Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 70 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Miranda Parahita
"Indonesia kini telah memasuki keadaan darurat sampah plastik, dimana memiliki dampak yang besar terhadap lingkungan. Pemerintah dan berbagai organisasi pemerhati lingkungan telah menyuarakan gerakan untuk beralih ke produk alternatif yang ramah Lingkungan dimulai dengan produk sehari-hari. Hal ini menyebabkan perubahan perilaku belanja konsumen dan peluang bagi produsen untuk memenuhi kebutuhannya konsumen baru. Konsumen muda di kota-kota besar yang saat ini memiliki tingkat penyerapan informasi dan kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan menjadi target dalam pembangunan berkelanjutan. Namun, ini tidak tercermin dalam jumlah Penggunaan produk ramah lingkungan di Indonesia masih sangat rendah. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi untuk meningkatkan pembelian produk hijau di konsumen muda di Jabodetabek menggunakan teori perilaku terencana. metode Structural Equation Modeling (SEM) digunakan untuk mengolah Teori Planned Behavior (TPB) dengan penambahan norma pribadi, kepedulian pada lingkungan, kesediaan untuk membayar premi, dan nilai yang dirasakan. Analisis
dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 330 responden berusia 16-35 tahun dan berdomisili di Jabodetabek. Desain strategis disiapkan menggunakan desain intervensi perilaku dan diprioritaskan menggunakan diagram Importance-Performance Analisis (IPA). Hasil dari prioritas strategis adalah pendidikan konsumen tentang cara produk hijau dapat membantu memecahkan masalah lingkungan.

Indonesia has now entered a plastic waste emergency, where sampah have a great impact on the environment. The government and various environmental organizations have voiced the movement to switch to environmentally friendly alternative products starting with everyday products. This causes changes in consumer spending behavior and opportunities for producers to meet the needs of new consumers. Young consumers in big cities who currently have a high level of information absorption and concern for the environment are targets for sustainable development. However, this is not reflected in the number of use of environmentally friendly products in Indonesia which is still very low. This study aims to formulate a strategy to increase the purchase of green products among young consumers in Greater Jakarta using the theory of planned behavior. Structural Equation Modeling (SEM) method is used to process Planned Behavior (TPB) theory with the addition of personal norms, concern for the environment, willingness to pay premiums, and perceived value. Analysis conducted by distributing questionnaires to 330 respondents aged 16-35 years and domiciled in Greater Jakarta. Strategic designs were prepared using behavioral intervention designs and prioritized using Importance-Performance Analysis (IPA) diagrams. The result of strategic priorities is consumer education on how to Green products can help solve environmental problems."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Adiraga Digjaya
"Seiring dengan pertumbuhan dan penggunaan plastik yang terus meningkat setiap tahun, diperlukan pengelolaan sampah plastik yang menjadi lebih baik pula. Karena sifatnya yang sulit terurai secara alami, daur ulang merupakan salah satu cara terbaik untuk menanggulangi isu limbah plastik yang semakin parah. Maka dari itu, penelitian ini dilaksanakan dengan objek penelitian sebuah pabrik pengolahan limbah plastik PET menjadi PET flakes. Sistem persediaan yang belum optimal menyebabkan perusahaan harus mengeluarkan biaya lebih untuk menjaga produksinya terus berjalan. Penelitian tentang sistem persediaan telah banyak dilakukan dan dapat menjadi solusi untuk mengurangi total biaya yang terkait dengan persediaan pada suatu perusahaan. Model persediaan berbasis Economic Order Quantity (EOQ) akan dijadikan sebagai dasar dari penelitian ini. Penelitian ini akan mencoba untuk membandingkan biaya persediaan dari kondisi perusahaan saat ini menggunakan model persediaan (R,S) dengan model EOQ (s,Q) dengan menggunakan simulasi Monte Carlo. Hasil dari model persediaan yang telah dibuat mampu menghemat biaya penyimpanan material hingga sebesar Rp 36 juta atau dengan efisiensi sebesar 31%.

