Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 76 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hastuti Hadiningsih
Abstrak :
[ABSTRAK
Latar belakang penelitian ini adalah tingginya tagihan biaya obat rawat jalan jika dibandingkan dengan biaya yang ditanggung oleh BPJS dengan menganut sistem tariff INA CBG?s. Sehingga diperlukan analisis yang lebih mendalam mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi besaran biaya kesehatan tersebut. Penelitian ini menggunakan studi crosssectional dengan metode kuantitatif, dengan melihat faktor usia, jenis kelamin, peresepan obat, status dokter dan jaminan kesehatan sesuai dengan data sekunder yang didapat melalui data rekam medis dan tagihan biaya obat layanan rawat jalan. Dan berdasarkan hasil penelitian, faktor yang mempengaruhi biaya obat adalah usia, jaminan kesehatan, jumlah item obat (R/), penggunaan antibiotika dan penggunaan obat generik. Sehingga guna menyikapi permasalahan ini perlu adanya clinical previllage untuk kasus rawat jalan dan kebijakan yang mengatur tentang peresepan yang rasional.
ABSTRACT
The background of this study is the high bill outpatient drug costs when compared with the costs borne by BPJS by embracing INA CBG's tariff system. So, we need a more in-depth analysis of the factors that affect the amount of health care costs. This study uses a cross-sectional study with quantitative methods, by looking at factors of age, sex, prescription drugs, doctors and health insurance status in accordance with the secondary data obtained through medical records and bills medicine outpatient services. And based on the results of the study, factors that affect the cost of medication is the age, health insurance, the number of drug items (R /), the use of antibiotics and the use of generic drugs. So as to address these issues need for clinical previllage for outpatient cases and policies that govern rational prescribing, The background of this study is the high bill outpatient drug costs when compared with the costs borne by BPJS by embracing INA CBG's tariff system. So, we need a more in-depth analysis of the factors that affect the amount of health care costs. This study uses a cross-sectional study with quantitative methods, by looking at factors of age, sex, prescription drugs, doctors and health insurance status in accordance with the secondary data obtained through medical records and bills medicine outpatient services. And based on the results of the study, factors that affect the cost of medication is the age, health insurance, the number of drug items (R /), the use of antibiotics and the use of generic drugs. So as to address these issues need for clinical previllage for outpatient cases and policies that govern rational prescribing]
2015
T43633
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumarsih
Abstrak :
ABSTRAK
Rumah sakit berkembang melalui pasien yang puas di mana pasien tidak hanya akan kembali untuk membeli pelayanan tetapi juga dapat menjadi marketer yang dapat membawa keluarga atau teman-teman lainnya. Minat konsumen untuk membeli atau memakai jasa dari pemberi jasa yang sama sangat dipengaruhi oleh pengalaman kepuasanya terhadap pelayanan yang telah diperoleh sebelumnya. Kepuasan pasien merupakan nilai subyektif terhadap mutu pelayanan yang diberikan dan diterima oleh pasien, meskipun nilai subjektif ini sangat dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu, pendidikan, keadaan emosional dan lingkungan pasien, kepuasaan pasien tetap akan didasari oleh kebenaran dan kenyataan objektif yang dialami oleh pasien pada saat menerima pelayanan rumah sakit. Pelayanan rawat jalan sangat berpengaruh terhadap pendapatan dan citra rumah sakit. Tujuan penelitian ini untuk melihat variabel karakteristik dan kepuasan pasien yang paling dominan berhubungan dengan minat kunjungan ulang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan data primer, pendekatan cross sectional, populasi adalah pasien rawat jalan, sampel dihitung berdasar beda dua proporsi didapatkan 150 sampel pengambilan sampel dengan tekhnik Quota sampling. Di analisis komputer menggunakan regresi multivariat. Hasil tidak ada hubungan antara karakteritik pasien dengan minat kunjungan ulang nilai P value >0,05 : jenis kelamin (p value=0,169), usia (p value= 0,539) pendidikan (p value=0,622), pekerjaan (p value=0,319), pengalaman berkunjung sebelumnya (p value=0,352), ada hubungan antara kepuasan pasien dengan minat kunjungan ulang (p value=0,0001). Variabel yang paling dominan berhubungan dengan minat kunjungan ulang adalah kepuasan pasien dengan p value=0,0001, OR= 16,626. Artinya pasien yang memiliki kepuasan baik akan mempunyai peluang sebesar 16,626 lebih tinggi melakukan kunjungan ulang dibandingkan pasien yang memiliki kepuasan kurang baik, setelah di kontrol oleh variabel jenis kelamin, variabel umur dan variabel pekerjaan.
2019
T52794
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ina Nurul Rahmahwati
Abstrak :
ABSTRAK

Latar Belakang: Kesiapan pulang pasien pascabedah sendi panggul merupakan sebuah proses transisi yang dipersepsikan oleh pasien dimana proses ini dimulai dari sebelum pasien pulang sampai dengan periode setelah pasien pulang ke rumah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan pulang pasien pascabedah sendi panggul. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel terdiri dari 90 pasien pascabedah sendi panggul di dua RS yang berada di Jakarta dan Surakarta yang dipilih dengan teknik consecutive sampling.

