Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 42 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Hikam
"PZT (PbZr1-xTixO3) merupakan bahan berbentuk kristal perovskite yang dapat dimanfaatkan sebagai sensor inframerah. Penambahan sedikit dopan (bahan pendoping) dapat mengubah secara drastis karakteristik spesifik dari bahan keramik-ferroelektrik seperti polarisasi spontan, sifat dielektrik, sifat elektromekanik, elektrooptik dan sifat lainnya. Hard doping dengan menggunakan ion In3+ diaplikasikan pada penelitian ini dan dilakukan penumbuhan lapisan tipis dari bubuk PIZT (PbInxZryTi1-x-yO3-x/2) pada substrat Si(100) dengan metode Chemical Solution Deposition (CSD) dengan konsentrasi 0,5 M dan kecepatan putar spin coating 3000 rpm. Karakteristik bahan PIZT baik bubuk maupun lapisan tipisnya diuji dengan difraksi sinar x. Analisis Rietveld dilakukan dengan menggunakan program GSAS-EXPGUI dan diperoleh parameter kisi dan komposisi fasa dari kristal. Polarisasi spontan (Ps) PIZT bubuk dan lapisan tipisnya mengalami penurunan dibandingkan dengan bahan asalnya (PZT). Polarisasi spontan yang optimum dari lapisan tipis PIZT dicapai pada rentang doping 0,5% - 1% In2O3. Momen quadrupol potensial listrik (�?�Q(r)) bahan PIZT pada suatu titik P (0,0,2a) mencapai kondisi optimum pada % doping 6% In2O3 dan dari hasil penelitian ini juga menunjukkan bentuk lapisan tipis PIZT memiliki nilai (�?�Q(r)) yang lebih baik daripada bentuk bubuknya untuk rentang doping > 1% In2O3.

The Calculation Spontaneous Polarization and Quadrupole Moment of Electric Potential PIZT (PbInxZryTi1-x-yO3-x/2). PZT (PbZr1-xTixO3) is a perovskite crystal that can be used for IR sensor. Small amount of dopant can drastically change the specific characteristic of ferroelectric ceramic such as spontaneous polarization, dielectric constant, electromechanical and also electro-optic properties. The addition of In3+ ion (called as hard doping) has been applied in this research. Thin film of PIZT (PbInxZryTi1-x-yO3-x/2) has been deposited on Si(100) substrate with Chemical Solution Deposition (CSD) method. The concentration of solution is 0,5 M and the angular speed applied of spin coating is 3000 rpm. The PIZT sample has been analyzed with x-ray diffraction method. Rietveld analyses using GSAS-EXPGUI software resulted lattice parameter of crystal and phase compositions of PIZT samples. The values of all sample PIZT spontaneous polarization (Ps) have been calculated lower than PZT. The optimally Ps was reached at 0,5% to 1% In2O3 doping. Quadrupole moment of electric potential (�?�Q(r)) at point P (0,0,2a) reached optimum at 6% In2O3 doping and they also showed that PIZT thin film have �?�Q(r) higher value than their bulk form for In2O3 doping >1%."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2004
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ratu Dieva Tiffany Aziza
"Proses magmatisme berkaitan dengan jalur tektonik ring of fire, yang menyebabkan proses mineralisasi hidrotermal sehingga membentuk potensi sumber daya mineral di Indonesia. Salah satu endapan hidrotermal yaitu endapan epitermal sulfidasi rendah yang berada di Lapangan “RD”, Cibaliung. Struktur patahan menjadi pengontrol sistem epithermal sulfidasi rendah sebagai tempat terendapkannya mineral emas. Integrasi data geologi dengan geofisika diperlukan dalam menentukan struktur pengontrol dan zona potensi mineralisasi. Mineral bijih sulfida dapat dibedakan dari sifat kemagnetan dan