Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Grestyasanti Wimasan
Abstrak :
Latar Belakang: Rosela dilaporkan sebagai agen antiradang. Tujuan: menganalisis efektivitas ekstrak etanol terstandar kelopak rosela terhadap penyembuhan ulser mukosa mulut. Metode: Dua belas tikus dibagi dalam kelompok kontrol dan perlakuan. Ekstrak 3.75% dan 7.5% dioleskan 2 kali sehari pada mukosa mulut. Pengamatan dilakukan selama 3 dan 7 hari. Kemerahan dan pembengkakan jaringan sekitar diamati secara visual. Diameter ulser diukur satu hari setelah dibuat dan sebelum dikorbankan. Spesimen dibuat, diamati secara mikroskopis, dan dilakukan skoring. Hasil: Diameter ulser dan skor radang menurun. Kemerahan dan pembengkakan jaringan sekitar tidak terlihat lagi. Simpulan: Ekstrak 7.5% efektif terhadap penyembuhan ulser mukosa mulut tikus.
Background: Roselle is reported as anti-inflammatory agent. Objectives: To analyze standardized roselle calyces ethanol extract efficacy`s towards oral mucous ulcer. Methods: Twelve rats were divided into 2 groups; control and experimental group. The 3.75% and 7.5% extract were applied topically twice a day in oral mucous. Animals were observed for 3 and 7 days. Redness and swelling were observed visually. Ulcer diameter was measured a day after creation and before sacrifice. Specimens were observed microscopically and scored. Results: Ulcer diameter and inflammation score were decreased. No redness and swelling observed. Conclusions: The 7.5% extract is effective for the ulcer.
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S44984
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reni Jayantini
Abstrak :
Pendahuluan : Rosela dilaporkan memiliki efek antiinflamasi. Tujuan: Menganalisis efektivitas ekstrak etanol terstandar kelopak bunga rosela oles terhadap penyembuhan ulser mukosa mulut. Metode: Penelitian ini in vivo pada 12 tikus S-D dengan ulser mukosa mulut. Kelompok penelitian adalah kontrol dan perlakuan. Ekstrak 7.5% dan 15% dioleskan dua kali sehari, pada hari ke-4 dan ke-8, tikus dikorbankan. Parameter yang diobservasi adalah diameter, kemerahan dan pembengkakan di jaringan sekitar ulser, serta skor radang. Hasil: Pada kelompok perlakuan, diameter ulser dan skor radang menurun, tidak terdapat bengkak dan merah pada jaringan di sekitar ulser. Kesimpulan: Ekstrak 7.5% efektif menyembuhkan ulser mukosa mulut.
Background: Roselle has anti-inflammatory effect. Objective: Analyze effectiveness of standardized ethanol extract of Roselle topical towards oral mucous ulcer. Method: In vivo study was created with ulcer on 12 rats. Research group divided into control and test group. Standardized roselle 7.5% and 15% were applied topically twice a day. On the 4th and 8th days, rat were sacrificed. Parameters are ulcer diameter, reddish color and swollen membrane, and inflammation score of ulcer. Result: Test group indicated ulcer diameter and inflammation score were reduce, no swelling and redness observed. Conclusion: Standardized roselle 7.5% is effective for ulcer healing of oral mucous.
