Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Krishna, Anand
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2005
808. 84 ANA j
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Clark, Walter Van Tilburg
New York: The New American Library, 1960
183.52 CLA o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Awan Sandi Pungkas
Abstrak :
Tesis ini membahas mengenai representasi modernitas dari Stasiun Jakarta Kota dan Stasiun Sudirman pasca diberlakukannya sistem e-ticketing dan perbaikan infrastruktur stasiun pada tahun 2013. E-ticketing dan perbaikan infrastruktur merepresentasikan pengembangan layanan perkeretaapian Jakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perubahan stasiun yang ditopang oleh teknologi dan infrastruktur berhasil mengembalikan fungsi stasiun sekaligus mengubah budaya dan pemaknaan masyarakat atas stasiun. ......This thesis discusses about the representation of modernity in Jakarta Kota Station and Sudirman Station as a result of e-ticketing system implementation and the improvement of its infrastructure since 2013. E-ticketing system and the improvement of station infrastructure represents the modernization Jakarta's public transportation. The result of this research shows that the transformation of the station, which is supported by technology and infrastructure, could restore the real function of the station as well as changing the culture and the construction meaning of the station.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M.M. Tristiastini
Abstrak :
Menurut para ahli sastra drama Die Verspaetung karya Wolfgang Hildesheimer digolongkan ke dalam bentuk drama absurd. Skripsi ini ingin membuktikan kebenaran pernyataan di atas dengan melakukan penelaahan terhadap teks drama Die Verspaetung. Penelaahan dilakukan dengan membandingkan teori drama absurd dengan teori drama konvensional dan drama epik--yang merupakan dua bentuk drama yang sudah ada sebelumnya -- dengan berpegang pada unsur-unsur drama seperti tema, latar, tokoh dan alur. Untuk itu dipaparkan pengertian drama absurd dengan membahas arti kata absurd itu sendiri yang kemudian dihubungkan dengan konsepsi Albert Camus, beserta ciri-ciri drama ini.Setelah dilakukan penelaahan terhadap tema, latar, tokoh dan alur drama Die Verspaetung, ternyata drama ini memang sesuai dengan teori drama absurd yang ada; sehingga dapat disimpulkan bahwa drama Die Verspaetung ini benar-benar sebuah drama absurd. Penelaahan ini dilakukan dengan tujuan untuk lebih memperkenalkan apa dan bagaimana drama absurd itu, yang merupakan bentuk drama yang masih belum begitu dapat diterima oleh masyarakat Indonesia.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S14821
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faqih Zakaria
Abstrak :
Penelitian ini membahas makna-makna ’amr dalam surat An-Nisa. Kalimat perintah adalah kalimat pertama yang diwahyukan melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad dalam surat Al-‘Alaq ayat 1-5. Surat An-Nisa adalah surat urutan keempat di dalam Al Qur’an yang berisi tentang takwa, keluarga, waris dan ilmu penting lainnya. Penelitian ini menganalisis makna ’amr dalam surat An-Nisa menggunakan metode deskriptif kualitatif dan teori yang digunakan yaitu teori makna ’amr yang dikemukakan oleh Ali Al-Jarim dan Musthafa Amin dalam buku Al-Balagah al-Wadihah (2017). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ayat mana saja dalam surat An-Nisa yang terdapat ’amr dan apa saja makna dari ’amr yang terdapat dalam surat An-Nisa. Ali Al-Jarim dan Musthafa Amin membagi makna ’amr menjadi 10 jenis. Di dalam surat An-Nisa, peneliti menemukan 101 kalimat ’amr yang terbagi menjadi 7 jenis makna ’amr dengan rincian sebagai berikut: makna haqiqi 54 kalimat, irsyad 32 kalimat, du‘a 3 kalimat, tamanni 1 kalimat, takhyir 2 kalimat, taswiyah 4 kalimat, dan ibahah 5 kalimat. ......This study discusses the meaning of ’amr in surah An-Nisa. Command sentence is the first sentence that was revealed through Jibril to Prophet Muhammad in surah Al-‘Alaq verses 1-5. Surah An-Nisa is the fourth surah in order in Al-Qur'an which discusses takwa, family, inheritance, and other important knowledges. This study analyzes ’amr meanings in surah An-Nisa using a qualitative descriptive method and using theory of ’amr meanings by Ali Al-Jarim and Mustafa Amin in their book Al-Balagah al-Wadihah (2017). This study aims to find out which verses in surah An-Nisa that contain ’amr and what are the meanings of ’amr which contained in surah An-Nisa. Ali Al-Jarim and Mustafa Amin divided ’amr meanings into 10 types. In surah An-Nisa, researcher found 101 ’amr sentences which were divided into 7 types of ’amr meanings with the following details: the meaning of haqiqi 54 sentences, irsyad 32 sentences, du‘a 3 sentences, tamanni 1 sentence, takhyir 2 sentences, taswiyah 4 sentences, and ibahah 5 sentences.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Indiana Salsabila