kelistrikan dikarenakan mineral logam memiliki respon suseptibilitas, resistivitas dan chargeabilitas lebih tinggi dibandingkan dengan mineral non-logam. Zona potensi mineralisasi emas sulfidasi rendah berada pada zona struktur yang didominasi alterasi argilik dan kaya akan mineral sulfida pada alterasi argilik ilitik dengan nilai suseptibilitas menengah hingga tinggi kisaran -83.7 nT – 92.3 nT, resistivitas dengan nilai rendah hingga menengah 0 – 25 ohm.m dan chargeabilitas dengan nilai menengah hingga tinggi 15 - >75 msec. Dari ketiga parameter tersebut, diduga zona mineralisasi berada pada zona struktur patahan berorientasi Baratlaut-Tenggara. Struktur pengontrol zona potensi mineralisasi tersebut berada di lintasan 3 yaitu patahan D dip 62° ke arah NE dan patahan E dip 83° ke arah NE. Lintasan 4 yaitu patahan D dip 79° ke arah NE, patahan E dip 77° ke arah NE dan patahan F dip 73° ke arah NE. Lintasan 7 yaitu patahan D dip 80° ke arah SW dan patahan E dip 75° ke arah NE. Lintasan 8 yaitu patahan D dip 84° ke arah NE dan patahan E dip 66° ke arah NE. Lintasan 9 yaitu patahan A dip 70° ke arah SW dan patahan B dip 81° ke arah NE.

The magmatism process is related to the Ring of Fire tectonic pathway, which causes a hydrothermal mineralization process to form potential mineral resources in Indonesia. One of the hydrothermal deposits is an epithermal low-sulfidation deposit in the "RD" Field, Cibaliung. The fault structure controls the epithermal low-sulfidation system as a place for gold mineral deposition. Integration of geological data with geophysical data is required in determining the controlling structure and potential mineralization zone. Sulfide ore minerals can be distinguished from their magnetic and electrical properties because metal minerals have a higher susceptibility, resistivity and chargeability response compared to non-metallic minerals. The potential zone of low sulfidation gold mineralization is located in the structure zone which is dominated by argillic alteration and rich in sulphide minerals in Illitic argillic alteration has medium to high susceptibility values ranging from -83.7 nT - 92.3 nT, resistivity with low to medium values 0 - 25 ohm.m and chargeability with medium to high values of 15 -> 75 msec. From those three parameters, it is assumed that the mineralization zone is located in the NW-SE oriented fault structure zone. The controlling structure for the zone of mineralization potential is in line 3 is fault D with dip 62° to the NE and the E fault with dip 83° to the NE. Line 4 is fault D with dip 79° to the NE, fault E with dip 77° to the NE and fault F with dip 73° to the NE. Line 7, is fault D with dip 80 ° to the SW and the E fault dip 75° to the NE. Line 8 is fault D with dip 84° to the NE and fault E with dip 66 ° to the NE. Line 9 is fault A with dip 70° SW and fault B with dip 81° to NE."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irzaman
"Telah dilakukan analisis data XRD pada suhu ruang dengan penghalusan parameter metode Rietveld pada material ferroelektrik KH2PO4. Dihasilkan nilai indikator R-pola (.pp = 26,82 % ; R-pola dengan pemberat (Rw,) = 33,77 % dan R-Bragg (RB) = 16,26 %. Dalam analisis ini diperoleh 20 parameter yang mencakup Latar Belakang (6), Posisi Atom (4), Faktor Skala (1), Pergeseran Titik Nol (1), Bentuk Puncak -- U,V,W (3), Koefisien Puncak FWHM (3), Faktor Suhu (1) dan Orientasi yang Disukai (1). Posisi atom yang diperoleh digunakan until perhitungan nilai polarisasi listrik spontan (P5) yang menghasilkan harga PS 0,043 coulomb meter-2 (hasil eksperimen 0,0475 coulomb meter-2 (Landolt dan Borstein, 1975)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