As the growth and use of plastic continues to increase every year, better management of plastic waste is needed. Due to its nature which is difficult to decompose naturally, recycling is one of the best ways to tackle the increasingly issue of plastic waste. Therefore, this research was carried out with a research object of a PET plastic waste processing factory into PET flakes. Inventory systems that are not yet optimal cause the company to pay more in order to kept the production running. Research on inventory systems has been carried out a lot and can be a solution to reduce the total costs associated with inventory in a company. Inventory model based on Economic Order Quantity (EOQ) will be used as the basis of this research. This research will try to compare inventory costs from the current condition of the company using the inventory model (R,S) with the EOQ model (s,Q) using Monte Carlo simulation. The results of the inventory model that has been made are able to save material storage costs of up to IDR 36 million or with an efficiency of 31%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gautama Hasya Siddhartha
"Polyhydroxyalkanoate (PHA) adalah plastik biodegradable yang berasal dari sumber terbarukan. PHA dianggap sebagai opsi hijau untuk plastik di masa depan karena mereka diharapkan untuk menggantikan plastik berbasis minyak bumi di pasar dunia. Pemurnian dan ekstrusi adalah proses terakhir dari produksi polihidroksialkanoat (PHA). Bagian ini terutama berkaitan dengan pemisahan kotoran dan air dari PHA, biasanya menghasilkan kemurnian dalam PHA lebih tinggi dari 95%. Produk akhir PHA ditransformasikan ke bentuk yang diinginkan menggunakan teknologi proses ekstrusi. Bentuk akhir PHA lebih sering berbentuk pelet kecil. Proses pemurnian PHA akan bervariasi tergantung pada metode ekstraksi PHA yang dipilih. Untuk mencapai kapasitas produksi yang diusulkan 25.000 ton per tahun, bagian ini membutuhkan sekitar 249 ton / hari dengan konsentrasi 29% PHA yang diekstraksi. Unit-unit utama yang digunakan dalam area proses ini termasuk rotary dryer, extruder, hydrocyclone, pompa, screw conveyor dan air blower. Sistem kontrol diimplementasikan di sebagian besar area di bagian ini untuk memastikan keamanan, kualitas, dan efisiensi proses. Variabel yang dikontrol dalam area proses ini sebagian besar adalah level, aliran, dan suhu. Emisi lingkungan dari area proses ini termasuk debu, air limbah, kebisingan, dan karbon dioksida. Debu dihasilkan oleh unit pemrosesan padat, seperti konveyor sekrup dan hopper penyimpanan. Air limbah diproduksi oleh hidrosiklon sedangkan karbon dioksida dihasilkan oleh pengering. Suara keras dihasilkan oleh extruder dan blower udara bertenaga tinggi.

Polyhydroxyalkanoates (PHAs) are biodegradable plastics which are derived from renewable sources. PHA is considered as a green option for plastics in the future as they are expected to replace petroleum-based plastics in the world market. Purification and extrusion are the last processess of the polyhydroxyalkanoate (PHA) production. This section mainly deals with the separation of impurities and water from PHA, usually producing a purity in PHA higher than 95%. The final product of PHA is transformed to the desired shape using extrusion process technology. The final shape of PHA is more often to be in small pellet shapes. The PHA purification process will vary depending on the PHA extraction method selected. To achieve a proposed production capacity of 25,000 tonnes per annum, this section needs around 249 tonnes/day with 29% concentration of extracted PHA. Key units used in this process area include rotary dryer, extruder, hydrocyclone, pumps, screw conveyors and air blower. Control systems are implemented in much of the area in this section to ensure safety, quality and efficiency of the process. Controlled variables in this process area are mostly the level, flow and temperature. Environmental emission from this process area includes dust, wastewater, noise and carbon dioxide. Dusts are generated by solid processing units, such as screw conveyors and storage hopper. Wastewater is produced by the hydrocyclone while carbon dioxide is produced by the dryers. Loud noises are generated by the high-powered extruder and air blowers."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardellius Matteo
"Limbah plastik multilayer adalah jenis limbah yang terus bertambah dengan pesat karena tingginya gaya konsumsi masyarakat dan salah satu limbah yang sulit didaur ulang karena sifatnya. Akumulasi dan pembuangan limbah sembarangan dapat menyebabkan potensi risiko permasalahan lingkungan. Salah satu solusi dari permasalahan adalah untuk mengolah limbah plastik. Pengolahan limbah plastik dapat dilakukan dengan membuat Polymer Modified Bitumen (PMB). Namun pencampuran plastik dengan bitumen membutuhkan perantara karena sifat polaritasnya yang berbeda. Lignin yang merupakan hasi limbah kertas industri pulp dapat dijadikan sebagai coupling agent karena memiliki sifat hidrofilik dan hidrofobik. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh penambahan limbah plastik multilayer dengan lignin sebagai coupling agent terhadap morfologi visual dan sifat fisik dari Polymer Modified Bitumen. Pembuatan PMB dilakukan dengan metode hot melt mixing pada temperatur 180°C selama 30 menit. Variabel bebas yang digunakan adalah variasi kadar plastik multilayer yang ditambahkan yaitu sebanyak 3%, 4%, dan 5%wt. Observasi morfologi akan dilakukan secara visual dan untuk sifat fisik akan dilakukan pengujian penetrasi, daktilitas, dan titik lembek. Hasil observasi menunjukkan bahwa penambahan plastik multilayer menimbulkan aglomerasi pada permukaan sampel dan meningkatkan kekerasan serta titik lembek namun menurunkan nilai daktilitas.