Hasil Penelitian: Hasil penelitian ini menunjukkan rata-rata kesiapan pulang pasien pacapembedahan panggul adalah 148,38 ± 31,72. Hasil analisis multivariat menunjukkan faktor yang paling berpengaruh terhadap kesiapan pulang pasien pascabedah sendi panggul adalah edukasi pulang (I=0,318). Kesimpulannya adalah jenis kelamin, status sosial ekonomi, perawatan terencana, pertama kali dirawat, pernah dirawat dengan diagnosis yang sama, lama rawat, kualitas edukasi pulang, dan koordinasi perawatan secara sama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap 44,1% kesiapan pulang pasien pascabedah sendi panggul (p=0,0001).


ABSTRACT

 


Background: Discharge readiness of patients post hip surgery is a transition process that is perceived by patients where the process starts from before the patient discharge to the period after the patient discharge. This study aims to identify the factors that influence the discharge readiness of patients post hip surgery. This study used a descriptive correlational design with a cross sectional approach. The sample consisted of 90 patients post hip surgery at Jakarta hospitals and Surakarta  was chosen by consecutive sampling technique.

Results: The results of this study showed that the average discharge readiness of patients post hip surgery was 148.38 ± 31.72. The results of multivariate analysis showed that the most influencing factor for patient readiness post hip surgery was discharge teaching (I = 0.318). The conclusions were gender, socioeconomic status, planned care, first hospitalization, previous hospitalization with same diagnosis, length of stay, quality of discharge teaching, and care coordination equally had a significant influence on 44.1% discharge readiness of patients post hip surgery (p = 0,0001).

 

