Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 201 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aribowo
Abstrak :
ABSTRAK
Lembaga pelayanan sosial yang memberikan pelayanan seringkali memperoleh pertanyaan dari berbagai kalangan yang berkisar tentang tujuan atau misi utamanya dalam memandang kelayan, yaitu apakah lembaga pelayanan sosial itu telah melaksanakan misi pemberdayaan kelayan dalam pelayanannya.

Penelitian ini berupaya untuk mengkaji pemberdayaan yang telah dilakukan di lembaga pelayanan tersebut, khususnya pada lembaga sosial SOS Kinderdorf Lembang Bandung. Permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah. 1) Bagaimana pemberdayaan kelayan yang dilakukan di lembaga pelayanan sosial, 2) Bagaimana hambatan serta kelemahan dari pelaksanaan pemberdayaan kelayan ini. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Oral ' History° dengan menggunakan teknik analisis data kualitatif.

Komponen utama dalam pemberdayaan yang digunakan sebagai pisau analisis dalam penelitian inl adalah : a) Hubungan atau relasi yang saling berbagi daya. b) Assessment yang didasarkan pada kemampuan kelayan,
c) Kebersamaan untuk saling tolong menolong. d) Proses pendidikan untuk berpikir kritis.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa lembaga sosial ini telah menerapkan proses pemberdayaan pada kelayannya yang dillhat dari empat komponen pemberdayaan. Lembaga ini mengembangkan pola asuh keluarga sehingga tercipta suatu relasi kekeluargaan secara akrab. Relasl sosial yang tercipta antara ibu asuh dengan anak asuh ini sangat kondusif bagi pengembangan kebersamaan diantara mereka, sehingga kerja sama saling tolong menolong dapat berkembang dengan baik.

Dialog diantara keduanya dapat tercipta dengan balk, sehingga situasi tersebut dapat dijadikan media bagi tercapainya proses pendidikan yang membebaskan, anak asuh dilatih untuk berani mengemukakan pendapat dan harapannya secara bebas. Hal inilah yang sangat berguna bagi anak asuh untuk mengenal dan memahami situasi yang dihadapinya dengan lebih jelas.

Hambatan utama terletak pada proses assessment yang hanya dipahami oleh ibu asuh saja, tanpa kesempatan bagi orang lain untuk mengkajinya, dengan demikian proses supervisi tidak dapat dilakukan secara intensif. Hal ini disebabkan tidak adanya proses pencatatan dan pelaporan secara sistematis.
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herry Setyawan
Abstrak :
Public organization, especially for The Large Taxpayer Office I which is playing role as the pilot project for the coming period of Tax Service Office, is acclaimed to give the effective, efficient and cooperative service performance and also satisfaction oriented for the taxpayers as the subject. This research is trying in focusing the Account Representative service effectiveness at The Large Taxpayer Office I by analyzing a number of factors which are influence the quality of services in order to catch the target especially for The Large Taxpayer Office l and generally for Directorate General of Taxes. The target of this research in intended to know the quality of service given by Account Representative which is evaluated from the aspect of taxpayer's satisfaction (perception and expectation of the taxpayer). In order to measure that quality of service, the concept and theory of Zeitaml-Parasuraman-Berry is used by giving indicators of size measurement of customer's satisfaction (taxpayer) which are consisted of five dimensions : Tangibles, Reliability, Responsiveness, Assurance and Empathy The analytical descriptive survey method is used in this research by trying to analyze and to take conclusions the recent problems based in data, facts and information deal with. In this research, the conclusion that quality of service of the Account Representative at The Large Taxpayer Office I has not earned yet to give service gratifying as expected by a taxpayer. Therefore, the Account Representative have to be more improve the quality of its service to the taxpayer seriously, and finally the organizational effectiveness at The Large Taxpayer Office I can be reached.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13941
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggoro Yudo Mahendro
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai perkumpulan sosial dalam kaitannya dengan negara. Dengan pendekatan keterlekatan (emededdness), kedua elemen tersebut dilihat memiliki hubungan resiprokal dan tidak bisa dipisahkan. Dalam konteks itu, perkumpulan sosial memiliki modal sosial dalam tiga bentuk; ikatan (bonding), hubungan (bridging), dan pengkait (linking). Ketiga entitas tersebut berkembang sesuai dengan latar belakang sejarah masyarakatnya, sehingga di dalam setiap masyarakat akan ditemuan proporsi modal sosial yang berbeda. Dengan menggunakan penekatan kualitatif, pengambilan data didapatkan melalui wawancara, observasi dan studi dokumen. Mengambil tempat di Anambas, dikerenakan wilayah ini baru saja memiliki pemerintahan lokal baru dengan beberapa karakteristik khas. Karakteristik khas tersebut antara lain; (1) berada di perbatasan Indonesia, (2) wilayahnya kepulauan, (3) pemerintah lokal