Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 44 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Firdaus Firman
"Di era otonomi daerah, seiring dengan tuntutan reformasi di sektor publik, peningkatan kualitas pelayanan menjadi harapan dari masyarakat luas. Otonomi daerah bertujuan untuk lebih mendekatkan dan menjadikan pelayanan publik menjadi lebih baik. Pelayanan SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan) merupakan salah satu tugas dan fungsi pelayanan publik yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Umum dan Perizinan Kabupaten Solok Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kualitas pelayanan pengurusan SIUP pada Kantor Pelayanan Umum dan Perizinan Kabupaten Solok Selatan. Metode yang digunakan adalah Metode Service Quality ( ServQual ) yang mengukur kualitas pelayanan SIUP berdasarkan lima dimensi yaitu : Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance, Emphaty. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan pelayanan perizinan belum mampu memuaskan para pelanggan. Dimensi yang paling mendesak untuk diperbaiki adalah dimensi tangible, kemudian emphaty, reliability, responsiveness dan assurance. Berdasarkan tujuan penelitian dan hasil penelitian, disarankan agar segera membenahi kebersihan dan kenyamanan kantor beserta ruang tunggu, membuat maklumat pelayanan, serta mengadakan pelatihan-pelatihan untuk pegawai yang bertugas melayani pelanggan

In the regional autonomy era, in line with the demands of public sector reform, improved quality of service to public become crucial. Regional autonomy aims to get closer to public and make public services better. Business License Services (SIUP) is one of the duties and functions of the public service performed by the Office of Public Service and Licensing South of Solok. This study aimed to analyze the level of service quality management of trade license to the Office of General Services and Licensing South of Solok. Method used in thos study is Service Quality (ServQual) that measures the quality of service SIUP based on five dimensions: Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance, empathy. The results showed that overall licensing services have not been able to satisfy the customers. The most urgent dimension is the tangible dimension, then empathy, reliability, responsiveness and assurance. Based on the research objectives and the research results, it is advisable to immediately fix the cleanliness and comfort of the office with waiting room, making edicts services, and conduct training for staff who serve customers"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahardjo Siswohartono
"PelayanaPelayanan publik berbasis elektronik akan memungkinkan penyelenggaraan one stop and non stop services, memfasilitasi komunikasi dua arah sehingga dapat meningkatkan mutu penyelenggaraan pelayanan dan responsiveness terhadap masyarakat. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sebagai institusi Pemerintah yang menangani Penanaman Modal telah mengimplementasikan e-Government dalam wujud website BKPM, namun berdasarkan survey World Bank 2012, website BKPM masih kurang optimal.
Dalam penelitian kali ini, website BKPM akan dianalisa menggunakan teori e-Servqual, dengan tujuan untuk mengetahui persepsi publik serta mengukur dimensi apa saja yang harus dibenahi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi pengguna jasa masih negative, dan dimensi yang harus dibenahi adalah Daya Tanggap (-2,19), Reliabilitas (-2,00), Efisiensi (-1,81), Sistem (-1,71), dan Desain (-1,49).
......The implementation of e-Service Quality will allow the implementation of one-stop and non-stop services, facilitating two-way communication so as to improve the quality of service delivery and responsiveness to the community. Investment Coordinating Board (BKPM) as a Government Institution in charge of Investment has implemented e-Government in the form of BKPM website, but based on World Bank survey 2012, BKPM website is still less than optimal.