2019
T53278
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akmal Mufriady Hanif
Abstrak :
Instalasi rawat Jalan (IRJ) merupakan bagian yang strategis bagi rumah sakit, sehingga kinerja IRJ akan berpengaruh terhadap kinerja rumah sakit secara keseluruhan. Sebagai pintu gerbang rumah sakit, IRJ merupakan cermin dari rumah sakit, sahingga kesan pertama dari masyarakat terhadap rumah sakit akan didapat dari penampilan dan kinerja IRJ. IRJ RSUP Dr M. Djamil Padang dengan 16 poliklinik spesialis mempunyai angka kunjungan yang tinggi. Namun faktor-faktor apa raja yang berhubungan dengan tingkat permintaan pasien terhadap pelayanan rawat jalan di poliklinik Penyakit Dalam belum diketahui secara pasti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar tingkat permintaan pasien dan berbagai faktor yang berhubungan dengan tingkat permintaan paien terhadap pelayanan rawat jalan di poliklinik Penyakit Dalam dengan harapan hasilnya dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan jumlah kunjungan rawat jalan. Metode penelitian adalah studi potong lintang dengan bantuan kuesioner terhadap pasien yang melakukan kunjungan ulangan minimal 2 x dalam tahun 2001 ini di Poliklinik Penyakit Dalam dengan jumlah sampel sebanyak 150 orang. Hasil penelitian memperlihatkan adanya berbagai faktor eksternal dan faktor internal yang kemungkinan berhubungan dengan tingkat permintaan terhadap pelayanan rawat jalan. Dengan bantuan analisis statistik bivariant dan multivariant dapat diketahui adanya beberapa variabel bebas yang mempunyai hubungan bermakna dengan tingkat permintaan pasien sebagai variabel terikat. Penelitian ini menyimpulkan bahwa variabel umur, penghasilan keluarga, tempat tinggal, cara pembayaran, keramahan perawat dan kelengkapan spesialisasi mempunyai hubungan bermakna dengan tingkat permintaan pasien. Dari keseluruhan variabel diatas faktor keramahan perawat dan kelengkapan spesialisasi temyata merupakan dua variabel yang sangat berperan. Disarankan agar dilakukan upaya peningkatan kunjungan rawat jalan dengan memperhatikan faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat permintaan pasien terhadap pelayanan rawat jalan melalui pemasaran yang intensif serta meningkatkan peran dokter dan seluruh karyawan rumah sakit. Pelayanan Kesehatan Sore perlu dipertimbangkan untuk menggaet mereka yang mempunyai penghasilan menengah keatas dan tidak menghendaki birokrasi yang berbelit-belit. ...... Demand Analysis Of Outpatients At Internal Medicine Department (OPIMD) M.Djamil Hospital in PadangOutpatient department (OPD) is a strategic department in hospital, in this case the OPD performance will influence the hospital performance as whole. OPD is the front gate of hospital, and it is said that OPD is the mirror of the hospital. People first impression will be derived from the OPD performance. OPD M. Djamil hospital has 16 specialist polyclinics and still has high number of the patient visit. But factors related to demand stage analysis have not been confirmed. The aim of this study is to find several factors related to demand at OPIMD, in hoping that the results can be used to increased OPIMD repeated visits. A cross sectional study with questionnaires was used for collecting data from patient at OPIMD with repeated visits at least two times in 2001. Based on the formula, minimal sample size were 150. The results of this study showed different external and internal factors may be related to demand at OPIMD. Statistic analysis, using bivariant and multivariant. Revealed some independent variables which had significant relationship to demand as a dependent variable. This study concluded that age, income rate, home distances, payments method, nurses courtesy and completeness of medical specialization had significant relationship to demand at OPIMD. From above variables, with used multivariate analysis, nurses courtesy and completeness of medical specialization were two variables that played important role. It is suggested that in order to increase repeated visits at OPIMD, the hospital has to pay attention on certain factors which are related to demand.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T2524
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rika Oktarina Rony
Abstrak :
Dari kondisi yang ada pada Bagian Rawat Jalan Rumah Sakit Pelabuhan Palembang diketahui bahwa pemanfaatan kapasitas terpakai hanya 33% dari kapasitas terpasang. Ini menyebabkan jumlah pendapatan rumah sakit dari bagian ini tidak optimal. Untuk itu perlu dipikirkan suatu upaya untuk mengatasi masih rendahnya kunjungan pada Bagian Rawat Jalan Rumah Sakit Pelabuhan Palembang tersebut. Penelitian ini bertujuan unluk mengetahui strategi meningkatkan kunjungan Rawat .ialan RS Pelabuhan Palembang, berikut factor ekstemal dan internal yang mempengaruhi. Metodotogi yang digunakan datam penelitian ini adalah metode telaah kasus, dengan pendekatan deskriptif analitik. Penelitian dilakukan pada bulan Januari-Febniari 2003. Metoda pengumpulan data diperoleh melalui data primer lewat wawancara indepth interviewdan melakukan diskusi kelompok. Serta data sekunder melalui penelusuran data rekam medis rumah sakit dan data dari Badan Pusat Statistika kota Palembang. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa peluang utama Bagian Rawat Jalan Rumah Sakit Pelabuhan Palembang adalah mengembangkan pasar dan produk yang ada. Dengan ancaman yang ditakutkan adalah larinya pasien, dokter spesialis dan perusahaan pelanggan ke rumah sakit lain. Dari hasil pembahasan dapat disimpulkan, bahwa rendahnya kunjungan dikarenakan fungsi internal marketing rumah sakit belum berjalan optimal, jumlah dokter di poli spesialis tidak merata, kecepatan layanan di masing-masing poli tidak sama, waktu tunggu yang lama serta sarana bagian rawat jalan yang kurang memadai. Oleh karena itu disarankan kepada pihak rupiah sakit untuk melakukan peningkatan profesionalisme SDM bagian pemasaran, mengkaji ulang kembali beberapa poli spesialis yang masih dapat ditingkatkan kunjungan pasiennya, mcningkatkan kecepatan layanan, memperpendek waktu tunggu dan memperbaiki sarana pelayanan bagian rawat jalan. Daftar Pustaka : 24 (1979-2001)
From the existing conditions of the outpatient clinic of Pelabuhan Palembang, it is apparent that it is operating at only 33% of its full capacity. This causes the output of the outpatient clinic to be less than optimal. Therefore, it is necessary to consider a strategy for increasing the low number of visits to the outpatient clinic of Pelabuhan Hospital, Palembang. The purpose of this research is to know how increasing the number of visits to the outpatient clinic of Pelabuhan Hospital. Palembang, as well as Ending external and internal influential factors. This research was carried out with case study methods at January-February 2003. The primary data was obtained through indepth interviews and group discussionswith hospital administrators. Secondary data was obtained through examining hospital records and data from the Center for Health Statistics in Palembang. From this research, it appears that the main opportunity for increasing the number of visits to the outpatient clinic of Pelabuhan Hospital, Palembang is by giving priority to develop the market and product. One existing problem is that patients seek treatment from other specialists and other treatment centers. In Conclusion, the low number of patients seeking treatment at the outpatient clinic, is caused by there is not enough promotion and information from the hospital, limited number of specialists, service time, waiting time and facilities still poor. It is advisable that the hospital increase to improve the quality of the marketing human resources, reevaluate the some of the specialists that can be increase in the number of patient visits, and improve the following: - Service time. - Waiting time. - Facilities of the outpatient clinic.