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S44982
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afifa Radhina
Abstrak :
Prevalensi obesitas meningkat dan menjadi masalah kesehatan global yang perlu mendapatkan perawatan yang tepat. Pengobatan obesitas menggunakan Hibiscus sabdariffa Linn. telah banyak digunakan. Namun, potensinya untuk proses pencoklatan jaringan adiposa sebagai penanganan obesitas masih belum diketahui. Proses pencoklatan yang diupregulasi gen UCP1 ditandai oleh jalur pensinyalan faktor transkripsi PRDM16. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menentukan potensi H. sabdariffa dalam PRDM 16 sebagai faktor transkripsi untuk gen UCP1. Penelitian eksperimental menggunakan 24 tikus Sprague Dawley jantan berusia 6-10 minggu dengan berat badan antara 110-160 g yang dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu kontrol (C), obes (O), obes dengan H. sabdariffa 200mg/KgBW (O -200) dan obes dengan H. sabdariffa 400mg/KgBW (O-400). Tikus obes diinduksi dengan pemberian pakan tinggi lemak (19%) selama 17 minggu dilanjutkan dengan pemberian ekstrak H. sabdariffa selama 5 minggu. Kadar PRDM16 diukur pada jaringan adiposa menggunakan teknik ELISA. Hasil penelitian menunjukkan penurunan indeks Lee pada kelompok obes yang diberikan H. sabdariffa O-200 dan O-400, mencapai level di bawah 310, meskipun hasil tes ANOVA oneway menunjukkan tidak ada perbedaan dalam kelompok dengan kelompok obes (p> 0,05). Penurunan indeks Lee diikuti oleh peningkatan PRDM 16 pada kelompok O-200 dan O-400 bila dibandingkan dengan kelompok obes (p <0,05). H. sabdariffa berpotensi menurunkan berat badan pada tikus obes. Mekanisme pengurangan ini adalah melalui peningkatan kadar PRDM16. Pemberian dosis H. sabdariffa 400mg/kg/hari meningkatkan kadar PRDM16 lebih baik daripada kadar 200mg/kgBB. ......The obesity prevalency is increasing and becoming a global health problem which needs to get the right treatment. Obesity treatment using Hibiscus sabdariffa Linn. has been widely used. However, its potential for browning process for treatment of obesity is still unknown. Browning process by UCP1 gene upregulation characterized by PRDM16 transcription factor signaling pathway. Therefore, this study aims to determine the potential of H. sabdariffa in PRDM 16 as transcription factor for UCP1 gene. The experimental study used 24 male Sprague Dawley rats aged 6-10 weeks with body weight between 110-160 g which were divided into 4 groups, namely control (C), obese (O), obese with H. sabdariffa 200mg/KgBW (O-200) and obese with H. sabdariffa 400mg/KgBW (O-400). Obese rats induced by giving high-fat diet (19%) for 17 weeks continued with administration of H. sabdariffa for 5 weeks. PRDM16 levels were measured from adipose tissue using ELISA technique. The results showed a decrease in Lee index in the obese group given H. sabdariffa O-200 and O-400, reaching levels below 310, although oneway ANOVA results test showed no difference in group with the obese group (p> 0.05). The decrease in Lee index was followed by an increase in PRDM 16 in the O-200 and O-400 groups when compared to obese group (p <0.05). H. sabdariffa has potential to lose weight in obese rat. The mechanism of this reduction is through increasing PRDM16 level. The administration of H. sabdariffa dose of 400mg/kg/day increases PRDM16 levels better than the levels of 200mg/kgBW.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zahriah
Abstrak :
Berbagai penelitian telah membuktikan khasiat ekstrak air rosella (Hibiscus sabdariffa L) dalam pemeliharaan fungsi kardiovaskular. Penggunaan ekstrak air rosella yang dikoadministrasikan dengan aspirin berpotensi untuk terjadi, karena aspirin merupakan terapi yang juga digunakan dalam pemeliharaan fungsi kardiovaskular, khususnya sebagai antiplatelet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak air rosella terhadap farmakokinetik dan farmakodinamik aspirin. Studi interaksi farmakokinetik dan farmakodinamik ekstrak air rosella dengan aspirin terbagi dalam beberapa kelompok perlakuan, yaitu kelompok aspirin tunggal, rosella tunggal dan tiga kelompok ko-administrasi ekstrak air rosella dengan aspirin. Ekstrak air rosella dalam tiga variasi dosis yang diberikan secara ko-administrasi dengan aspirin tidak memberikan pengaruh yang signifikan secara statistik terhadap AUC, Cmaks, tmaks, Vd, Klirens, dan t1/2 asam salisilat. Selain itu, pemberian ekstrak air rosella secara ko-administrasi dengan aspirin tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan waktu perdarahan dan survival rate dari tikus uji. Berdasarkan  hasil penelitian ini disimpulkan, ekstrak air rosella yang digunakan secara ko-administrasi dengan aspirin pada tikus tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap farmakokinetik dan farmakodinamik aspirin.
