Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dakso Srijono
Abstrak :
Komponen otomotif seperti pegas daun dalam pengoperasiannya mengalami beban dinamis yang besarnya tergantung pada kondisi jalan. Salah satu metoda agar pegas daun tidak mengalami penurunan umur yang terlalu besar, adalah dengan memberikan proses shot peering sehingga terbentuk tegangan sisa tekan pada pegas daun tersebut. Dalam makalah ini diberikan hasil penelitian variasi kecepatan tembakan peluru shot peening terhadap benda uji dari baja pegas 16 MnCr5 yang telah mengalami proses perlakuan panas pengerasan. Jenis pengujian yang dilakukan meliputi : uji kekerasan, kekasaran permukaan dan uji tekuk dinamis. Dari hasil pengujian diketahui bahwa shot peening pada umumnya dapat menaikkan kekuatan material menahan beban dinamis. Akan tetapi bila kecepatan tembakan peluru shot peening terlalu tinggi, maka dapat menyebabkan kerusakan pada permukaan benda uji, sehingga dapat menurunkan kekuatan material menerima beban dinamis.
Automotive components like leaf spring when in operation is always subjected to dynamic loading. The magnitude of load depends on road condition. One method to extend leaf spring life time is obtained by shot peening process to produce compressive residual stress. This paper presents the results of the speed variation of shot bullets to leaf spring steel 16 MnCr 5 which have been heat treated by hardening process. Several tests were performed including hardness test, surface roughness test and dynamic bending fatigue test. The test results show that shot peening improved fatigue strength, but when the speed of the bullets were too high it could damaged the surface of the specimen, and eventually reduced fatigue strength.
1999
JIRM-1-2-Agust1999-20
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Supriyadi
Abstrak :
ABSTRAK
Fatik inerupakan salah saiu fakmr icegagalan akibar reiak (crack) yang rimbul dari adanya silclus iegangan pada maierial terienlu. Kegagalan ini selalu diawali pada permukaannya dan ie/jadi lceiika regangannya beraafa di bawah legangan lululi material iersebur. Falik memegang peranan penling dalam apiikasi perancangan indusiri terulama pada komponen-komponen yang sering rnenerima pembebanan lzverzilang Ulucfuaiing l0aaD, sehingga material dapat mengalami lrerusalcan.

Kompanen Low Pressure Turbine Cooling i\/lanifold General Eleciric Aircraj? Engine CF6-50C dalam pesawal McDonnel Douglas DCI 0-30 yang ierbuat dari material baja rahan karat AISI 347 sering mengalami crack yang berawal di daerah lasan saat operasi berlangsung Berdasarkan referensi di lapangan, prosedur repair unlulc penanggulangan crack pada lcomponen iersebut adalah non deslruclive ies: spar FP] (Fluaresceni Peneirani lnslaectionj dan welliing. Akibatnya malriks austeni! tilialc culcup kuat untulc mendukung lzasil lasan sehingga kelangguhan sambungan lasan berlcurang lcetika lingkungan mengalami sikl us geraran dan ier/nal.

Perlalcuan panas-stress relieving dan perlakaan panas stress relieving plus sho! peening ililakukan lerhadap material baja tahan karat AISI 347 laasil las GTAW zinruk melilial pengarulmya Ierhaclap urnur fatik. Pada penelilian ini pengujian faiilc clengan metode bending dilakukan pada dua buah sample uniulc musing-masing perlakaan rerseb ui. Unruk mempercepai iijormasi da/a nmurjarik yang clilzasilkan aicibar perlakuan yang cliberikan, malca digunakan pernbebanan 90% dari lcelcuatan luluh material.