T3154
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Abdul Wahid Ashshiddiq
"Pada tahun 1957 terjadi aksi sepihak yang dilakukan oleh Barisan Tani Indonesia di Desa Sendangmulyo. Aksi ini dinamakan Peristiwa Minggir dan menjadi pemberitaan nasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang, kronologi, dan penyelesaian dalam Peristiwa Minggir. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah kritis yang terdiri dari empat tahap, yaitu heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian ini menunjukkan aksi sepihak yang dilakukan Barisan Tani Indonesia (BTI) berawal dari kesenjangan ekonomi dan polarisasi politik yang terjadi di Desa Sendangmulyo. Para buruh tani bersama BTI melakukan aksi tidak menyetorkan hasil panennya kepada tuan tanah sebagai bentuk aksi mengambil kembali tanah yang menurut mereka sudah menjadi hak buruh tani. Peristiwa Minggir kemudian diselesaikan melalui jalur hukum di tahun 1965 dengan keputusan hak milik tanah dikembalikan kepada pemilik Letter C"
Yogyakarta: Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta, 2023
959 PATRA 24:1 (2023)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Prasetyo
"Sebagai biomaterial implan, salah satu sifat penting yang harus dimiliki paduan kobalt adalah ketahanan korosi dan biokompatibilitas yang sangat baik terhadap lingkungan biologis seperti Artificial Blood Plasma (ABP) Dalam penelitian ini digunakan spesimen paduan kobalt ASTM F 75 hasil metalurgi serbuk dalam bentuk kepingan (tablet) dengan variasi kandungan Si 0 - 1%. Untuk mengetahui kinetika korosi, dilakukan pengujian polarisasi potensiodinamik dan exposure (immersion) pada pH 7,4 dan temperatur 37 ºC dalam lingkungan Artificial Blood Plasma (ABP) dengan beberapa kondisi yang dipertahankan konstan. Pengujian dilakukan dengan mengikuti standar ASTM. Kenaikan potensial pengujian 3 mV/detik dengan rentang pemindaian mulai dari -0,25 Volt hingga 0,25 Volt. Elektroda bantu yang digunakan karbon dan elektroda acuan dipilih Kalomel jenuh (SCE). Untuk mengamati produk korosi, jenis korosi dan biokompatibilitas spesimen uji, dilakukan serangkaian penelitian lanjutan menggunakan SEM/EDX, foto penampang melintang dan AAS (Atomic Absorb Spectrometry). Hasil yang diperoleh dari pengujian polarisasi potensiodinamik dan exposure mengindikasikan ketahanan korosi yang berada pada level paling baik dengan laju korosi < 1 mpy dan memenuhi standar aplikasi medis untuk Eropa, yaitu dibawah 0,457 mpy. Laju korosi yang baik diperoleh melalui hadirnya lapisan pasif dalam lingkungan Artificial Blood Plasma (ABP). Spesimen yang memenuhi standar pengujian tersebut adalah spesimen uji nomor 6 berupa paduan kobalt ASTM F 75 hasil metalurgi serbuk dengan kandungan 1% Si. Untuk aspek biokompatibilitas, material ini masih memiliki kelemahan jika digunakan sebagai implan permanen. Pengujian dengan teknik exposure selama 1 minggu mengindikasikan jumlah ion Co dan Ni terlarut yang mendekati ambang batas maksimum, mengacu kepada standar aplikasi medis bahwa ambang batas maksimum ion Co adalah < 3,50 ppm sedangkan ion Ni adalah < 1,10 ppm. Peningkatan kandungan Si hingga 1% dalam spesimen paduan kobalt ASTM F 75 hasil metalurgi serbuk dapat memperbaiki ketahanan korosi dan biokompatibilitasnya.

