Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 49 dokumen yang sesuai dengan query
cover
As-Sirjani, Raghib
Bandung : Sygma Publishing, 2010
956.94 SIR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Albright, William Foxwell, 1891-1971
Harmondsworth: Penguin Books, 1949
913.33 ALB a (2)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Suratno
Abstrak :
Aksi bom syahid. menjadi salah satu bentuk perlawanan dan perjuangan bangsa Palestina. Hal ini sangat berbeda dengan bentuk - bentuk atau strategi perlawanan dan perjuangan bangsa Palestina sebelumnya. Berangkat dari pemikiran di atas, penulis mencoba mengambil judul skripsi yang berkaitan dengan permasalahan tersebut melalui pendekatan sejarah. Dalarn penulisan dan penelahaan perkembangan aksi istisyhadiyah, pertanyaan yang relevan adalah: 1. Apa faktor penyebab terjadinya aksi istisyhadiyah ? 2. Apakah aksi istisyhadiyah berpengaruh besar terhadap perjuangan rakyat Palestina.?
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S13375
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kenyon, Kathleen M
New York : Praeger , 1960
913 KEN a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Arti Alifah Aviandari Rahardjo
Abstrak :
ABSTRAK Pada jurnal yang berjudul ldquo;Kunafah : Makanan Penutup Khas Palestina rdquo; ini, dibahas beberapa hal tentang hidangan penutup khas Palestina, khususnya Kunafah. Pada penyusunan jurnal ini, Metode yang digunakan adalah metode sejarah dengan menggunakan tinjauan pustaka dari beberapa buku teks dan e-book. Teori pada penulisan ini adalah teori antropologi budaya yang berkaitan dengan wujud kebudayaan fisik berupa hasil dari kreatifitas, aktivitas, atau karya manusia, yang dalam hal ini merupakan makanan manis khas orang Palestina. Negara Palestina merupakan tempat yang cocok bagi mereka yang menyukai makanan manis. Di Palestina terdapat berbagai hidangan penutup berupa kue-kue yang terbuat dari olahan tepung, keju manis, kurma, dan berbagai kacang-kacangan seperti kacang almond, kenari, dan pistacio. Salah satu hidangan penutup yang paling terkenal dan paling disukai adalah Kunafah yang berasal dari Kota Nablus di Tepi Barat Palestina. Kunafah adalah makanan manis berupa kue dan keju lembut yang dilengkapi dengan kacang-kacangan, madu manis, dan sirup gula. Kunafah telah menjadi bagian penting dalam kebudayaan masyarakat Palestina. Hidangan ini dapat dijumpai di berbagai acara maupun perayaan seperti wisuda, pernikahan, ulang tahun, pertemuan keluarga besar, atau sekadar menemani saat ndash; saat santai penduduk Palestina. Kunafah juga disajikan dengan proses dan bentuk yang beragam. Hingga saat ini kelezatan Kunafah telah dinikmati oleh masyarakat Timur Tengah lainnya dan juga masyarakat Internasional. Meski saat ini Kunafah lazim dinikmati di berbagai negara, Kota Nablus tetap menjadi tuan rumah bagi Kunafah terbaik di dunia.
ABSTRACT Within the paper entitled ldquo Kanafeh The Palestinian Dessert rdquo , it discuss a few things about Palestinian desserts, especially Kanafeh. To conduct this research, the author used historical method by doing literature review from several texts and e books. The theory used in this paper is a theory of cultural anthropology that deals with the form of physical culture as the result of creativity, activity, or work of man, which in this case is the Palestinian Dessert. Palestine is a great place for those who like sweet treats. In Palestine there are many desserts and pastries made from refined flour, sweet cheese, dates, and various nuts such as almond, walnut, and pistacio. One of the most famous dessert and most favored is Kanafeh, originated from Nablus on the West Bank of Palestine. Kanafeh is a soft melted cheese within a sweet cake which ornamented with nuts, honey, and sweet syrup. Kanafeh has become an important part of the Palestinian culture. This dish can be found in various events and celebrations of the Palestinian, such as weddings, graduations, birthdays, family gatherings, or simply as a company in their relaxing moments. Kanafeh is also served in various processes and forms. Up to this point, the delightful Kanafeh are being enjoyed by other Middle Eastern communities and also the international community. Although currently Kanafeh might be found in various countries, the city of Nablus remains as the home to the world 39 s finest Kanafeh.
