Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Evi Ratna Wulandari
Abstrak :
Kebijakan penerapan e-government Pajak Parkir di DKI Jakarta sudah berlangsung selama kurang lebih 7 (tujuh) tahun. Dalam pelaksanaannya banyak ditemukan hambatan dan tantangan yang berdampak kepada target kinerja yang telah ditetapkan. Kebijakan yang mengatur pun sudah sebanyak 3(tiga) kali mengalami perubahan yang diharapkan mampu menjembatani pelayanan masyarakat yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dan mengevaluasi kebijakan penerapan e-government pajak parkir dan menganalisa faktor-faktor yang menentukan keberhasilan kebijakan e-government pajak parkir di DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode post-positivisme yang menggunakan teori sebagai acuan dalam memahami permasalahan penelitian. Hasil evaluasi dari penerapan kebijakan ini menunjukkan; (1) manfaat online system belum secara signifikan membantu petugas pajak dalam pengawasan kepatuhan kepada wajib pajak. yang terlihat dari data jumlah wajib pajak yang secara rutin melaporkan transaksi usahanya sekitar 3,37%; (2)aplikasi egovernment belum dapat mengintegrasikan data antara DPMPTSP dan UP Perparkiran; (3) sanksi yang telah diatur belum diterapkan secara tegas; (4) sanksi mengenai pencabutan izin usaha tidak sesuai dengan peraturan perpajakan yang lebih tinggi; dan (5) kewajiban pelaporan transaksi usaha secara online belum optimal diterapkan untuk seluruh wajib pajak parkir, karena masih terdapat ketidaksiapan baik dari sisi wajib pajak maupun dukungan perangkat elektronik. Sedangkan hasil penelitian atas faktor – faktor yang menentukan keberhasilan pelaksanaan e-government, yaitu:(1) adanya komitmen yang kuat dari Bapenda dalam menangani masalah pendanaan yaitu dengan bekerjasama dengan Bank Pemerintah; (2) kolaborasi antara Bapenda dan Bank ditunjukkan dengan bersamasama memberikan pelayanan yang berorientasi kepada kepuasan wajib pajak (3) terjaminnya keamanan atas kerahasian data wajib pajak, diatur dalam Perjanjian Kerja Sama; dan (4) Bapenda menyiapkan alternatif aplikasi melalui web https//: pajakonline.jakarta.go.id. yang dapat digunakan oleh wajib pajak dimanapun berada. Selain itu disarankan bagi Bapenda untuk melakukan prioritas pengkategorisasian bagi wajib pajak yang akan dipasang perangkat online, serta perlu adanya perbaikan mengenai sanksi administrasi pencabutan izin usaha karena tidak sesuai dengan sanksi yang diatur pada Peraturan Daerah dan Undang-Undang Perpajakan ......The policy of implementing parking tax e-government in DKI Jakarta has been going on for approximately 7 (seven) years. In its implementation there are many obstacles and challenges that have an impact on the performance targets that have been set. The governing policy has also undergone 3 (three) changes which are expected to be able to bridge better community services. This study aims to analyze and evaluate the application of parking tax e-government policies and to analyze the factors that determine the success of parking tax e-government policies in DKI Jakarta. This study uses the post-positivism method which uses theory as a reference in understanding the research problem. The evaluation results of the implementation of this policy show; (1) the benefits of the online system have not significantly helped tax officers in monitoring compliance with taxpayers. which can be seen from the data on the number of taxpayers who routinely report their business transactions of around 3.37%; (2) egovernment applications have not been able to integrate data between DPMPTSP and UP Perparkiran; (3) regulated sanctions have not been applied explicitly; (4) sanctions regarding the revocation of business licenses that are not in accordance with higher tax regulations; and (5) the obligation to report business transactions online has not been optimally applied to all parking taxpayers, because there is still unpreparedness both in terms of taxpayers and electronic device support. While the results of research on the factors that determine the success of the implementation of e-government, namely: (1) there is a strong commitment from Bapenda in handling funding problems, namely by collaborating with Government Banks; (2) collaboration between Bapenda and the Bank is demonstrated by jointly providing services oriented towards taxpayer satisfaction. (3) guaranteed security of taxpayer data confidentiality, regulated in a Cooperation Agreement; and (4) Bapenda prepares alternative applications through the web https //: Pajakonline.jakarta.go.id. which can be used by taxpayers wherever they are. In addition, it is recommended for Bapenda to prioritize categorization for taxpayers who will be installed with online tools, and there is a need for improvements regarding administrative sanctions for business license revocation because they are not in accordance with the sanctions regulated in Regional Regulations and Taxation Laws.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Retnasih Supraba Adiwibowo
Abstrak :
Seiring dengan bertambah mahalnya tanah di Jakarta dan bertambahnya permintaan lahan untuk berbisnis di Jakarta, maka pertumbuhan bangunan bertingkat tinggi pun ikut bertambah. Beragam peruntukan dimulai dari komersial, hotel, mal hingga hunian ada di sini. Bertambahnya berbagai kebutuhan penunjang termasuk sarana area parkir bisnis di Jakarta mengakibatkan bertambahnya area parkir yang dibangun di dalam bangunan pusat bisnis. Sebagai salah satu karya arsitektural yang mengakomodasi seluruh kegiatan manusia dan prasarananya di dalamnya, hal paling utama yang harus dipertimbangkan dalam desain area parkir adalah keamanan mengingat tingkat probabilitas kecelakaan menyangkut kendaraan cukup tinggi. Oleh sebab itu dibuat peraturan oleh pihak yang berwajib untuk menjamin keselamatan seluruh aspek kehidupan di dalamnya. Namun berapa banyak bangunan parkir di Jakarta yang mengikuti standar peraturan?