As a biomaterial implant, one of important properties that must be possessed by cobalt alloys is an outstanding corrosion resistant and good value of biocompatibility in biological environment such as Artificial Blood Plasma (ABP). The specimen used on this experiment was powder metallurgy cobalt alloy ASTM F 75 tablet shape with silicon content variation 0 ? 1%. To observe the corrosion kinetics of powder metallurgy cobalt alloy ASTM F 75, this experiment were carried out in Artificial Blood Plasma (ABP) by potentiodynamic polarization and exposure (immersion) test at pH 7,4 and 37 ºC under several constant conditions maintained. The experiment data processing was accorded to ASTM standard. Potential scan rate was 3mV/sec with range -0,25 Volt to 0,25 Volt. The counter electrode was carbon, while reference electrode was Saturated Calomel (SCE). Product corrosion, form corrosion and biocompatibility follow observed by SEM/EDX, cross sectional area and AAS (Atomic Absorb Spectrometry). The observation data achieved from potentiodynamic polarization and exposure test indicated an outstanding corrosion resistance by less than 1 mpy and less than 0,457 refer to Europe medical application standard. Outstanding corrosion resistance from the material have correlated by present of passive film in Artificial Blood Plasma . The specimen have passed standard requirements was specimen number 6 (1% silicon content). On biocompatibility aspect, this material still had weaknesses for permanent medical uses. Exposure test on 1 week period indicated that dissolved Co and Ni close to maximum limit. These referred to medical application standard that the maximum limit of dissolved Co and Ni were < 3,50 and < 1.10 ppm. Increasing silicon content till 1% on powder metallurgy cobalt alloy ASTM F 75 enhanced corrosion resistance and biocompatibility of material."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T27965
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kinsler, Lawrence E.
New Delhi: Wiley Eastern, 1962
535.52 KIN f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Rahmah
"Aplikasi metode Resistivity dan Induced Polarization untuk mendeteksi bawah permukaan yang berhubungan dengan pembentukan deposit emas sistem epithermal. Data yang diproses adalah hasil pengukuran dengan konfigurasi Dipole-dipole, dengan spasi elektroda 5 meter. Panjang lintasan 200 meter, sehingga penetrasi kedalaman mencapai 50 meter. Pengolahan data dengan menggunakan software RES2DINV, didapatkan pencitraan model 2Dbawah permukaan yang terdiri dari lapisan batuan vulkanik (resistivity 200-1000 ohmm), lapisan batuan alterasi (resistivity <100 ohm-m) dan lapisan silifikasi (resistivity 200-300 ohm-m) . Deposit emas diduga berada di lapisan batuan alterasi dan lapisan silifikasi yang memiliki chargeability >200 msec. Dengan prediksi cadangan emas di lintasan 1 dan 2 sebesar 260.77 kg.

The application of method Resistivity and Induced Polarization to detect subsurface formation associated with deposits of gold epithermal system. The processed data is measured with Dipole-dipole configuration, with electrodes spaced 5 meters. Path length 200 meters, so the expected penetration depth reaches 50 meters. Data processing use software RES2DINV, is obtain imaging the model 2D subsurface that consist of the layer of the volcanic rock (resistivity 200-1000 ohm-m), the layer of the rock altered (resistivity 100 ohm-m) and the layer of silification (resistivity 200-300 ohm-m). Deposit gold is expect is in the layer of the rock altered and the layer silification that had chargeability >200 msec, with the prediction of the gold reserve in the line 1 and 2 as big as 260.77 kg."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S29314
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hadrian Eddy
"Metode terintegrasi pada Induced Polarizarion (IP) dan Magnetik dapat memberikan gambaran struktur batuan bawah permukaan yang mengandung endapan mineral seperti nikel. Berdasarkan kondisi geologi, daerah prospek “LTD” ini termasuk dalam endapan nikel laterit. Pengukuran magnetik dan geolistrik pada tiap titik pengukuran menghasilkan hasil yang berbeda-beda karena dipengaruhi sifat fisik batuan yang berbeda. Pengukuran Induced Polarization (IP) time domain telah dilakukan dengan spasi elektroda 50 m sebanyak 21 lintasan, dan pengukuran magnetik telah dilakukan guna mendapatkan harga intensitas magnetik total dengan reduksi Upward Continuation 40 m. Pemodelan terintegrasi 2D dan 3D data IP-Resitivity telah memberikan informasi penyebaran endapan mineralisasi yang terdapat pada daerah prospek “LTD” dan dapat dilokalisir. Dari hasil studi ini disimpulkan bahwa endapan mineral nikel terkonsentrasi pada bagian timur dan barat daerah penelitian.