Abstrak :
Kondisi dunia setelah Perang Dunia II melahirkan tema-tema terkait kematian dalam kesusastraan Prancis. Salah satu contoh karya sastra dengan tema ini adalah LEtranger, sebuah roman yang dipenuhi aspek-aspek absurditas yang ditulis oleh Albert Camus. Konsep absurditas Camus menyatakan bahwa untuk menghadapi absurditas, manusia harus berkonfrontasi dengan kondisi absurd secara langsung dengan kesadaran. Dengan begitu, manusia dapat menjalani hidup absurd hingga kematian tiba. Artikel ini memperlihatkan bagaimana peristiwa kematian yang secara konsisten hadir dalam roman LEtranger berkaitan dengan absurditas Camus. Melalui analisis perkembangan fokalisasi dalam cerita, narasi Meursault menunjukkan hubungan gagasan absurditas Camus dengan kematian melalui perubahan Meursault dalam memaknai kematian. Selain itu, analisis struktur naratif teks melalui alur cerita menunjukkan bahwa peristiwa kematian mengantarkan tokoh utama dalam menjadi Manusia Absurd. Terasingkan dari masyarakat akibat pandangannya terkait kematian, Meursault sampai pada kesadaran bahwa menjadi orang asing di dunia yang absurd berarti menerima kepastian kematian dengan terus menjalani hidup dengan tanggung jawab. ...... The worlds condition after World War II gave birth to death-related themes in French literature. One example of literature work is LEtranger, a novel rich with aspects of absurdity written by Albert Camus. Camus concept of absurdity states that to face absurdity, one must confront it with consciousness and live through the absurd life until death. This article aims to reveal how death, which consistently occurs in LEtranger, is related to Camus concept of absurdity. Through the analysis of focalization development apparent in the story, the recurring events of death as told through Meursaults narration connects Camus idea of absurdity and death. Moreover, storyline and narrative breakdowns show that death occurrences expose the main character to the steps towards becoming the Absurd Man. Alienated in a world of absurdity, Meursault shows how being the stranger means accepting the inevitability of death by continuing to live the absurd life with consciousness and responsibility.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Franciscus Xaverius Mudji Sutrisno, 1954-
Jakarta: Obor, 1995
111.85 MUD f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal Aliy Andra Putra
Abstrak :
Law of attraction adalah pemikiran utama dari buku The Secret yang pengetahuan atau ilmu pengetahuan yang digunakannya tidak memiliki referensi dan sistematika yang jelas. Analisis buku ini dengan hermeneutika Wilhelm Dilthey ditujukan untuk menganalisis kesalahan-kesalahan pakai dari sumber pengetahuan atau ilmu pengetahuan yang digunakan untuk mendukung teori law of attraction. Dengan penggunaan konsep hermeneutika Wilhelm Dilthey, terlihat bahwa The Secret merupakan sebuah literatur yang berusaha menciptakan pemikirannya sendiri sehingga memiliki part dan whole sebagai bentuk dari nexus miliknya. Part dalam The Secret merupakan teori yang mengarah untuk mendukung whole dari inti pemikirannya yaitu law of attraction. Di dalam hermeneutika tersebut juga terdapat dua jenis science beserta metode penggunaannya, yaitu nature science yang menggunakan eklären dan human science yang menggunakan verstehen. Dengan konsep hermeneutika tersebut, dapat diketahui bahwa science yang benar adalah science yang menggunakan metodenya sendiri. ......Law of attraction is the main idea of book of The Secret that its based knowledge or science does not have a clear reference and systematics. The analyzes of this book with hermeneutics of Wilhelm Dilthey intended to analyze the mistakes of using the knowledge or science for become source to support the law of attraction theory. With the use of the concept of hermeneutic of Wilhelm Dilthey, it appears that The Secret is a literature that create its own idea so that it has a whole and part as the form for its nexus. Part in The Secret is a leading theory for support the whole for its main idea that is law of attraction. This hermeneutic also has two types of science and its method of use. They are nature science that uses eklären and human science that uses verstehen. With the concept of this hermeneutic, it can be discovered that the true science is the science that uses its own method.