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T12661
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reni Gustine Suparman
Abstrak :
Instalasi rawat jalan sebagai primadona pelayanan rumah sakit di masa depan, dapat memberikan kontribusi yang bermakna terhadap pelayanan penunjang dengan pendapatan yang cukup besar. Tinggi rendahnya kunjungan merupakan hasil interaksi antara pemberi (provider) dan penerima pelayanan (users), serta kepuasan konsumen merupakan faktor penentu bagi penggunaan jasa berulang. Selama ini ada kecenderungan jumlah kunjungan rawat jalan di Rumah Sakit Umum Gunung Jati menurun, berdasarkan informasi tahun 2000 sampai dengan 2002. Tetapi belum ada evaluasi terhadap penurunan tersebut. Karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kunjungan berulang pada lima poliklinik rawat jalan yaitu poliklinik penyakit dalam, penyakit anak, penyakit mata, bedah umum dam bedah orthopedi. Dipilihnya lima poliklinik tersebut berdasarkan hasil evaluasi dalam tiga tahun terakhir yang menunjukan jumlah kunjungan terbanyak dengan kecenderungam kunjungan menurun dan rasio kunjungan baru berbanding kunjungan lama yang meningkat. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kunjungan berulang rawat jalan (independent variable) dengan berbagai faktor yang diteliti (dependent variable), balk faktor internal, faktor eksternal maupun faktor pendukung. Pengumpulan data primer dilakukan dilima polildinik tersebut dengan nomor kunjungan ganjil setelah responden mendapatkan pelayanan. Analisis data secara statistik menggunakan analisis univariate dan analisis bivariale dengan uji Chi-Square serta analisis regresi. Hasil penelitian dari analisis univariate menunjukan bahwa frekuensi kunjungan benalang rawat jalan paling tinggi terdapat pada variabel persepsi sakit (86,3%) dan status kawin (84,3%). Dari analisis hivariale menunjukan bahwa adanya hubungan antara kunjungan berulang rawat jalan dengan tujuh variabel yang diteliti. Secara statistik, diketahui adanya hubungan antara kunjungan berulang rawat jalan dengan status perkawinan, pekerjaan, pendapatan, penyandang dana, asal wilayah (jarak) dan waktu perjalanan serta need yaitu persepsi sakit. Secara statistik terbukti tidak ada hubungan antara kunjungan berulang rawat jalan dengan umur, jenis kelamin, pendidikan, jumlah anak ditanggung, faktor internal dan persepsi terhadap mutu pelayanan, waktu menunggu serta kemungkinan untuk datang lagi setelah melihat dan merasakan pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit. Karakteristik pasien rawat jalan pada penelitian ini terbanyak berumur antara 15-55 tahun, jenis kelamin perempuan dengan status kawin, pendidikan lanjutan atau SMA keatas, pekerjaan pegawai negeri serta rata-rata jumlah anak ditanggung dua anak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kunjungan berulang rawat jalan di RSUD Gunung Jati sangat dipengaruhi oleh kemampuan membayar atau sosioekonomi yang ditunjukan dengan variabel status perkawinan, pekerjaan, pendapatan, penyandang dana, jarak dan waktu perjalanan. persepsi sakit merupakan kebutuhan yang mendorong responden untuk berkunjung ke rumah sakit. Faktor internal terbukti secara statistik tidak berhubungan dengan kunjungan berulang rawat jalan di RSUD Gunung Jati. Hal ini disebabkan karena pelayanan yang diberikan sama untuk setiap pengunjung dan telah sesuai dengan prosedur yang berlaku. Dalam upaya. meningkatkan kunjungan rawat jalan disarankan untuk meningkatkan kemitraan dengan pihak ketiga, penetapan tarif baru yang kompetitif dan penelitian lebih lanjut untuk waktu menunggu.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T13015
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emmy Harniyati
Abstrak :
ABSTRAK Pesatnya perkembangan perumahsalatan akibat bergesernya nilai dan norma yang ada di masyarakat menuntut pelayanan yang bermutu dari rumah sakit. Rumah sakit diharapkan mampu menjawab semua tantangan yang ada sesuai keinginan dan tuntutan dari masyarakat sendiri dalam menjalankan fungsinya sebagai pelayanan kesehatan.Unit rawat jalan merupakan basis terdepan dan sebagai ujung tombak pelayanan sehingga merupakan "image" pertama yang dinilai oleh pengguna jasa rumah sakit. Oleh karenanya dalam rangka upaya meningkatkan mutu pelayanan pihak manejerial rumah sakit memerlukan suatu pendekatan yang berorientasi kepada pihak pengguna jasa melalui persepsi mereka. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran karakteristik pengguna jasa dan memperoleh gambaran persepsi mereka melalui pengukuran skala kepuasan serta akan mencari faktor-faktor mana yang berhubungan dengan kepuasan ataupun ketidak puasan mereka. Tehnik analisa yang dipakai selain secara deskriptif untuk memperoleh gambaran karakteristik pengguna jasa juga digunakan analisa Bivariat dengan uji Chi Square untuk melihat hubungan kepuasan pengguna jasa dengan faktor-faktor yang melatar belakanginya. Hasil penelitian diperoleh gambaran karakteristik pengguna jasa dan dari analisa hubungan menunjukkan hampir semua faktor yang diduga mempengaruhi persepsi pengguna jasa terbukti mempunyai hubungan kecuali faktor persepsi Biaya. Selain itu diperoleh gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi ketidak puasan mereka yang mempunyai jumlah yang terbesar pada faktor Perilaku disusul faktor Waktu dan Lingkungan. Apabila dijabarkan adalah sebagai berikut: Untuk faktor Perilaku terutama terhadap Perilaku Perawat, faktor Waktu terutama adalah lamanya menuuggu Obat di Apotik dan menugggu pemeriksaan sedangkan untuk faktor Lingkungan terutama adalah masalah kebersihan Toilet. Untuk itu beberapa Saran yang dapat disumbangkan untuk kepentingan RSAB Harapan Kita adalah perlunya pembinaan terhadap petugas yang berfungsi sebagai " The major Caring Profession "dalam melayani penggtma jasa melalui Komite Medik dan melibatkan mereka dalam kegiatan fungsi marketing rumah sakit. Disamping itu disarankan pula beberapa saran lain yang menyangkut usaha perbaikazi,tindakan korektif dan tindakan inovatif.
ABSTRACT Perceptions of Users on The Appearance of Outpatients Unit of "Harapan Kita" Maternity and Children's Hospital in 1995The fast growth of hospital business as the result in the shift of values and norms within the community demands quality service from the hospital. A hospital is expected to be able to meet all existing challenges in accordance with the wishes and demands of the community itself in carrying out its function as a health service. The outpatients unit constitutes the fore-most base and the spearhead of service so that it constitutes the first "image" that will be evaluated by hospital service users. Therefore, in the effort to improve the quality of service, the hospital management needs to have an approach which is oriented to service users through their perceptions. The purpose of this research is to find out the characteristics of users and to have their perceptions by measuring their scales of satisfaction and to find out which factors are connected with the satisfaction or none satisfaction of the users. The techniques of analysis used besides the descriptive one in order to get the characteristics of the users, also the Bivariat analysis with the Chi Square test to see the connection between the users satisfaction and the background factors. The results of the study indicate that from the characteristics of service users and the analysis of connection, we can see that almost all factors suspected to influence th"users4 perceptions do have a connection except for the perception on costs. Besides this, The factors which cause dissatisfaction on their part the largest in number are Behaviour followed by Time and Environment. Broken down they are like this: For the Behavioural factor particularly of the Nurses, for the time factor, the length of time one has to wait to get medicine at the Dispensary and waiting to be examined, for the Environment factor, the foremost the cleanliness of the Toilets. For this reason, we recommend in the interest of "Harapan Kita" Maternity and Children Hospital (RSAB) to develop the personnel whose function is that of "Major Caring Profession" in serving the users through a Medical Committee and involving them in the marketing function of the hospital. Besides this, it is also recommended actions regarding improvements, corrective actions and innovative actions.