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Alif Kahar Masyhur
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai perdagangan internasional yang dilakukan oleh bangsa Palestina sebagai langkah-langkah yang ditempuh untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari di tengah konflik yang terjadi di Gaza. Melalui metode penulisan sejarah. Penelitian ini mencoba mengungkap latar belakang terjadinya konflik yang dialami bangsa Palestina di Gaza, dampak konflik berkepanjangan tersebut terhadap masyarakat Palestina, serta bagaimana cara bangsa Palestina memenuhi kebutuhan hidupnya di tengah blokade-blokade yang dibuat oleh Israel untuk membatasi ruang gerak bangsa Palestina. Dahsyatnya kecamuk konflik yang terjadi di Gaza membuat bangsa Palestina sangat sulit untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri. Berbagai cara dilakukan oleh Israel guna menduduki wilayah Palestina, termasuk dengan melakukan blokade-blokade terhadap masyarakat Palestina agar tidak dapat melakukan hubungan diplomasi terhadap negara lain. Meskipun begitu, bangsa Palestina tetap harus memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Langkah-langkah yang ditempuh oleh bangsa Palestina antara lain melakukan perdagangan bawah tanah, melalui gorong-gorong yang sebetulnya dijadikan sebagai tempat menyelundupkan senjata-senjata pasukan HAMAS. Di dalam peneltian akan diuraikan lebih rinci bagaimana saja langkah-langkah yang dilakukan oleh bangsa Palestina untuk memenuhi kebutuhan hidup serta apa saja hambatan yang dialami di dalam memenuhi kebutuhan hidup.
ABSTRACT
This study discusses the international trade conducted by the Palestinians as the steps taken to meet their daily needs amid the conflict that occurred in Gaza. Through the method of writing history. The research tries to uncover the background of the conflict that the Palestinians face in Gaza, the impact of the long-standing conflict on Palestinian society, and how the Palestinians fulfill their needs amid Israeli blockades to limit the Palestinian movement. The ferocity of the conflict that occurred in Gaza makes the Palestinians very difficult to meet the needs of his own life. Various ways are being done by Israel to occupy the Palestinian territories, including by blocking the Palestinian people from diplomatic relations with other countries. Even so, the Palestinians still have to meet the needs of daily life. The steps taken by the Palestinians, among others, underground trading, through the culverts that actually serve as a place to smuggle weapons of Hamas forces. In the research will be described in more detail how the steps taken by the Palestinians to meet the needs of life and what obstacles are experienced in meeting the needs of life.
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Tristram, Henry Baker.
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 2013
580.956 94 TRI f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Alfan Avias
Abstrak :
Sejak negara Israel berdiri pada tahun 1948, bangsa Palestina hidup dalam penjajahan dan penindasan. Karena terns mengalami penindasan, maka rakyat Palestina pun bangkit melawan. Mereka kemudian mendirikan organisasi-organisasi perlawanan guna melawan penjajahan yang di lakukan oleh Israel. Perlawanan tersebut pada awalnya dilandasi oleh semangat kebangsaan (Nasionalisme) dan paham-paham seperti sosialis-marxis, yang sekuler. Tahun 1960-an tercatat munculnya organisasi-organisasi seperti Arab Nationalist Movement (ANM) yang di pimpin oleh George Habbash, dan Palestine Liberation Organization (PLO) pads tahun 1964 yang dipimpin oleh Ahmad Syuqairi. Dengan meredupnya popularitas PLO sebagai sebuah organisasi terbesar di Palestina, muncullah Hamas sebagai rival utama PLO. Hamas kemudian kian popular di mata rakyat Palestina. Masa depan bangsa Palestina yang tidak menentu, pemerintahan PLO yang korup, membuat rakyat palestina kemudian bersimpati dengan apa yang diperjuangkan oleh Mamas. Maka puncak dari itu semua adalah sebuah hal yang tidak di duga-duga khususnya oleh dunia Internasional,-dimana ketika itu Hamas memenangkan secara mutlak pemilu yang diadakan secara demokratis pads tanggal 25 Januari tahun 2006, dimana llamas mengalahkan Fatah secara telak. Kemenangan Hamas ini kemudian direspon dengan negatif terutama oleh Israel, Amerika Serikat (AS), Inggris dan Uni Eropa (UE). Hal ini disebabkan Hamas selama ini telah di bed citra yang buruk sebagai sebuah organisasi teroris. Ditolakya perjanjian Oslo 1993 (Declaration of Principles) oleh Hamas, dilakukannya berbagai aksi born jihad yang inenewaskan banyak warga Israel oleh Hamas, menyebabkan Israel dengan keras menolak dan menentang kemenangan pemilu llamas walaupun terbukti demokratis. Bagi Israel, Hamas adalah teroris, garis keras, fundamentalis, ekstrim, dan radikal. Karenanya, Hamas hares dihancurkan. Disamping itu Hamas juga mempunyai agenda untuk mernusnahkan Israel. Hamas juga tidak mau mengakui Israel sebagai sebuah negara. Oleh karena pets konflik yang kian merumit, maka pasca kemenangan gerakan Hamas pada pemilu tahun 2006, perdamaian di Palestina menjadi semakin jauh dad harapan. Bukan di sebabkan oleh Mamas yang keras kepala tidak mau berdarnai, tapi karena Israel juga tidak pemah mau berubah. Seandainya PLO yang memenangkan pemilu pada saat itupun perdamaian hakiki belum tentu akan terwujud. Hamas siap berdamai dan meletakkan senjata, asalkan keadilan ditegakkan. Perdamaian yang halaki adalah apabila penyelesaian atas konflik yang berlarut-larut itu dapat diiakukan secara adil dan komprehensif, sehingga dapat di terima oleh semua pihak. Bukan sebalikaya, hanya menguntungkan satu pihak saja.
