Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 197 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tri Gunarto
Abstrak :
Perkembangan Online shopping di Internet berkembang sangat pesat, pelanggan dapat melakukan transaksi secara online, tanpa harus datang langsung ke toko yang menjual keperluannya. Pada tesis ini saya akan membahas mengenai model online shopping yang ada di Internet saat ini, komponen-komponen yang digunakan terutama penggunaan WWW, keuntungannya, kendala yang dihadapi, jenis-jenis produk dan jasa yang dijual. Komponen lain seperti sistem pembayaran yang digunakan, autentikasi, iklan dan promosi, dan masalah keamanan akan dibicarakan sehubungan dengan teknologi Internet yang digunakan. Sistem online shopping yang akan diterapkan menggunakan Web HTML, dengan memanfaatkan penggunaan browser yang memiliki kemampuan hypertext links dan mendukung multimedia. Topik yang akan dibahas pada rancangan online shopping ini adalah mengenai siapa saja yang terlibat, sistem transaksi yang digunakan, cara validasi, sistem pembayaran, cara pengiriman barang, penghitungan pajak, dan interaksi dari komponen-komponen yang terlibat. Rancangan dan spesifikasi dari konfigurasi jaringan, software, dan hardware dibutuhkan untuk mewujudkan online shopping ini. Faktor-faktor lain yang tidak kalah pentingnya adalah pemilihan ISP, jumlah pegawai, pelatihan, dan juga perkiraan biaya yang dibutuhkan. Agar online shopping ini berhasil dibutuhkan strategi pemasaran yang tepat antara lain membuat kesadaran dan kesetiaan merek, edukasi pasar, hubungan masyarakat, demonstrasi produk, promosi respons langsung, penelitian dan pengembangan, dan memberikan jasa pelayanan dan dukungan bagi pelanggan.
The development of online shopping in the Internet is increasing very fast, customers can make online transactions without coming to the real store to order whatever they want. In this thesis I will discuss about the models of online shopping that exist in the Internet today, components of online shopping especially the usage of WWW, advantages, problems, types of products and services. Other components like billing system, authentication, advertisement and promotion, and security will be discussed in conjunction with the Internet technology. The online shopping system that will be used in this thesis is using Web HTML, by taking an advantage of browser with the ability to make hypertext links and multimedia. The topics that will be discussed in the design of online shopping are : who are involved, what transactions payment, validation system that will be used. The design and specification of network configuration, software, and hardware are needed to make the realization of online shopping. Another important factors are how to choose ISP, staffs, training, and cost. To make a successful online shopping, we have to use the right strategies that called cyber marketing. There are seven big cyber marketing : building brand awareness and loyalty, direct response promotions, market education, product demonstration and distribution, public relations, research and product development, and the last one is service and support to the customers.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1998
T 1989
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lilik Trianah
Abstrak :
ABSTRAK
Perkembangan pasar modern (ritel) di Indonesia yang pesat akhir-akhir ini membawa perubahan pada kebiasaan belanja masyarakat. Masyarakat yang tadinya berbelanja pada pasar tradisional, perlahan-lahan beralih ke pasar modern dengan berbagai alasannya. Demikian pula dengan krisis ekonomi yang telah melanda negara ini, membuat masyarakat semakin pandai dalam membelanjakan uangnya. Kehadiran pasar modern asing (hypermarket) yang dalam satu sisi menawarkan sebagian produk dengan harga yang rendah dan pada sisi yang lain tetap menjaga kualitas, menimbulkan berbagai persepsi harga. Persepsi harga ini yang di dalam penelitian ini merupakan variabel independen, dibedakan dalam peran yang negatif dan peran yang positif.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berbagai hal tentang persepsi harga konsumen dan pengaruhnya terhadap perilaku belanja pada hypermarket asing serta menguji modelnya. Beberapa pertanyaan penelitian yang berkaitan dengan konsep atau konstruk persepsi harga dan perilaku belanja pada hypermarket asing (Carrefour) berusaha untuk dicari jawabannya. Kuesioner disebarkan kepada individu yang berbelanja pada Carrefour. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan Structural Equation Model (SEM) dengan bantuan PRELIS-2 dan LISREL-8.

