Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 92 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Retno Dewi Sulistyowati
Abstrak :
Insiden Keselamatan Pasien (IKP) di RS Awal Bros Bekasi masih ada bahkan cukup tinggi jumlahnya di tahun 2018. Untuk mengatasi permasalahan ini, Divisi Keperawatan telah mengadakan program-program untuk meningkatkan critical thinkingdan keterampilan komunikasi perawat. Namun program ini belum meningkatkan semua aspek dari kompetensi SDM itu sendiri. Faktor utama yang muncul adalah bagaimana Divisi Keperawatan Awal Bros Bekasi dapat melakukan Pengembangan Kapasitas tenaga perawat di era VUCA saat ini. Sehingga standar mutu dan pelayanan yang di targetkan baik oleh corporatemaupun lembaga akreditasi nasional dan internasional dapat tercapai. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun perencanaan strategis pengembangan kapasitas SDM di Divisi Keperawatan RS Awal Bros Bekasi periode 2020-2024 dalam menghadapi era VUCA. Rencana Strategis Divisi Keperawatan ini disusun dengan menggunakan metode External Factors Evaluation(EFE), Internal Factors Evaluation(IFE), analisa SWOT, QSPM, dan penyesuaian indikator KPI dengan Malcolm Baldridge Criteria. KPI disesuaikan untuk menghadapi era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Agility). Berdasarkan Matriks IE ditemukan bahwa positioning Keperawatan RS Awal Bros Bekasi Barat untuk periode tahun 2020-2024 berada di sel II masuk dalam kategori "Growth & Expansion". Berdasarkan hasil penelitian disusun delapan KPI yang diharapkan mampu menurunkan IKP dan meningkatkan critical thinking perawat. Selain itu, disusun Strategi VUCA Prime(The Visioning Strategy, The Understanding Strategy, The Clarity Strategy, The Agility Strategy) digabungkan dengan kompetensi 6Cs (Critical Thinking, Compassion, Collaboration, Creativity, Communication & Computation Logic). Penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan perencanaan strategis Keperawatan RS Awal Bros Bekasi Barat dan di adopsi untuk di gunakan sebagai pemilihan perencanaan strategis RS Awal Bros Grup lainnya. ......Patient Safety Incidents still exist even in quite high numbers in 2018. To overcome this problem, the Nursing Division has organized programs to improve critical thinking and nurse communication skills. But this program has not improved all aspects of the HR competency itself. The main factor that emerged was how the Bekasi Bros Initial Nursing Division could conduct Capacity Building for nurses in the current VUCA era. So that the quality and service standards targeted by both corporate and national and international accreditation institutions can be achieved. This research aims to compile a strategic planning for capacity building in the Nursing Division of Awal Bros Bekasi Hospital in the period 2020-2024 in the face of the VUCA era. The Strategic Plan for the Nursing Division was prepared using the External Factors Evaluation (EFE), Internal Factors Evaluation (IFE), SWOT analysis, QSPM analysis, and the adjustment of KPI indicators with the Malcolm Baldridge Criteria. KPIs are adapted to face the era of VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Agility). Based on the IE Matrix, it was found that the positioning of Nursing at Awal Bros West Bekasi Hospital for the period 2020-2024 was in cell II included in the "Growth & Expansion" category. Based on the results of the study, eight KPIs are arranged that are expected to reduce the IKP and increase nurse critical thinking. In addition, the VUCA Prime Strategy (The Visioning Strategy, The Understanding Strategy, The Clarity Strategy, The Agility Strategy) was combined with 6Cs competency (Critical Thinking, Compassion, Collaboration, Creativity, Communication & Computation Logic). This research can be used as a strategic planning reference for Nursing at Awal Bros West Bekasi Hospital and adopted for use as another strategic planning selection for Awal Bros Group Hospital.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Warashati
Abstrak :
ABSTRAK
Program keselamatan pasien sudah diterapkan hampir di seluruh rumah sakit di Indonesia, namun masih belum optimal pelaksanaannya dan pelibatan pasien dan keluarga pun belum menjadi fokus perhatian untuk mencegah terjadinya insiden keselamatan pasien. Laporan Institute of Medicine yaitu To Err is Human : Building a Safer Health System, melihat banyaknya kesalahan / insiden keselamatan pasien yang seharusnya dapat dicegah. Artikel ini bertujuan untuk memberikan gambaran pengalaman perawat dalam pelibatan pasien dan keluarga untuk mencegah terjadinya IKP di ruang rawat inap rumah sakit Jakarta. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dengan jumlah partisipan 12 perawat, pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara semi terstruktur secara daring melalui on line menggunakan aplikasi. Hasil analisis data menghasilkan delapan tema, salah satu temanya begitu banyak manfaat dalam melibatkan pasien dan keluarga terutama untuk mengurangi risiko dan mencegah IKP. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi manajemen keperawatan dalam meningkatkan kemampuan perawat dalam mengatasi berbagai hambatan yang terjadi saat pelibatan pasien dan keluarga agar tercapai asuhan keperawatan yang lebih aman, mengurangi risiko dan mencegah insiden keselamatan pasien.