Various studies have proven the efficacy of Roselle (Hibiscus sabdariffa L) in maintaining cardiovascular function. The use of aqueous extract of Roselle with aspirin has the potential to occur, because aspirin is a therapy that is also used in the maintenance of cardiovascular function, especially as antiplatelet. This study aimed to determine the effect of aqueous extract of Roselle on the pharmacokinetics and pharmacodynamics of aspirin. The study of pharmacokinetic and pharmacodynamic interactions of aqueous extract of Roselle with aspirin was divided into several treatment groups: single aspirin group, single Roselle and three co-administration groups of aqueous extract of Roselle with aspirin. Co-administration aqueous extract of Roselle with aspirin did not have a significant difference on AUC, Cmax, Tmax, Vd, clearance, and t½ salicylic acid. In addition, co-administration aqueous extract of Roselle and aspirin did not show a significant increase in the bleeding time and survival rate of rats. In conclusion, aqueous extract of Roselle used by co-administration with aspirin in rats did not have a significant effect on the pharmacokinetics and pharmacodynamics of aspirin.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
T54283
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heriyanto
Abstrak :
Salah satu penanganan obesitas melalui proses pencoklatan yang meningkatkan thermogenesis. Proses pencoklatan melibatkan faktor transkripsi PPARγ dan PGC1α. Saat ini diketahui pengaruh H. sabdariffa dalam menghambat adipogenesis, namun pengaruhnya pada proses pencoklatan masih belum diketahui. Tujuan penelitian untuk mengatahui pengaruh H. sabdariffa pada proses pencoklatan. Penelitian eksperimental menggunakan 24 ekor tikus Sprague Dawley jantan (Rattus Norvegicus) dengan berat 90-160 gram, usia 6-10 minggu, dibagi menjadi 4 kelompok yaitu kelompok kontrol (KH0), kelompok kontrol obes dengan pakan khusus (OH0), kelompok obes diberikan ekstrak H. sabdariffa 200 mg/KgBB (OH200), Kelompok obes diberikan ekstrak H. sabdariffa 400 mg/KgBB (OH400). Pemberian H. Sabdariffa dilakukan selama 5 minggu, selanjutnya dilakukan pemeriksaan dengan RT-qPCR. Pemberian ekstrak H. sabdariffa meningkatkan ekspresi PPARγ dan PGC1α sebagai faktor transkripsi proses pencoklatan. Hal ini didukung dengan penurunan Indeks Lee hingga normal. Kesimpulan: Ekstrak H. sabdariffa meningkatkan ekspresi faktor transkripsi proses pencoklatan PPARγ dan PGC1α sehingga memberikan hasil penurunan Indeks Lee yang merupakan salah satu indikator obesitas pada tikus. ......The browning process that increase thermogenesis become one of the option to treat obesity. Beiging process involves PPARγ and PGC1α transcription factors. The effect of H. sabdariffa in holding adipogenesis is known, but its effect on the beiging process is still unknown. The purpose of this study was to determine the effect of H. sabdariffa on the beiging process. The experimental study used 24 male Sprague Dawley rats (Rattus Norvegicus) weighing 90-160 grams, 6-10 weeks old, divided into 4 groups known as control group (KH0), the obesity control group with high fat diet (OH0), the obesity group was given H. sabdariffa extract 200 mg/KgBW (OH200), the obese group was given H. sabdariffa extract 400 mg / KgBW (OH400). The administration of H. Sabdariffa was carried out for 5 weeks, then it was examined by RT-qPCR. The administration of H. sabdariffa extract increased the expression of PPARγ and PGC1α as transcription factors for beiging process. This is supported by the decline in the Lee Index to normal. Conclusion: H. sabdariffa extract increased the expression of browning process transcription factor PPARγ and PGC1α which resulted in decreased Lee index, an indicator of obesity in rat.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nikma Mawaddah
Abstrak :
