Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 180 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Farah Tsani Almasah
"Industri budaya populer Korea Selatan telah mengalami pertumbuhan yang luar biasa jika dibandingkan pada awal perkembangannya di tahun 2000-an. Meskipun telah banyak penelitian yang memberikan wawasan mengenai hubungan antara budaya populer dan pariwisata, masih sedikit yang membahas mengenai bagaimana industri budaya populer Korea Selatan berperan dalam membentuk dan mengubah citra negaranya. Penelitian ini kemudian hadir untuk mengonfirmasi hubungan antara budaya populer Korea Selatan (Hallyu) dengan citra negara Korea Selatan dengan menggunakan musik (K-Pop), serial drama (K-Drama), dan film Korea Selatan sebagai objek penelitiannya. Survei diikuti oleh 280 responden usia sekolah menengah atas (perempuan = 66,1%) yang familiar dengan budaya populer Korea Selatan. Temuan menunjukkan bahwa Hallyu berpengaruh terhadap citra negara Korea Selatan. Akan tetapi, hasil dari uji koefisien determinasi menunjukkan bahwa Hallyu bukanlah faktor pemengaruh satu-satunya dalam pembentukan citra negara Korea Selatan (R2 = 36,8%).
......South Korea's popular culture industry has seen tremendous growth compared to its early development in the 2000s. While studies have provided many insight into the relationship between popular culture and tourism, little has been discussed about how South Korea's popular culture industry plays a role in shaping and changing its country's image. This research is then aimed to confirm the relationship between South Korean popular culture (Hallyu) and the country image of South Korea by using music (K-Pop), drama series (K-Drama), and South Korean films as the research objects. Valid survey responses were collected from 280 high school students respondents (female = 66,1%) who are familiar with South Korean popular culture. The findings showed that Hallyu has an effect on the country's image of South Korea. However, the coefficient of determination analysis test shows that Hallyu is not the only influencing factor that could contribute to South Korea's country image (R2 = 36,8%)."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stigter, Bianca
Amsterdam/Antwerpen: Contact, 2008
BLD 839.374 STI o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Merieda, Takashi; ; ;
Tokyo: Tokuma Shoten, 1998
JPN 306.01 MER c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Aquarini Priyatna Prabasmoro
Yogyakarta: Jalasutra, 2006
305.42 AQU k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Aquarini Priyatna
Yogyakarta : Arti Bumi Intaran, 2018
305.42 AQU k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Allison, Anne
California: University of California Press, 2000
306.709 52 ALL p (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fierenziana Getruida Junus
"Penelitian ini bertujuan memperlihatkan penggambaran seksualitas perempuan dalam novel Pengakuan Pariyem -karya Linus Suryadi Ag dan Saman karya Ayu Utami dan menganalisis falosentrisme dan jouissance yang muncul. 'Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan yang menggunakan pendekatan tekstual dengan menggunakan fokalisasi atau sudut pandang serta menerapkan .konsep falosentrisme dan jouissance. Dari hasil analisis ditemukan bahwa penggambaran seksualitas perempuan. yang- falosentris dalam Pengakuan Pariyem lebih besar frekuensi kemunculannya .daripada dalam Saman; sementara- itu; jouissance dalam penggambaran seksualitas perempuan lebih besar frekuensi kemunculannya dalam Saman daripada dalam Pengakuan Pariyem.
Penggambaran seksualitas perempuan yang sangat falosentris berimplikasi pada pornografi, kekerasan seksual, dan mitos tentang seksualitas perempuan. Sementara itu, jouissance. muncul sebagai rekomendasi untuk tidak melanggengkan pandangan yang falosentris tentang seksualitas perempuan.

Phallocentrism and Jouissance : Female Sexuality Description in "Pengakuan Pariyemn by Linus Suryadi Ag and ?Saman" by Ayu UtamiThe aim of this research is to describe female sexuality in two novels, Pengakuan Pariyem by Linus Suryadi Ag and Saman by Ayu Utami, and to analyze phallocentrism and jouissance set forth in these novels.
This research is undertaken by applying textual analysis and adopting the concept of phallocentrism and jouissance. This research shows that the description of female sexuality in Pengakuan Pariyem quantitatively has a larger amount than in Saman. In contrary, jouissance in Saman quantitatively has a larger amount than in Pengakuan Pariyem. Phallocentrism has the implication to pornography, sexual violence, and myth of female sexuality. Whilst jouissance may become a recommendation to create another image of female sexuality which is beyond the phailocentrism.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T11881
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiara Putih Bastian
"ABSTRAK
Fokus dari tesis ini adalah melihat penerimaanKorean wave di Jepang.