ABSTARCT
The patient safety program has been implemented in almost all hospitals in Indonesia, but the implementation is still not optimal and the involvement of patients and families has not been the focus of attention to prevent patient safety incidents. The Institute of Medicine's report, To Err is Human: Building a Safer Health System, sees many errors / incidents of patient safety that could have been prevented. This article aims to provide an overview of nurses' experiences in involving patients and families to prevent the occurrence of IKP in the inpatient rooms of Jakarta hospitals. This research method uses a qualitative method with a phenomenological approach with a total of 12 nurses, data collection is done by online semi-structured interview method through on line using the application. The results of the data analysis produced eight themes, one of which had so many benefits in involving patients and families, especially to reduce risk and prevent IKP. This research is expected to be an input for nursing management in improving nurses' ability to overcome various obstacles that occur when involving patients and families in order to achieve safer nursing care, reduce risk and prevent patient safety incidents.
2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Liliek Sulistyowardani
Abstrak :
Tesis ini membahas faktor manusia yang berperan dalam insiden keselamatan pasien di rumah sakit. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Hasil penelitian ini terdapat 3 variabel yang berhubungan signifikan dengan insiden keselamatan pasien yaitu: pengawasan kurang memadai (P value 0,012 dengan OR 0,28), manajemen sumber daya (P value 0,004 dengan OR 3,85) dan proses operasional (P value 0,019 dengan OR 3,29). Peran organisasi sangat penting dalam mengurangi insiden keselamatan pasien agar tercapai peningkatan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit. Hasil penelitian menyarankan bahwa pentingnya faktor manusia dalam insiden keselamatan pasien di rumah sakit maka perlu ditingkatkan pelatihan kepada tenaga kesehatan tentang insiden keselamatan pasien sesuai dengan kebutuhan rumah sakit yang dilakukan secara berkesinambungan serta diperlukan peran Dinas Kesehatan Provinsi dalam membina rumah sakit di wilayahnya.
