Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 36 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nilam Sari
Abstrak :
Dalam usaha mewujudkan keluarga sejahtera, organisasi Jalasenastri melaksanakan berbagai program kerja serta kegiatan yang bersumber dari penjabaran tugas pokoknya yakni membina dan meningkatkan kondisi mental dan fisik serta kesejahteraan anggota dan keluarganya. Untuk mengetahui peran organisasi Jalasenastri dalam mewujudkan keluarga sejahtera di kalangan anggota, penulis mengadakan penelitian dengan judul sebagaimana tersebut diatas. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis kualitatif, dengan teknik pengumpulan data adalah observasi, studi kepustakaan dan wawancara mendalam dengan 7 orang, 3 orang pengurus dan 4 orang anggota. Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Program kerja atau kegiatan yang mendukung terwujudnya keluarga sejahtera, khususnya hanya dalam kegiatan pembinaan mental (pengajian). Kelihatannya hanya kegiatan pengajian yang continue dilakukan dan memberi konstribusi bagi anggota organisasi Jalasenastri dalam menjalankan fungsi sosialisasi di dalam keluarga TNI Angkatan Laut. 2. Program kerja organisasi Jalasenastri bermanfaat ganda bagi kehidupan individu dan keluarga anggota TNI Angkatan Laut. a. Manfaat Program Kerja Organisasi Jalasenastri Bagi Individu. Sebagai subyek organisasi, dapat mengembangkan eksistensi dirinya. Melalui realisasi gagasan atau konsep serta kegiatan, baik yang bersumber dari kebutuhan pribadi atau keluarga, maupun yang mengacu pada kepentingan lingkungan sosial. Sebagai obyek organisasi, dapat memperluas wawasan, pengetahuan, sarana refreshing dan sarana aktualisasi diri serta meningkatkan keperdulian sosial. b. Manfaat Program Kerja Bagi Keluarga TNI Angkatan Laut Manfaat yang diperoleh anggota keluarga (anak atau suami) dui pelaksanaan program antara lain pelayanan kesehatan, pemberian bantuan, atau kunjungan sosial. 3. Faktor-faktor penghambat organisasi Jalasenastri dalam usaha mewujudkan keluarga sejahtera antara lain kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh organisasi Jalasenastri kurang berorientasi pada kebutuhan anggota dan faktor dana yang sangat erat ketergantunganya dengan donatur menyebabkan organisasi ini tidak mampu berbuat banyak untuk melakukan usaha dalam mewujudkan keluarga sejahtera.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T8606
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aryo Damar Prihartono
Abstrak :
Penanggulangan kemiskinan dapat dilakukan dengan strategi pengembangan masyarakat melalui penguatan kelembagaan masyarakat (BKM) agar mampu berperan menjadi wadah perjuangan kaum miskin, yang mandiri dan berkelanjutan. Pemberdayaan masyarakat miskin melalui proses pembelajaran bersama masyarakat untuk mengorganisir diri dalam rangka meningkatkan kemampuan dan sumberdaya masyarakat miskin.

Kajian ini bertujuan untuk mengevalusi keberadaan BKM dalam program P2KP di Kelurahan Tegallega Kota Bogor. Metode yang digunakan didalam pengumpulan data adalah (1) Metode Partisipatif (FGD), (2) Wawancara, (3) Observasi Lapang.

