Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 20 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Sinar Grafika, 2011
R 324.2 UND
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Salman Fachry
"ABSTRAK
Penelitian ini didasarkan pada proses dan mekanisme pemberhentian
antarwaktu dan penggantian antarwaktu yang diatur dalam UU No. 27 Tahun
2009 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD dan UU No. 2 Tahun 2008 tentang
Partai Politik beserta UU perubahannya yaitu UU No. 2 Tahun 2011. Penelitian
ini membahas dua permasalahan utama. Pertama, kewenangan yang dimiliki oleh
partai politik dalam mengusulkan pemberhentian antarwaktu dan penggantian
antarwaktu anggotanya yang duduk di DPR. Kedua, mekanisme ideal
pemberhentian antarwaktu dan penggantian antarwaktu yang diatur oleh uu dan
peraturan terkait. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis
normatif yang menggunakan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kewenangan partai politik dalam mengusulkan pemberhentian antarwaktu dan
penggantian antarwaktu ini masih terus diperdebatkan oleh pihak-pihak tertentu.
Kewenangan tersebut telah diajukan kepada Mahkamah Konstitusi untuk
dilakukan pengujian. Hasil dari pengujian tersebut adalah hak recall yang dimiliki
poleh partai politik ini tidak bertentangan dengan pelaksanaan demokrasi
perwakilan, dan anggota legislatif yang telah keluar dari keanggotaanya dari partai
politik tidak serta merta dinyatakan berhenti dari keanggotaan legislatif, tidak
seperti pada keputusan MK sebelumnya. Disamping itu, dari data yang penulis
dapatkan, ternyata masih terdapat ketidaksesuaian antara pelaksanaan proses
pemberhentian antarwaktu dengan mekanisme yang diatur oleh undang-undang
dan amanat kedaulatan rakyat yang ada dalam konstitusi negara Indonesia.

ABSTRACT
This research is based on the processes and the mechanism of the
intertemporal dismissal and the replacement or usually named as recall which are
regulated in Act No.27/ 2009 regarding MPR, DPR, DPD and DPRD and Act
No. 2/2008 regarding Political Parties Act and its amendments, Act No. 2/2011. In
this paper, there are two main issues. First, the political parties’s authority to
proposed the dismissal and replacement of their members in the parliament
(DPR). The second is to describe about the ideal mechanism of the recall process
based in Indonesia for further. The method used in this study is a yuridis normatif
by using the secondary data. The results showed that the political parties in
Indonesia have the authority to propose the recall process for their members that
registered in DPR. There are several people that disagree about this recall
authority which is own by the political parties. This recall by political parties’s
proposed has been tested by the constitutional court (Mahkamah Konstitusi) and
the results showed that this authority to recall their members in the parliament is
not contradict with the implementation of the representative democracy. Not only
those, in 2013 Constitutional Court made a decision that escape from political
party does not mean followed by resign from legislative member. In addition, in
the case studies that is included in this matters, it turns out that there is still an
incompatibality between the implementation of the recall process according to the
mechanism that regulated by the law."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
T38882
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Utari
"Kemerdekaan merupakan salah satu derivasi atau yang diturunkan dan hak asasi manusia, dan salah satu kemerdekaan itu adalah kemerdekaan berserikat dan berkumpul, sebagaimana ditegaskan, dalam Pasal 28 UUD 1945. Ditinjau dari gerak pelaksanaannya, UUD 1945 dapat dibedakan dalam empat periode, yaitu : 1) Masa Demokrasi Liberal; 2) Masa Demokrasi Terpimpin; 3) Masa Demokrasi Pancasila; dan 4) Masa Refonnasi, serta terselang kurun waktu berlakunya Konstitusi RIS 1949 dan UUDS 1950. Efektivitas implementasi kemerdekaan berserikat dan berkumpul tersebut mengalami masa pasang surut. Keadaan pasang surut diukur secara kuantitatif berdasarkan keberadaan organisasi kekuatan sosial politik yang merupakan wadah partisipasi aktif individu dalam negara.