This thesis discusses human factors that play a role in the incidence of patient safety in hospitals. This research is quantitative research with cross sectional design. Human factors play an important role in the incidence of patient safety. The results of this study are 3 variables that are significantly related to the incidence of patient safety, namely: inadequate supervision (P value 0.012 with OR 0.28), resource management (P value 0.004 with OR 3.85) and operational processes (P value 0.019 with OR 3.29). The role of the organization is very important in reducing the incidence of patient safety in order to achieve improved quality of health services in hospitals. The results of the study suggest that the importance of human factors in the incidence of patient safety in hospitals requires training of health workers on incidents of patient safety in accordance with hospital needs and the role of the Provincial Health Office in fostering hospitals in the region.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T52774
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Avicena Muhammad Iqbal
Abstrak :
Keselamatan pasien merupakan salah satu faktor penting di dalam pelaksanaan rumah sakit. Tujuan penelitian ini untuk melihat kesiapan penerapan keselamatan pasien di RSIA Assalam. Penelitian dilakukan dengan metode penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Metode survey dilakukan secara total sampling terhadap 59 pegawai, dan wawancara mendalam terhadap 5 informan. Hasil survey menunjukkan RSIA Assalam membudaya sedang dalam keselamatan pasien. Dari hasil analisis menunjukkan belum siapnya RSIA Assalam dalam menerapkan budaya keselamatan pasien. Penelitian merekomendasikan penyusunan standar prosedur operasional tentang keselamatan pasien, meningkatkan jumlah pelaporan kejadian dan memberikan pendidikan dan pelatihan kepada seluruh pegawai tentang keselamatan pasien. ......Patient safety is one of the important factors in the implementation of the hospital. The purpose of this study to look at the implementation of patient safety preparedness in Assalam RSIA. The research was conducted using quantitative research and qualitative research. Methods of sampling survey conducted to 59 employees total, and depth interviews with 5 informants. The survey shows RSIA Assalam being entrenched in patient safety. From the analysis of the readiness of the application of patient safety culture in hospitals shows RSIA Assalam unprepared to implement patient safety culture. Study recommends the creation of standard operating procedures on patient safety, increase the number of reporting events and providing education and training to all employees about patient safety.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35749
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Latifah Hanum Aini
Abstrak :
Keselamatan pasien merupakan hal yang harus ada dalam suatu jasa pelayanan kesehatan rumah sakit dan TKPRS (Tim Keselamatan Pasien) merupakan standar yang ada di rumah sakit di Indonesia sebagai syarat untuk akreditasi rumah sakit. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara pendidikan dan pengetahuan dengan perilaku tenaga kesehatan dalam mendukung keselamatan pasien. Penelitian ini menggunakan disain potong lintang (cross sectional). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan tenaga kesehatan mempunyai hubungan bermakna dengan perilaku dengan p value = 0.0001 dengan OR=45.250 artinya tenaga kesehatan berpendidikan tinggi mempunyai peluang 45.250 kali untuk mendukung perilaku keselamatan pasien dibandingkan pendidikan dibawah SLTA. Pengetahuan tenaga kesehatan mempunyai hubungan bermakna dengan perilaku p value= 0.0001 dengan OR= 75.417 artinya tenaga kesehatan berpengetahuan baik mempunyai peluang 75.471 kali untuk mendukung perilaku keselamatan pasien dibandingkan yang kurang. Dengan diketahuinya hubungan antara pendidikan dan pengetahuan tenaga kesehatan dalam mendukung perilaku keselamatan pasien, peneliti menyarankan : Rumah Sakit hendaknya menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi tenaga ksehatan serta mendukung pendekatan interdisiplin dalam mendukung program keselamatan pasien.
Patient safety is something that must exist in a health service hospital and TKPRS (Patient Safety Team) is a standard that is in the hospital in Indonesia as a requirement for hospital accreditation. The purpose of this study was to determine the relationship between education and knowledge of the behavior of health personnel in support of patient safety. This study uses cross-sectional design (cross-sectional). The results showed that health education has a significant correlation with the behavior of the p value = 0.0001 OR = 45 250 health workers educated means having opportunities 45 250 times to support patient safety behavior than education below high school. Knowledge of health workers has a significant relationship with p value = 0.0001 behavior with OR = 75 417 means knowledgeable health professionals 75 471 times better to have the opportunity to support patient safety behavior than less. By knowing the relationship between education and knowledge of health professionals in support of patient safety behavior, researchers advise: Hospitals should provide education and training programs to improve and maintain the competency of ksehatan and support interdisciplinary approaches to support patient safety program.