memiliki APBD yang besar. Ditengah upaya demokratisasi, pemerintah baik dalam tingkat nasional maupun lokal berupaya untuk menciptakan masyarakat yang aktif, yang termanifestasi dalam berbagai perkumpulan sosial. Desa Rintis memperlihatkan bagaimana peran aktif pemerintah lokal, mampu memicu bermunculannya perkumpulan sosial di tingkat desa. Hal ini dipahami karena pemerintah lokal memiliki kekuatan struktural lewat regulasi yang dimilikinya untuk mempengaruhi masyarakat. Selain itu pemerintah lokal juga menyediakan modal ekonomi sekaligus modal kultural yang disertakan didalam proses relasional antara negara dengan perkumpulan sosial. Kondisi ini menyebabkan, adanya inisiatif dari beberapa anggota masyarakat untuk membentuk serta terlibat dalam aktifitas perkumpulan sosial. Ditinjau dari konsep modal sosial, perkumpulan sosial di Desa Rintis memiliki modal sosial yang tidak seimbang antara bonding, bridging, dan linking. Perkumpulan sosial kuat pada sisi linking, namun lemah pada sisi bonding dan bridging. Oleh karenanya, perkumpulan sosial di Desa Rintis eksitensinya hanya menggantung ke atas (negara). Dikatakan menggantung karena adanya upaya aktif dari para pemimpin perkumpulan sosial yang ada untuk mengakaitkan diri dengan negara. Kondisi ini merupakan umpan balik dari pola top-down yang dikembangkan sebelumnya oleh negara.
ABSTRACT
This study discusses the social community in relation to the state. By using approach embededdness, these two elements have seen a reciprocal relationship and cannot be separated. In that context, social association has social capital in Three forms: bonding, bridging, and linking. The Third entities are developed in accordance with the historical background of the people, so that in every society will be found the different proportion social capital. By using qualitative approach, data collection obtained through interviews, observation and document study. Took place in Anambas, because this region has just had a new local government with some distinctive characteristics. Typical characteristics include: (1) located on the border of Indonesia, (2) Island territory, (3) the local government has a huge budget. In the democratization efforts, the government both in the national and local level strive to create an active community, which is manifested in a variety of social associations. Desa Rintis shows how the active role of local government, capable of triggering the emergence of social associations at the village level. This is understandable because the local government has the structural strength through its regulations to influence society. Besides, local governments also provide cultural capitalas well as Economic capital that is included in the relasional process between the state and social associations. This condition causes, the initiative of some members of the Community to form associations and engage in social activities. Judging from the concept of social capital, social associations in the Desa Rintis have social capital that is not balanced between bonding, bridging, and linking. Strong social associations on the linking side and weak the bonding and bridging side. Therefore, the existence of social associations in the village Rintis just hang up (to the state). Said to hang because of the active efforts from the leaders of the social associations to involve themselves with the state. This condition is the feedback from the top-down pattern that developed earlier by the state.
2013
T35711
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Marzuki Prihantoro
Abstrak :
Pelayanan rehabilitasi sosial bagi penyandang disabilitas yang diselenggarakan oleh panti mempunyai kelebihan dan kekurangan. Salah satu kekurangan adalah kecil daya tampung panti dengan jumlah penyandang disabilitas yang ada. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa input pelayanan rehabilitasi sosial berupa klien, sumber daya manusia, sarana prasarana, budaya, teori/metode dan umpan balik relatif sudah terpenuhi. Konversi operasi didukung komponen struktural dan proses fungsional terlaksana namun belum optimal. Output pelayanan rehabilitasi sosial, beberapa klien sudah mandiri baik bekerja secara mandiri maupun bekerja di perusahaan. Faktor pendukung berupa kelembagaan, personil, sarana dan prasarana, pembiayaan. Sedangkan faktor penghambat berasal dari klien dan sistem sosial.
Social rehabilitation services for disability-based organized home has advantages and disadvantages. One drawback is the small capacity of the home with the existing number of persons with disabilities. Results of this study revealed that the social rehabilitation input in the form of client services, human resources, infrastructure, culture, theory / methods and relative feedback has been fulfilled. Conversion operations are supported structural components and functional processes implemented but not optimal. Output social rehabilitation services, some clients have good self to work independently as well as working in the company. Factors such as institutional support, personnel, facilities and infrastructure, financing. While the limiting factor from the client and the social system.
