Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 23 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Indra Pranata Al Kautsar
"Penelitian mengenai Pengaruh Pine Oil Terhadap Dinamika Bubble Pada Froth Flotation bertujuan untuk mempelajari efek yang ditimbulkan oleh pine oil terhadap dinamika bubble dalam froth flotasi. Penelitian ini memvariasikan nozzle udara dan konsentrasi pine oil dalam kolom pengamatan. Test section berupa udara yang berasal dari air pump, kemudian dialirkan kedalam kolom melalui nozzle. Data berbentuk video diolah menggunakan software Image J. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pine oil yang dilarutkan kedalam medium, memiliki pengaruh terhadap dinamika bubble yang dihasilkan, seperti ukuran bubble, kecepatan maksimum, dan terminal velocity.

Research on Effect of pine oil To Bubble Dynamics in Froth Flotation aims to study the effects of pine oil on bubble dynamics in the froth flotation system. The research varying the air nozzle and the concentration of pine oil in the field of observation. Air coming from the water pump, then flowed into the column through a nozzle. Video datas processed using software Image J. This research conclude that pine oil dissolved into the medium, has an influence on the resulting bubble dynamics, such as bubble size, maximum speed, and terminal velocity."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42669
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Washington, DC: American Chemical Society, 1986
R 543.01 AME r
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Fieser, Mary
New York: John Wiley & Sons, 1975
543.028 3 FIE r V
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Aminah
"Pengolahan bijih sulfida diperlukan untuk menghasllkan mineral-mineral sutfida yang akan digunakan sebagal bahan baku proses lanjutan untuk menghasilkan logam-logam timbal, tembaga, dan seng. Teknik pengolahan yang digunakan adalah dengan cara flotasi, yang telah luas digunakan di dalam Industri pengolahan mineral.
Flotasi dilakukan terhadap mineral tembaga dan seng sutfida dari bijihnya. Anailisis mineralogi dilakukan untuk mengetahui jenis mineral utama yang terdapat di dalam bijih sulfida. Analisis ayak dilakukan untuk mengetahui distribusi ukuran butiran yang ada di dalam bijih, setelah direduksi ukurannya. Dart hasil anailsis ayak dan analisis kimia secara kuantitatif didapatkan kadar kumulatif unsur logam tembaga dan seng , mewakili mineral tembaga dan seng sulfida yang terdapat dl dalam bijih. Analisis derajat liberasi juga dilakukan untuk mengetahul persen liberasi mineral tembaga dan seng sulfida, pada beberapa selang ukuran butiran bijih sulfida.
Pengaruh pH, jenis dan konsentrasi kolektor terhadap perolehan mineral tembaga clan seng sutfida pada proses flotasi diamati dengan mengukur distribusi tiap mineral 109am sutfida yang ada dl dalam konsentrat dan tailing dengan menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom.
Perolehan terbaik didapatkan pada saat pH campuran 9 dengan menggunakan konsentrasi kolektor Aero 3477 (dilsobutil dltlofosfat) 0,0550 g/kg bijih, menghasilkan perolehan tembaga sulfida sebesar 75,76% dan seng sutfida sebesar 82,68%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1994
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Eko Ari Wibowo
"Konsumsi kertas semakin meningkat seiring dengan perkembangan
pengetahuan, informasi, pengemasan dan sosial budaya manusia. Salah satu
usaha untuk memenuhi kebutuhan akan bahan baku kertas adalah dengan cara
pendaur-ulangan kertas tabloid bekas menjadi serat sekunder dengan terlebih
dahulu menghilangkan warnanya dengan metode fiotasi. Penelitian ini bertujuan
untuk membandingkan derajat putih yang dihasilkan oleh surfaktan Na-Oleat dan
Sodium Dodesii Sulfat (SDS).
Kertas taboid bekas dikelompokkan berdasarkan wamanya; hitam, merah,
hijau dan campuran. Sebelum fiotasi, dilakukan proses repulping dengan
penambahan NaOH, H2O2 , NaaSiOs dan EDTA. Surfaktan yang digunakgn untuk
fiotasi adalah Natriun Oleat yang konsentrasinya divariasikan 0,5; 0,75; 1 %. Hasil flotasi diamati melalui pengukuran parameter penunjang yaitu opasitas, gramatur,
indeks tarik, indeks sobek dan noda untuk menentukan kondisi optimum. Pada
kondisi optimum dibandingkan derajat putih yang dihasiikan oieb surfaktan Na-
Oieat.