In this study, BKPM website will be analyzed using the e-SERVQUAL theory, with the objective of identifying and measuring the dimensions of the public's perception what should be addressed. The results showed that perceptions of service users is still negative, and the dimensions that must be addressed are the Responsiveness (-2.19), Reliability (-2.00), Efficiency (-1.81), System (-1.71), and Design (-1.49)."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T35131
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Permana Sari
"Untuk meningkatkan kualitas pelayanan pendaftaran tanah pada Kantor Pertanahan Jakarta Selatan, dirasakan penting untuk mengevaluasi kualitas pelayanan yang telah diberikan selama ini. Kualitas pelayanan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan dimensi model Servqual. Dimensi kualitas yang digunakan terdiri adalah dimensi tangible, reliability, responsiveness, assurance dan emphaty yang meliputi 21 indikator pelayanan. Dalam penelitian ini, metode importance performance analysis (IPA) digunakan untuk mengetahui indikator pelayanan mana yang perlu ditingkatkan.
Data dikumpulkan melalui kuesioner dengan menggunakan metode purposive sampling. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan belum memenuhi harapan konsumen sehingga perlu meningkatkan layanan pada beberapa indikator terutama pemakaian sistem peralatan modern seperti sistem antrian, kecepatan waktu pengurusan sesuai standar prosedur, ketepatan jam buka layanan, pemberitahuan apabila berkas permohonan telah selesai, keberadaan bagian yang mendengarkan/membantu keluhan masyarakat, waktu tunggu untuk dilayani

To improve the quality of land registration services in South Jakarta Land Office, it?s necessary to evaluate the quality of services. The quality of service in this study is measured by the dimensions of Servqual model. Dimensions quality that is used consists of the dimensions of tangible, reliability, responsiveness, assurance and emphaty which included 21 service indicators. In this research, importance performance analysis (IPA) use to know which indicators of services need to improve.
Data collect with Quetioner and used purposive sampling. Based on the results of the study, it conclude that the service quality has not meet the consumer?s expectations so that needs to improve the services on some indicators especially the use of modern equipment such as queuing systems, speeds processing time according to the standard procedure, the accuracy of opening hours, notification when the application file has been completed, the existence division of complaints, the waiting time to be served."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T35353
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rani Kumalasari
"Quality of service (QoS) merupakan kemampuan suatu jaringan untuk memberikan layanan yang berbeda dari tingkat traffic yang berbeda dan tipe aplikasi yang berbeda. Di sisi lain, cloud computing merupakan suatu tren teknologi dimana penggunanya semakin meningkat setiap tahunnya. Cloud computing berpotensi untuk mengurangi biaya penggunaan sumber daya fisik dan juga meningkatkan produktivitas dari sumber daya yang ada. Terdapat banyak jenis layanan multimedia yang berjalan di atas cloud, dimana salah satunya adalah video streaming. Sebagai salah satu jenis aplikasi multimedia yang dikirimkan secara real time, maka diperlukan suatu sistem manajemen QoS yang dapat menjaga parameter nya sesuai dengan SLA ataupun standar yang ada. Pada Tesis ini akan dibangun suatu sistem manajemen QoS untuk aplikasi video streaming yang berjalan di atas jaringan multimedia cloud computing. Pada manajemen QoS ini terdapat beberapa komponen pendukung di dalamnya, seperti bandwidth allocation, application priority, streaming priority, packet scheduling, dan monitoring. Pengujian manajemen QoS ini dilakukan dengan tiga kali jenis skenario uji coba, pertama dibandingkan dengan sistem tanpa manajemen QoS, kedua ketika terdapat aplikasi lain yang berjalan di atas jaringan multimedia private cloud computing, dan ketika user mengakses dua jenis video secara bersamaan. Dari skenario uji coba satu, nilai delay rata-rata 0.0219s, nilai packet loss 1.35%, dan nilai throughput 63.18KBps. Pada skenario uji coba dua, nilai delay rata-rata 0,0192s, packet loss 0.20%, dan throughput 56.49KBps. Terakhir pada skenario uji coba ketiga, nilai delay rata-rata MP4 0.0219s dan FLV 0.0155s, packet loss MP4 1.35% dan FLV 1.51%, dan throughput MP4 63.18KBps, dan FLV 63.154KBps. Dari nilai parameter yang didapatkan di tiga skenario uji coba ini membutikan bahwa nilai-nilai tersebut dapat memenuhi standar maksimum delay yaitu 1s dan standar maksimum packet loss yaitu 4%.