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S53258
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
How does a reader respond to a work of literature and how does he begin to evaluate it? Mr Olsen attempts to answer these and related questions. The book is in two parts. In the first three chapters, the author demolishes established theories that literature has a special language, provides a heightened insight into 'truth' and has emotion as its prime currency. In the remaining chapters Mr Olsen constructs and fully illustrates the theory that understanding of a work of literature comes in two complementary stages: first, judgements about the author's aesthetic intentions (interpretation); second, appreciation of the aesthetic qualities of the work (evaluation). At the end of his argument, attempting an answer to the question 'Why is literature important?', Mr Olsen characterizes literature as an institution and thus forges links with contemporary philosophy which sees all human action as ordered and defined by social institutions.
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 1978
e20394232
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Rosfalia Nurlaily
Abstrak :
Skripsi ini membahas bagaimana novel The Picture of Dorian Gray merepresentasikan pandangan Oscar Wilde mengenai filosofi New Hedonism, yang dapat dilihat melalui analisis empat tokoh utama dalam novel yang berlatar belakang era Victoria di Inggris ini. Keempat tokoh tersebut adalah Basil Hallward, Sybil Vane, Lord Henry Wotton, and Dorian Gray. Pendekatan utama yang digunakan untuk menganalisis teks tersebut adalah teori Psikoanalisis Sigmund Freud mengenai agen-agen psikis, insting, dan mekanisme pertahanan, serta teori New Hedonism Walter Lippmann. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kecenderungan Oscar Wilde dalam memandang filosofi hedonisme baru dan nilai-nilai masyarakat era Victoria guna membalik persepsi pembaca pada umumnya, yang memercayai bahwa novel ini memberikan pengaruh buruk bagi moralitas masyarakat. Dengan mengkaji hal apa yang mendorong tindakan-tindakan keempat tokoh dan menghubungkannya dengan nilai moral masyarakat era Victoria, penelitian ini berusaha memahami pesan moral yang ingin disampaikan Wilde melalui tulisannya tersebut. Kesimpulan yang diambil penulis adalah bahwa novel ini, melalui tokoh-tokohnya, menunjukkan ambivalensi Wilde dalam merepresentasikan filosofi New Hedonism dan nilai-nilai masyarakat era Victoria. ...... This undergraduate thesis discusses how the novel The Picture of Dorian Gray represents Oscar Wilde's perspective towards the philosophy of New Hedonism, which is analysed through the four most significant characters in this Victorian English novel, Basil Hallward, Sybil Vane, Lord Henry Wotton, and Dorian Gray. The major approaches applied in analysing the text are Sigmund Freud's psychoanalitical theories on the psychic apparatus, instincts, and defense mechanisms, and Walter Lippmann‟s philosophical theory on New Hedonism. The research aims at determining Wilde‟s position towards the new hedonistic philosophy and the Victorian values in order to counter the general belief that this novel serves as an immoral influence for the society. By analysing the characters' motives in choosing their actions and relating them to the moral values held by the Victorian society, this research tries to understand the message Wilde wants to convey in his work. As a conclusion, the analysis on the characters proves that the novel shows Wilde's ambivalent attitude towards the New Hedonism as well as the Victorian values.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S53993
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>