Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Harborne, J.B.
Bandung: ITB Press, 1987
581.192 HAR m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Gustiana
Abstrak :
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian mengenai variasi morfologi organ vegetatif tanaman bidara upas (Merremia mammosa) yang dikumpulkan di daerah jawa serta aktivitasnya sebagai anti-plasmodium secara in-vitro. Penelitian bertujuan untuk memperoleh informasi karakter morfologi organ vegetatif tanaman bidara upas dan aktivitas anti-plasmodium secara in-vitro. Tahapan penelitian meliputi pengambilan sampel di lapangan, pengamatan morfologi secara visual, ekstraksi, skrining fitokimia, uji aktivitas antimalaria ssecara in-vitro. Hasil penelitian menunjukkan sembilan sampel tanaman yang diamati membentuk dua kelompok utama yaitu kelompok PKL, HAJ dan Purwakarta serta kelompok JJ, HAA, Balittro, KRP, NL dan KRB. Dua kelompok utama dapat dibedakan berdasarkan karakter permukaan daun lebih agak kasar (HAJ) atau lebih licin mengkilat (Purwaka), bentuk umbi, warna pangkal umbi,warna permukaan umbi, banyaknya serat umbi, warna daging umbi setelah kering, kulit umbi, getah umbi dan warna akar umbi. Hasil skrining fitokimia kesembilan sampel umbi tanaman bidara upas (Merremia mammosa) menunjukkan bahwa kesembilan umbi tanaman bidara upas memiliki kandungan senyawa aktif yang sama yaitu mengandung senyawa flavonoid, saponin dan terpenoid. Sehingga secara fitokimia, dari kesembilan sampel esktrak n-heksan umbi bidara upas, diambil satu sampel yaitu sampel ekstrak n-heksan dari Juragan Jamu (JJ) dari Sleman Jogyakartau ntuk diuji aktivitas anti-plasmodium. Hasil uji aktivitas anti-plasmodium menunjukkan bahwa ekstrak n-heksan umbi bidara upas bersifat anti-plasmodium dengan nilai IC50 3,36, sehingga umbi bidara upas memiliki aktivitas kuat sebagai antiplasmodium secara in-vitro
ABSTRACT
Morphological Variation study on plant vegetative organs of bidara upas (Merremia mammosa) collected in the area of Java and its activities antiplasmodium as in-vitro. The aim of the study is to obtaining information on morphological characters of vegetative organs of plants bidara upas collected in the area Java and anti-plasmodium activity in vitro. The study include field sampling, visual morphological observation, extraction, phytochemical screening, and testing antimalarial activity in-vitro. The results showed whole plant samples were observed to form two main groups, namely the first group of PKL, HAJ and Purwakarta and a second group consisting of JJ, HAA, Balittro, KRP, NL and KRB. The two main groups can be distinguished by the character form bulbs, tubers base color, the color of the surface of the bulb, the amount fiber of bulb, such as tuber flesh color after drying, tubers, bulbs and color sap tuber. The results of nine samples of phytochemical screening tubers of plants bidara upas (Merremia mammosa) showed that all nine plant bulbs bidara upas contains flavonoids, saponins and terpenoids. So that phytochemicals, of the nine samples of n-hexane extract the tubers bidara upas, was taken one sample of n-hexane extracts of Juragan Jamu (JJ) from Yogyakarta's Sleman was tested antiplasmodium activity. Anti-plasmodium activity test results showed that n-hexane extract the tubers are bidara upas anti-plasmodium with IC50 values of 3.36, so the bulbs bidara upas have strong activity as anti-plasmodium in vitro
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
T46771
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vicky Amanda Putri
Abstrak :
Radikal bebas adalah salah satu masalah penting yang dihadapi oleh dunia kesehatan dalam beberapa dekade terakhir ini. Jati cina (Senna alexandrina) merupakan tanaman yang berasal dari daerah tropis yang banyak dijumpai di Indonesia dan dapat dikembangkan sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi fitokimia, dan aktivitas antioksidan daun jati cina yang dinyatakan dengan nilai IC50 melalui metode DPPH.. Pada penelitian ini, daun jati cina diesktraksi menggunakan pelarut etanol, etil asetat, dan n-heksana. Ekstrak etanol, etilasetat dan n-heksana yang diperoleh kemudian diujikan kandungan fitokimianya, dan menunjukan hasil positif mengandung flavonoid dan tanin. Analisis kromatografi lapis tipis menunjukan bahwa ketiga ekstrak jati cina mengandung satu hingga lima komponen senyawa kimia. Selanjutnya, ekstrak etanol dan etil asetat diujikan aktivitas antioksidannya dengan metode DPPH menggunakan lima variasi konsentrasi, yaitu 3,125 µg/mL; 6,25 µg/m; 12,5 µg/mL; 25 µg/mL; 50 µg/mL. Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan sebanyak dua kali pengulangan (duplo) dengan menggunakan asam askorbat sebagai kontrol positif. Data yang diperoleh kemudian dianalisis untuk mendapatkan nilai IC50. Hasil menunjukan bahwa kedua ekstrak jati cina merupakan antioksidan kuat dengan nilai IC50 < 100 ppm. Diantara kedua ekstrak daun jati cina yang diujikan, ekstrak etanol memiliki nilai IC50 yang lebih rendah dibandingkan ekstrak etil asetat. Hal ini menunjukan bahwa ektrak etanol jati cina memiliki aktivitas antioksidan yang lebih kuat dibandingkan ekstrak etil asetat. ......Free radicals are one of the important problems faced by the world of health in the recent decades. Alexandrian senna (Senna alexandrina) is a plant originating from the tropics that is often found in Indonesia and can be developed as an antioxidant. This research aims to determine the phytochemical composition and antioxidant activity expressed by IC50 values through the DPPH method. In this research, Senna alexandrian leaves extracted using ethanol, ethyl acetate and n-hexane solvents. The ethanol, ethylacetate and n-hexane extracts obtained were then tested for phytochemical content, and showed positive results for flavonoids and tannins. Thin layer chromatography analysis shows that all three alexandrian senna extracts contains one to five components of chemical compounds. Then, the ethanol and ethyl acetate extracts were tested for antioxidant activity using the DPPH method using five variations of the concentration of 3,125 µg/mL; 6,25 µg/m:; 12,5 µg/mL; 25 µg/mL; 50 µg/mL. Testing of antioxidant activity was carried out twice (duplo) by usingascorbic acid as positive control. Data obtained were then analyzed to obtain IC50 values. The results showed that Senna alexandrian extracts were powerful antioxidants with IC50 values <100 ppm. Among two Senna alexandrian extracts, ethanol extract had lower IC50 value. This shows that the ethanol extract of Senna alexandrian has stronger antioxidant activity.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Aulia Alyani
Abstrak :
Diabetes mellitus (DM) adalah suatu penyakit gangguan metabolik yang ditandai dengan kondisi hiperglikemia. Salah satu pengobatan untuk diabetes adalah dengan menghambat enzim alfa-glukosidase sehingga dapat mengurangi kadar glukosa darah post prandial. Garcinia daedalanthera Pierre adalah salah satu tanaman yang berasal dari Famili Clusiaceae yang sebelumnya diketahui memiliki aktivitas penghambatan alfa glukosidase dan antioksidan pada bagian daunnya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji penghambatan alfa-glukosidase serta uji antioksidan dengan metode DPPH pada ekstrak n-heksana, etil asetat dan metanol dari kulit batang Garcinia daedalanthera Pierre yang sebelumnya diperoleh melalui maserasi bertingkat. Sebelum dilakukan uji, terlebih dahulu dilakukan beberapa optimasi suhu untuk memperoleh kondisi optimum pengujian. Untuk uji penghambatan alfa-glukosidase digunakan λ 400 nm, pH 6,8, suhu 39ºC, substrat 5 mM dan enzim 0,045 U/mL untuk pengujian sesuai hasil optimasi. Sedangkan untuk uji antioksidan, digunakan λ 519 nm. Hasil menunjukan bahwa ekstrak teraktif yang memiliki kemampuan untuk menghambat aktivitas enzim alfa-glukosidase adalah ekstrak etil asetat dengan nilai IC50 sebesar 21,881 μg/mL yang juga merupakan ekstrak teraktif dalam uji antioksidan dengan nilai IC50 sebesar 14,486 μg/mL. Pada uji penapisan fitokimia menunjukan bahwa, ekstrak etil asetat sebagai ekstrak teraktif memiliki kandungan senyawa alkaloid, flavonoid, glikosida, tanin dan antrakuinon. ......Diabetes mellitus is a metabolic disorder disease characterized by hyperglycemic condition. One of the medicinal treatment to cure diabetes is to inhibit the alpha-glucosidase enzyme activity, so it will reduce post-prandial blood sugars level. Garcinia daedalanthera Pierre is one of Clusiaceae Family plants which is known having an alpha-glucosidase and antioxidant activity on that leaves part. This research was aimed to test the inhibition of alpha-glucosidase and antioxidant activity using DPPH method from n-heksan, ethyl acetate and methanol extracts of Garcinia daedalanthera Pierre stem barks which obtained from extraction with maceration before. The optimization have been done before the test to get an optimum condition for the tests. A wavelength of 400 nm, pH 6,8, temperature 39ºC, substrat concentration of 5 mM, and unit enzyme concentration of 0,025 U/mL were used for an alpha-glucosidase inhibition test. In the other hand, a wavelength of 519 nm was used for antioxidant test. The result showed that ethyl acetate extract is both the most active extract that inhibit alpha-glucosidase activity with IC50 21,881 μg/mL and on antioxidant test with IC50 value 14,486 μg/mL. Phytochemical screening showed that ethyl acetate as the most active extract contains alkaloids, flavonoids, glycosides, tannins and anthraquinones.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
S64129
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library