......
Quality of service (QoS) is the ability of a network to provide different services from different traffic levels and different types of applications. On the other hand, cloud computing is a technology trends which its user increasing every year. Cloud computing has potential to reduce the cost of physical resource usage and also increase the productivity of existing resources. There are many multimedia application types that run above cloud computing, one of which is video streaming. As one kind of multimedia transmission real time, we need a QoS management system that can keep video streaming in accordance with SLA parameters or standars. This Thesis will build a QoS management system for video streaming applications that run on top of private cloud computing multimedia networks. In the QoS management, there are a few supporting components, such as bandwidth allocation, application priority, streaming priority, packet scheduling, and monitoring. This QoS management testing was conducted with three types of test scenarios, the first compared with system without QoS management, second when there are other applications that run on top of private cloud computing multimedia networks, and last when the users accesses two types of video simultaneously. From the first scenario, the value of average delay 0.0219s, packet loss 1.35%, and throughput 63.18KBps. In the second scenario, the average delay value 0.0192s, packet loss 0.20%, and throughput 56.49KBps. The last scenario, the average delay value for MP4 and FLV are 0.0219s and 0.0155s, packet loss 1.35% and 1.51%, and throughput 63.18KBps and 63.154KBps. From the parameters value obtained in this three scenarios proved that this management QoS can meet standard of maximum delay and maximum packet loss values which is 1s and 4%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35533
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agustina Syahroel
"Tesis ini membahas hubungan kualitas pelayanan di unit rawat jalan kebidanan dengan loyalitas pasien terhadap Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karawang tahun 2013. Tujuan umum penelitian ini adalah mengetahui faktor penentu loyalitas pasien di Unit Rawat Jalan Kebidanan RSUD Karawang. Penelitian ini merupakan penelitian cross section dengan menggunakan metode kuantitatif dengan melakukan survei terhadap para pasien yang datang di Unit Rawat Jalan Kebidanan. Sifat penelitian ini adalah deskriptif dan verifikatif. Dalam penelitian ini, hipotesis yang akan diuji adalah hubungan antara kualitas pelayanan dengan loyalitas pasien terhadap pelayanan di unit rawat jalan kebidanan RSUD Karawang. Penelitian ini dilakukan dengan metode survey explanatory yang terdiri dari variable bebas yang mewakili kualitas pelayanan kesehatan yang terdiri dari lima subvariabel dan variable terikat yang mewakili loyalitas pasien. Survey ini dilakukan terhadap 100 orang responden melalui pengisian kuesioner yang pernyataan-pernyataannya mewakili variabel-variabel tersebut dengan penilaian menggunakan skala likert. Hasil analisis deskriptif variable kualitas pelayanan dan loyalita sdiperoleh skor rata-rata 3,542 -3,741 yang tergolong kategorip uas/loyal. Hasil analisis korelasi dengan menggunakan korelasi Pearson diperoleh antar variabel yang diteliti semuanya berkorelasi positip bermakna(p<0,001). Hasil analisis penelitian dengan metode Regresi Linier Multipel diperoleh hasil variabel X5 (emphaty) merupakan faktor yang paling kuat berhubungan dengan loyalitas pasien dengan koefisien B = 0,426, kemudian menyusul X2 (responsiveness), X1 (tangible),dan X3 (reliability), sedangkan variabel X4 (assurance) secara multivariabel tidak berhubungan bermakna(p=0,121).