Pada model persepsi harga - perilaku belanja, persepsi harga merupakan model konfirmatori 2 tingkat, yang mempunyai 2 variabel laten tingkat satu, dan diukur melalui 7 variabel teramati atau indikator. Demikian pula dengan perilaku belanja yang menunjukkan model konfirmatori 2 tingkat, yang mempunyai 2 variabel laten tingkat satu, dan diukur melalui 5 variabel teramati. Sedangkan pada model alternatif persepsi harga - pencarian harga dan respon terhadap obral, untuk persepsi harga tetap menggunakan model konfirmatori 2 tingkat dengan 2 variabel laten tingkat satu, yang diukur melalui 7 variabel teramati. Sedangkan pencarian harga merupakan model konfirmatori 1 tingkat, yang diukur melalui 3 variabel teramati. Demikian pula dengan respon terhadap obral merupakan model konfirmatori 1 tingkat, yang diukur melalui 2 variabel teramati.

Dalam hubungan kausal untuk model persepsi harga - perilaku belanja dapat disimpulkan bahwa persepsi harga tidak berpengaruh terhadap perilaku belanja. Sedangkan pada model alternatif persepsi harga - pencarian harga dan respon terhadap obral dapat disimpulkan bahwa persepsi harga berpengaruh secara signifikan terhadap pencarian harga dan respon terhadap obral. Implikasi penelitian ini bagi manajemen ritel adalah perlunya meningkatkan faktor-faktor selain harga (misalnya pelayanan) dalam pasar persaingan monopolistik.

Tesis yang disusun ini merupakan exercise dari pembentukan dan pengembangan model dalam pemasaran, sehingga masih terdapat banyak keterbatasan-keterbatasan yang dapat dilihat pada Kesimpulan di bab VI di halaman 97.
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Ramantara
Abstrak :
Indonesia saat ini memiliki perkembangan perekonomian yang tidak menentu sehingga berdampak nyata yang tidak terlalu baik bagi para pengusaha, dunia usaha dan masyarakat pada umumnya. Perubahan atmosfer perekonomian yang tidak menentu membawa dampak pada kenaikan tingkat inflasi yang berlebihan yang kemudian mengakibatkan menurunnya daya beli masyarakat. Hal ini dikarenakan peningkatan harga yang drastis sehingga daya beli masyarakat tidak dapat mengimbangi peningkatan harga tersebut. Daya beli masyarakat sangat menentukan pola-pola maupun kebiasaan kebiasaan masyarakat dalam melakukan pembelian produk-produk untuk pemenuhan kebutuhan hidupnya. Apabila daya beli masyarakat berubah maka kebiasaan masyarakat dalam melakukan pembelian produk-produk itu akan berubah pula, hal ini akan berdampak pada kebiasaan mereka untuk memilih tempat membeli produk yang mereka inginkan tersebut. Berbelanja merupakan kegiatan yang dilakukan masyarakat pada saat mereka melakukan pembelian produk-produk yang mereka butuhkan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seiring dengan perkembangan jaman yang menuntut segala sesuatu dapat dilakukan dengan cepat dan tepat maka toko merupakan salah satu sarana yang tepat sebagai tempat berbelanja bagi mereka. Philip Kotler (1999 : 595-596) membagi toko dalam beberapa jenis, di antaranya adalah supermarket (pasar swalayan) dan departemen store. Supermarket merupakan toko yang relatif cukup besar, biaya rendah, margin keuntungan kecil, volume penjualan tinggi, beroperasi secara swalayan yang dirancang untuk melayani kebutuhan