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T35076
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Didim Abdul Adzim
Abstrak :
Tesis ini membahas hubungan antara peran pekerja sosial dengan minat klien dalam mengikuti program pelayanan dan rehabilitasi sosial di Panti Sosial Karya Wanita Mulya Jaya, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain deskriptif. Teknik analisis data penelitian menggunakan analisis univariat dan bivariat. Analisis univariat adalah analisis terhadap satu variabel yang dibuat dalam jenis distribusi frekuensi/tabel. Sedangkan analisis bivariat menggunakan analisis korelasi Kendal Tau (τ). Dari hasil penelitian diperoleh tidak ada hubungan positif dan signifikan antara peran pekerja sosial dengan minat klien dalam mengikuti program pelayanan dan rehabilitasi sosial dari penilaian masing-masing ke-59 responden dengan tingkat kekeliruan 1%. ......This thesis explores the relationship between the role of the social worker with client interest in participating in social services and rehabilitation programs at Panti Sosial Karya Wanita Mulya Jaya, Pasar Rebo, East Jakarta. This study is a quantitative descriptive design. Mechanical analysis of research data using univariate and bivariate analysis. Univariate analysis is an analysis of the variables that are made in the frequency distribution types/tables. While the bivariate analysis using correlation analysis Kendal Tau (τ). The results were obtained no positive and significant relationship between the role of a social worker with an interest in participating in client service programs and social rehabilitation of the assessment of each 59th respondent with 1% error rate.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T38636
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Arliza Juairiani
Abstrak :
ABSTRAK
Gagal ginjal terminal merupakan tahap akhir dari gangguan fungsi ginjal dimana pasien harus menjalani terapi dialisa selama sisa hidupnya. Bentuk terapi dialisa yang paling sering dilakukan di Indonesia adalah hemodialisa. Pennasalahan yang muncul kemudian menyebabkan pasien hemodialisa rentan terhadap stres. Keadaan stres seringkali menimbulkan perasaan tidak nyaman sehingga individu termotivasi untuk menguranginya. Salah satu cara untuk mengurangi stres adalah dengan memanfaatkan dukungan sosial. Akan tetapi, bentuk dukungan yang berlebihan dan tidak tepat ternyata malah menambah stres pada individu sehingga akan memperburuk keadaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, pengambilan sampel dilakukan dengan tehnik incidental sampling. Jumlah subyek secara keseluruhan adalah 100 orang yang terbagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelompok pasien hemodialisa dan kelompok sumber dukungan sosial. Alat ukur yang digunakan adalah skala sikap dukungan sosial yang dapat dikelompokkan ke dalam 5 jenis, yaitu dukungan instrumental, dukungan informasional, dukungan emosional, dukungan harga diri dan dukungan dari kelompok sosial. Pengujian validitas terhadap alat ukur dilakukan dengan Pearson Product- Momeni Correlation sementara uji reliabilitas dilakukan dengan Coefficient Alpha. Alat ukur skala sikap terdiri dari 3 bagian dan Coefficient Alpha yang didapat dari alat ukur kebutuhan akan dukungan sosial = 0,8657; alat ukur dukungan sosial yang diterima pasien = 0,9179; dan alat ukur dukungan sosial yang diberikan sumber dukungan sosial = 0,9256.. Hasil penelitian secara umum menunjukkan perbedaan persepsi antara pasien hemodialisa dan sumber dukungan sosialnya dalam menghadapi keadaan sakit pasien. Hampir di semua jenis dukungan sosial ditemukan perbedaan. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan antara kebutuhan yang dirasa pasien, kebutuhan yang menurut sumber dukungan sosial dirasakan pasien, dukungan sosial yang didapat pasien serta dukungan sosial yang diberikan sumber dukungan sosial. Dari analisa tambahan didapatkan secara umum tidak ada perbedaan antara pasien pria dan wanita, pasien yang dibiayai dan membiayai sendiri perawatannya serta antara tenaga medis dan keluarga & kerabat. Perbedaan terjadi dalam hal dukungan sosial yang diberikan tenaga medis dan keluarga & kerabat. Saran yang diajukan adalah perlunya komunikasi yang lebih mendalam antara pasien dengan sumber dukungan sosialnya serta antara tenaga medis dan keluarga & kerabat untuk meningkatkan kualitas dukungan sosial.
2002
S3138
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sunit Agus Tri Cahyono
Yogyakarta: Departemen Sosial RI, 2003
361 SUN p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hasenfeld, Yeheskel
Ann Arbor: The University of Michigan Press, 1977
361 HAS h (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ferguson, Elizabeth A.
Philadelpia: J.B. Lippincott, 1975
361 FER s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>