Multilayer plastic waste is a type of waste that continue to grow rapidly due to people’s consumption styles and is one of the difficult wastes to recycle because of its properties. The accumulation and indiscriminate disposal of waste can pose a potential risk of environmental problems. One solution to the problem is to process the plastic wastes. Plastic waste processing can be done by making Polymer Modified Bitumen (PMB). However, mixing plastic with bitumen requires an intermediary because of the different polarity properties. Lignin which is a waste product of the pulp industry can be used as a coupling agent because it has hydrophilic and hydrophobic properties. This study aims to learn the effects of adding multilayer plastic waste with lignin as a coupling agent on the visual morphology and physical properties of Polymer Modified Bitumen. PMB was made by hot melt mixing method at 180°C for 30 minutes. The independent variable used was the variation of the plastic multilayer content which is 3%, 4%, and 5%. Morphological observations will be carried out visually and for physical properties will be tested for penetration, ductility, and softening point. The results of the observations showed that the addition of multilayer plastic caused agglomeration on the surface of the sample which increased the hardness and softening point but decreased the ductility value."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bima Abimayu Ramadhana
"Untuk mendukung kesepakatan Sustainable Development Goals (SDGs), sektor konstruksi dapat melakukan pembangunan berbasis ‘green building’. Beton merupakan material yang sangat dibutuhkan sebagai bahan konstruksi namun menimbulkan dampak negatif pada lingkungan pada prosesnya. Selain itu bahan lain yang menjadi permasalahan lingkungan yaitu plastik. Sifat plastik yang sulit terurai menjadikannya salah satu faktor timbulan sampah. Material tersebut akan lebih baik apabila didaur ulang menjadi salah satu material konstruksi pengganti Natural Aggregat (NA). Pada penelitian ini mengkaji pengaruh penggunaan agregat limbah beton (RCA) sebagai pengganti agregat menengah dan penambahan plastik LDPE pada nilai kuat tekan dari paving block. Pada penelitian ini akan digunakan agregat limbah beton klasifikasi menengah yaitu tertahan saringan No.4, No,8, No.16, dan No. 30 pada seluruh sampel uji paving block. Kemudian dilakukan variasi penambahan plastik sebesar 4%, 6%, 8%, dan 10% dari kadar semen yang digunakan pada tiap sampel. Proses pemadatan dilakukan secara manual dengan alat pemukul besi (compactor). Model sampel paving block yang akan dilakukan kuat tekan dibagi menjadi dua yaitu pengujian balok dan pengujian kubus sesuai SNI 03-0691-1996 dimana paving block tebal 6 cm menjadi 5x5x5 cm dan untuk paving block tebal 10 cm menjadi 9x9x9 cm. Didapatkan hasil bahwa nilai kuat tekan rata-rata tertinggi dari penggunaan RCA dan limbah plastik LDPE pada variasi sampel 6 cm yaitu dengan kadar plastik 6% dari berat semen yang digunakan. Nilai kuat tekan rata-rata sampel kubus 5x5x5 cm yaitu 210.36 kg/cm² dan sampel uji balok 6 cm yaitu 318.34 kg/cm². Sedagkan pada variasi sampel 10 cm yaitu dengan kadar plastik 4% dari berat semen yang digunakan. Nilai kuat tekan sampel kubus 9x9x9 cm yaitu 229.32 kg/cm² dan sampel balok 10 cm 200.89 kg/cm². Sehingga penambahan serbuk limbah plastik yang optimal terdapat pada rentang 4% - 6% dari berat semen yang digunakan.