Since the state of Israel was created in 1948, the Palestinians have been living under colonization and oppression. This condition makes them rise and fight against the colonizers and oppressors. They, then founded organizations in opposition to the Israel. The opposition was in the beginning based on the spirit of nationalism and other isms like socialism, marxism; the secularism. In 1960s rose the opposing organizations like the Arab Nationalist Movement (ANM) led by George Habbash, and in 1964 the Palestine Liberation Organization (PLO) led by Ahmad Syuqairi. By the weakening popularity of the PLO as the biggest organization in the Palestine, rose Hamas as the first competitor against the PLO. Hamas gains more and more popularity from the Palestinians. The uncertainty of the Palestinian future, corruption in the government of PLO, turn the Palestinians to the Hamas. As the result of their support for the Hamas was the unpredictable event when llamas became the absolute winner against al-Fatah in the general election held democratically on January 25, 2006. This Hamas big victory was internationally unpredicted. The Hamas victory, how ever, was responded negatively mostly by the Israel, the U.S.A., the British, and the United Europe (UE). To them the Hamas is no other than a bad organization; as a terrorist organization. The Hanias's rejection upon the Oslo Agreement 1993 (The Declaration Of Principles), the suicide bombings that killed many Israelis, cause the Israel reject strongly the victory of the llamas in the election, though democratically held. For the Israel, the llamas is terrorist, extreme loyalist, fundamentalist, and radicalist Therefore it must be crushed-up. On the other hand the llamas also has the agenda to terminate the Israel. The Hamas, similary never acknowledge the Israel as a state. In the post general election 2006 in which the llamas got its absolute victory peace will fall short of expectations due to aggravating conflicts. It is not only because of the stubborn llamas who are not willing to negociate but also the Israel who will never change their position. Even if the PLO had won the general election 2006 the real peace might not be achieved. The Hamas are ready to negociate and to cease fire on condition that justice is in store. The real peace will be achieved if the peace making process is held comprehensively and justily and be agreed by all parties.
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T17716
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Thahirin Noer
Abstrak :
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perjuangan Palestina. baik yang dilakukan oleh PLO (Nasionalis), Hamas dan Jihad Islam (Islamis) serta masyarakat Palestina dalam perjuangannya mencari negara dan bentuk negara. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh pencerahan bagamana bentuk dan tahapan-tahapan perjuangan serta mengapa sampai tahun 2006 ini belum berhasil membentuk negara, serta jauh mana faktor-faktor intern dan ekstern yang mempengaruhinya. Adapun metode yang dipergunakan adalah Case Study dengan tehnik pengumpulan data dokumen, diawali dengan menghimpun, menelaah, mengamati dan menganalisa data yang terkumpul secara sistematis, intensif dan mendalam terhadap data-data sekunder yang menjadi konsentrasi dan titik sentral kajian. Dari hasil pengumpulan data diperoleh temuan bahwa ideologi negara sebagai bentuk negara, baik itu Islam maupun Nasionalis, mana yang akan dipilih pada masa depan bangsa Palestina juga masih dalam tahapan perjuangan masing-masing pihak, baik kubu Hamas maupun kubu Fatah. Walau sekarang dapat dilihat bahwa Islamlah yang menjadi pilihan rakyat. Namun bila dilihat fragmen-fragmen di kancah Palestina masih di mungkinkan akan berubah. Apalagi bila Hamas tetap pada pendirian akan terus berjuang dengan senjata dan menolak eksistensi Israel. Kesimpulannya adalah bahwa perjuangan membentuk negara dan mencari bentuk negara sampai
The background of this research the struggle of Palestine, either conducted by PLO (Nationalist), Hamas and Jihad Islam (Islamic) and Palestine people in the struggle to end the state and type of state. The objective of this research is to fin I d the brightening of how the form and stages of struggle and why up to 2006 has not succeeded to establish the state, and so far the internal and external factors influenced their struggle. The method applied is Case Study by collecting the data of documents started by collecting, reviewed, observed and analyzed the collected data systematically, intensively and deeply to the secondary data which become the concentration and centralization point of this research. From the result of collecting data found that state ideology's the type of state, as well as Islam or National is t -Secular, which one to be chose for the future of Palestine Nation still in the stage of struggle of the parties, Hamas or Fatah. Although at present we can see that Islamism is the choice of the people. But when we see the fragments in Palestine it may be changed. Moreover when lamas still keep at their opinion and they will continue to fight with weapon and refuse the existence of Israel. The conclusion is the struggle to establish the state and to find the type of state at pres between facts and ambition.
2006
T18135
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>