Hasil analisis penelitian ini adalah 1. Identifikasi Permasalahan BKM Tegallega Dalam Program P2KP : (1) Permasalahan lnternal Organisasi BKM Tegallega; melemahnya partisipasi anggota (2) Sarana dan Sumberdaya; (3) keberlanjutan Kelompok Swadaya Masyarakat(KSM) yaitu KSM yang terbentuk pada saat proyek P2KP di Kelurahan Tegallega mengalami perkembangan, baik secara kuantitas maupun kuaiitas; (4) Hubungan BKM dan KSM; (5) Hubungan BKM dan UPK 2. Faktor Pendorong dan Penghambat Peran BKM Tegallega dalam Pengembangan Masyarakat. Kekuatan pendorong BKM dalam program pemberdayaan masyarakat Kelurahan Tegallega yang bercirikan: (1) merasa tidak puas dengan situasi dan kondisi dan diikuti oleh rasa kebutuhan yang belum terpenuhi, (2) rasa bersaing untuk menyesuaikan diri dengan tuntulan kehidupan sehingga mendorong terjadinya perubahan di masyarakat, dan (3) menyadari adanya kekurangan, dan karena itu berusaha untuk mengejar kekurangan. Kekuatan penghambat : (1) rasa menentang setiap inovasi baru (2) terbatasnya sumber daya yang diperlukan untuk melalcsanakan perubahan tersebut. 3. Hasil Evaluasi Kelembagaan BKM Dalam lmplementasi Program P2KP adalah BKM berhasil dalam hal : (1) Aspek pengembangan ekonomi local yaitu Mendorong warga menemukenali masalah yang dialami dan potensi Serta sistem sumber yang dapat dimanfaatkan untuk penanggulangan kemiskinan melalui pelibatan partisipasi masyarakat mulai dari persiapan. perencanaan; pelaksanaan dan evaluasi serta tindak lanjut kegiatan; (2) Aspek pengembangan modal dan gerakan social yairu BKM Mendorong kepedulian warga untuk saling membantu sesama anggota kelompok melalui perguliran dana bantuan dalam rangka penanggulangan kemiskinan; (3) Aspek kebijakan dan perencanaan social yaitu Mendorong terjadinya sinergi antara program pemerintah dengan masalah potensi dan kebutuhan masyarakat; 4. Hasil Evaluasi BKM Pasca Pendampingan adalah (1) Kinerja BKM Tegallega belum mandiri; (2) Masih beroriemasi pada penguliran dana BLM (kredit mikro); (3) BKM belum berorientasi kepada masyarakat miskin; (4) Tumpang tindih jenis tugas sebagai pengambilan kebijakan sekaligus sebagai pelaksana kebijakan itu sendiri; (5) BKM tidak memiliki program penanggulangan kemiskinan yang disepakati seluruh masyarakat melalui proses perencana partisipatif; (6) Kepengurusan dan keanggotaan BKM sebagian besar tidal; mengakar. 5. Fungsi BKM dalam Pengentasan Kemiskinan Perkotaan adalah: (1) Pengembangan Ekonomi Lokal yaitu kegiatan usaha ekonomi belum berpengaruh signifikan bagi peningkatan pendapatan para anggota KSM; (2) Pengembangan Modal dan Gerakan Sosial yaitu Kurangnya kepercayaan warga kepada pengurus BKM karena adanya kemacetan, Partisipasi warga terbatas pada pemanfaatan bantuan BLM dan randahnya kontrol masyarakat, Kurangnya prakarsa dan dukungan dari pemerintah kelurahan dan pelaku pembangunan lokal lainnya, Dominasi prakarsa dari pengelola program untuk mengejar target kuantitatif dan administrative.

Sebagai saran penelitian ini adalah : (1) untuk menjaga keberlanjutan program P2KP serta proses pelembagaan BKM yang mengakar di masyarakat, perlu Program Penguatan Kelembagaan Badan Keswadayaan Masyarakat; (2) untuk keberlanjutan BKM perlu diperhatikan : (a) perubahan perilaku secara kolektif dari semua pihak yang sesuai dengan nilai kemanusiaan dan prinsip pengembangan masyarakat yaitu penanggulangan kemiskinan menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat; (b) Tumbuhnya paradigma pembangunan lokal yang bertumpu pada potensi serta kemandirian dan mengurangi ketergantungan pada pihak luar; (3) Kelembagaan BKM, anggota dan pengurus mampu berperan menjadi wadah perjuangan aspirasi masyarakat miskin dan mampu menjadi motor penggerak dalam menumbuhkembangkan nilai kemanusian dan nilai pengembangan masyarakat dalam program penanggulangan kemiskinan.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T21536
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shafritz, Jay M.
Abstrak :
Summary: Helps you grasp the important themes, perspectives, and theories of the field. This collection of the most enduring works in organization theory, written by distinguished theorists, describes what organization theory is, how it has developed, and how its development has coincided with events and changes in other fields