To support the Sustainable Development Goals (SDGs) agreement, the construction sector can carry out 'green building' based development. Concrete is a material that is needed as a construction material but harms the environment in the process. In addition, another material that is an environmental problem is plastic. The nature of plastic is difficult to decompose makes it a factor in the generation of waste. The material will be better if it is recycled into one of the construction materials to replace Natural Aggregate (NA). This study examines the effect of using waste concrete aggregate (RCA) as a substitute for intermediate aggregate and the addition of LDPE plastic on the compressive strength of paving blocks. In this study, the aggregate of intermediate classification of concrete waste will be used, namely retained by sieves No.4, No.8, No.16, and No. 30 on all paving block test samples. Then, the addition of plastic was varied by 4%, 6%, 8%, and 10% of the cement content used in each sample. The compaction process is carried out manually with an iron beater (compactor). The paving block sample model that will be subjected to compressive strength is divided into two, namely, beam testing and cube testing according to SNI 03-0691-1996 where 6 cm thick paving blocks become 5x5x5 cm and 10 cm thick paving blocks 9x9x9 cm. It was found that the highest compressive strength value from using RCA and LDPE plastic waste at a sample variation of 6 cm, with a plastic content of 6% of the weight of the cement used. The compressive strength of the 5x5x5 cm cube sample is 210.36 kg/cm² and the 6 cm beam test sample is 318.34 kg/cm². Meanwhile, in the sample variation of 10 cm, with a plastic content of 4% of the weight of the cement used. The compressive strength of the 9 x 9 x 9 cm cube sample is 229.32 kg/cm² and the 10 cm beam sample is 200.89 kg/cm². So that the optimal addition of plastic waste powder is in the range of 4% - 6% of the weight of the cement used."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Chandra
Delhi : CBS, 1998
668.419 2 CHA r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Silvia Yanuarinny
"Abstrak Sampah plastik merupakan salah satu masalah lingkungan yang berskala global, karena plastik sukar terurai dalam lingkungan. Salah satu alternatif untuk mencegah dampak yang lebih luas adalah dengan pengembangan plastik yang dapat terurai atau plastik biodegradable. Pati merupakan salah satu bahan dasar yang dapat digunakan untuk membuat plastik, karena sifatnya yang mudah terurai. Namun karena beberapa sifat yang kurang menguntungkan, seperti larut dalam air, maka pati dimodifikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mencari kondisi optimum untuk pencangkokan monomer Metil Metakrilat kepada pati jagung, kemudian menguji sifat biodegradabilitas dan hidrofilisitas dari pati jagung hasil pencangkokan dengan Metil Metakrilat. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses kopolimerisasi ini adalah waktu perendaman dengan inisiator, konsentrasi inisiator, konsentrasi monomer, waktu reaksi, dan suhu reaksi. Dan untuk uji biodegradasi, dilakukan pada medium bakto agar dengan bantuan jamur Aspergillus Niger. Dilakukan analisa dengan Spektrofotometer FTIR untuk mengetahui terjadinya pencangkokan monomer ke dalam pati. Dilakukan juga pengukuran sudut kontak. Dari hasil percobaan diperoleh kondisi optimum untuk proses kopolimerisasi ini pada waktu perendaman 45 menit, konsentrasi inisiator 0,09N, konsentrasi monomer 30%, waktu reaksi 3 jam dan suhu reaksi 50?C. sedangkan untuk uji biodegradasinya, diperoleh hasil bahwa poli(MMA)-pati ini dapat terbiodegradasi oleh jamur Aspergillus Niger pada medium bakto agar, hal ini didukung oleh hasil analisis dengan menggunakan Scanning Electron Micrograph (SEM). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa poli(MMA)-g-pati dapat digunakan sebagai bahan plastik biodegradabel. Kata kunci : Aspergillus Niger ; Metil Metakrilat; Pati jagung; Plastik biodegradabel."