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T34914
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Putri Piandani
Abstrak :
Keselamatan pasien merupakan hal yang fundamental dalam pelayanan kesehatan. Rumah Sakit sebagai lingkungan kompleks dengan resiko yang tinggi memberikan peluang terhadap terjadinya kesalahan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap terjadinya insiden keselamatan pasien (IKP) berupa KTD, KNC dan KTC di Rumah Sakit X, Lampung Tengah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain studi kasus. Hasil penelitian didapatkan insiden keselamatan pasien (IKP) di Rumah Sakit X dari bulan April 2012 sampai dengan September 2013 terjadi sebanyak 15 kasus yang terdiri atas 2 kasus KNC, 3 kasus KTC dan 10 kasus KTD. Insiden keselamatan pasien (IKP) dipengaruhi oleh faktor individu, faktor sifat dasar pekerjaan, faktor lingkungan organisasi dan manajemen serta faktor lingkungan fisik dan tempat kerja. Faktor yang paling berpengaruh terhadap terjadinya IKP adalah faktor individu (kompetensi tenaga medis) dan faktor organisasi–manajemen. Komunikasi dan kerjasama tim diperlukan dalam mengintegrasikan komponen – komponen yang ada di Rumah Sakit. ...... Patient safety is fundamentalissue in providing a health care. Hospital as a complex environment have a high risk of giving an opportunity to the occurrence of errors. The purpose of this study was to determine the factors that influence the patient safety incidents (IKP) such as KTD, KNC and KTC in The X Hospital in Lampung Tengah. This study uses a qualitative methode with case study design. The results showed patient safety incidents (IKP) at The X Hospital from April 2012 to September 2013 occurred as many as 15 cases consists of KNC 2 cases , 3 cases of KTC and 10 cases of KTD. Patient safety incidents (IKP) is influenced by individual factors,the nature of the work factors, the management and organization factors and physical environmental factors and workplace. The most influential factor on the IKP are individual factors (competence of medical personnel) and the organizational-management factors.In order to integrate all components in the hospital, communication and teamwork are needed.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas indonesia, 2014
T39322
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sanwia Sumaheny
Abstrak :
Budaya keselamatan pasien (BKP) adalah penerapan sistem asuhan pasien dalam organisasi yang tercermin dalam sikap, perilaku, keterampilan, komunikasi, kepemimpinan, pengetahuan, tanggung jawab, dan nilai yang ada dalam diri petugas kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku organisasi berdasarkan karakteristik individu, kelompok dan organisasi terhadap budaya keselamatan pasien oleh perawat rawat inap di RS Hermina Daan Mogot RSHDM). Desain penelitian ini menggunakan metode cross sectional dengan responden seluruh (111) perawat pelaksana pada unit rawat inap RSHDM. Data kuesioner dianalisis menggunakan metode univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik individu, karakteristik kelompok dan karakteristik organisasi terhadap BKP di RSHDM adalah baik. Hasil BKP perawat pelaksana rawat inap RSHDM menunjukkan nilai baik. Tanggung jawab menjadi satu-satunya variabel yang tidak ada hubungan dengan BKP sedangkan kepemimpinan paling berhubungan dengan BKP.
Patient safety culture (PSC) is the application of patient care systems in the organization which are reflected in the attitudes, behaviors, skills, communication, leadership, knowledge, responsibility, and values that exist in health care workers. This study aims to determine the organizational behavior based on the characteristics of individuals, groups and organizations on patient safety culture by nurses on inpatient units in Hermina Hospital Daan Mogot (HHDM). The design of this study using cross-sectional method with respondents from all (111) nurses on inpatient units in HHDM. Questionnaire data were analyzed using univariate, bivariate and multivariate analyzes. The results showed the characteristics of an individual, group characteristics and organizational characteristics of the PSC in HHDM is good. Results PSC inpatient nurses HHDM shows good value. Responsibility to be the only variable that did not match while the leadership were most associated with PSC.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Ice Hendriani
Abstrak :
No blaming culture merupakan bagian dari budaya keselamatan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan no blaming culture dengan pelaksanaan keselamatan pasien oleh perawat di instalasi rawat inap, RSUP Fatmawati Jakarta. Metode penelitian ini menggunakan design deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 152 perawat, pemilihan sampel dilakukan dengan consecutive sampling. Instrumen penelitian terdiri dari 3 bagian kuisioner yaitu kuisoner data demografi, kuisioner no blaming culture dan kuisioner pelaksanaan keselamatan pasien. Analisis data menggunakan uji chi-square, yang menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara no blaming culture dengan pelaksanaan keselamatan pasien oleh perawat di rumah sakit (p=0,003, CI: 1,376-5, 118). Penelitian ini merekomendasikan penerapan no blaming culture di RS dan diharapkan penelitian selanjutnya akan