Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nia Reni Adha
"Setelah melahirkan banyak wanita tidak menyadari kapan akan kembali masa subur, dan pada umumnya rata-rata wanita mengalami masa subur setelah terjadi menstruasi. Indonesia tren periode kembalinya menstruasi pertama pasca persalinan pada tahun 2007 adalah 3,1 bulan, pada tahun 2012 adalah 2,4 bulan, dan pada tahun 2017 menjadi 3 bulan. Kembalinya menstruasi terlalu dini dapat mengakibatkan kehamilan yang tidak diinginkan (KTD), jarak melahirkan yang berikutnya terlalu pendek dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Salah satu faktor yang mempengaruhi kembalinya mentruasi pasca persalinan adalah status tempat tinggal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status tempat tinggal dengan waktu kembalinya menstruasi pertama pasca persalinan berdasarkan SDKI 2017. Desain penelitian ini yang digunakan adalah kohort retrospektif dengan populasi studi 3464 wanita. Hasil analisis multivariat dengan menggunakan Cox Regression, didapatkan adanya perbedaan secara signifikan untuk terjadinya kembali menstruasi pertama pasca persalinan antara wanita yang tinggal di urban dibandingkan wanita yang tinggal dirural. Wanita yang tinggal di urban akan lebih cepat 1,141 kali untuk kembali menstruasi pasca persalinanan dibandingkan wanita yang tinggal di rural.
......After giving birth many women do not realize when they will return to the fertility period, and at the same time women decide on the fertile period after menstruation occurs. The Indonesian trend for the period of the return of the first menstruation post partum in 2007 was 3.1 months, in 2012 it was 2.4 months, and in 2017 it became 3 months. Return of menstruation too early can be obtained unwanted (KTD), the distance to get the next one is also short can cause various health problems. One of the factors influencing the return of postpartum menstruation is the status of residence. This study aims to study the relationship of residence status with the time of the return of first menstruation after childbirth based on the 2017 IDHS. The design of this study was a retrospective cohort with 3464 study participants. The results of multivariate analysis using Cox Regression, obtained significant differences earlier to increase the return of first menstruation after childbirth among women who lived in urban areas compared to women who lived dirural. Women who live in urban areas will be 1,141 times faster to return to menstruation after women who live in rural areas."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Munasirah
"Masalah yang dialami oleh ibu post partum salah satunya inkontinensia urin. Inkontinensia urin merupakan suatu keadaan keluarnya urin tanpa mampu di kontrol yang akhirnya menimbulkan berbagai masalah pada individu yang mengalaminya. Penelitian deskriptif ini dilakukan pada 136 wanita (17 - 45 tahun). Tujuan untuk mengetahui angka kejadian, dampak dan penanganan inkontinensia pada ibu postpartum dengan menggunakan instrumem The Questionnaire for Urinary Incontinence Diagnosis (QUID) dan Incontinence Impact Questionnaire (UUQ) untuk mengevaluasi dampak inkontinensia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa angka kejadian inkontinensia pada ibu adalah 37,5% dengan usia antara 30 s/d 34, dimana multipara 80,4%, dimana 56,9% mengalami stress inkontinensia, 7,8% urge inkontinensia, dan 35,3% inkontinenisa campuran. sebagian besar (76,4%) tidak merasakan dampak dari masalah inkontinensia, dan sebagian besar (86,3%) masih kurang baik dalam penanganan inkontinensia. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa perlu peningkatan kesadaran pada ibu post partum terhadap masalah inkontinensia.
......Problems experienced by post partum one of them is urinary incontinence. Urinary incontinence is a condition of urinary discharge without being able to control. eventually cause a variety of problems in individuals who experience. This descriptive study was conducted on 136 women (17 - 45 years). The objectives of this study were to know incidence rate, impact and managing incontinence in postpartum. To evaluate urinary incontinence used The Questionnaire for Urinary Incontinence Diagnosis (QUID), and Incontinence Impact Questionnaire (IIQ) were used to evaluate the impact of incontinence. The incontinence incidence rate was 37.5% with age between 30 s / d 34, where multipara was 80.4%, of which 56.9% had incontinence stress, 7.8% urge incontinence, and 35.3% mixed incontinence. Most mothers (76.4%) did not feel the impact of the incontinence problem, and most (86.3%) were still poor in managing incontinence. From the result of the research, it is concluded that need to increase awareness on post partum mother to incontinence problem. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia , 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Aisyah
"Pada masa post partum, terjadi perubahan progresif pada payudara untuk memproduksi Air Susu Ibu (ASI). Pada masa awal menyusui, beberapa permasalahan dapat muncul salah satunya yaitu clogged milk duct atau saluran susu tersumbat. Kondisi ini disebabkan oleh produksi susu yang meningkat tetapi tidak dikeluarkan dengan baik, yang akhirnya menyebabkan ASI menumpuk dan timbul sumbatan pada saluran ASI. Edukasi mengenai menyusui penting dilakukan untuk mencegah hal tersebut. Adapun pemberian intervensi pijat payudara menjadi salah satu cara untuk mengatasi sumbatan tersebut. Ny. A, 22 jam postpartum dengan kondisi payudara teraba keras, penuh, dan tidak ada ASI yang keluar diberi intervensi integrated breast massage selama 30 menit untuk mengatasi clogged milk duct. Hasil evaluasi didapatkan adanya pengurangan pada massa sumbatan dari 3 cm (skala 1) menjadi tidak ada massa (skala 0), dan terdapat perubahan kondisi payudara dengan instrumen Six Point Engorgement Scale dari skala 3 menjadi skala 1. Laporan kasus ini menegaskan bahwa pemberian intervensi integrated breast massage dapat menjadi menjadi salah satu terapi pijat pada payudara yang terbukti dapat mengurangi clogged milk duct. ...... In the post partum period, progressive changes occur in the breasts to produce breast milk. In the early stages of breastfeeding, several problems can arise, one of which is clogged milk ducts. This condition is caused by increased milk production but not excreted properly, which ultimately causes breast milk to accumulate and blockages occur in the milk ducts. Education about breastfeeding is important to prevent this. Providing breast massage intervention is one way to overcome this blockage. Mrs. A, 22 hours postpartum with breasts feeling hard, full, and no breast milk coming out, was given integrated breast massage intervention for 30 minutes to treat clogged milk ducts. The evaluation results showed that there was a reduction in the blockage mass from 3 cm (scale 1) to no mass (scale 0), and there was a change in breast condition with the Six Point Engorgement Scale instrument from scale 3 to scale 1. This case report confirms that the application of integrated breast massage intervention can be a massage therapy for the breasts that has been proven to reduce clogged milk ducts."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library