konsumen akan makanan, binatu dan produk pemeliharaan rumah tangga. Sedangkan departement store merupakan toko yang menyediakan beberapa lini produk di mana tiap lini produk beroperasi sebagai departemen yang terpisah yang dikelola oleh spesialis buyer atau merchandiser. Berbelanja di pasar swalayan dan departemen store menjadi trend yang berkembang didalam masyarakat karena dirasakan lebih praktis, nyaman dan mudah. Sejalan dengan peningkatan animo masyarakat untuk berbelanja di pasar swalayan dan departemen store maka banyak bermunculan pasar swalayan dan departemen store sebagai tempat berbelanja yang sudah barang tentu memicu ketatnya persaingan di industri tersebut. Salah satu diantara pasar swalayan dan departemen store yang bersaing tersebut adalah supermarket TIP TOP Rawamangun. Di dalam persaingan yang ketat, TIP TOP RAWANGUN harus mampu mendapatkan konsumen agar usahanya dapat berjalan terus. Konsumen merupakan faktor penting bagi usaha pasar swalayan dan departemen store karena melalui konsumenlah keuntungan bisa diperoleh dan terlebih lagi supermarket tersebut akan berhasil bila mampu menciptakan konsumen yang loyal. Dalam menentukan pasar swalayan dan departement store yang dipilih sebagai tempat berbelanja, konsumen memiliki berbagai pertimbangan. Setiap konsumen individu bisa saja berbeda pertimbangannya, tergantung pada hal-hal yang mempengaruhinya seperti faktor-faktor situasional, kelompok maupun sosial, faktor psikologis serta informasi. Apabila TIP TOP Rawamangun ingin mendapatkan konsumen yang loyal maka ia harus mampu memperhatikan faktor-faktor kebutuhan konsumennya maupun faktor-faktor lainnya yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih tempat berbelanja. Keputusan konsumen untuk berbelanja di supermarket TIP TOP Rawamangun dapat di analisis melalui variable-variabel mengenai perilaku konsumen dari supermarket tersebut sehingga dapat diketahui variable- variabel apa saja yang mempengaruhi keputusan konsumen untuk berbelanja di supermarket Tip Top Rawamangun. Variabel-variabel yang diteliti adalah 4P (Price, Place, Promotion, Product). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengevaluasi variable-variabel yang dipertimbangkan konsumen dalam memilih tempat belanja sehingga dapat dikembangkan startegi pemasaran yang tepat serta merlgukur dan mengkaji seberapa kuat tiap-tiap variabel tersebut terhadap keputusan akhir konsumen dalam memilih tempat berbelanja. Dalam penelitian yang dilakukan oleh analisis Kolmogorov-Smimov diperoleh hasil bahwa variable product, price dan promotion memperoleh hasil yang signifikan di mana hal ini merupakan variabel-variabel yang menentukan keputusan konsumen untuk berbelanja di Tip Top Rawamangun. Sementara variable place tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap keputusan konsumen dalam berbelanja. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai bahan masukan dalam proses identifikasi dan analisis alasan konsumen dalam memilih supermarket Tip Top Rawamangun sebagai tempat belanja terutama terhadap variabel-variabel yang mempunyai pengaruh signifikan serta bahan masukan dalam proses identifikasi dan analisis pertimbangan konsumen dalam menjadi konsumen pada supermarket TipTop.