Kondisi optimum diperoleh pada penambahan surfaktan Na-Oleat 0,5 %.
Pada kondisi optimum, derajat putih untuk warna hitam 56,49 % dan campuran
55,03 % telah mampu meiewati spesifikasi 3NI yaitu sebesar 55 %. Derajat putih
warna merah 52,26 % dan hijau 52,75 % beium mampu meiewati spesifikasi ijNi.
bengan surfaktan SOS, derajat putih untuk warna hitam 56,47 % dan warna
f
campuran 54,38 % mengaiami penurunan sedangkan warna merah 53,46 % dan
hijau 52,9 % mengaiami kenaikkan tetapi masih beium mampu meiewati
spesifikasi SNi."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Wahyu Nugroho
"ABSTRAK
Urea dan metanol merupakan bahan kimia yang sering digunakan dalam industri kimia. Keduanya merupakan bahan kimia yang mudah didapat dengan biaya yang murah dan pemisahan yang mudah saat produksi. Melalui pembentukan intermediet metil karbamat, keduanya dapat membentuk dimetil karbonat yang berperan sebagai green
reagent. Pada reaksi metanolisis ini, suhu optimum yang dapat dicapai sebesar 165 oC. Yttrium nitrat dapat mengkonversi urea sebesar 73,07% pada suhu 165 oC selama 4 jam. Adanya pengaruh anion yang terikat pada katalis yttrium dan kelarutan dalam metanol,
mempengaruhi besarnya konversi urea. Dari hasil karakterisasi, pada distilat, terdapat serapan baru pada bilangan gelombang 2902 cm-1 dan 1018 cm-1 yang berasal dari gugus CH3 dan C-O, sedangkan serapan dari gugus C=O, N-H, dan C-N juga masih ada pada bilangan gelombang 1620 cm-1, 3473 cm-1 dan 1159 cm-1. Analisa menggunakan
GC-MS bahwa terdapat satu puncak pada kromatogram pada waktu retensi 5,19 menit dan berat molekul 75 gr/mol menunjukkan bahwa produk yang terbentuk merupakan metil karbamat.

ABSTRACT
Urea and methanol are chemical reagent, that often be used in chemical industry. They can be obtained low cost and facile separation of production. They react to form dimethyl carbonate, that can be ?green reagent? over formation methyl carbamate. In this methanolysis reaction, the optimum temperature can reach is 165 oC. Yttrium nitrate can convert 73,07 % urea at 165 oC, 4 hour. Anion groups and solubility in the methanol can influence conversion of urea. Based on characterization product, in distillate, there are new absorption in wavenumber 2902 cm-1 and 1018 cm-1, that came
from CH3 groups and C-O groups, there are also can be found absorpstion, that came from C=O, N-H, and C-N groups in wave number 1620 cm-1, 3473 cm-1 and 1159 cm-1.mResult of measurement GC-MS showed that one single component which was eluted at
5,19 menit and with molecular weight 75 gr/mole. It shows that product are methyl carbamate"
Universitas Indonesia, 2011
S1691
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Elfrieda Chaerunisha
"Reagen merupakan bahan kimia yang dalam istilah kesehatan digunakan untuk mendiagnosis atau mengetahui kondisi kesehatan seseorang. Bahan kimia ini dapat ditemukan di rumah sakit dan laboratorium yang tersebar di seluruh Indonesia. Saat ini, jumlah permintaan reagen di Indonesia terus meningkat seiring dengan adanya peningkatan jumlah fasilitas pelayanan kesehatan. Permintaan yang meningkat tersebut mendorong produsen reagen untuk memiliki kapasitas produksi yang cukup, sehingga dapat selalu memenuhi permintaan pelanggan. Penelitian ini membahas mengenai pengembangan model perencanaan kapasitas produksi suatu perusahaan reagen dengan menggunakan pendekatan simulasi waktu diskrit. Tujuan dari penelitian ini adalah dibuatnya suatu perencanaan kapasitas produksi reagen ketika terjadi peningkatan permintaan sebesar lima puluh kali lipat. Berdasarkan analisis hasil simulasi, diperoleh suatu usulan perencanaan kapasitas produksi yang dapat membantu perusahaan untuk tetap mencapai target produksi dan memenuhi permintaan pelanggan.