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhayati
Abstrak :
ABSTRACT Globalization and liberalization in business as well government's new policy causes an open opportunity to domestic and foreign investors to build hospitals, especially in Bekasi. Of course, there is a new competitive area faces to hospital management of Mekar Sari Hospital. It constantly empower Mekar Sari Hospital tobe more attractive in marketing efforts of keeping number of patients in general, outpatients in particular. To do so, Mekar Sari Hospital must obtain actual information taken from exiting data. Its present data has never been processed to another purpose, but for report to the director, the foundation management and Health Department office. The thesis here is written intentionally to show data possessed by Mekar Sari Hopital. Data acquired was from computer/medical records. Such a data display outpatient characteristic, the most frequent disease both at the hospital and public of Bekasi area and business phenomenon outside Mekar Sari Hospital. All of them greatly affect the hospital performance. Knowing strength and weakness inside, opportunity and threat outside as well as the reasons of patients number declination, the hospital expects to perceive type of strategy to operate. Research of this thesis is descriptive and qualitative in character using outpatient secondary data of Mekar Sari Hospital in 1994, 1995 to Juni 1996. The data was grouped into responsible parties to pay, arrival procedures of patients, new and old patietns, age of patients in year, check-up patients number, sex, patients number treated in every policlinic and residence of patient base on district. The data exhibits a decrement in number, especially in 1996 arround 12-14%. Beside, we know that the patients paying medical fee their own budget were greater than by company cost including insurance. Patients arriving by their own expectation were greater than refered patients. New patients were almost equal by their own expectation were greater than refered oatients. New patients were almost equal to the old ones. Check up patients were very low in number. Patients of 14-45 year old were the greatest ones. Male patients almost equal the female ones. Patients coming from specialist policlinics were still low. Patient from Bekasi Timur District were the largest patients due to the district is the location of Mekar Sari Hospital. The data give also a figure that infection was the most frequent disease treated there. According to the data we conclude that strategy of increasing number of patient including outpatient is the important thing to operate soon, for example by promoting hospital service to the public and other medical institutions. This policy demands marketing department recruit special and qualified personnel, create excellent medical service and survey public needs/expectations. Having the present strength, capability of resolving hospital weakness, use of opportunity and escape from threat Mekar Sari Hospital may increase its number of patients.
ABSTRAK Adanya era globalisasi dan liberalisasi serta kebijakan baru pemerintah yang memberikan peluang bagi pemodal asing dan dalam negeri untuk mendirikan rumah sakit, sehingga rumah sakit baru pun bermunculan di mana-mana termasuk di wilayah Bekasi. Tentunya hal ini akan mempunyai dampak ke RS Mekar Sari karena pesaing akan bertambah banyak dan akhirnya cepat atau lambat akan mempengaruhi jumlah pasien di RS Mekar Sari termasuk pasien rawat jalan. Untuk mengetahui hal tersebut, tentunya pihak rumah sakit harus mendapatkan informasi apa sebenarnya yang terjadi, yang tentunya akan didapat dari data yang ada. Berhubung data yang ada di rumah sakit selama ini belum pernah diolah kecuali untuk laporan ke direktur, yayasan dan Departemen kesehatan, maka di dalam tesis ini akan diolah data yang ada di rumah sakit. Data diambil dari komputer / catatan Medik, untuk melihat bagaimana kecenderungan karakteristik pasien rawat jalan, penyakit apa yang terbanyak di rumah sakit maupun di masyarakat umum wilayah Bekasi, keadaan atau situasi apa yang terjadi di luar RS Mekar sari. Semuanya ini akan mempengaruhi kinerja rumah sakit. Dengan diketahuinya kekuatan dan kelemahan rumah sakit, diharapkan akan diketahui strategi apa yang akan dijalankan oleh pihak rumah sakit jika jumlah pasien menurun. Dengan keunggulan yang ada, mengatasi kelemahan-kelemahan, memanfaatkan peluang dan mengantisipasi ancaman, diharapkan pasien RS Mekar Sari akan meningkat. Penelitian ini bersifat analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dimana data sekunder yang diambil yaitu data pasien rawat jalan RS Mekar Sari tahun 1994, 1995 s/d Juni 1996. Data dikumpulkan dan dikelompokkan berdasarkan pihak yang membayar, cara datang pasien ke rumah sakit, pasien lama dan baru, umur pasien dalam tahun, jumlah pasien check up, jenis kelamin, jumlah pasien di masing-masing poliklinik dan alamat pasien berdasarkan kecamatan. Dari hasil yang didapat jumlah pasien rawat jalan cenderung menurun terutama mulai tahun 1994 sampai dengan Juni 1996, sekitar 12-14%. Selain itu didapatkan jumlah pasien umum yang bayar sendiri lebih banyak daripada pasien perusahaan termasuk asuransi, pasien yang datang sendiri lebih banyak jumlahnya daripada pasien rujukan, pasien lama tidak jauh berbeda dengan pasien baru, pasien check up jumlahnya rendah sekali, pasien dengan golongan umur 15-45 tahun merupakan pasien yang terbanyak, jumlah pasien laki-laki hampir sama dengan pasien perempuan, pasien dari poliklinik spesialis masih sangat kurang, pasien dari kecamatan Bekasi Timur merupakan pasien yang terbanyak jumlahnya sedangkan kecamatan ini adalah daerah tempat rumah sakit berada. Dari data juga terlihat bahwa penyakit infeksi masih merupakan penyakit yang tertinggi jumlahnya. Dari hal-hal tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa strategi untuk meningkatkan jumlah pasien termasuk pasien rawat jalan sudah merupakan hal yang perlu dipikirkan, misalnya dengan cara promosi balk ke masyarakat maupun ke tempat pelayanan kesehatan lainnya. Hal ini perlu ditunjang dengan dibentuknya bagian pemasaran dengan tenaga yang khusus dan handal, dapat juga dengan membuat pelayanan kesehatan unggulan, atau mengadakan survei untuk mengetahui kebutuhan/keinginan masyarakat. Daftar Pustaka 24 ( 1983 - 1996 )
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Ismoyowati
Abstrak :
ABSTRAK
Rumah sakit yang pada saat ini titik berat pelayanannya pada rawat inap, kecenderungan ke depan pelayanan akan bergeser pada pelayanan tanpa menginap. Sehingga fungsi Unit Rawat Jalan di rumah sakit akan menjadi primadona pelayanan rumah sakit di masa depan, Unit Rawat Jalan merupakan kegiatan rumah sakit yang cukup penting karena dapat memberikan pelayanan bagi pasien sesudah rawat inap (follow up), merupakan pusat rujukan dari institusi kesehatan yang lain serta ke bagian lain di rumah sakit, merupakan salah satu bagian yang dapat memberikan pendapatan cukup besar bagi rumah sakit (revenue center) serta merupakan gerbang masuk pasien kerumah sakit dimana pasien mendapat kesan ataupun gambaran tentang pelayanan rumah sakit sacara keseluruhan.