Depok: [Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;, ], 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Innesia xaviera
"Permasalahan sampah di Jakarta semakin lama kian menumpuk, diperkirakan tahun 2021 TPST Bantar Gebang tidak mampu lagi untuk menampung sampah warga Jakarta. Sampah-sampah plastik itu sendiri didominasi oleh limbah bekas pakai konsumen dari sektor FMCG. Padahal dalam UU Nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah Pasal 15 telah diatur masalah kewajiban pengelolaan sampah bekas pakai konsumen yang sulit diurai oleh perusahaan, namun masih sedikit sekali yang melaksanakannya. Penelitian ini membahas bagaimana proses siklus hidup sebuah produk berdampak kepada lingkungan dan mencari alternatif siklus hidup yang lebih ramah lingkungan. Penelitian ini menentukan dampak lingkungan hidup dari tiap proses manufaktur dan daur ulang, lalu menentukan proses yang akan dikembangkan menjadi lebih ramah lingkungan serta biaya yang dibutuhkan dalam tiap tahapan. Penelitian memodelkan permasalahan dengan menggunakan metode Life Cycle Assessment (LCA) untuk menganalisa faktor lingkungan dan cost analysis untuk menghitung faktor biaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan tinta SiO2 ramah lingkungan akan mengurangi 13.06% dampak lingkungan seperti; climate change, acidification, gangguan pernafasan, dan fossil fuel lalu mengurangi biaya secara keseluruhan sebanyak Rp 24,628.52 per 1000 botol setiap melewati siklus1000 produk.

Plastic waste problem in Jakarta increasingly piling up, it is estimated that in 2021 TPST Bantar Gebang is no longer able to accommodate the garbage of citizens of Jakarta. The plastic waste itself is dominated by post-use consumer from the FMCG sector. In fact, Law No. 18/2008 on Waste Management Article 15 regulates the obligation to manage consumer waste that is difficult for the company to decompose, but very few implement it. This research discusses the environmental impact of a product’s life cycle and looking for a greener life cycle. This research determines the environmental impact of every manufacturing and recycling process, then determines the process to be developed to be more environmentally friendly and the costs involved in each stage. Life Cycle Analysis (LCA) is then developed to analyse environmental effect and cost analysis is developed to calculate cost factors. The results showed that using environmentally friendly SiO2 ink would reduce 13.06% environmental impacts such as; climate change, acidification, respiratory problems, and fossil fuels then reduce overall costs by Rp. 24,628.52 per 1000 bottles every 1,000 product cycles."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardina Puspita Dharma
"Dengan terus bertumbuhnya produksi dan konsumsi plastik, isu pengelolaan sampah plastik menjadi krusial karena tingginya dampak pencemaran yang dapat dihasilkan oleh pengelolaan yang salah. Daur ulang merupakan salah satu cara terbaik untuk mengelola sampah plastik. Pemerintah telah menetapkan penggandaan kapasitas daur ulang sebagai salah satu strategi dalam mengurangi kebocoran aliran plastik ke laut. Maka dari itu, penelitian ini hendak membangun model perencanaan agregat yang mendukung keberlanjutan dan optimasi perencanaan produksi, persediaan, serta backorder dengan tujuan meminimalkan biaya produksi keseluruhan salah satu perusahaan yang tercakup dalam rantai pasok industri daur ulang plastik, yaitu manufaktur PET flakes. Model optimasi menggunakan metode mixed-integer linear programming (MILP) dengan perangkat Opensolver untuk Microsoft Excel dan Gurobi optimizer. Model hasil penelitian kemudian dibandingkan dengan model dengan strategi murni perecanaan agregat : strategi Chase dan strategi Level. Urutan model dengan biaya produksi terendah adalah model perencanaan agregat penelitian, model Chase Strategy, kemudian model Level Strategy, dengan jumlah sebesar Rp1.234.922.424.965,32, Rp1.289.603.961.089,41, dan Rp1.669.974.114.375,48.