Hasil penelilian menunjiilfkan balrwa pada kondisi perlakuan panas-stress relieving dan perlaka/an panas stress relieving plus sho! peening ma/erial baja ialian karat AISI 347 memiliki lcecenclerungan zimur fafik yang lebilz cepal clibanflingkan malerial yang lzanya mengalaini proses pengelasan.
2000
S41558
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Aditya Herliawan
Abstrak :
Karakterisasi soldering pada die casting mengharuskan cetakan memiliki ketahanan erosi dan juga bebas dari kegetasan white layer pada nitriding. Penggabungan Shot peening dan nitriding adalah proses perlakuan pada permukaan yang biasa digunakan untuk meningkatkan kekuatan untuk komponen struktural maupun mekanis Pada penelitian ini material H13 pebanding yaitu H13 Premium dan H13 Superior yang masing masing dilakukan 5 variasi proses perlakuan permukaan dan 2 variasi waktu tahan pada proses nitriding kemudian dicelup ke dalam lelehan alumunium ADC12 pada temperatur 680°C dan di tahan selama 30 detik, 5 menit, dan 30 menit. Karakterisasi permukaan baja difokuskan pada struktur mikro, distribusi kekerasan, komposisi kimia, kekasaran permukaan, dan kehilangan berat dari baja perkakas H13. Hasilya didapat H13 modifikasi menunjukkan kekerasan hingga 1416 HV serta selisih ketebalan lapisan compound dan broken layer pada soldering yaitu 13.35 μm dan 73.14 μm dibandingkan dengan shot peening saja. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa variasi shot peening sebelum dan sesudah nitriding menghasilkan ketahanan soldering yang lebih baik.
Soldering characteristic on die casting makes it's should be has high wearability erotion and also realeased from white layer embrittlement on nitriding process. Both of shot peening and nitriding are kind of process which can increasing surface strength characterization in structural or mechanical components and also as an effective way to prevent soldering. In this case research, H13 tool steel will be compared with supreme and superior which each part of materal has 5 combination surface treatment and 2 kind of holding time of nitriding. Then dipped into the molten of ADC12 Alumnium at temperature 680°C and held for 30 second, 5 minutes and 30 minutes. Characterizations on the surface of the steel were focused on the microstructure, microhardness profile, chemical composition, surface roughness, and weight loss of the H13 tool steel. Result found that H13 modification show hardness until 1416 HV and diffence thickness compound and broken layer on soldering 13.35 μm and 73.14 μm compare with only shot peening treatment. This research result showed that best resistance to soldering create from combination shot peening before and after nitriding.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suhardiyanto
Abstrak :
ABSTRAK
Farilr adalah Salah safn kegaga/an malarial yang disebabkan oleh bcban bernlang (dinamis). Kcgagalan faiik yang .sering mnncul selama pengoperasian par! pesawar (Thbe & Brackei dari Manybld Cooling Air Drrbine Case ofPrari & Wlwirney Engine Type J T9D - 7Q nnruk pesawal Boeing B74 7 - 200) ada/ah pada daerah lavan. Pengelasan yang digunakan nnlnk perbaikan, dapai menyebabkan pernbahan mi/frostruklur dan sU`al - sifa! mekanis pari, seria rneryadi renian lerhadap iegangan sisa. Dengan menerapkan melode perlalcuan panas annealing dan sho! peening pada hasil pengelasan diharapkan umurfatil: par! yang menggunakan bajh lahan kara! AISI 34 7 dapar dilingkafkan.

Penelilian ini mengunakan maierial :gi plale dengan kerebalan 1,8 mm sebanyal: 2 buah nnink masing - masing perlaknan Peilaknan pertama hasi/ pengelasan, lredna periakuan panas annealing hasil pengelasan, dan keliga perlalcnan panas annealing dan sho! peening hasil pengelasan, Pengelasan yang dilalcnkan unrnk semua perlakr.-an menggnnalcan merode GTAW (Gas Ynngsren Arc Welding) dengan arns 83 anrpere. Untnk perlalman kedna dan keiiga, material :ni dipanaslcan sampai Iemperatnr annealing 1050 OC diiahan selama 3 rneni! 30 deiilc kemndian didingin/can di dalam dapnr sampai lemperalnr /camar. Perlaknan ketiga selarnntnya dilalmkan proses sho! peening _nada permukaan material :ji dengan inlensiias 2 siklus per 60 delill. P?Hg?Ul0l1fGlfklflll(lk semna perlalman menggnnakan mode pembebanan bending dengan legangan sebesar 90% dari iegangan luluh logam indn/r. Dafa falik yang diambil adalah jnmlah sililns, fora makro dan mikro perpafahan.