Integrated methods of Induced Polarization (IP) and Magnetic can explain the subsurface rock structures that contain minerals such as nickel deposit. Based on the geological setting, “LTD” prospect area was included in the nickel laterite deposit. Magnetic and electrical resitivity measurements at each measurement point produced different results because it affected the physical properties of different rocks. Measurement of Induced Polarization (IP) have been performed on time domain with 50 m electrode spacing of 21 lines, and magnetic measurements have been done to get the value of the total magnetik intensity with the reduction of upward continuation 40 m. Modelling of integrated 2D and 3D IP-Resitivity data have provided information on the spread of the mineral deposits in the prospect “LTD” area and can be localized. From the results of this study showed that the mineral nickel deposits are concentrated in the eastern part and western part of the study area."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S27854
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tia Lestari Yani
"Telah dibuat alat pengukur beda potensial material, dimana pengukuran ini dilakukan dengan menggunakan alat ukur yang dirancang dalam satu rangkaian. Diharapkan alat ukur yang dibuat dapat mengukur beda potensial dari bahan material yang di ujicobakan. Bahan material yang digunakan adalah bahan material multiferroik. Dimana bahan tersebut jika diberikan medan magnet akan timbul medan listrik lalu jika diberikan medan listrik akan timbul medan magnet, dan juga dapat menimbulkan strain pada benda. Sistem alat ukur ini terdiri dari 3 bagian utama yaitu alat ukur yang kami gunakan, instrumentasi alat ukur, komputer sebagai pusat kendali dan pengolahan data dan labview sebagai bahasa pemprograman. Metode pengukuran menggunakan sensor arus yang sudah dirancang dalam satu rangkaian power supply.

Has been made the potential difference of material measurement system with design using one circuit only.The purpose of this measurement is measure the potential difference of materialused called by multiferroic. Multiferroics are material, which can generate the electrical field after given magnetic field, likewise the magnetic field can generate electrical field. This material also can develop strain by applying these forces. There are three main systems on this measurement and they are instrumental measurement, computer control system and Labview as programmer language.The method of this measurement is using current sensor with design in one part of power supply."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S43426
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ferry Adrian
"Pemodelan 2D data geofisika polarisasi terimbas domain frekuensi dan magnetik telah berhasil menentukan zona mineralisasi emas pada daerah "A". Pemodelan data polarisasi terimbas dilakukan dengan menggunakan pemodelan balik, sedangkan untuk data magnetik digunakan metode pemodelan maju. Berdasarkan model yang didapatkan, zona mineralisasi emas teramati mulai lintasan 1 sampai dengan lintasan 4 yang berasosiasi dengan nilai tahanan jenis medium (200-600 Ohm-m), dan mengandung PFE > 7%, serta memiliki susceptibilitas yang bernilai negatif. Sedangkan pada lintasan 5, 6, dan 7, diduga tidak terjadi mineralisasi atau diperkirakan mineralisasinya dalam. Berdasarkan kelurusan anomali pola penyebaran mineralisasi emas pada daerah "A" berarah barat daya-timur laut.

Two dimensional modeling of geophysical data induced polarization (IP) frequency domain and magnetic has been succeed to determinate the mineralization zone at "A" region. Inverse modeling methode is used to modeling of IP data, and forward modeling methode is used to modeling of magnetic data. Based on model of that geophysical data, the mineralization zone at the "A" region was detected at line 1-4, and it’s indicated with medium resistivity (200-600 Ohm-m), containt high PFE (>7%), and susceptibility with negatif value. In otherwise, at line 5, 6, and 7, the mineralization proccess is not happen or it predicted have deep mineralization. Based on result that have from modeling the gold mineralization direction at "A" region is westsouth-northeast."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S28867
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>