Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wibowo Dwi Restanto
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik pekerjaan, kreativitas, kemandirian, dan kompetensi dengan kinerja pegawai pada Kantor Pelayanan Pajak Modern Tebet. Kinerja adalah penilaian diri terhadap prestasi kerja yang diperlihatkan oleh seseorang dalam melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan, dengan indikator: kecepatan, kualitas, layanan, nilai, keterampilan interpersonal, mental untuk sukses, terbuka untuk berubah, kreativitas, keterampilan berkomunikasi, inisiatif, dan perencanaan dan organisasi. Karakteristik pekerjaan adalah dimensi inti pekerjaan yang berisi sifat-sifat tugas yang bersifat khusus yang ada di dalam semua pekerjaan dan dirasakan oleh para pekerja dan dianggap dapat mempengaruhi sikap dan perilaku pekerja terhadap pekerjaan, yang meliputi aspek: variasi keterampilan, identitas tugas, signifikansi tugas, otonomi, dan umpan balik.
Kreativitas adalah kemampuan seorang dalam melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan sebelumnya dan memungkinkan munculnya penemuan-penemuan baru, dengan indikator: kelancaran, keluwesan, orisinalitas, elaborasi, dan redefinisi. Kemandirian adalah hasrat untuk mengerjakan segala sesuatu bagi diri sendiri dengan indikator: percaya diri, tidak mengharap bantuan orang lain, mau berbuat sendiri, tanggung jawab, ingin berprestasi tinggi, menggunakan pertimbangan rasional dalam memberikan penilaian, mengambil keputusan dan memecahkan masalah, menginginkan rasa bebas, dan selalu mempunyai gagasan baru. Sementara kompetensi manajerial adalah kompetensi yang berhubungan dengan berbagai kemampuan manajerial yang dibutuhkan dalam menangani tugas-tugas organisasi. Kompetensi ini berkaitan erat dengan kemampuan manajerial yang dapat diukur berdasarkan indikator: kemampuan dalam hal perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan korelasional dengan melibatkan 86 responder yang diambil secara acak sederhana. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Uji validitas menggunakan rumus korelasi Spearman Rank dan uji reliabilitas. menggunakan Spearman Brown. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan formula statistika, yakni korelasi Spearman Rank yang pengolahannya dilakukan dengan program SPSS versi 13.0.
Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa kinerja pegawai, karakteristik pekerjaan, kreativitas, kemandirian, dan kompetensi tergolong baik. Sementara itu, pengujian hipotesis menunjukkan bahwa seluruh hipotesis yang diajukan diterima. Hasil menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara karakteristik pekerjaan dengan kinerja pegawai, terdapat hubungan positif dan signifikan antara kreativitas dengan kinerja pegawai, terdapat hubungan positif dan signifikan antara kemandirian dengan kinerja pegawai, dan Terdapat hubungan positif dan signifikan antara kompetensi manajerial dengan kinerja pegawai.

This research was aimed to examine the correlation between job characteristics, creativity, independency, and competency with performance at Kantor Pelayanan Pajak Modern Tebet. Performance is a self-assessment toward job achievement showed by individuals in accomplishing their tasks to obtain goals indicated by speed, quality, service, value, interpersonal skill, mental to success, open to change, crativity, communication skill, iniciative, and planning and organization. Job characteristics is a core dimension of job comprising spicific task traits within all jobs perceive by employees which affecting attitude and behavior of employees toward jobs, consist of skill variance, task identity, task significance, autonomy, and feedback.
Creativity is an ability of individual in creating something new, either ideas or products which relatively different to the forgoings and enabling new discoveries, indicated by fluency, flexibility, originality, elaboration, and redifinition. Independency is a desire to complete all things for himself indicated by self-esteem, independent from helps, work indivudually, responsibility, highachiever, using rational consideration in giving judgement, decision making, and problem solving, freedom, and new ideas. Whereas managerial competence is a competence related with all managerial capacities needed in handling organizational tasks. It relates with managerial abilities which can be measured with ability in planning, organizing, actuating, and controlling.
Descriptive and correlational methods were implemented in this study. 86 respondents drawn using simple random sampling technique were participated by administering quessionaire. Spearman Rank was used to test validity, and Spearman Brown was used to test reliabiity. Obtained data then were examined using Spearman Rank assissted with SPSS Ver. 13.