Hasil penelitian mernngukkan bahwa perlalcnan panas annealing hasil pengelasan (perialman kedua) memberilfan siklus yang Iebih banyak. Sedangkan perlaknan panas annealing dan shot peening hasil pengelasan (perlalaian lceliga) dihasilkan siklns yang lebih rendah. Dari fenomena lersebn! dapa! disimpnlkan bahwa peningkaran umur funk terhadap baja iahan kara! AISI 347 yang lelah mengalami pengelasan lerjadi pada perlalman kedua.
2000
S41564
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Alfian
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S35821
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizkhi Aldilla
Abstrak :
[ABSTRAK
Pada proses pembentukan logam metode die casting, nitridisasi memegang peranan penting dalam peningkatan umur pakai dies. Inovasi proses perlakuan permukaan yang dilakukan sebelum nitridisasi bertujuan untuk meningkatkan efisiensi nitridisasi dan kedalaman lapisan nitrida pada baja H13 Modifikasi. Nitridisasi gas dilakukan dalam vacuum furnace, pada suhu 510oC selama 5 jam.Shot peening dilakukan dengan menggunakan bola baja dengan tekanan 461 kPa. Shot blasting dilakukan sebagai metode pembersihan permukaan material menggunakan partikel SiC. Karakterisasi permukaan sampel sebelum dan sesudah variasi proses difokuskan pada perubahan struktur mikro, distribusi kekerasan mikro, dan komposisi kimia lapisan nitridisasi. Dari proses nitridisasi yang didahului shot peening, didapatkan kekerasan maksimal 1196 HV dengan kedalaman efektif lapisan difusi 72 !m. Nilai ini lebih besar dari proses nitridisasi tanpa didahului perlakuan permukaan, yang menghasilkan kekerasan maksimal 1101,4 HV dengan kedalaman efektif lapisan difusi 54!!m. Variasi proses nitridisasi dengan shot peening menghasilkan ketebalan white layer 4,1!!m; lebih tebal dari proses nitridisasi tanpa shot peening 3,7!!m. Sedangkan pada nitridisasi yang tidak didahului perlakuan permukaan tidak ditemukan adanya white layer. ABSTRAK
In the die casting practice, nitriding represents an important factor in enhancing the service life of dies. Surface treatment innovation prior to nitriding in this research aim to increased the nitriding efficiency and the depth of nitrided layer of H13 Modification steel. The gas nitriding process was performed at temperature 510oC for 5 hours in a vacuum furnace. Shot peening was performed prior to nitriding using a cast steel ball with 461 kPa nozzle pressure. Shot blasting with SiC particle was also performed as a surface cleaning method. Characterizations on the surface of steel were done before and after the variation of nitriding process with focused on the microstructure, microhardness profile, and the chemical composition of the nitrided layer formed. It was found that shot peening prior to nitriding significantly increased the nitriding kinetics, that results in 1196 HV maximum surface hardness with 72 !m effective case depth. This results were higher than the nitriding process without prior surface preparation, which have only 1101,4 HV maximum surface hardness with 54!!m effective case depth. While the nitrided only process did not formed a white layer, the shot peened sample was found to have a white layer with 3,7!!m thick., In the die casting practice, nitriding represents an important factor in enhancing the service life of dies. Surface treatment innovation prior to nitriding in this research aim to increased the nitriding efficiency and the depth of nitrided layer of H13 Modification steel. The gas nitriding process was performed at temperature 510oC for 5 hours in a vacuum furnace. Shot peening was performed prior to nitriding using a cast steel ball with 461 kPa nozzle pressure. Shot blasting with SiC particle was also performed as a surface cleaning method. Characterizations on the surface of steel were done before and after the variation of nitriding process with focused on the microstructure, microhardness profile, and the chemical composition of the nitrided layer formed. It was found that shot peening prior to nitriding significantly increased the nitriding kinetics, that results in 1196 HV maximum surface hardness with 72 !m effective case depth. This results were higher than the nitriding process without prior surface preparation, which have only 1101,4 HV maximum surface hardness with 54!!m effective case depth. While the nitrided only process did not formed a white layer, the shot peened sample was found to have a white layer with 3,7!!m thick.]
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S54223
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library