Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
Seno Budhi Ajar
"
ABSTRAKFokus penelitian ini mengenai karakteristik wilayah Ruang Suci Organisasi Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan adaptasi Organisasi Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dengan lingkungan dan masyarakat dalam memilih dan mempertahankan keberadaan ruang suci. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa persebaran ruang suci organisasi kepercayaan adalah acak namun terdapat wilayah yang menjadi konsentrasi ruang suci yaitu berada pada bagian barat daya keraton baik dekat maupun jauh dari ?garis axis mundi Yogyakarta? dengan perkembangan ruang suci yang terus menurun jumlahnya dengan titik Klimaks pada periode tahun 1999; karakteristik wilayah lokasi ruang suci yang dekat dengan garis axis mundi terbagi menjadi 3 jenis wilayah pesisir dengan ketinggian 10?25 mdpl, wilayah pusat keraton dengan ketinggian bagian selatan 50?100 mdpl dan bagian utara 100?200 mdpl, wilayah kaki gunung dengan ketinggian 200?300 mdpl dan semuanya berada pada wilayah pemukiman sedangkan kondisi wilayah ruang suci yang berlokasi jauh dari axis mundi mempunyai karakteristik khusus seperti pertemuan 2 sungai atau perbukitan menoreh; Masyarakat Yogyakarta bersikap netral terhadap ruang suci organisasi Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa jika organisasi tersebut resmi dan tidak menganggu lingkungan sosial; dasar pemilihan ruang suci oleh Organisasi Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa lebih banyak didasarkan secara pratical atau politik ruang daripada secara primodial atau puitis ruang.
ABSTRACTThe focus of the study is regional characteristics of Sacred Space Organization Belief in God Almighty and Adaptation Organizational Belief in the One Almighty God with the environment and the community in selecting and maintaining the existence of sacred space. This study is a descriptive qualitative research design. The study concluded that the distribution of the sacred space of Belief organizations Random however, there is a region at consentration of sacred space that is in the southwestern part of the palace both near and far from the "axis mundi Yogyakarta line" with the development of sacred space that continues to decline in number to the point of climax in the period 1999. Characteristics of the region sacred space location close to the line of the axis mundi is divided into 3 types of coastal areas with an altitude of 10?25 above sea level, the central region of the southern part of the palace with a height of 50?100 above sea level and 100?200 above sea level the north, the region of the mountain with an altitude of 200?300 above sea level feet and all located in residential areas while the condition of sacred space areas located far from the axis mundi has special characteristics such as rivers or hills meeting 2 incise. Community Yogyakarta neutral toward the sacred space of Organizations Belief in One Almighty if the organization authorized and does not disturb the environment sosial. Basic selection sacred space by Faith Organisation Against God Almighty is based more pratical or political space than primodial or poetic space."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T42589
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Vivianie Fortuna
"Pencahayaan adalah salah satu elemen terpenting yang dibutuhkan oleh manusia. Dengan cahaya kita dapat mengenali warna, bentuk, ukuran, serta dapat melihat dengan jelas dengan bantuan cahaya. Di bidang tata cahaya, pencahayaan tidak hanya berfungsi sebagai penerangan ruang melainkan dapat menghadirkan impresi ruang tertentu agar dapat menghadirkan lingkungan untuk mendukung kegiatan yang dilakukan di ruang tersebut. Ruang sakral adalah sebuah ruang yang mengandung nilai kesakralan di dalamnya. Cahaya merupakan salah satu elemen pembentuk ruang sakral dengan ruang sakral sendiri adalah ruang yang berfungsi untuk mengakomodasikan sebagai wadah untuk melakukan kegiatan yang bersifat kontemplasi. Cahaya dianggap sebagai ekspresi spiritualisme yang dapat menghadirkan dampak emosional dan impresi ruang yang dapat mempengaruhi dampak psikologis saat berkegiatan. Vihara merupakan ruang sakral Buddhisme yang berfungsi sebagai tempat ibadah umat Buddhisme untuk memberikan penghormatan kepada Buddha sebagai sosok yang dihormati pada aliran ini. Adanya kegiatan religius seperti berdoa dan melafal Sutra mempengaruhi penerapan pencahayaan artifisialnya pada Vihara agar dapat menghadirkan lingkungan yang dapat mendukung kegiatan tersebut. Kenyamanan Visual merupakan aspek penting ketika menerapkan pencahayaan artifisial pada sebuah ruang. Sebuah impresi ruang yang memberikan kenyamanan visual diharapkan dapat menjadi lingkungan yang dapat menghadirkan dampak-dampak tertentu yang akan mendukung melakukan kegiatan tersebut
Light is one of the architectural elements needed by humans. We can recognize color, shape, size, and see clearly with the help of light. In lighting design, lighting does not only play a role as room lighting, and yet creates certain impressions of space in order to create an environment to support the activities. Sacred space is a space that contains sacred values in it. Light is one of the elements of sacred space. sacred space itself is a space that accommodated as a place for contemplation. Light is an expression of spiritualism that can bring emotional impact and the impression of space that affects the psychological impact toward the activities. Buddhist Monastery is a Buddhist sacred space that serves as a place of worship for Buddha as a respected figure in Buddhism. Religious activities such as praying and chanting Sutra affect the artificial lighting in Monastery in order to provide an environment that supports these activities. Visual Comfort is an substansial aspect when applying artificial lighting in space. An impression of space that provides visual comfort is expected to become an environment that brings certain impacts that will support these activities."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Bagian Proyek Pengkajian dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya Timor Timur,, 1996
959.86 PER (1)
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
MacWeeney, Alen
Boston, MA: Tuttle Pub., 2002
726 MAC s
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Freeman, Michael
New York: Thames and Hudson, 2000
291.35 FRE s
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Cowan, James
East Roseville: Simon & Schuster, 1991
291.35 COW
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Iis Haryanti
"Healing merupakan sebuah proses penyembuhan diri yang terjadi secara menyeluruh dari penyakit emosional atau penyakit psikis. Prinsip healing adalah memberikan pengalaman spiritual yang membangkitkan kekuatan diri (self empowering) atau refleksi diri. Arsitektur memiliki kemampuan untuk menciptakan ruang spiritual. Karakter tertentu (spesifik) ruang arsitektur mampu menjadi stimulus untuk membawa seseorang untuk masuk kedalam pengalaman spiritual. Pengalaman dalam ruang spiritual membuat pikiran fokus pada diri sendiri. Penulisan skripsi ini membahas proses pengalaman spiritual pergerakkan berputar (circumambulation) yang diyakini menjadi salah satu cara berkonsentrasi dalam ruang spiritual. Dua kasus dalam pembahasan skripsi ini, Kabah dan Candi Borobudur, menunjukkan bagaimana arsitektur mengatur gerakan berputar ini.
Healing is a process that occurs as whole from an emotional illness or mental illness. The principle of healing is providing a spiritual experience that evokes the power of self (self empowering) or self reflection. Architecture has the ability to create spiritual space. The specific character of architecture space can be a stimulus to bring people into a spiritual experience. Spiritual experience can help people to consentrate their mind for self reflection. This thesis will explain one of spiritual experience, the process of circumambulation. Circumambulation is believed as one way of concentrating in spiritual space. Two cases in this thesis, Kabah and Borobudur Temple show us how the architecture orders circumambulation experience."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S844
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library