mengidentifikasi hal-hal yang dapat meningkatkan pelaporan kesalahan oleh di RS. ......No blaming culture is a part of patient safety culture. This study aims to determine the relationship of no blaming culture with patient safety implementation by nurses at inpatient installation in Fatmawati Hospital Jakarta. This study uses descriptive correlation design withcross-sectional. Sample was 152 nurses, which is selected by consecutive sampling. This study uses 3 questionnaire namely demographic questionnaire, patient safety implementation questionnaire and no blaming culture questionaire. This study showed there was significant correlation between no blaming culture with patient safety implementation by nurses in hospitals (p = 0.003, CI 1,376-5,118). This study recommended the implementation of ~uu blaming culture in hospital to increase patient safety and for further research it is expected to identify the way to improve error reporting by nurse.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T42534
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aam Sumadi
Abstrak :
ABSTRAK
Risiko kesalahan perioperatif sangat besar sehingga keselamatan pasien harus diupayakan. Fungsi Pengendalian kepala ruai1gan memastikan kelja sama tim sesuai tujuan perencanaan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap te1jadinya insiden atau kejadian yang tidak diharapkan. Penelitian ini be1tujuan untuk mengetahui efektifitas fungsi pengendalian kepala ruangan terhadap pelaksanaan keselamatan pasien perioperatif. Desain penelitian menggunakan preeksper;,nen dengan rancangan pretest-pastiest ·without control. Sampel yang digunakan 75 perawat pelaksana yang terlibat keperawatan perioperatif. Data analisis dengan Paired t test menunjukkan efektifitas fungsi pengendalian kepala ruangan P = 0,0001, (CI= 120,79-127,01) meningkatkan pelaksanaan keselamatan pasien perioperatif oleh perawat pelaksana P = 0,000 I, (CI 141,59-147, 15) setelah intervensi dengan tingkat hubunga1T sedang dan berkorelasi positif. Penelitian ini merekomendasikan monitoring- dan evaluasi pelaksanaan pengendalian kepala ruangan dan pengembangan model pengendalian yang lebih lengkap.
ABSTRACT
The risk of errors in the perioperative period is very large so that patient safety should be supported and the team is obligated to cooperate in raising awareness toward the occurrence of the 1ncident or event that is not expected. Head nurse control function ensure appropriate planning objectives accomplished. This research aims to know the effectiveness of the control function of the head nurse tO\;vard the implementation of perioperative patient safety. This research design using preexperiment with pretestposHest design without control. The sample size of 75 nurses that involved in perioperative nursing service. Data analysis using paired t test represent the effectiveness of the control function of the head nurse with p value = 0.000 I (CI = 120.79- 127.01) and the improve of implementation ofperioperative patient safety by nurses of post intervention that indicates positive correlation with p value = 0.0001 (CI = 141.59 - 147.15). This research recommends there should be monitoring and evaluation of implementation of the control head room and a development model that is more complete control.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T41951
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fransisca May Henita
Abstrak :
ABSTRAK
Keselamatan pasien merupakan prinsip dasar dari pelayanan kesehatan yang memandang bahwa keselamatan merupakan hak bagi setiap pasien dalam menerima pelayanan kesehatan. Penelitian ini menggunakan disain penelitiancross sectional yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan sample 100 tenaga kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja tenaga kesehatan dalam upaya pelaksanaan program keselamatan pasien (patient safety). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja tenaga kesehatan dalam pelaksanaan program keselamatan pasien (patient safety) antara lain ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi yang efektif, peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai, kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien operasi, pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan dan pengurangan risiko pasien jatuh sudah tercapai secara optimal.
ABSTRACT
Patient safety is a fundamental principle of health care that considers that safety is a right for every patient in receiving health care. This study used across-sectional study design that uses a quantitative approachwith a sample of 100 health professionals. This study aims to analyze the performance of health workers in the implementation of patient safety programs (patient safety). The results showed that the performance of health workers in the implementation of patient safety programs (patient safety), among others, the accuracy of patient identification, an increase ineffective communication, the increase indrug safety’s supervision, right-certainty of the location, right-procedure, right-surgery patients, the risk reduction healthcare associated infections and patient falls risk reduction has been achieved optimally.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T41971
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>