Australia: Wadsworth, 2016
658 SHA c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bell, Gerard D.
Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall, 1967
302.3 BEL o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Etzioni, Amitai
Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall, 1964
301.4 ETZ m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ginzberg, Eli, 1911-
New York: Columbia Univesity Press, 1957
658.16 GIN e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Edwin Arief Nugroho
Abstrak :
Penelitian ini membahas bagaimana koperasi sebagai organisasi melakukan strategi dalam menghadapi tekanan lingkungan dengan melakukan studi kasus di Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan melakukan wawancara mendalam kepada beberapa pengurus KKGJ serta studi dokumen-dokumen sekunder. Hasil penelitian ini menemukan bahwa setidaknya ada tiga dimensi lingkungan organisasi disekitar KKGJ yang memberikan pengaruh dan menjadi perhatian saat ini, diantaranya dimensi hukum, ekonomi dan teknologi. Dampaknya KKGJ dihadapkan dengan Bank DKI sebagai kompetitor yang sangat kuat. Strategi yang dilakukan oleh KKGJ cenderung melakukan konformitas karena posisinya yang tidak memiliki kekuasaan untuk mengatur lingkungan eksternal. KKGJ berupaya untuk berkompromi (compromise) dengan hanya memenuhi sebagian tuntutan institutional. ......This study discusses how the co-operative as an organization perform strategy in dealing with environmental pressure by conducting case study at Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ). This study using qualitative methods, by conducting in-depth interviews with some KKGJ board and document study of secondary documents. The results of this study found that there are three dimensions of organizational environment around KKGJ that give influence and attention recently, legal conditions, economic conditions, and technological conditions. The impact is KKGJ faced with Bank DKI as a very strong competitor. The strategy undertaken by KKGJ tend to performs conformity because of its position which has no power to regulate the external environment. KKGJ attempts to compromise by only fulfilling some institutions pressures.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Peltonen, Tuomo
Abstrak :
Understanding of the history and development of organization theory has recently made advances through work emerging on the history of management thought as well as through the institutionalization of critical approaches to organizations and organizational knowledge. This book provides a new reading of the historical development of organization.
United Kingdom: Emerald, 2016
e20469327
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Haerurohim
Abstrak :
Dilatar belakangi oleh kenyalaan sosial gerakan islam garis keras muncul kembali di antara gerakan gerakan sosial yang lain, pada era refonnasi. Sepanjang sejarah di Indonesia gerakan ini telah mengalami pasang sumt, sekaligus mengindikasikan adanya kekuatan spiritual yang berasal dan nilai-nilai agama yang dikonstruksi oleh sebagian penganutnya, dan pada kondisi tertentu muncul sebagai gerakan yang radikal. Para ahli mengidentitikasikan bahwa gerakan ini merupakan model keberagamaan fundamentalis, yang secara idiologis adalah salafiah radikal, mereka mengklaim dirinya sebagai pengikut orang-orang terdahulu (tokoh islam zaman awal). ldiologi ini dipengaxuhi oleh pemikiran ibn Taimiyah yang menentang infiltrasi budaya lokal dalam mempraktekkan agama, dan gerakan pemurnian ajaran agama Wahabiah. Salah satu kelompok masyarakat yang melakukan gerakan secara radikal pada pasca reformasi adalah FPI. Agenda utamanya adalah penerapan syariat Islam, melalui amar ma'ruf nahyi munkar. Di antara aksinya adalah melakukan kontrol sosial terhadap penyimpangan syariat, dengan upaya remoralisasi masyarakat. Permasalahannya, ketika FPI menggunakan alasan-alasan agama untuk melakukan kontrol sosial dan di antara aksinya terdapat kekerasan, diperlukan penjelasan sosiologis yang lebih konprehensif mengenai keterkaitan antara model keberagamaan yang terdapat dalam FPI dengan kontrol sosial yang dilakukannya. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; Karakteristik organisasi sosial keagamaan; Karakteristik kontrol sosial; dan kontektualisasi dan kedua varibel tersebut. Dengan menggunakan kerangka teori Fundamentalisme Islam dan Kontrol Sosial, serta pendekatan kualitatif diperoleh temuan-temuan: 1. Front Pembela Islam merupakan organisasi sosial keagamaan yang dipengaruhi oleh idiologi fundamentalisme Islam dengan ciri utama: a. Lahir sebagai respons atas keadaan sosial dan politik terutama kemaksiatan dan kemungkaran merajalela dan marjinalisasi umat Islam. b. Prinsip nilai yang dipakai adalah ajaran islam, sebagai sesuatu yang berasal dari yang suci, bersifat final dan mengatur seluruh kehidupan umat manusia. c. Didirikan oleh tokoh kharismatik. d. Tujuan pokok yang ingin dicapai adalah menerapkan syariat lslam. e. Struktur organisasi cenderung terpusat pada satu orang sebagai ketua Umum. f. Cenderunng menjadi organisasi yang militan dan ekslusif. g. Cenderung menonjolkan simbol-simbol distintif. 