Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Iwa Misbah
"Daya tank visual menekankan pada efektivitas kepuasan dan kesukaan anak terhadap atribut kemasan seperti warna, bentuk, informasi, ilustrasi, dan label. Peran strategis yang dimainkan kemasan tidak hanya mampu merebut hati konsumen sebagai obyek pasar, tetapi berdampak pada kepentingan produsen dalam memaknai kemasan sebagai unsur utama meraih ekuitas merek Studi karya akhir im menggunakan desain riset deskriptif dan pendekatan yang dilakukan melalui metode kuantitatif. Untuk mendapatkan data penelitian, penulis menggunakan metode kuesioner. Partisipan terdiri dari 119 anak Madrasah Pembangunan UIN Syarief Hidayatullah, jalan Ibnu Taimiya 4 Ciputat - Jakarta dan Sekolah Islam Ruhama, jalan Tarumanegara, Pondok Cabe - Tangerang. Penelitian mi melibatkan responden dan siswa SD kelas dua sampai kelas enam sekolah dasar (SD). Untuk menjamin kepercayaan data pada penelitian mi maka digunakan pendekatan model kepuasan Kano yang terdiri dan: attractive qualiy, one-dimensional, must-be, indferent, reverse, dan questionable. Model mi diuji menggunakan uji t dua sampel berpasangan. Sedangkan untuk mengukur demografi menggunakan analisis Chi-square. Temuan penting dari penelitian mi adalah anak-anak cenderung mempunyai kesukaan yang tinggi terhadap pengaruh atribut visual kemasan. Misalnya warna dianggap sebagai must be, artinya anak merasa kecewajika kemasan minuman tidak menampilkan warna yang sesuai dengan warna aiaminya. Namun, anak tidak akan meningkat kepuasannya bila warna kemasan sesuai dengan rasa yang dikandungnya. Dengan demikian, alangkah baiknya tetap memberikan aksentuasi warna yang sesuai rasa serta membuat kemasan yang colourfull untuk meningkatkan kesenangan (delighting) anak. Menyangkut bentuk dan ilustrasi, temyata karakter kartun, mainan, buah, binatang, dan antropomorfik telah meningkatkan kesenangan
anak karena dianggap memenuhi kepuasan emosionalnya. Dampak emosional mi bisa berupa
rasa senang, gembira dan bersemangat. Indikator daya tank emosional sangat erat terkait
dengan citra visual dari kemasan. Misalnya, tampilan bentuk kartun atau ilustrasi gambar
anak yang sedang tersenyum membuat anak memaknai ilustrasi tersebut sebagai kemasan
yang lucu dan ceria. Adapun faktor-faktor yang hams menjadi pertimbangan untuk
menciptakan visual kemasan yang menarik diantaranya; menampilkan warna sesuai dengan
karakteristik produk, menciptakan bentuk yang menjadi idola anak, menghadirkan nuansa
ilustratif berupa gambar, foto, lukisan, atau kombinasi dari elemen tersebut untuk
mendapatkan nilai visual yang estetik path kemasan anak.
Temuan menarik lainnya, temyata analisis mengenai daya tank visual kemasan tidak
bisa secana sederhana diniiai hanya dengan kategori must be atau attactive saja. Tetapi perlu
menciptakan nilai-nilai unik lainnya yang sesuai dengan tuntutan jaman. Perkembangan pasar
dan teknologi menuntut para pemasar dan produsen minuman untuk selalu mencermati
perubahan (change) sikap, perilaku dan tren anak dalam memenuhi kepuasannya. Oleh karena
itu, dalam menentukan atribut kemasanpun hams senantiasa mengikuti perkembangan yang
teijadi dari waktu ke waktu. Tidak mengherankan bahwa anak yang mempunyai kepuasan
dengan terpenuhinya atribut must be pada saatnya nanti akan berubah menjadi attractive atau
malah one dimensional. Alur sildus hidup mi merupakan hal yang sangat menarik dalam
mengikuti perubahan kesukaan anak terhadap kemasan baik fungsional maupun visual.