Mengingat kecelakaan tragis yang telah terjadi seperti kasus ITC Permata Hijau, Menara Jamsostek, Kantor Walikota Jakarta Selatan dan Ratu Plaza tampak bahwa ada aspek desain area parkir yang tak jarang dihiraukan di sini. Dalam kasus ini adalah kekuatan dinding parapet dan sistem ventilasi bangunan. Jika hal yang penting seperti ini diabaikan, bagaimana dengan aspek ? aspek penunjang keselamatan dan keamanan lainnya?

Dalam setiap aspek keselamatan dan keamanan, ada standar yang perlu dipenuhi. Standar ? standar itu menentukan apakah desain bangunan parkir di Jakarta, yang diwakili oleh gedung parkir menara Jamsostek, gedung parkir Mal Artha Gading dan gedung parkir WTC Mangga Dua, layak dimanfaatkan atau tidak.
In accordance with the great growth of land price, the demand for using land in Jakarta for business increased as well. That?s why the amount of high rise building in Jakarta also increased as well, especially on the business centre in Jakarta. Different uses established in this town as much as commercial use, housing use, shopping use and hotel use. This requires supporting facilities installed to maintain the business on the buildings, including parking facility. As one of many architectural building which accommodate every of human being?s needs in parking section, it is important to provide safety and security that every human need. In order to do so, there are rules made by the government that necessary for the designer, the property owner and to the builder of the parking facilities to obey. But as for today, how many building in Jakarta follow the rules?

The tragic accidents that happened in ITC Permata Hijau, Jamsostek Tower and Ratu Plaza shows that there are certain safety and security considerations in parking facility design were ignored by them who responsible. Those considerations in those accidents are parapet strength design and lack of proper ventilation system. Seeing this, people will ask: If those important considerations were ignored, what about the other safety and security considerations?

In fact, there are other considerations that the designer didn?t think thoroughly. In every safety and security considerations, there are standards people have to obey. Those standards decide whether the parking facility in Jakarta, represented by Jamsostek Tower, Artha Gading Mall and WTC Mangga Dua, is suitable or not to be built for human being?s sake.
2008
S48417
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wanda Pratomo
Abstrak :
ABSTRAK
Kendaraan terbang yang memiliki kemampuan tinggal landas dan mendarat secara vertikal vertical take-off and landing / VTOL akan meningkatkan fleksibilitas penggunaan dan memudahkan penggunanya dikarenakan dapat lepas landas dan mendarat dari lebih banyak tempat semisal lapangan atau bahkan pelataran parkir. Sistem propulsi khusus untuk menghasilkan gaya angkat vertikal perlu didesain sedemikian rupa untuk efisiensi bentuk dan bobot kendaraan secara keseluruhan. Gagasan sistem propulsi VTOL ini adalah dengan menggabungkan sistem propulsi fan pada sistem suspensi pada roda kendaraan yang melekat pada dudukan wishbone. Dengan demikian diperlukan mekanisme dan desain khusus yang memungkinkan agar dudukan wishbone dapat mengarahkan sistem propulsi fan kearah bawah saat tinggal landas atau mendarat dan tentunya dapat memenuhi fungsinya sistem pendukung roda kendaraan sebagai penggerak dan kemudi saat kendaraan bergerak di darat. Konsep Sistem Propulsi VTOL Menggunakan Constant Velocity Joint yang akhirnya dipilih sebagai Final Desain Mekanisme Perubahan Arah Sistem Suspensi pada Roda sebagai Sarana Sistem Propulsiuntuk Tinggal Landas Vertikal pada Kendaraan Terbang karena konsep tersebut merupakan konsep yang paling sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan desain dan paling memungkinkan untuk diterapkan. Variasi Kombinasi Bentuk Desain Upper Wishbone tanpa Penguat Menggunakan Material AISI 1040 adalah kombinasi paling optimal dengan nilai safety factor 1,25 pada kondisi terbang dan 1,47 pada saat berjalan di darat. Dan bentuk desain tersebut lebih sederhana yang tentunya akan berdampak pada lebih rendahnya nilai drag value, lebih ringan dan lebih murahnya biaya produksinya.
ABSTRACT
Flying car with vertical take off and landing VTOL capabilities will increase the flexibility of use and make it easier for users to take off and land from more places such as a field or even a parking lot. Special propulsion systems for generating vertical lift force need to be designed in such a way as to shape efficiency and reduce vehicle weight. The idea of this VTOL propulsion system is to combine the fan propulsion system in the vehicle wheel system attached to the wishbone stand holder. Thus, special mechanisms and designs are required that allow the wishbone holder to direct the fan downward propulsion system on take off or landing and can certainly fulfill its function vehicle wheel support system as driving and steering as the vehicle moves on land. The Concept of VTOL Propulsion System Using Constant Velocity Joint was finally chosen as the Final Design of Mechanism of Changing the Direction of the Suspension System on Wheels as an Instrument for Vertical Take Off and Landing Propulsion System on Flying Car because the concept is the concept that best suits the design needs and is most likely to be applied. Variation Combination Shape Upper Wishbone Design without Reinforcement Using Materials AISI 1040 is the most optimum combination with a 1.25 safety factor on flying conditions and 1.47 on on ground. And the shape of the design is simpler which will certainly impact on the lower drag value, lighter and cheaper production costs.
2018
T51494
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library