......This tesis discusses the relationship beetwen service quality in obstetric out patient unit with patient loyalty in Karawang Public Hospital 2013. The main purpose ofthis research is to find out determinant factor of patient loyalty in obstetric out patient unit in Karawang Public Hospital. This study is a cross sectional study using quantitative method by performing survey to patients who came in obstetric out patient unit. This is a descriptive and verificatives tudy. In this research, hypotesis that will be tested is relationship beetwen service quality in obstetric out patient unit with patient loyalty in Karawang Public Hospital. This study performed with survey explanatory method with independent variable that represent healthy service quality consist of five subvariables and dependent variable that represent patient loyalty. This survey performed to 100 respondents who fill the quesioner consists of that variables above withlikert scale. From analysis variable descriptive service quality and loyalty got score rate 3,542 -3,741 that include satisfied/ loyal category. Correlation analysis using Pearson Correlation shows that all variablehas positive correlation (p<0,001). Research analysis with Multiple Linier Regretion method shows that variable X5 (emphaty) has strongest factor relationship with patient loyalty with B coeffisient= 0,426, then X2 factor (responsiveness), X1 factor (tangible), and X3 factor (reliability), where variable X4 (assurance) with multivariable method has no relationship (p=0,121)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35410
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riza Hamidah
"Air merupakan kebutuhan mendasar bagi setiap manusia. Sejak diberlakukannya Perpres 67 tahun 2005 tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur, PT. Aetra Air Tangerang merupakan investor swasta pertama bidang air minum yang menjadi mitra pemerintah dan memiliki masa konsesi selama 25 tahun. PT. Aetra Air Tangerang memiliki kelebihan dari segi teknologi produksi dan sistem kepelangganan yang canggih, namun pada kenyataannya masih ada keluhan pelanggan dan konsumsi pelanggan terhadap air minum masih jauh di bawah target perusahaan. Maka dari itu, untuk mengetahui kualitas layanan PT. Aetra Air Tangerang, perlu dilakukan penelitian dengan menggunakan integrasi metode Importance Performance Analysis (IPA) dan Kano.
Penerapan metode ini dilakukan agar dapat mengetahui prioritas atribut yang harus diperbaiki dan memberikan rekomendasi perbaikan. Dari hasil integrasi tersebut dapat diketahui bahwa atribut yang perlu mendapat prioritas untuk diperbaiki yaitu penerapan antrian dan lama waktu saat mengantri di loket, pemasangan sambungan baru sesuai waktu yang ditetapkan, dan kecepatan respon petugas terhadap keluhan pelanggan.

Water is a basic needs of human being. PT. Aetra Air Tangerang is the first private investor partner in drinking water area of government since Perpres No.67/2005 about Public Private Partnership In The Provision Of Infrastructure applied with 25 years concession period. PT. Aetra Air Tangerang have a good quality in technology production and billing customer system, but in fact there are still complain from customer and water consumption of costumer only half of company?s target. To know service quality of Aetra Air Tangerang, we use integration of Importance Performance Analysis (IPA) and Kano Model.
By this method, we can identify which attributes that become priority to improve and also recommendations for improvement. From the result,the attributes needs for improvement are long time for queue in payment point, installation of new connection according to the time appointed, dan officer?s fast respond of customer complain."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T38941
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asmirawati Ismail
"ABSTRAK
Pelayanan pada sektor publik fasilitas Inatrade perdagangan diharapkan
mempunyai kualitas yang setara dengan negara-negara lain. Proses pelayanan
yang transparan dan cepat merupakan nilai penting yang diharapkan oleh eksportir
dan importer. Penelitian ini menggunakan metode Service Quality dan Quality
Function Deployment untuk menilai kepuasaan pengguna dan mendapatkan
atribut perbaikan sistem. Penelitian ini menghasilkan lima dimensi penting yaitu
efektifitas, kepercayaan, reliabilitas, otomatisasi formalitas, dan citizen support.
Didapatkan faktor teknis yang perlu mendapatkan perhatian yaitu peningkatan
pencapaian service level arrangement, peningkatan wawasan sumber daya
manusia dan 100% online dengan digitalisasi sertifikat dan pengesahan.

