapan pekerjaan dan kemudian membandingkannya dengan standar tingkat risiko semikuantitatif W.T Fine J. penilaian ini adalah merupakan penilaian deskriptif dengan menggunakan metode semi kuantitatif AS/NZS 4360:2004 untuk mengetahui level risiko yang ada. Hasil penelitian menyatakan bahwa level risiko yang dimiliki pada setiap tahapan pekerjaan kegiatan praktikum meliputi level very high, priority 1, substantial, priority3, dan aceptable dengan existing risk terbesar adalah risiko kebakaran dengan nilai 900.

This research discusses risk value of every activity of job practices in Politeknik Negeri Jakarta machine workshop year 2012. Level of consequences, exposure, and likelihood are analyzed in assessing risk. The result of risk assessment is compared with W.T Fine J?s semi quantitative risk level. For describing existing risk value, descriptive assessment is applied with semi quantitative AS/NZS 43600:2004 as method. The result shows every activity of job practices in Politeknik Negeri Jakarta machine workshop year 2012 have several level of risk value: very high, priority 1, substantial, priority 3, and acceptable. Furthermore, the highest existing risk is achieved as fire risk with value reaching 900."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
M. Ricky Pratama
"Pemadam kebakaran memiliki tanggung jawab dalam penanganan kebakaran di kota ataupun kabupaten. Upaya penanganan meliputi pencegahan, pemadaman, penyelamatan, dan pembinaan masyarakat terkait dengan penanganan kebakaran tersebut. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, petugas pemadam seringkali berhadapan dengan berbagai bahaya yang memiliki risiko cedera bahkan fatality yang cukup tinggi. Kasus kebakaran yang ditangani, khususnya dalam upaya pemadaman dan penyelamatan korban yang terjebak kebakaran, memiliki berbagai bahaya seperti terbakar, tertimpa reruntuhan bangunan yang terbakar, menghirup asap hasil pembakaran tidak sempurna, bahkan terkena ledakan. Selain itu, kondisi sosial yang terdapat di dalam lingkungan pekerjaan juga memiliki potensi menjadi bagian dari bahaya psikososial yang memapar petugas pemadam kebakaran.
Tujuan umum pada penelitian ini adalah mendapatkan gambaran bahaya psikososial dan stres kerja, serta mengetahui faktor-faktor bahaya psikososial dan hubungan bahaya psikososial tersebut dengan stres kerja pada petugas pemadam kebakaran Kota Depok pada tahun 2012.
Berdasarkan hasil yang ditemukan dalam penelitian ini, kesimpulan yang dapat diambil adalah Sebanyak 23,21% petugas pemadam kebakaran Kota Depok terkena stres berat, 73,21% terkena stres sedang, dan 3,57% terkena stres ringan, Sebanyak 66,1% petugas pemadam kebakaran Kota Depok menyatakan bahwa pekerjaannya saat ini memiliki beban kerja yang berat, 46,4% menyatakan pekerjaannya saat ini tergolong berbahaya, 42,9% menyatakan aspek keselamatan kerja pada pekerjaan ini tidak memadai, 46,4% menyatakan aspek peran di organisasi pada pekerjaan ini tidak memadai, 62,5% menilai pekerjaan ini memiliki sistem pengembangan karir yang tidak memadai, 39,3% memiliki masalah terkait hubungan interpersonal di tempat kerja, dan 76,8% menyatakan tidak puas dengan gaji yang diterimanya saat ini dan Terdapat hubungan yang tidak signifikan antara variabel beban kerja, bahaya kerja, keselamatan kerja, peran di organisasi, pengembangan karir, hubungan interpersonal, dan kepuasan kerja dengan kejadian stres berat."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Delti Selvina Elza
"Penelitian ini merupakan penilaian risiko yang dilakukan pada pengrajin songket Tradisional Silungkang di Sumatra Barat untuk mengetahui tingkat risiko ergonomi serta gambaran keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada pengrajin. Penelitian bersifat Deskriptif Analitik dengan desai penelitian Cross Sectional. Penelitian dilaksanakan dengan melakukan observasi dan penyebaran kuesioner pada pengrajin.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa pekerjaan bertenun songket memiliki tingkat risiko ergonomi tinggi (skor RULA 7). Keluhan Musculoskeletal Disorders yang paling sering dialami oleh pengrajin berupa keluhan pada bagian punggung sebanyak 80%, bahu kanan sebesar 74% dan pinggang sebanyak 72%.
......This research was conducted on the craftsmen of Songket Silungkang in West Sumatra. The purpose of this research was to determine the level of ergonomic risk and overview of Musculoskeletal Disorders (MSDs)complaints among the craftsmen. The design of this study is a Cross Sectional Descriptive Analytical research design. Research was done by making observations and distributing questionnaires to craftsmen.
The result shows that making songket has a high level of ergonomic risk (RULA score 7). The most frequent Musculoskeletal Disorders complained by the craftsmen are on the back with 80%, right shoulder, 74% and lower back and waist with 72%."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library