Teori yang digunakan untuk menganalisis pengaturan dan penggunaan kemerdekaan berserikat dan berkumpul adalah teori konstitusi, konsep negara hukum, teori demokrasi, dan prinsip keadilan; sedangkan untuk mengkaji sinkronisasi horisontal dan vertikal antara pengaturan yang berhubungan dengan kemerdekaan berserikat dan berkumpul digunakan Sluffenlheorie dari Hans Kelsen. Penelitian ini adalah penelitian hukum normatif (legal research) dan karenanya pendekatan yang pertama digunakan adalah pendekatan yuridis. Untuk menunjang akurasi data maka digunakan pula pendekatan perbandingan (komparatif). Objek atau sasaran penelitian ialah sekitar pengaturan yang berkaitan dengan kemerdekaan berserikat dan berkumpul.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas implementasi kemerdekaan berserikat dan berkumpul adalah berkaitan dengan kebijaksanaan pemerintah pada masing-masing periode berlakunya UUD 1945, yang pada akhimya dapat ditemukan adanya siklus yang menarik, yaitu pada awal suatu rezim, implementasi kemerdekaan berserikat dan berkumpul diberikan secara luas dan setelah rezim menemukan format politik baru, diadakan pembatasan.
Hasil penelitian juga menunjukkan adanya persamaan pada semua rezim dalam melakukan pembatasan, yaitu pembatasan pada ideologi dan pembatasan pada persyaratan mendirikan partai politik. Berkaitan dengan hal tersebut, saran yang dapat diberikan bahwa dalam mendirikan partai politik maka pengaturan pendiriannya seyogyanya memberikan kelonggaran sedangkan pembatasan dapat dilakukan pada saat partai politik tersebut akan menjadi peserta pemilu.
......
Derived from human rights, freedom comprises among others the freedom of association and assembly as prescribed in Article 28, Indonesian Constitution 1945. According to its implementation, the Constitution has passed four periods. They are the periods of: 1) Liberal Democracy; 2) Guided Democracy, 3) Pancasila Democracy and 4) the Reformation Period. It was, however, interjected by the enactment of Federal Indonesian Republic in 1949. In fact, the effective implementation of the freedom of association and assembly was inconsistently conducted. This condition is measured on the power of the existing sociopolitical organization where individuals actively participate in the state governance.
To analyze the rule and the usage of the freedom of association and assembly, theory of constitution, law-state concept, theory of democracy and the principles of justice are applied. Meanwhile, Hans Kelsen Sluffenlheorie is employed to analyze the horizontal and vertical synchronization of the rules related to the freedom of association and the freedom of assembly. This is actually legal research. Consequently, first, the jurisdiction approach is applied. To support data accuracy, comparative approach is implemented. The object and target are related to the rules related to the freedom of association and assembly.
The result shows that the effective implementation of the freedom of association and assembly was related to the government policy for the respective periods of 1945 Constitution practice. It is found out that there is an interesting cycle. At the early regime, the implementation of the freedom of association and assembly was widely given in the early regime and was subsequently limited as soon as the regime obtained a new political form.
The result also shows the similarity of limitation to all regimes, such as the limitation of ideology and requirement on the political party establishment. Therefore, it is advised that the limitation should be enacted when a political party intends to be a contestant of general election instead of during its establishment."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2004
D566
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rifqinizamy Karsayuda, 1982-
"On the establishment of political parties in Indonesia from legal perspective."
Malang: UB Press, 2013
324.259 8 MUH p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
R. Wiyono
Bandung: Alumni, 1982
320 WIY o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Komisi Pemilihan Umum, 2004
R 342 Kom
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Sembiring, Abdullah Syarif
Depok: Universitas Indonesia, 1982
S25773
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Saputro Nugroho
Depok: Universitas Indonesia, 2006
S25770
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: DPR RI, 2012
324.2 IND p III
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2   >>