Reagent is chemicals that in health terms used to diagnose or determine a person's health condition. These chemicals can be found in hospitals and laboratories spread all over Indonesia. Currently, the amount reagent demand in Indonesia continues to increase along with the increasing number of health care facilities. Increased demand has prompted manufacturers of reagents to have sufficient production capacity, so as to always meet customer demand. This study discusses about the development of reagent production capacity planning using discrete-event simulation approach. The purpose of this study is to make a reagent production capacity planning when there is increased demand until fifty times. Based on the analysis of simulation result, recommendations of production capacity planning are made to help the company achieving production targets and meeting customer demand."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S53201
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Destrianti Syamzida
"Teknologi gelembung mikro memiliki tingkat efisiensi yang tinggi pada proses flotasi dan aerasi untuk Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang telah digunakan di banyak negara maju. Di Indonesia sendiri penerapannya baru pada sektor perikanan dan lab industri skala kecil. Beberapa institusi seperti Indonesia Water Institute (IWI) telah mencoba meneliti gelembung mikro yang diperuntukkan untuk IPA. Namun, sistem reaktor yang ada saat ini belum mencapai kriteria gelembung mikro, terlebih lagi investigasi alat tersebut terhadap kemampuannya dalam proses flotasi dan areasi belum dilakukan. Oleh karena itu, pengembangan sistem reaktor serta investigasi pengaruh dari kemampuan flotasi (kecepatan naik gelembung) dengan variasi ukuran gelembung serta kemampuan aerasi (waktu kontak perpindahan oksigen) dengan variasi koefisien transfer massa (KLa) dari berbagai sparger lokal dilakukan. Tindakan untuk pengembangan sistem reaktor adalah dengan meningkatkan kapasitas pompa dan kompresor, serta melakukan variasi debit air dan debit udara untuk diobservasi gelembung mikro terkecilnya. Metode untuk menganalisis kemampuan sparger adalah dengan menggunakan 3 sparger lokal, dimana  gelembung diukur secara optik (dan dianalisis gambar dengan software ImageJ) dan pengukuran konsentrasi DO setiap menitnya untuk menghasilkan ukuran gelembung dan KLa. Dari ketiga sparger, ukuran gelembung terkecil dihasilkan oleh sparger vortex yaitu 89 m. Hal ini berdampak pada hasil kecepatan naik terbaik nilai 17,67 m/h. Sparger vortex juga menghasilkan serta KLa tertinggi dengan nilai 0,297/min yang berdampak pada waktu kontak tercepat yaitu 3,64 menit dalam absorpsi gas ke dalam larutan. Berdasarkan hasil tersebut, sparger lokal ini memiliki kemampuan yang masuk ke dalam kriteria desain unit flotasi dan aerasi. Oleh karena itu, teknologi gelembung mikro dengan eksperimen skala lab untuk ketiga sparger dapat menjadi acuan dalam perkembangan teknologi mikro pada IPA di Indonesia.

Microbubble technology has a high level of efficiency in the process of flotation and aeration for Water Treatment Plants (WTP) and has been used in many developed countries. In Indonesia, this technology is not optimally utilized yet, only to fisheries and small-scale industrial laboratories. Although several institutions such as the Indonesian Water Intitute (IWI) have tried to evaluate microbubble technology for WTP but the current reactor system has not yet reached the microbubble criteria. In addition, there remains a significant gap in knowledge and research on microbubble local sparger manufacturers and their capabilities for WTP. Therefore, the development of the reactor system and the investigation of flotation ability (rising velocity) with variations in bubble size and aeration ability (oxygen transfer contact time) with variation in transfer coefficient (KLa) of various local spargers were carried out. To develop the reactor system, the capacity of pumps and compressor were increased, and variation in water & air discharge were carried out until the ideal microbubbles size were obtained. The method for analyzing sparger ability is to use 3 local spargers, where bubbles are measured optically (and analyzed with ImageJ) and measurement of DO concentration every minute produce bubble and KLa sizes. Of the three spargers, the smallest bubble size was produced by sparger vortex, which was 89 μm. This has an impact on the results of the best rising velocity 17,37 m/h. Sparger vortex also produced the highest KLa with a value of 0,297/min which had the fastest contact time of 3,64 minutes in gas absorption into the solution. Based on these results, these local spargers have capabilities that fall into the flotation and aeration unit design criteria. Therefore, these three spargers of microbubble technology lab-scale experiments can be a reference in the development of microbubble technology for WTP in Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizkijanuar Ramadhan Saputro