Dalam 25 tahun mendatang, diperkirakan permintaan pelayanan kesehatan akan semakin meningkat seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat mengenai pen- tingnya pelayanan kesehatan. Ironisnya pelayanan kesehatan yang sudah ada tidak dimanfaatkan dengan optimal. Tingkat pemanfaatan poliklinik yang digambarkan dengan banyaknya kunjungan di poliklinik setiap harinya tidak terlalu berubah, justru ada kecenderungan menurun.

Pemanfaatan pelayanan kesehatan pada dasarnya merupakan hasil interaksi antara pengguna jasa pelayanan kesehatan dalam hal ini pasien (user) dan penyelengara pelayanan kesehatan (provider). Interaksi ini merupakan suatu hal yang sangat kompleks dan dipengaruhi oleh banyak faktor.

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan rawat jalan di Rumah Sakit Umum Batang yang merupakan Rumah Sakit Umum Kelas C, dimana pemanfaatan pelayanan rawat jalan disini meskipun makin meningkat tetapi masih dibawah rata-rata pemanfaatan poliklinik RSU Kelas C. Variabel pada penelitian ini terdiri dari : 1) variabel yang ada pada sisi pasien (user) yang terdiri dari variabel kebutuhan dan preferensi, 2) variabel yang ada pada penyelenggara pelayanan (provider) yang diukur secara tidak langsung melalui persepsi pasien terhadap pemberian pelayanan rawat jalan, ketersediaan pelayanan, dokter, perawat serta 3) variabel yang merupakan faktor pendukung yang terdiri dari variabel penghasilan, penyandang dana, jarak dan waktu.

Penelitian ini juga dilengkapi dengan karakteristik pasien yang meliputi : umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, lokasi tempat tinggal.

