Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yuristka Rizki M
"ABSTRAK
Penelitian ini berfokus pada framing yang dilakukan TVRI terhadap siaran
tunda konvensi Partai Demokrat pada 13 September 2013 lalu, kemudian
menuangkan hasil analisis framing tersebut kedalam scenario dan foresight
intelijen guna mengetahui sejauh mana implikasi penayangan siaran tunda
tersebut memberi pengaruh terhadap positioning Partai Demokrat dalam Pemilu
2014 baik dari segi popularitas dan elektabilitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa TVRI sebagai media televisi yang
telah bertransformasi dari bentuknya sebagai stasiun televisi pemerintah menjadi
lembaga penyiaran publik tetap tidak bisa lepas dari kulturnya yang lama, yakni
cenderung sebagai alat propaganda pemerintah. Dalam hal pemberitaan mengenai
Pemilu, ditinjau dari historis dan perkembangannya, TVRI mengindikasikan
keberpihakannya pada partai-partai penguasa pada masanya; termasuk
keberpihakannya kepada Partai Demokrat yang saat ini merupakan partai orang
nomor satu Indonesia. Penayangan siaran tunda konvensi Partai Demokrat yang
dilakukan TVRI menuai berbagai reaksi dari berbagai kalangan masyarakat, salah
satunya Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) yang menjatuhkan sanksi lisan dan
tulisan kepada TVRI. Implikasi dari penayangan siaran tunda ini kemudian
dianalisis dan dituangkan kedalam metode scenario dan foresight guna
mengetahui langkah-langkah kebijakan bagi Partai Demokrat dalam hal
positioning popularitas serta elektabilitas partai pada Pemilu 2014. Model
scenario yang digunakan adalah tehnik skenario sumbu, dan ada empat model
skenario yang dihasilkan dari tehnik skenario sumbu ini. Dari empat model yang
ada, dipilih salah satu model yang dinilai paling dapat membawa Partai Demokrat
kepada kondisi yang paling diharapkan pada Pemilu 2014.
Dari hasil penelitian disarankan agar TVRI memulihkan nama baiknya
dengan cara menjadi lembaga penyiaran publik yang sesuai dengan prinsipprinsip
penyelenggaraannya yang independen, netral, tidak memihak, dan
melayani asas kepentingan publik. Di samping itu, hasil penelitian juga
menyarankan agar partai-partai politik, bukan hanya Partai Demokrat, selalu
menjalin hubungan media dengan media-media televisi tidak hanya pada saat
pemilu. Masyarakat juga dihimbau agar cerdas dalam menerima terpaan isi media,
dalam hal ini pemberitaan mengenai pemilu.

ABSTRACT
This study focuses on the framing is done TVRI broadcast delay to the
Democratic convention on 13 September 2013, then pour the framing analysis
results into scenarios and foresight intelligence to determine the extent to which
the implications of the delayed broadcast aired give effect to the positioning of the
Democratic Party in the 2014 election either in terms of popularity and
electability.
The results showed that TVRI television as a medium that has been
transformed from its shape as state television into public broadcasters still can
not escape from the old culture, which tends to be a government propaganda tool.
In reporting on the election, and review of the historical development, TVRI
indicates inclination to authority parties at the time; including its inclination of
Democratic Party as the party that is currently the number one in Indonesia.
Delayed broadcast aired Democratic convention made TVRI received various
reactions from various circles of society, one of the Indonesian Broadcasting
Commission (KPI) which penalize both spoken and written to TVRI. The
implications of this delayed broadcast aired later analyzed and poured into
scenarios and foresight methods to determine policy measures for the Democratic
Party in terms of positioning the popularity and electability of the party in the
2014 election. Scenario model used is axes scenario technique, and there are four
models of scenarios generated from this axis scenario techniques. Of the four
existing models, selected one of the models that assessed the Democrats can bring
the most to the conditions expected in the 2014 election.
From the results of the study suggested that TVRI restore his good name by
being a public broadcaster in accordance with the principles of implementation
independent, neutral, impartial, and serving the public interest principle. In
addition, the results also suggest that political parties, not just the Democrats,
always maintained relations with the television media not only at election time.
Citizens are also urged to be smart in receiving exposure to media content, in this
case the news about the election."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Allbert Fitri Syaid
"Studi ini dilatarbelakangi oleh adanya konflik yang terjadi di internal Partai Demokrat dan bertujuan untuk dapat melihat perkembangan pelembagaan Partai Demokrat baik yang berjalan sebelum terjadinya konflik hingga pasca terjadinya konflik di internal Partai Demokrat. Dalam konteks dan latar tersebut selanjutnya penelitian ini akan dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mencari jawaban terkait dengan bagaimana konflik yang terjadi di internal Partai Demokrat dapat mempengaruhi institusionalisasi di Partai Demokrat. Dalam melakukan analisis terhadap penelitian ini, peneliti menggunakan teori konflik dan teori institusionalisasi partai. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Dalam Teknik pengumpulan data, data primer di peroleh melalui metode wawancara dengan informan yang terkait, dan data sekunder di peroleh melalui studi dari berbagai referensi yang berasal dari buku, penelusuran terhadap berbagai situs yang memuat hasil riset, dokumen partai politik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadinya konflik internal Partai Demokrat dipengaruhi adanya perebutan kekuasaan yang terjadi di internal partai. Terjadinya Konflik tersebut juga didasari pada adanya dominasi elit yang kuat dalam mempengaruhi jalannya organisasi. Sehingga, kuatnya personafikasi figur di Partai Demokrat tersebut memberikan dampak negatif terhadap pelembagaan Partai Demokrat berdasarkan pada empat dimensi teori institusionalisasi dari Randall dan Svasand (2002) yakni pada dimensi kesisteman, identitas nilai, otonomi kebijakan dan pengetahuan publik.
......
This study is motivated by the existence of conflicts that occurred within the Democratic Party and aims to be able to see the development of Democratic Party institutions both before the conflict occurred and after the conflict occurred within the Democratic Party. In this context and background, this research will then be carried out. This study aims to find answers related to how internal conflicts within the Democratic Party can affect the institutionalization of the Democratic Party. In analyzing this research, researchers used conflict theory and party institutionalization theory. This study uses a descriptive qualitative research method. In data collection techniques, primary data was obtained through interviews with relevant informants, and secondary data was obtained through studies of various references from books, searches of various sites containing research results, documents of political parties. The results of this study indicate that the internal conflict of the Democratic Party has an impact on the existence of power struggles that occur within the party. The occurrence of this conflict also opposes the domination of strong elites in influencing organizational temptation. Thus, the strong personification figure in the Democratic Party has a negative impact on the institutionalization of the Democratic Party based on the four dimensions of institutionalization theory from Randall and Svasand (2002), namely on the systemic dimension, value identity, policy autonomy and public knowledge."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adrian Elisabeth Sukmanto
Jakarta: Grasindo, 1991
324.209 58 ADR p (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library