Diabetes melitus (DM) berhubungan dengan disfungsi kognitif, kondisi inflamasi dan stres oksidatif yang memberikan efek seluler secara langsung terhadap neuron. GLP-1 berperan pada fungsi memori karena interaksi GLP-1/GLP-1R akan meningkatkan modulasi neurogenesis dan plastisitas sinaptik. Efek Hibiscus sabdariffa Linn. (HSL) pada ekspresi GLP-1R dan mRNA proglukagon yang merupakan prekursor GLP-1 di hipokampus masih belum jelas. Oleh karena itu, akan diselidiki pengaruh pemberian ekstrak etanol HSL pada fungsi memori melalui GLP-1/GLP-1R. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan mencit DDY jantan usia 8-10 minggu, dibagi menjadi 5 kelompok: kontrol normal (K), kontrol DM (DM), DM dengan quercetin (DM-Que), DM dengan HSL 200 mg/kg BB (DM-Hib200), DM dengan HSL 400 mg/kg BB (DM-Hib400). Intervensi diberikan selama 28 hari. Semua mencit melakukan Object Location Test (OLT) untuk menilai fungsi memori spasial. Ekspresi mRNA proglukagon dan GLP-1R dianalisis dengan menggunakan RT-PCR. Dilakukan uji in silico terhadap zat aktif HSL terhadap GLP-1R. Ditemukan penurunan fungsi memori pada mencit DM disertai dengan penurunan ekspresi mRNA proglukagon dan GLP-1R. Pada uji in silico zat aktif HSL seperti Myricetin-3-arabinogalactoside, Tetra-O-methyljeediflavanone, dan Ethyl chlorogenate dapat dijadikan kandidat senyawa terbaik yang berikatan dengan GLP-1R. Temuan ini menunjukkan bahwa ekstrak HSL dapat meningkatkan fungsi memori dengan mempertahankan eskpresi mRNA proglukagon dan GLP-1R hipokampus dan terdapat juga kandidat zat aktif HSL yang dapat berikatan langsung dengan GLP-1R. ......Diabetes mellitus (DM) is connected to cognitive dysfunction, inflammatory conditions and oxidative stress that exert direct cellular effects on neurons. GLP-1 plays a role in memory function because the GLP-1/GLP-1R interaction will increase the modulation of neurogenesis and synaptic plasticity. The effects of Hibiscus sabdariffa Linn (HSL) on the expression of GLP-1R and proglucagon mRNA which is a precursor of GLP-1 in the hippocampus is still unclear. Therefore, we will investigate the effect of giving HSL ethanol extract on memory function via GLP-1/GLP-1R. This research is an experimental research, using male DDY mice aged 8-10 weeks, divided into 5 groups: normal control (K), DM control (DM), DM with quercetin (DM-Que), DM with HSL 200 mg/kg BW (DM-Hib200), DM with HSL 400 mg/kg BW (DM-Hib400). The intervention was given for 28 days. All mice performed the Object Location Test to assess spatial memory function. Proglucagon and GLP-1R mRNA expression was analyzed using RT-PCR. The in silico test was performed on the active substance of HSL against GLP-1R. It was found a decrease toward the memory function in DM mice, proglucagon and GLP-1R mRNA expression. In silico test, the active substances HSL Myricetin-3-arabinogalactoside, Tetra-O-methyljeediflavanone, and Ethyl chlorogenate can be used as the best candidate compounds to bind the GLP-1R. These findings indicate that HSL extract can improve memory function by maintaining hippocampal proglucagon and GLP-1R mRNA expression and there is also a candidate HSL active substance that can bind directly to GLP-1R.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gulshan Fahmi El Bayani
Abstrak :
Overtraining meningkatkan IL-1B sistemik akibat mikrotrauma otot sehinggga memengaruhi hipokampus yang penting dalam pembentukan konsolidasi memori spasial. Pemberian H. sabdariffa diharapkan menurunkan IL-1? dan meningkatkan IL-1ra sehingga berpotensi mencegah gangguan konsolidasi memori spasial. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental terhadap 20 tikus Wistar jantan Rattus norvegicus, 250-300 gram , terbagi ke dalam 4 kelompok yaitu kontrol C , kontrol H. sabdarifa C-Hib , latihan fisik overtraining OT dan latihan fisik overtraining yang diberi H. sabdarifa OT-Hib . Pemberian ekstrak metanol H. sabdariffa 500 mg/kgBB berpotensi sebagai antiinflamasi melalui peningkatan sitokin antiinflamasi IL-1ra plasma darah secara bermakna sehingga mencegah gangguan fungsi konsolidasi memori spasial tikus overtraining. ...... Overtraining lead to increase IL 1 systemically due to muscle mikrotrauma that affect hippocampus which was important in the formation of spatial memory consolidation. Administration H. Sabdariffa is expected to decrease IL 1 and increases IL 1ra thereby potentially preventing impairment of spatial memory consolidation. This research is an experimental study using 20 male Wistar rats Rattus norvegicus, 250 300 g were divided into 4 groups control C , H. sabdarifa control C Hib , physical exercise overtraining OT and physical exercise overtraining by H. sabdarifa OT Hib . Administration of the methanolic extract of H. Sabdariffa 500 mg kg body weight was a potential anti inflammatory by increase anti inflammatory cytokines IL 1ra in blood plasma so that prevent the impairment of spatial memory consolidation in overtraining Wistar rat.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agnita Putri Fadhilah
Abstrak :