Pengumpulan data primer dilakukan dengan metoda survey pada responden dari poliklinik Penyakit Dalam, poliklinik Bedah, poliklinik Obstetri -Ginekologi. Data sekunder diperoleh dari bagian rekam medik, bagian keuangan, Analisis data secara statistik menggunakan analisis univariat, serta test Chi-Square serta korelasi. Untuk data karakteristik pasien hanya diolah secara deskriptif.

Pada penelitian ditemukan adanya hubungan yang bermakna antara pemanfaatan pelayanan rawat jalan dengan : (1) faktor dari sisi pasien yaitu variabel kebutuhan, (2) faktor pendukung yaitu variabel penghasilan, penyandang dana serta jarak. Sedangkan faktor dari provider tidak didapatkan hubungan yang bermakna.

Guna meningkatkan pemanfaatan pelayanan rawat jalan disarankan untuk meningkatkan citra pelayanan rumah-sakit, menjalin kerja-sama dengan dokter Puskesmas/dokter perusahaan/petugas kesehatan, promosi rumah-sakit serta negosiasi tarif pelayanan dengan PT.ASKES/Astek.
Abstract
Nowadays the main functional unit of hospital is in-patient care unit. But the tendency in the future will be the out-patient care unit. Out patient service is very important, because it provides follow up service, referral both from inside and outside of the hospital. It is also an important "revenue centre" and ?show window" of the hospital.

In the 25 years ahead it is estimated that there will be a rising demand in health services. But unfortunately the existing health services are not well utilized. Utilization of the out- patient service which is representated by the amount of the patient visiting the out-patient unit, was not increased but tends to be decrease.

Basically the utilization of health service is the result of interaction between the user (patients) and the providers of health service. The interaction is very complex and influenced by many factors.

The objective of this research is to assess the factors related to the utilization of out-patient service in the type C Batang General Hospital, which is still under average in it?s class. The variables in this reseach includes : 1) the need of the patient (user?s need), 2) the condition of the health service provider, which indirectly represented by the patient's view on the availability of service, doctors and nurses, 3) supporting factors include income, fund provider, distance and time. Patient charactheristics include age, gender, level of education, occupation and residence.

Primarily data were collected by patient-survey in the out-patient unit of Internal Medicine, Surgery and Obstetric-Gynaecology. Secondary data were obtained from Medical Record. Statistical data analysis using Analysis of Univariant, Chi-Square Test and Correlation Test. The characteristics of patient was analized descriptively.

From this research it can be concluded that there is significant correlations between the utilization of out-patient service with : 1) the need of patient; 2) supporting factors: income; fund provider and distance.