"ABSTRAK
Titanium dan paduannya merupakan standar untuk perangkat prostetik ortopedi, karena sifat mekanik dan biokompatibilitasnya yang baik. Namun, sifat bioaktivitas pada permukaan perlu ditingkatkan untuk mencapai proses osseointegration yang optimal. Untuk mencapai hal tersebut, implan logam sering dilapisi dengan bio-keramik seperti hidroksiapatit (HA) karena memiliki komposisi kimia dan struktur kristal yang mirip dengan apatite pada sistem kerangka manusia sehingga dirasa cocok untuk rekonstruksi tulang. Fokus penelitian ini pada perlakuan permukaan yang dirancang untuk mempromosikan respons biologis yang lebih baik melalui lapisan hidroksiapatit Tujuan dari penelitian ini juga untuk menyelidiki pengaruh waktu etsa asam HF pada topografi titanium dan kimia permukaan untuk mempersiapkan permukaannya untuk proses pelapisan hidroksiapatit selanjutnya dievaluasi setelah perlakuan dengan larutan asam HF selama 0, 2, 5, dan 10 menit. Substrat yang disiapkan dilapisi oleh nanosized HA melalui electrophoretic deposition (EPD) pada voltase 5,10, dan 15 volt selama 10 menit. Pengujian Scanning Electron Microscopy (SEM) dan Contour measuring dilakukan untuk menunjukkan topografi permukaan titanium menunjukan terbentuknya kontur permukaan dengan parameter kekasaran permukaan yang terus meningkat seiring penambahan waktu proses etsa. Kontur pada permukaan substrat hasil etsa mengalami peningkatan mechanical interlocking permukaan sehingga hasil deposisi hidroksiapatit menjadi lebih baik dan optimum pada waktu etsa 5 menit. Proses pelapisan dengan metode EPD menunjukan hasil deposisi yang paling baik pada tegangan 20 V.

ABSTRACT
Titanium and its alloys are standard for orthopedic prosthetic devices, due to their good mechanical properties and biocompatibility. However, bioactivity on the implant surface needs to be improved to achieve an optimal osseointegration process. To achieve this, metal implants are often coated by bio-ceramics such as hydroxyapatite (HA) because they have a chemical composition and crystal structure similar to apatite in the human skeletal that  suitable for bone reconstruction. The focus of this research is on surface treatment designed to promote better biological responses through hydroxyapatite layers. The aim of this study is also to investigate the effect of timing of HF acid etching on titanium topography and surface chemistry to prepare the surface for hydroxyapatite coating processes. HF treatment for 0, 2, 5 and 10 minutes. Then, prepared substrate was coated with nanosized HA through electrophoretic deposition (EPD) at a voltage of 5.10 and 15 volts for 10 minutes. Scanning Electron Microscopy (SEM) and Contour measurements were performed to show the surface topography of titanium indicating the formation of surface contours with increasing surface roughness parameters in accordance with the time of the etching process. The contours on the surface of the substrate increase the mechanical interlocking of the surface so that the results of hydroxyapatite deposition are better and optimal at the time of etching 5 minutes. The coating process using the EPD method shows the best results at a voltage of 20 V.

 

"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rima Gita Putri
"Formaldehida atau lebih dikenal dengan nama formalin adalah bahan
kimia yang senng disalahgunakan oleh para produsen maupun pedagang
bahan makanan. Salah satu pereaksi yang akurat untuk mendeteksi adanya
formalin adalah pereaksi Schryver. Penelitian ini bertujuan untuk
mengoptimasi dan memodifikasi pereaksi Schryver untuk dijadikan kit tester
yang selanjutnya diaplikasikan terhadap sampel bakso yang beredar di
Sekolah Dasar di Kota Depok. Berdasarkan keenam formula yang diuji,
didapatkan bahwa formula 5 yang terdiri dan campuran fenilhidrazin HCL 2 %
dalam asam kIorida 4,5 N dan kalium ferisianida 1 % adalah formula terpilih.
Formula ini lebih stabil dan tidak mengalami kekeruhan selama
penyimpanan. Hasil deteksi formalin terbaik diperoleh dengan batas
sensitivitas 0,2 mgIL. Uji stabilitas yang dilakukan pada suhu kamar ( 28 -
30°C) dan suhu dingin (2-S°C) menunjukkan kestabilan yang cukup baik (
lebih dan 2 minggu ) sehingga cukup efisien untuk dikembangkan menjadi kit
tester. Identifikasi pada sampel bakso menunjukkan bahwa sampel E, sampel
G, sampel H, dan sampel I mengandung formalin dengan rentang
konsentrasi 0,2-0,5 mglL."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2010
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>