As plastic production and consumption keeps growing rapidly, plastic waste management is an important issue due to the damage that plastic waste mismanagement can give. Recycling is one of the best solutions. The government has established doubling the recycling capacity as one of the strategy to reduce the leakage of plastic into the ocean. Therefore, this study aims to build an aggregate planning model that supports the sustainability and optimization of production, inventory, and backorder planning with the objective of minimizing the overall production cost of a company in the plastic recycling industry, namely, a PET flakes manufacturer. The optimization model uses mixed-integer linear programming (MILP) method, with OpenSolver with Microsoft Excel and Gurobi optimizer. The model is then compared with the model with pure aggregate planning strategies : Chase Strategy and Level Strategy. The order of the models with the lowest cost result to the highes is the research model, Chase Strategy, then the Level Strategy, with the amount of Rp1.234.922.424.965,32, Rp1.289.603.961.089,41, and Rp1.669.974.114.375,48.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Condro Baskoro Jati Wahyono
"Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem penyortir serpihan sampah plastik berdasarkan warna menggunakan metode machine vision dan modifikasi 3D printer tipe FDM sebagai arm robot serta vacuum suction gripper sebagai alat penanganan objek. Sistem ini dirancang untuk mendeteksi dan menyortir serpihan plastik berwarna putih dari conveyor. Algoritma machine vision color object detection yang diterapkan menggunakan nilai HSV untuk mendeteksi warna objek.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa algoritma ini mampu mendeteksi objek berwarna putih dengan tingkat keberhasilan yang tinggi. Namun, dua warna tambahan, yaitu abu-abu muda dan merah muda, juga terdeteksi karena tumpang tindih nilai HSV. Pengujian selanjutnya menunjukkan bahwa kekerasan (hardness) objek memiliki pengaruh signifikan terhadap performa vacuum suction gripper. Objek dengan nilai hardness yang lebih tinggi menunjukkan tingkat keberhasilan yang lebih tinggi dalam penanganan oleh gripper.
Uji flatness menunjukkan bahwa permukaan objek yang lebih rata tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap keberhasilan gripper dalam mengambil objek. Selain itu, perhitungan kapasitas alat menunjukkan bahwa sistem mampu menyelesaikan 171 siklus per jam dengan kapasitas total sebesar 342 gram per jam atau 0,342 kilogram per jam. Kesimpulannya, sistem penyortir yang dikembangkan ini efektif dalam mendeteksi dan menyortir objek plastik berwarna putih, dengan beberapa penyesuaian yang diperlukan untuk meningkatkan akurasi deteksi warna dan performa gripper.
Penelitian ini memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan teknologi penyortiran sampah plastik berbasis warna, yang dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan sampah plastik. Saran untuk pengembangan lebih lanjut termasuk optimasi algoritma, peningkatan sistem gripper, dan pengujian dalam skala yang lebih besar.

This research aims to develop a plastic waste flake sorting system based on color using machine vision and modified FDM-type 3D printer as a robotic arm and vacuum suction gripper as the object handling tool. The system is designed to detect and sort white plastic flakes from the conveyor. The implemented machine vision color object detection algorithm uses HSV values to detect the color of the objects.
The test results show that this algorithm can detect white-colored objects with a high success rate. However, two additional colors, light gray and pink, were also detected due to overlapping HSV values. Further testing showed that the hardness of the object significantly affects the performance of the vacuum suction gripper. Objects with higher hardness values showed higher success rates in handling by the gripper.
The flatness test indicated that the surface flatness of the objects did not significantly affect the gripper's success in picking up the objects. Additionally, the capacity calculation showed that the system could complete 171 cycles per hour with a total capacity of 342 grams per hour or 0.342 kilograms per hour. In conclusion, the developed sorting system is effective in detecting and sorting white-colored plastic objects, with some adjustments needed to improve color detection accuracy and gripper performance.
This research significantly contributes to the development of color-based plastic waste sorting technology, which can be used to enhance the efficiency and effectiveness of plastic waste management. Suggestions for further development include algorithm optimization, system gripper improvement, and large-scale testing.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>