To increase the utilization of out-patient service it is sugested to increase the image of the hospital service better, collaborate with Primary Health Centre doctors/officers, hospital promotion, negociate of services price with PT.ASKES/Astek.
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edwin Rusli
Abstrak :
Kebutuhan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Indonesia, paling tidak dipengaruhi oleh 3 (tiga) perubahan besar, yang merupakan tantangan dan peluang. Perubahan itu adalah sumber daya yang terbatas, adanya kebijakan desentralisasi (decentralization policy) dan berkembangnya kesadaran akan pentingnya mutu (quality awareness) dalam pelayanan kesehatan. (Depkes RI, 2003). Lima penentu kualitas jasa yang dapat dijadikan dasar menilai tingkat kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan yang diterimanya meliputi: tangible, reliability, responsiveness, assurance dan emphaty. (Parasuraman, Zeithaml dan Berry (dalam Jauhari, 2004) Puskesmas Bukit Kemuning Kecamatan Bukit Kemuning Kabupaten Lampung Utara, adalah Puskesmas dengan pelayanan rawat jalan dan rawat inap. Dan laporan tahunan Puskesmas Bukit Kemuning sejak ditetapkannya sebagai Puskesmas unit swadana didapatkan kunjungan rawat jalan khusus pasien umum mulai tahun 2002 mengalami penurunan. Untuk melihat efisiensi dan efektifitas pelayanan Puskesmas Bukit Kemuning, maka perlu dilakukan analisis hubungan antara tingkat kepuasan dengan keinginan pasien kembali memanfaatkan pelayanan rawat jalan di Puskesmas Bukit Kemuning. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan kuantitat'l, menggunakan rancangan cross sectional, dilaksanakan pada bulan 7uni-]uli 2006. Tujuan penelitian ini melihat gambaran hubungan antara kepuasan pasien pada 5 (lima) dimensi mutu pelayanan dan karakteristik pasien dengan keinginan pasien untuk kembali memanfaatkan pelayanan rawat jalan di Puskesmas Bukit Kemuning. Responden berjumlah 127 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, lalu dilakukan pengolahan dan analisis univariat, bivariat, multivariate dan important and performance analysis. Hasil penelitian menunjukkan, dari lima dimensi mutu layanan, sebagian besar pasien tidak puas pada dimensi tangible, assurance dan emphaty, pada dimensi reliability dan responsibility proporsi pasien yang puas lebih besar dari pada yang tidak puas. Hal ini tidak berbanding lurus dengan besarnya proporsi pasien yang ingin kembali memanfaatkan pelayanan rawat jalan di Puskesmas Bukit Kemuning (68,5%). Kepuasan pada dimensi tangible, reliability, Responsiveness dan Assurance merupakan variabel yang dominan mempengaruhi keinginan pasien kembali memanfaatkan pelayanan rawat jalan di Puskesmas Bukit Kemuning. Secara statistik terdapat hubungan antara cara bayar, Tangible, Reliability, Responsiveness dan Assurance dengan keinginan responden kembali memanfaatkan pelayanan rawat jalan di Puskesmas Bukit Kemuning. Pada important and performance analysis diperoleh kesenjangan terbesar antara tingkat harapan dengan pengalaman responden pada aspek Assurance. Aspek-aspek yang seharusnya menjadi prioritas untuk meningkatkan mutu layanan di Puskesmas Bukit Kemuning adalah Kelengkapan, kesiapan, kebersihan alat-¬alat yang dipakai (non media), Prosedur pelayanan yang tidak berbelit-belit, kecepatan petugas pendaftaran dalam memberikan pelayanan, Keramahan dan kesopanan dokter/perawat/bidan dalam memberikan pelayanan, Jaminan keamanan pelayanan dan kepercayaan terhadap pelayanan, Pelayanan diberikan kepada semua pasien tanpa memandang status sosial dan lain-lain, Dokter/perawat/bidan memberikan dukungan dengan sabar pada saat memberikan pelayanan kesehatan. Beberapa hal yang penting yang perlu dilakukan oleh pimpinan Puskesmas Bukit Kemuning untuk meningkatkan mutu layanan adalah: lebih meningkatkan kinerja petugas pemberi pelayanan di unit rawat jalan, mengevaluasi kembali prosedur pelayanan yang selama ini dipakai agar pasien merasa tidak berbelit-belit dalam menerima pelayanan, agar pelayanan kepada pelanggan dapat memenuhi harapan sebaiknya program jaga mutu pada internal Puskesmas ditingkatkan, agar pengguna jasa pelayanan Puskesmas merasa nyaman dalam menerima tindakan yang diberikan sebaiknya pelayanan diberikan sesuai dengan standar operasional.
Nowadays, the need on improving and increasing the quality of health services in Indonesia is urgently needed. At least, it is influence by three main changes, which can work as threaten and opportunity. These changes are namely: a limited on resources, the decentralization policy, and the development of the important of the quality awareness on health services (Depkes RI, 2003). There are five dimensions of quality services that can determine the level of client's satisfaction on the service that they have received, which are: tangible, reliability, responsiveness, assurance, and empathy (Pasuraman, Zeithaml and Berry, cited by Jauhari, 2004) Puskesmas Bukit Kemuning of Sub-district of Bukit Kemuning at the District of Lampung Utara, is a Puskesmas with services both for outpatient and inpatient. Refer to the Annual Report of Puskesmas Bukit Kemuning, since the Puskesmas has stated as a Self-funded Puskesmas Unit, it is found that begin in 2002 there are a declining on the number of general patient especially on outpatient services. Therefore, to look at how the efficiency and the efficacy on the services of Puskesmas Bukit Kemuning, it is needed to carry out the correlation analysis on the level of satisfaction and patient's willingness to return and re-utilizing the outpatient services at Bukit Kemuning Puskesmas. The study is an observational study with a qualitative approach, and carried out with a cross-sectional design from June to July 2006. The aim of the study is to look at the picture of correlation between patient's satisfactions on five dimensions of quality services and patient's characteristics, with patient's willingness to return and re-utilizing the outpatient services at Bukit Kemuning Puskesmas. There are 127 respondents, the data collected by interviewing, and analyzed by a univariate, bivariate, multivariate, and also an important and performance analysis. The study found that from five dimensions of quality services, mostly patients are not satisfied on the aspect of tangible, assurance, and empathy. But, on the dimension of reliability and resp,; nsiven ii__ proportion of sctis icd patients is higher than iiiose who are not satisfied. The situation is not linearly related with the proportion of patients who are willing to return and re-utilize the outpatient services (68.5%). Satisfaction on the aspects of tangible, reliability, responsiveness, and. Assurance are variables that dominantly influence the willingness of the patient to return and re-utilize the outpatient services. Statistically, there are significant correlations between mode of payment, tangible, reliability, responsiveness and assurance, with the willingness of the patient to return and re-utilize the outpatient services. Refer to the important and performance analysis, the widest disparity is found between level of expectation and respondent's experience on the aspect of assurance. Some aspects that should be prioritized in order to increase the quality of services at Puskesmas Bukit Kemuning are namely: completeness, readiness, sanitation on non-medical utensils, simple procedures on services (mean that the procedures is not too complicated and takes time), promptness of registration personnel in giving services, hospitality and politeness of the doctors/midwives/nurses while delivering services, assurance on services safeness and reliability towards services, suppose the services are delivered to all patients regardless their social status or else, suppose the doctors/nurses/ midwives are giving full support and full of serene at the time they are on duty to deliver health services. Suggestion on things that should be considered by the head of Puskesmas Bukit Kemuning, are: to increase the performance of any personnel that giving services at the unit of outpatient, to evaluate the procedures of services at the outpatient unit as its too complicated, in order to fulfill the expectation of the clients, it is needed to increase the quality assurance program for the internal affair of the Puskesmas, and in order to reach the Puskesmas client's comfort while receiving treatment of services, its suppose that services are given in the base of operational standard.
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T 19069
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>