Diabetes mellitus (DM) merupakan suatu penyakit metabolik ditandai dengan hiperglikemia. Penelitian terbaru mengaitkan patofisiologi DM dengan stres retikulum endoplasma yang menyebabkan perubahan ekspresi ATF4 yang dapat mempengaruhi glukoneogenesis. Hibiscus sabdariffa Linn. (HSL) merupakan tanaman herbal yang banyak digunakan dalam pengobatan tradisional dan dipercaya memiliki manfaat menurunkan kadar gula darah. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh HSL yang difraksinasi berdasarkan kepolarannya terhadap sekresi ATF4 juga ekspresi FoxO1 dan G6Pase yang menggambarkan regulasi glukoneogenesis jaringan hati mencit DM tipe 2. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan mencit galur DDY berusia 9-10 minggu yang dibagi menjadi empat kelompok: normal (N), kelompok DM tipe 2 yang diinduksi diet tinggi lemak dan penyuntikan streptozotocin yang diberikan HSL dengan fraksinasi heksan (S), etil asetat (T-EA), atau etanol (T-Et), dengan dosis 400 mg/kgBB selama 5 minggu. Penelitian ini menggunakan metode RT-PCR untuk mengukur ekspresi ATF4, FoxO1 dan G6Pase pada jaringan hati mencit. Pada penelitian ini didapatkan HSL dengan fraksinasi T-EA memiliki ekspresi ATF4 yang lebih tinggi dibandingkan kelompok lainnya. Tidak terdapat pengaruh HSL yang difraksinasi dengan pelarut apaun terhadap ekspresi FoxO1 dan G6Pase. Temuan ini menunjukkan potensi ATF4 dalam mempengaruhi ekspresi ATF4 tetapi belum didapatkan pengaruhnya terhadap glukoneogensis yang dilihat dari ekspresi FoxO1 dan G6Pase. ......Diabetes Mellitus (DM) is a metabolic disease indicated by hyperglycemia. Recent research tried to find a relation between DM pathophysiology and stress on endoplasmic reticulum which caused change on ATF4 which in turn affected gluconeogenesis. Hibiscus Sabdariffa Linn (HSL) is a herbal plant commonly used as medication and known to reduce blood glucose level. The aim of this research is to analyse the effects of fractionated HSL based on its polarity to ATF4 secretion and to analyse FoxO1 and G6Pase expression which can describe gluconeogenesis regulation on liver’s tissue of mice with type 2 DM. This research is experimental research conducted on breeds of DDY mice ages between 9 to 10 weeks classified into 4 groups: normal group (N), one induced with high fat diet and streptozotocin injection which contained HSL and fractionation of hexane (S), one induced with ethyl acetate (T-EA), and one given ethanol (T-Et). Each was given 400mg/kg per body weight for 5 weeks.  This research used RT-PCR to measure ATF-4, FoxO1, and G6Pase expression. The result showed that HSL with fractionation T-EA had the highest ATF4. This result indicated high potency of ATF4. However, the effect of ATF4 in gluconeogenesis is yet to be determined.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Falahiyyah Bahri
Abstrak :
Radikal bebas merupakan senyawa yang sangat reaktif dan tidak stabil sehingga dapat menangkap elektron serta menimbulkan kerusakan pada struktur senyawa Akumulasi radikal bebas pada sel dapat menimbulkan stress oksidatif yang menyebabkan gangguan terhadap struktur dan fungsi sel. Rosella atau Hibiscus sabdariffa merupakan salah satu tanaman yang dapat dikembangkan sebagai antioksidan untuk menangkal radikal bebas. Penilitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan fitokimia dan aktivitas antioksidan bunga rosella ungu (Hibiscus sabdariffa). Mahkota bunga Hibiscus sabdariffa ungu diekstraksi masing-masing dalam pelarut n-heksana, etilasetat dan etanol. Ekstrak yang diperoleh kemudian diuji secara kualittatif dengan kromatografi lapis tipis (KLT) untuk mengetahui jumlah senyawa yang terkandung di dalamnya. Selanjutnya, uji fitokimia dilakukan untuk mengetahui kandungan senyawa saponin, flavonoid, triterpenoid, steroid, alkaloid dan tanin yang terdapat dalam ekstrak Hibiscus sabdariffa ungu. Uji dengan metode DPPH terhadap ekstrak etilasetat dan ekstrak etanol Hibiscus sabdariffa ungu dilakukan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dengan parameter yang dihasilkan berupa nilai %inhibisi dan nilai IC50. Hasil uji KLT menunjukkan bahwa terdapat dua komponen senyawa yang terkandung dalam ekstrakn-heksana, etil asetat dan etanol dari Hibiscus sabdariffa ungu. Berdasarkan uji fitokimia, golongan senyawa yang terkandung dalam ketiga ekstrak adalah flavonoid dan glikosida. Sedangkan pada pengujian aktivitas antioksidan dengan metode DPPH menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat dan ekstrak etanol memiliki sifat antioksidan, dengan nilai IC50 sebesar 