ABSTRACT
The quality of trade facilitation public service expected to have the same quality
with other countries. The transparent process and quick service are important
value that expected by exporters and importers. This research using Service
Quality and Quality Function Deployment method to measure the user satisfaction
and get the attributes for improvement the system. There are five important
dimensions the result of this research; effectiveness, trust, reliability, formalityautomation,
and citizen support. Obtained technical factors that need attention,
continuous service as service level arregement, increasing the knowledge of
human resources and 100% online system by digitilizing cerfificate and
endorsement process."
Jakarta: Fakultas Teknik, 2014
T38607
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzan Baskoro
"ABSTRAK
Peraturan menteri Komunikasi dan Informatika nomor 16 Tahun 2013 tentang
standar kualitas pelayanan jasa teleponi dasar pada jaringan bergerak selular baru
saja di keluarkan pada bulan April 2013. Operator selular tidak hanya harus
mematuhi peraturan baru tersebut tapi juga pada peraturan dimana Operator yang
tidak bisa memenuhi QoS akan dikenakan sanksi denda.
Saat ini proses pengukuran QoS dilakukan secara pasif, dimana operator sendiri
melaporkan QoS-nya kepada Kominfo melalui BRTI. Mekanisme pelaporan
tersebut dinilai tidak efisien dan integriatas data yang dipertanyakan.
Tesis mengusulkan model baru dimana Pemerintah dapat secara aktif mengukur
dan mengkuantisasi QoS Operator dengan cara mengambil data mentah baik dari
jaringan maupun dari komplain pelanggan via sosial media twitter. Model baru
disimulasikan pada operator XYZ dengan data-data pada bulan Oktober 2013
menghasilkan KPI penanganan keluhan umum 95.7%, Pemenuhan aktivasi
99.74%, Dropped call 1.01 % dan Success rate 98.73% dimana hasil ini masih
berada dalam ambang Permen Kominfo. Dengan cara ini diharapkan Pemerintah
dapat mengukur kinerja operator secara objektif, sehingga penerapan denda/sanksi
bagi operator yang QoSnya dibawah standar yang ditetapkan dapat diterapkan
secara objektif pula.

ABSTRACT
Minister of Telecommunication of Republik Indonesia (Kominfo) has been
issuing regulation number 16/2013 about the standard quality of cellular
telephony. The service provider must not only comply with the new regulations
but also be exposed to other new regulation plan which operator than not able to
meet the QoS will be fined.
At present, QoS’s measurement by the Regulator have been done passively, in
which operators reported their QoS to Kominfo through BRTI. The such reporting
mechanism is inefficient, while data integrity is questioned.
This thesis proposes and simulates the new model in which government may
actively measure and quantize the QoS. The new Model is based on datamining
processing the raw data from both network cellular infrastructure and twitter data.
The new model is simulated by data of October 2013 on XYZ Operator and the
KPI result are general complaint handle about 95.7%, Activation about 99.74%,
Dropped call about 1.01 % and success rate about 98.73%. All of this KPI are
passed the regulation. By doing this new method, hopefully goverment can be
actively and objectively measure the operator’s KPI."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T38735
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simandjuntak, Nofitri Anna Maria
"Tesis ini berlatar belakang hasil survei Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengenai sebelas lembaga dengan skor integritas terendah pada tahun 2008 yang lalu, dimana salah satunya adalah mengenai pelayanan yang ada di lembaga pemasyarakatan, khususnya berkaitan dengan kunjungan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas pelayanan kunjungan dari persepsi dan harapan bagi keluarga yang akan mengunjungi warga binaan pemasyarakatan di lembaga pemasyarakatan Kelas I Tangerang-Banten.
Landasan teori yang dipergunakan adalah teori kualitas pelayanan yang dikemukakan oleh Zeithaml, Parasuraman dan Berry (1990) melalui lima dimensi dalam kualitas pelayanan, yaitu Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance dan Emphaty. Gambaran kesenjangan secara menyeluruh antara persepsi dan harapan dari kualitas pelayanan tergambar pada gap 5, yang dijabarkan dalam 20 indikator.