2. Kontrol sosial yang dilakukan merupakan cerminan dari fundamentalisme yang terdapat dalam FPI: a. Merupakan kontrol sosial para elit FPI. b. Nilai-nilai yang diusung merupakan nilai-nilai yang dikonstruksi oleh para elit dengan sikap konservatif terhadap nilai-nilai Islam masa awal, sehingga iidak ada upaya merekonstruksi nilai-nilai yang Iebih kentektual. c. Kontrol sosial yang dilakukan sebatas pada tataran teknis tidak sampai pada tataran rekonstruksi nilai-nilai yang di sepakati oleh berbagai kelompok masyarakat. Berdasarkan beberapa hat tersebut dapat penulis rekomendasikan sebagai kontribusi konseptual dan kebijakan: 1. Kontribusi Konseptual Secara sosiologis, fungsi instansi agama tidak hanya sebagai kontrol sosial, akan tetapi ada beberapa fungsi Iainnya. Dengan demikian organisasi sosial keagamaan fundamentalisme juga akan melakukan fungsinya yang Iain. Maka kedepan, studi megenai gerakan islam fundamentalis perlu dilakukan dengan mengkonsentrasikan pada fungsi agama yang lain. 2. Kontribusi Kebijakan Pemerintah (eksekutif dan Iegislatif) perlu melakukan regulasi kontrol sosial yang mengkomodasi kepentingan-kepentingan pemerintah, pengusaha dan masyarakat. Memposisikan dan memfasilitasi masyarakat sebagai unsur dalam kontrol sosial tidak pada tataran praksis akan tetapi pada tataran nilai. Seluruh komponen dalam masyarakat yang ada bersama-sama merekonstruksi nilai-nilai dan norma-norma universal, dan mensosialisasikannya di tengan-tengah masyarakat. Sedangkan pada tataran praksis kontrol sosial menjadi tanggung jawab pemerintah secara formal, yang mengawasi dan mengendalikan bekerjanya nilai-nilai dan norma-norma kontrol. Regulasi ini sekaligus juga dalam rangka menghilanghkan penyebab munculnya fundamentalisme, sehingga akan kehilangan momen untuk bangkit.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T21652
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roy Hendrawan
Abstrak :
[ABSTRAK
Penelitian ini ditujukan untuk menguji pengaruh pertumbuhan karir organisasi (organizational career growth) dan persepsi politik organisasi (perceptions of organizational politics) terhadap maksud pengunduran diri (turnover intention) para pegawai dinas luar negeri non diplomatik pada Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan dianalisis menggunakan metode regresi. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang diperoleh dari 208 pegawai non diplomatik pada Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa pertumbuhan karir organisasi berpengaruh negatif terhadap maksud pengunduran diri, dan persepsi politik organisasi berpengaruh positif terhadap maksud pengunduran diri. Ditemukan bahwa pencapaian tujuan karir mempengaruhi maksud pengunduran diri secara signifikan. Peneliti menyimpulkan bahwa semakin besar peluang yang diberikan organisasi kepada pegawai untuk mencapai tujuan karirnya, maka akan mengurangi kecenderungan pegawai untuk meninggalkan organisasi. General political behavior sebagai dimensi dari persepsi politik organisasi mempengaruhi maksud pengunduran diri secara signifikan. Disimpulkan pula bahwa persepsi politik organisasi meningkatkan niat untuk meninggalkan organisasi.
ABSTRACT
The purpose of this study is to examine the relationship between organizational career growth and turnover intention, as well as perceptions of organizational politics and turnover intention, among non diplomatic staffs of the Ministry of Foreign Affairs of Republic of Indonesia. This research used quantitative design and analyzed by regression method. The data were collected by questionnaires from 208 respondents of non diplomatic staffs of the Ministry of Foreign Affairs of Republic of Indonesia. The results of this study show that the organizational career growth are negatively related to turnover intention, and the perceptions of organizational politics are positively related to turnover intention. It was found that career goal progress have strong influences on turnover intention. The researcher suggest that the greater opportunities provided by an organization for employees to meet their career goals, make employees less likely to consider leaving the organization. General political behavior as dimension of perceptions of organizational politics have strong influences on turnover intention. It suggest that perceptions of organizational politics are increase the intention to leave the organization, The purpose of this study is to examine the relationship between organizational career growth and turnover intention, as well as perceptions of organizational politics and turnover intention, among non diplomatic staffs of the Ministry of Foreign Affairs of Republic of Indonesia. This research used quantitative design and analyzed by regression method. The data were collected by questionnaires from 208 respondents of non diplomatic staffs of the Ministry of Foreign Affairs of Republic of Indonesia. The results of this study show that the organizational career growth are negatively related to turnover intention, and the perceptions of organizational politics are positively related to turnover intention. It was found that career goal progress have strong influences on turnover intention. The researcher suggest that the greater opportunities provided by an organization for employees to meet their career goals, make employees less likely to consider leaving the organization. General political behavior as dimension of perceptions of organizational politics have strong influences on turnover intention. It suggest that perceptions of organizational politics are increase the intention to leave the organization]
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>