Descriptive analysis showed that employee performance, job characteristics, creativity, independency, and competence were good. Hypotheses testing also showed that all proposed hypotheses were accepted. Results showed that there was a positive and significant relationship between job characteristics and employees performance, there was a positive and significant relationship between creativity and employees performance, there was positive and significant relationship between independence and employees performance, and there was positive and significant relationship between managerial competence with employees performance."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
T24580
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Naida Nur Alfisyahri
"ABSTRAK
Penerapan good governance di lingkungan pemerintah bertujuan untuk meningkatkan kinerja dari tiap instansi pemerintah. Unit Layanan Pengadaan (ULP) di Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) merupakan Satuan Kerja yang memiliki tugas pokok dan fungsi (tupoksi) untuk melaksanakan seluruh proses Pengadaan Barang/Jasa di Lingkungan Kemenlu dengan nilai tertentu. Dalam melaksanakan tugasnya ULP berpedoman pada prinsip pengadaan dan prinsip good governance hal ini terbukti dengan terpilihnya ULP Kemenlu dalam 29 ULP Percontohan dari seluruh ULP yang ada di lingkungan pemerintah di Indonesia. Tulisan ini mencoba untuk menganalisis sistem pengukuran kinerja dalam rangka analisis pencapaian key performance indicator (KPI) pada ULP Kemenlu. Tulisan ini berfokus pada efektivitas evaluasi kinerja yang telah dilakukan selama ini dalam menganalisis keberhasilan atau pencapaian objective ULP Kemenlu serta memberi masukan terkait pengukuran evaluasi kinerja yang tepat untuk membantu ULP dalam mencapai KPI. Penelitian ini menggunakan 7 prinsip pengadaan yang juga merupakan prinsip good governance untuk menilai sistem penilaian kinerja yang ada selama ini, serta menjadi acuan dalam merekomendasikan sistem pengukuran yang baru. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengukuran kinerja yang ada selama ini yaitu dengan matriks evaluasi dinilai sudah tidak cukup untuk menganalisis kebrhasilan atau pencapaian objective ULP sehingga diperlukan pengukuran kinerja tambahan lainnya. Penulis merekomendasikan pengukuran kinerja melalui enam indikator yaitu proses pengadaan tepat waktu, tingkat keberhasilan pengadaan, tingkat ketertarikan calon penyedia terhadap paket pengadaan yang dilelangkan, persentase harga timpang, lelang di luar rencana, dan tingkat penunjukan langsung. Perhitungan keenam indikator kinerja menggunakan data 2 (dua) tahun terakhir yaitu tahun 2014 dan 2015 menunjukan bahwa dalam 2 (dua) tahun terakhir terdapat peningkatan kinerja dari ULP tersebut, dengan kategori nilai keduanya cukup.

ABSTRACT
The implementation of Good Governance at the Government Institution aims at improving performance of each government institution. Procurement Services Unit (ULP) in the Ministry of Foreign Affairs is a unit that has duties and function to implement the entire procurement proccess of goods/services at a certain value in the Ministry of Foreign Affairs. In carrying out its duties, ULP refers at principles of procurement and good governance, and as a result, ULP of Ministry of Foreign Affairs is selected as on of 29 best ULP from all government institution's ULP in Indonesia. This paper attempts to analyze the performance measurement system to analyze the achievement of key performance indicator of ULP of Ministry of Foreign Affairs. This paper focused on the effectiveness of performance evaluation carried out so far in analyzing the success or achievement of the ULP of Ministry of Foreign Affairs' objective and providing feedback regarding proper measurement of performance evaluation to assist ULP in achieving KPI. This research uses 7 principles of procurement that in line with principle of good governance to assess the existing performance assessment system, and make it as reference to recommend the new measurement system. The result of the research indicates that the existing performance measurement system, by using matrix for evaluation, is considered not appropriate to analyze the success or achievement of ULP's objective. Therefore, it requires additional performance measurement system. The author recommend measuring performance through six indicators, namely timely procurement process, procurement success rate, interest of potential suppliers to procurement packages to be tendered, percentage of price difference, out of plan auction, and direct appointment. The calculation of all six performance indicators using the data of last two years, namely 2015 and 2015, indicates that in the last two years the was increase of performance of the ULP, and the score for the two categories is sufficient."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library