Hasil penelitian menunjukkan pencapaian tingkat kepuasan pengunjung terhadap pelayanan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Tangerang Banten ditinjau dari 5 (lima) dimensi ServQual (Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance dan Emphaty) adalah sebesar 0,67. Faktor pelayanan yang menghasilkan tingkat kepuasan pengunjung tertinggi adalah pada dimensi Reliability sebesar 0,68, kemudian dimensi Tangible, Responsiveness dan Emphaty sebesar 0,67. Faktor pelayanan yang menghasilkan tingkat kepuasan pengunjung terendah adalah pada dimensi Assurance sebesar 0,66.
Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa pelayanan yang diberikan oleh Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Tangerang Banten belum dapat memuaskan pengunjung pada semua indikator penelitian, sehingga diharapkan di masa yang akan datang Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Tangerang Banten harus lebih berupaya meningkatkan kinerjanya dari hasil yang cukup baik menjadi lebih baik.

The background of this thesis based on the result of the survey conducted by Corruption Eradication Commission (KPK) on integrity of public sector which described that the integrity was still at low level. The result included the service at Correction Facilities, especially concerning the family visit of the convicts. This research aims to investigate the quality service of family from perception and expectation of family?s convicts in having family visits at correctional facilities Class I Tangerang-Banten.
The primary of the writing thesis theory is the qualities theory of service which addressed by Zeithami, Parasuraman and Berry through five dimensions of Service Qualities which consists of Tangible, Reliability, Responsiveness, Emphaty and Assurance. The fifth dimensions shown overall gap and assessment between hopes and perspective of service quality, with detailed in 20 indicators questions.
The result of research shows attainment of level of customer satisfaction to service at Correction Facilities Class I Tangerang-Banten evaluated from 5 dimensions ServQual (Tangible, Reliability, Responsiveness, Emphaty and Assurance) be equal to 0,67. Service factor yielding level of highest customer satisfaction is dimension of Reliability equal to 0,68, then Tangibles, Responsiveness and Emphaty equal to 0,67. Service factor yielding level of lowest customer satisfaction is dimension of Assurance equal to 0,66.
There was found that services in Correction Facilities Class I Tangerang-Banten have not been able to satisfy of family visit for convicts at all observed dimension indicators, so next time Correction Facilities Class I Tangerang-Banten must be able to increase of service performance from good enough result become good."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T 26337
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Riezky Pramudya Prawiradinata
"Pasar jasa transportasi udara di Indonesia, saat ini mengalami persaingan yang semakin ketat. Salah satu perusahaan jasa penerbangan yang bersaing antar low cost carrier merupakan subsidiary PT. Garuda Indonesia Tbk; Citilink. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kualitas pelayanan jasa penerbangan yang disediakan oleh PT. Citilink. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah 100 konsumen yang berumur 18 tahun ke atas yang pernah menggunakan jasa penerbangan Citilink lebih dari tiga kali selama jangka waktu satu tahun dengan metode SERVQUAL. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner harapan dan persepsi konsumen terhadap pelayanan yang diterima. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan Citilink masih kurang bermutu dengan nilai gap yang negatif.

The markets of airlines industry nowadays, have become more competitive. One of the most competitive low cost carrier airlines is Citilink, which is the subsidiary of PT. Garuda Indonesia Tbk. The purpose of this research is to analyze the service quality of the flight service Citilink. This research uses Quantitative method. The sample of this research are 100 consumer which are 18 years above who uses the flight service of Citilink more than three times within one year with the SERVQUAL method. The instrument of this research uses Questioner, which ask consumer on how they put hope and expectation on the services they achieve. The result of this research shows a not quite good service quality from Citilink with a gap scores that are negatives."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
S44881
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>