Keberadaan Korean terlihat populer di Jepang sejak tahun 2003, di mana
masyarakat Jepang masih memiliki sentimen anti-korea, karena adanya perbedaan
persepsi sejarah, konflik perebutan pulau di Laut Jepang serta adanya hierarki
sosial antara masyarakat Jepang dan masyarakat Korea di Jepang. Penelitian ini
menggunakan teknik kualitatif. Hasil penelitian ini menemukan bahwa
sebelumnya Jepang merupakan negara yang bersifat satu jalur dalam persebaran
budaya pop, karena Jepang menjadi negara yang sering mengekspor produk
budaya pop-nya namun tidak terlalu menerima masuknya budaya pop dari negara
lainnya kecuali dari Amerika dan Inggris. Keberadaan Korean wave di Jepang ini
kemudian menjadi hal yang menimbulka pro dan kontra di masyarakat Jepang,
ada sebagian masyarakat yang menerima dan ada masyarakat anti-Korea yang
melakukan gerakan anti-Korean wave. Dalam tulisan ini dilihat bahwa
penerimaanKorean waveke Jepang ini dipengaruhi oleh faktor eksternal, yaitu
adanya kepentingan Jepang dan Korea untuk memperbaiki hubungan kedua
negara dan peran globalisasi sebagai ruang berkembangnya arus informasi budaya
populer, serta faktor internal, yaitu pemerintah Jepang yang tidak melarang
masuknya Korean wave dan peran media informasi Jepang dalam menyiarkan
Korean wave di Jepang.

ABSTRACT
This research focuses to see the acceptance of Korean wave in Japan. Korean
wave in Japan seemed to be popular since 2003 where the Japan’s society still
having the issue with anti-Korea sentiment due to the difference point of
perspectives on history between Japan and Korea, dispute over islands in Japan
Sea and social hierarchy between native Japan and Korea resident in Japan. This
research used qualitative method and the result of this study has found that at first
Japan was a country that solely exporting their pop culture productions and deny
the import of foreign pop culture production, except America and British pop
cultures. Hence, The Korean wave in Japan opens up pro and controversy in
Japanese society.Some part of the Japanese society welcomed and accepted the
Korean wave whereas the anti-Korea society refused and made an anti-Korean
wave movement. In this research, the acceptance of Korean wave in Japan is
highlighted by two factors, external and internal; which the external are the
interests between Japan and Korea to repaired the relations between the countries
and the role of globalization as a place for the streaming of popular culture
informations. The internal are the policy of Japan’s government not to ban the
existence of Korean wave in Japan and the role of Japans media information in
broadcasting and spreading the Korean wave in Japan."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T35543
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Lambok Hermanto
"ABSTRAK
Tesis ini membahas konstruksi identitas yang ada pada penggemar Kpop dalam
dua blog penggemar Kpop Korean Chingu dan Yeppopo. Lebih dalam lagi, tesis
ini menggali pengaruh konsumsi Kpop terhadap penggemarnya dengan
melakukan analisis terhadap elemen-elemen yang ada pada blog serta analisis
tekstual terhadap komentar-komentar para anggota blog. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa Kpop dalam konteks blog Korean Chingu dan Yeppopo
merupakan konstruksi “kekoreaan” yang dibentuk oleh para penggemarnya di
Indonesia. Konstruksi identitas Korea yang dikonstruksi dalam kedua blog juga
tidak ditampilkan mendominasi identitas Indonesia para anggota blog, namun
identitas Korea tersebut telah menjadi bagian dari identitas para blogger dalam
kedua blog. Sehingga, para blogger dalam kedua blog memiliki identitas multi
yang terus berproses. Selain itu, Kpop dalam konteks blog Korean Chingu dan
Yeppopo juga tidak dapat dilepaskan dari konteks produksi dan konsumsi budaya
yang dilakukan para fendom Kpop dalam komunitas blog tersebut.
ABSTRACT
This thesis analyses the construction of identity of Kpop fans in two blogs,
Korean Chingu and Yeppopo. Further more, this thesis explores the impact of
consuming Kpop toward its fans through the analyses of elements in the blog and
the textual analayses towards the comments of the blog members. The results of
this research show that Kpop in the context of Korean Chingu and Yeppopo blogs
is the construction of “koreanism” created by its fans in Indonesia. This
construction then doesn’t reflect domination over Indonesian Identity of both
blogs members, however, the Korean Identity has been part of the bloggers
identity. Therefore, bloggers of both blogs have multiple identities which will not
stop processing. Besides that, the results of the research also show that Kpop in
the context of both blogs is not separable from the context of cultural production
and consumption by Kpop fans in both blogs communities."
2013
T35791
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bima Prawira Utama
"Tesis ini membahas tentang fenomena idol group JKT48 sebagai bagian dari diplomasi publik Cool Japan Jepang yang muncul di Indonesia. Dengan menggunakan nilai-nilai ala Jepang, yang disadur dari sister group mereka yang berada di Jepang, AKB48, JKT48 menemukan popularitasnya di Indonesia. Fans-fans berat JKT48 pun bermunculan di Indonesia. Ini adalah pertanda dari berhasilnya diplomasi publik Cool Japan Jepang di Indonesia. Idol group JKT48 sebagai bagian dari diplomasi publik Jepang di Indonesia dianalisis menggunakan metode studi pustaka dan wawancara. Studi pustaka yang dilakukan sendiri berkenaan dengan diplomasi publik Jepang, soft power dari Joseph Nye, hingga idology dari Patrick Galbraith.
......Idol group JKT48 is a part of Japanese?s Public Diplomacy dubbed as the Cool Japan Program. With the Japanese value extracted from their Japanese sister group, AKB48, JKT48 rise into popularity in Indonesia. This is one of the sign on how succesful Japan's Cool Japan diplomacy in Indonesia. The subject was analyzed using literature review and interviews. The literature review includes Joseph Nye's soft power and Patrick Galbraith's idology. This research conclude that the nature of Indonesian people are suitable for Japanese public diplomacy to spread nicely."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T44925
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>