Mengingat pada titik puncak ekstrim tertentu dari kepuasan anak ditengarai akan mengalami
penurunan yang signifikan. Penting untuk diperhatikan bahwa perubahan siklus hidup mi
sangat mempengarulii pergerakan kesukaan anak secara tidak terduga, yang akan
menyebabkan strategi untuk pengembangan produk mengalami kesalahan bahkan kegagalan
yang sangat fatal. Tidak bisa dipungkiri bahwa dalam perjalanan sikius hidup produk,"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T23058
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nanang Wahyudi
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan semakin berkt mbangnya
fungsi kemasan sebagai medium komunikasi produk disamping fungsi sebagai pelindung dan pengemas yang telah dikenal sebelumnya. Untuk itu dipilih sebuah produk dari kategori produk dengan tingkat persaingan yang ketat, dan menampilkan sesuatu yang baru pada desain emasan yang baru diluncurkannya.
Melalui penelitian terhadap produk ini kemuaian akan d "Jihat hubungan antara persepsi terhadap desain kemasan dengan persepsi terhadap produk produk, serta bagaimana pengaruh persepsi iklan pada hubungan antara \Cedua variabel tersebut.
Produk yang dijadikan obyek neJitian adalah sabun mandi catr LUX Beauty Shower. Produk ini baru diluncurkan ulang dengan desain kemasan yang baru, baik secara struktural maupun grafisnya.
Teori-teori yang digunakan pada penehtia ini adalah sejumlah teori
tentang persepsi dari DaYid Aaker, Joseph Devito dan beberapa ahli lainnya, teori tentang desain kemasan dari Herbert Meyer dan Steven Sonsino, teori tentang persepsi patla kual itas produk dari Leon Schiffinan. Beberapa teori pendukung tentang persepsi, desain kemasan dan iklan juga digunakan. Teori-teori ini dijadikan landasan untuk membangt!n kerangka konsep yang akan digunakan untuk membuktikan hipotesa pe elitian bahwa persepsi terhadap desain kemasan
berbanding lurus dengan persepsi terbadap produk dimana semakin baik persepsi terhadap desain kemasan akan semakin baik pula-persepsi terhadap prod}lk, juga sebaliknya. Selain itu, ingin dicuktikan pula baQ.wa persepsi terhadap iklan produk juga memberikan pengaruh pada hubungan keduanya.
Penelitian ini dilaktikan dengan menggunakan mmdekatan-.kuantitatif dan jenis penelitian eksplanati( Pengumpulan data dilakukan dengau cara survei. Populasi peneJitian adalah remaja dan wanita muda pengguna sabun mandi cair di wilayah Depok yang berusia antara 18 sampai 31 tahun dengan jumlah sampel sebanyak 100 orang. Teknik penarikan ~mpel di akiikan dengan cara purposive sarnpling. Data primer dikumpufkan melalui pengisian kuesioner oieh responden
dan tanya jawab dengan pihak terkait sedangkan data sekunder diperoleh melalui studi atas hasil penelitian sejenis yang pernah dilakukan sebelumnya. Pengujian statistik dilakukan untuk data univariat yang dianalisis dengan menyajikan distribusi frekuensinya, data bivariat yang dianalisis dengan uji korelasi Kendall
untuk statistik non parametrik serta data multivariat yang dianalisis dengan ujikorelasi parsial Kendall. Dari data basil survei yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa persepsi responden terhadap desain kemasan mempengaruhi persepsi mereka terhadap produk Ll.JX Beauty Shower dengan bentuk hubungan yang positif Dengan demikian hipotelia peuelitian bahwa persepsi terhadap desain kemasan akan mempengaruhi persepsi terhadap produk diterima. Selain itu diketahui pula bahwa
persepsi responden terhadap iklan sabun mandi LUX Beauty Shower mempengaruhi hubungan yang terjadi antara persepsi terhadap desain kemasan dengan persepsi responden terhadap produk LUX Beauty Shower. Dengan demikian, hipotesa penelitian yang menyatakan bahwa persepsi terhadap iklan juga ikut mempengaruhi persepsi konsumen terhadap produk juga dapat dibuktikan dan diterima. Melihat kenyataan di atas, dapat dikatakan bahwa desain kemasan hanya merupakan salah satu faktor yang membentuk persepsi responden terhadap produk. Ada fakor-faktor lain yang juga ikut membentuk persepsi tersebut. Iklan
adalah salah satunya. Dengan demikian diperlukan pemanfaatan yang terintegrasi dari masing-masing faktor tersebut untuk dapat membangun persepsi terhadap produk secara efektif."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S4074
