Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yulia Zahra
"Jepang dikenal dengan negara yang homogen. Meski sebenarnya, Jepang memiliki beragam etnis yang berbeda. Haafu, merupakan istilah bagi anak yang memiliki dua etnis. Anak yang memiliki dua ras yang berbeda yang didapat dari kedua orang tuanya. Penampilan haafu yang berbeda menjadi daya tarik tersendiri dan mulai menghiasi dunia hiburan menjadi seorang publik figur di Jepang. Namun, perbedaan itu pula yang membuat mereka kerap mendapatkan perlakuan diskriminasi kendati di dalam profesinya sendiri yaitu publik figur. Oleh karena itu, tugas akhir ini akan membahas mengenai diskriminasi nihonjin terhadap haafu dalam profesinya sebagai publik figur. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif analisis kualitatif, dengan mengolah data kepustakaan. Berdasar pada pemaparan kasus diskriminasi yang dialami oleh Miyamoto, Yoshikawa dan Nakagawa, hasil penelitian menunjukan bahwa diskriminasi masih terjadi pada haafu publik figur di Jepang dalam bentuk perkataan kasar yang menyerang perbedaan ras yang mereka miliki melalui media sosial dan internet.

Japan is known as a homogeneous country. Although in fact, Japan has a variety of different ethnicities. Haafu, is a term for children who have two ethnicities. Children who have two different races obtained from their parents. The difference appearance becomes a trendsetter and began to grace the entertainment industry. Many of them became public figure. However, owing to difference, they often get discriminated even in their job as public figure. Because of it, this research will discuss about nihonjin discrimination of haafu in the profession as a public figure. This is a qualitative analysis descriptive research method with processes library data. Based on the elaboration of discrimination cases experienced by Miyamoto, Yoshikawa and Nakagawa, the results of the study show that discrimination still occurs to haafu public figure in Japan in the form of harsh words that attack the racial differences they have through social media and the internet."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmasatiti Laksmi Paramastri
"Ras campuran Jepang adalah salah satu kelompok minoritas dalam masyarakat Jepang. Terhitung sampai tahun 2013, sekitar 1 dari 49 bayi yang lahir di Jepang merupakan ras campuran Jepang. Meskipun demikian, sebagian besar masyarakat Jepang masih menganggap Jepang adalah negara dengan masyarakat homogen yang hanya memiliki satu etnis. Hal ini menyebabkan ras campuran Jepang kerap dipandang sebagai orang asing. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan identitas ras campuran Jepang di masa sekarang dengan menganalisis subjek-subjek dalam film dokumenter Hāfu: The Mixed-Race Experience in Japan (2013) yang disutradarai oleh Megumi Nishikura dan Lara Perez Takagi. Penelitian ini menggunakan konsep Hybrid Identity milik Laurel D. Kamada. Analisis dijabarkan secara deskriptif dengan melihat cuplikan keseharian para subjek ras campuran Jepang dan wawancara yang diliput dalam film dokumenter tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga aspek Hybrid Identity yang ditemukan dalam film dokumenter, yaitu identitas yang dibentuk dari perbedaan, identitas yang dibentuk dari percampuran, dan identitas yang dapat berubah.

Mixed-race Japanese is one of the minority groups in Japanese society. As of 2013, around one in 49 babies born in Japan are of mixed heritage. However, majority of Japanese people still consider Japan a country of homogeneous society that only has one ethnicity. Because of this, mixed-race Japanese often being viewed as foreigners. The objective of this research is to explain the identity of present-day mixed-race Japanese by analyzing the subjects of the documentary film Hāfu: The Mixed-Race Experience in Japan (2013), directed by Megumi Nishikura and Lara Perez Takagi. Laurel D. Kamada`s concept of Hybrid Identity is used to answer the objective. The analysis is explained descriptively by examining the daily life footage of the documentary film subjects and interviews covered in the documentary. The findings of this research showed that there are three aspects of the Hybrid Identity found in this documentary: identity shaped by differences, identity shaped by mixing, and identity that can change
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Victoria Gita Hardianto
"Masyarakat Jepang adalah masyarakat yang homogen. Homogenitas masyarakat Jepang menimbulkan xenofobia yang menyebabkan diskriminasi terhadap ras asing. Hafu sebagai salah satu ras asing di Jepang tidak terlepas dari perlakuan diskriminasi. Diskriminasi terhadap hafu khususnya tokoh anak dapat dilihat dalam sebuah film pendek karya Emmanuel Osei-Kuffour, Jr yang berjudul Umaretsuki. Masalah penelitian yang diangkat adalah bagaimana konsep uchi-soto bekerja dalam tindakan diskriminasi terhadap tokoh hafu di dalam film pendek Umaretsuki. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan bagaimana konsep uchi-soto bekerja dalam tindakan diskriminasi terhadap tokoh hafu dalam film pendek Umaretsuki. Penelitian ini menggunakan teori diskriminasi Theodorson & Theodorson dengan konsep uchi-soto untuk melihat pembatas antara pihak uchi dan soto. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah pembatas antara pihak uchi dan soto dalam film pendek Umaretsuki diperlihatkan dari tiga aspek yaitu perbedaan penampilan fisik, perlakuan dari pihak uchi terhadap pihak soto, dan stigma masyarakat terhadap pihak soto.

Japanese society is a homogeneous society. The homogeneity of Japanese society creates xenophobia which causes racial discrimination against foreigners. Hafu as one of the foreign races in Japan can not be separated from discrimination. Discrimination against hafu, especially children’s character can be seen in a short film works from Emmanuel Osei-Kuffour, Jr titled Umaretsuki. The problem that will be discussed in this research is how the uchi-soto concept works in acts of discrimination against hafu in the short film Umaretsuki. The purpose of this research is to explain how the uchi-soto concept creates a barrier between uchi and soto, causing discrimination against hafu in the short film Umaretsuki. This research applies Theodorson & Theodorson’s discrimination as a theory and uchi-soto concept to see the barrier between uchi and soto. The result of this research is the barrier between uchi and soto in Umaretsuki shown from three aspects, differences in physical appearance, treatment from uchi to soto, and stigma towards soto."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library