175,42 ppm untuk ekstrak etilasetat, dan sebesar 131,35 ppm untuk ekstrak etanol. ......Free radicals are compounds that are very reactive and unstable therefore they can capture electrons and cause damage to the structure of other compounds. Accumulation of free radicals in cells can cause oxidative stress which causes disruption to the structure and function of cells. Rosella or Hibiscus sabdariffa is a plant that can be developed as an antioxidant to neutralize free radicals. This study aims to determine the phytochemistry content and antioxidant activity violet rosella calycs (Hibiscus sabdariffa). he crown of Hibiscus sabdariffa purple was extracted respectively in n-hexane, ethylacetate and ethanol solvents. The extract obtained is tested qualitatively by thin layer chromatography (TLC) to determine the amount of compounds contained Furthermore, phytochemistry tests were carried out to determine the content of saponin compounds, flavonoids, triterpenoids, steroids, alkaloids and tannins contained in violet Hibiscus sabdariffa extract. The DPPH method for ethylacetate extract and ethanol extract of violet Hibiscus sabdariffa was carried out to determine antioxidant activity with the result parameters in the form of% inhibition and IC50 values. The TLC test results showed that there were two components contained in extracts of hexane, ethyl acetate and ethanol of violet Hibiscus sabdariffa. Based on phytochemistry tests, the classes of compounds contained in the three extracts are flavonoids and glycosides. While the antioxidant activity test using the DPPH method showed that ethyl acetate extract and ethanol extract had antioxidant properties, with an IC50 value of 175.42 ppm for ethylacetate extract, and at 131.35 ppm for ethanol extract.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel Steven Setiadi
Abstrak :
ABSTRACT
Latar Belakang: Periodontitis merupakan penyakit yang disebabkan adanya akumulasi  bakteri sehingga dapat menyebabkan kerusakan tulang. Selama ini  tindakan preventif  periodontitis  banyak menggunakan terapi obat sintetis  sehingga menimbulkan berbagai efek samping. Oleh sebab itu, pemanfaatan dan penggunaan ekstrak etanol Hibiscus sabdariffa  diharapkan dapat memberikan alternatif bahan  preventif periodontitis. Tujuan: Menganalisis efek preventif Hibiscus sabdariffa terhadap periodontitis Metode: Pembuatan model periodontitis pada Mus musculus dilakukan dengan mengikatkan ligature silk thread pada gigi molar kedua, selanjutnya perlakuan diberikan dengan irigasi dengan salin steril Otsu-NS 0.9% (kontrol) dan ekstrak etanol rosela 10% (preventif) agar  terjadi penumpukan plak. Pada hari ke tujuh ligature dilepas diambil sampel selanjutnya  dianalisis dengan Image-J. Hasil: Tidak terjadi perbedaan bermakna antara kelompok perlakuan kontrol dengan ekstrak etanol rosela 10%. Kesimpulan: Ekstrak etanol kelopak bunga rosela10% tidak menunjukkan adanya efek preventif terhadap kerusakan tulang pada model periodontitis dengan Ligatur Silk Thread.
ABSTRACT
Peridontitis is a disease that is caused by accumulation of bacteria that cause bone destruction. Studies have shown that antibiotic thus one of the most common preventive theraphy for periodontitis however there are side effects in prolonged use, recent studies shown that Hibiscus sabdariffa a well known traditional herbal medicine has a significant effect in retaining anti bacterial  behavior of cells. Therefore, by utilizing and using ethanol extract of  Hibiscus destruction hope to be an alternative way for an effective preventif theraphy. Objective: To analyze  preventive property of Hibiscus sabdariffa for periodontitis in maxillary  posterior region of  Swiss Webster Mouse. Methods: Periodontitis model was induced by ligature silk thread circumferentially on the maxillary second molar gingiva of Swiss Webster mouse using ligature silk thread. Spooling with sterlized saline solution Otsu-NS 0.9% for control and ehthanol extract rosela 10% for preventive theraphy, respectively. After the seventh day sampel was taken and analyze by image-J. Results: Overall bone loss occurred after the injection of Ethanol extract in Hibiscus sabdariffa 10% is 166,5µm 2 compare  with control that is 142µm2 on the site of the Ligature wire. Conclusion: Active anti-inflammation  properties  of ethanol extract in Hibiscus sabdariffa 10%  has not shown some preventive effect for periodontitis preventive theraphy.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>