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saffanisa Alifia
"Ekolabel digunakan oleh perusahaan Fast Moving Consumer Goods (FMCG) untuk menyampaikan informasi keramahan lingkungan produk dan sebagai strategi promosi yang dapat meningkatkan kesediaan membayar konsumen. Penggunaan jenis ekolabel yang berbeda telah diketahui memengaruhi perilaku konsumen secara berbeda pula. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh jenis ekolabel (logo dan teks ramah lingkungan) pada kemasan sikat gigi terhadap kesediaan membayar konsumen. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen 2x2 factorial within-subject design yang melibatkan penggunaan vignette sebagai stimulus. Pengambilan data dilakukan terhadap 221 konsumen produk FMCG yang berusia 18-25 tahun dan merupakan warga negara Indonesia yang bertempat tinggal di Indonesia. Kesediaan membayar diukur menggunakan alat ukur willingness to pay more dari Shin et al. (2017) yang telah diadaptasi ke Bahasa Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan logo ramah lingkungan terhadap kesediaan membayar konsumen, (F (1, 152) = 27,359, p < 0,001, η²p = 0,153). Sama halnya dengan logo ramah lingkungan, ditemukan juga bahwa terdapat pengaruh penggunaan teks ramah lingkungan terhadap kesediaan membayar konsumen, (F (1, 152) = 61,127, p < 0,001, η²p = 0,287). Selain itu, penggunaan keduanya secara bersamaan juga turut memprediksi kesediaan membayar konsumen, (F (1, 152) = 7,456, p = 0,007, η²p = 0,047). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan masing-masing logo dan teks ramah lingkungan serta keduanya secara bersamaan memengaruhi kesediaan membayar konsumen secara positif. Selanjutnya, ditemukan efek yang sama pada konsumen yang disajikan dengan produk sikat gigi dengan teks ramah lingkungan dan produk sikat gigi dengan logo dan teks ramah lingkungan. Terakhir, ketika penggunaan logo ramah lingkungan dan teks ramah lingkungan dibandingkan, teks ramah lingkungan ditemukan lebih efektif dalam memengaruhi kesediaan membayar konsumen. Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam memilih jenis ekolabel yang paling efektif dalam meningkatkan kesediaan membayar konsumen.

Fast Moving Consumer Goods (FMCG) companies use ecolabels to give products’ environmental information as a promotional strategy in increasing consumers' willingness to pay. The use of different types of ecolabels has been found to influence consumer’s behavior differently. This study then aims to investigate the effect of two ecolabel types (eco-friendly logos and texts) on toothbrush packaging in predicting consumers' willingness to pay. This study is a 2x2 factorial within-subject design that involves the use of a vignette as a stimulus. Data were collected from 221 consumers of FMCG aged 18-25 years who reside in Indonesia. Willingness to pay is measured using willingness to pay more measure from Shin et al. (2017) which has been adapted to Bahasa Indonesia. The results showed that there was an effect of using environmentally friendly logos on consumers' willingness to pay, (F (1, 152) = 27,359, p < 0,001, η²p = 0,153). Similarly, it was also found that there was an effect of using eco-friendly text on consumers' willingness to pay, (F (1, 152) = 61,127, p < 0,001, η²p = 0,287). In addition, the use of both simultaneously also predicts consumers' willingness to pay, (F (1, 152) = 7,456, p = 0,007, η²p = 0,047). Thus, it can be concluded that the use of environmentally friendly logos and texts individually and both simultaneously affects consumers' willingness to pay positively. Furthermore, the same effect was found on consumers who were presented with eco-friendly text and with eco-friendly logos and texts. Finally, when the use of eco-friendly logos and texts were compared, eco-friendly texts were found to be more effective in influencing consumers' willingness to pay. The results of this study can be used as consideration for companies in choosing the most effective type of ecolabel in increasing consumers' willingness to pay."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library