Indonesia today are surrounding with unsustainable economics condition which is reflected to many business field, labor and public. The change of economics condition turns into high inflation which caused turn down the ability of people buying. This situation mostly due to pricing increase and not followed by the ability of people's buying condition. People's buying surely shown the pattern of habitual buying experience, to fulfill their needs. If the habitual buying experience changed, it would be affect of the place that people usually buying their needs. Buying is the activity that people do when they need to fulfill their needs. Store is the place people looking what their needs. Philip Kotler (1999 : 959-956) divide store into a several item, one of that is supermarket and department Store. Supermarket is a huge store with low cost fare, low margin and high transaction volume. While department store is a store provide many product or item which every product are operate as one department and controlled by a specialist buyer or merchandiser. Shopping at supermarket and department store now become popular for urban people because it gives simplicity and convenience. In response of people's needs, many supermarket and convenience store are growth and offering many products. This situation make the competition between every supermarket are tight and offering low price to get more customer. One of the supermarket is TIP TOP Rawamangun. In tight competition, TIP TOP is pushed to get as many customers to keep the business run well. Customers is the important part of the retail business because of them profit can be made and the most successful achievement is how to make a loyal customer. To decide which store is chosen by customers, the customers had many criteria for what kind of store that they choose. Every customers have their own consideration by choosing the store, it depends many factors as situational factor, social factor and psychological factor. If TIP TOP wants to get a loyal customer, they should be aware of what customers needs and other factors that related to customers buying decision. Customer's decision to shop at TIP TOP Rawamangun could be analyze through variables that related to customer buying decision. These variables also influence customer mind and perception about the TIP TOP it self as a convenience store. Those variables are 4P (Product, Price, Place, Promotion), which also known as Marketing Mix. The main objective of this research is to know and evaluate those variables that influence customer decision for a supermarket or convenience store so that can be develop into marketing strategic which shown accuracy and analyze how strong those variables become a decision of customer buying behavior. The research used Kolmogorv-Smirnov method that shown the variables that have significant effect of people's buying decision which is Product, Price and Promotion. The variable Place does not significant effect of people's buying decision. This research hopefully should give a lot of benefit as a recommendation for the Tip Top to identified and analyze the reason of people's buying decision regarding the significant variables that have strong effect to influence people's mind and perception. Therefore the result of this research should be developed by Tip Top to give a better service and performance to satisfied and create loyalty of the customer.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18195
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budhi Satyawan
Abstrak :
Keberhasilan suatu pusat perbelanjaan, tidak hanya ditentukan oleh faktor pengelola, penyewa, tetapi yang tidak kalah pentingnya adalah memahami perilaku konsumen pusat perbelanjaan. Jika dicermati febih dalam konsumen pusat perbelanjaan sebagian besar adalah mereka yang masih berusia kurang lebih antara 15-30 tahun. Kemampuan menarik minat konsumen potensial untuk berkunjung ke pusat perbelanjaan merupakan kunci yang sangat menentukan keberhasilan dan keberlanjutan usaha sebuah pusat perbelanjaan. Meskipun keberadaan pusat perbelanjaan sudah makin tersebar ke berbagai wilayah tetapi seperti kita lihat, ada beberapa pusat perbelanjaan yang ternyata lebih mampu menarik minat mahasiswa untuk berkunjung ke pusat perbelanjaan tersebut, walaupun lokasi keberadaannya relative jauh dari tempat tinggal mahasiswa. Berdasarkan kondisi di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengetahui hubungan pola pergerakan mahasiswa dengan pusat perbelanjaan yang dipilih, (2) mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa dalam memilih pusat perbelanjaan, dan (3) mengetahui pusat perbelanjaan "ideal" yang menjadi pilihan mahasiswa. Dengan menggunakan metode analisis tabulasi silang (crossbar), hasil perhitungan menunjukkan bahwa memang ada hubungan yang signifikan antara pola pergerakan dengan pemilihan pusat perbelanjaan. Daya tarik dan lokasi pusat perbelanjaan mampu mempengaruhi pola pergerakan mahasiswa. Variabel yang mempunyai hubungan yang signifikan dengan ukuran fuas dan lokasi pusat perbelanjaan adalah awal perjalanan, waktu tempuh, biaya transportasi, moda transportasi, dan tujuan membeli barang. Dari model multinomial regresi menunjukkan bahwa pengeluaran dan jenis penyewa merupakan variabel-variabel yang mempunyai pengaruh signifikan sebesar 0,000 dan 0,037 pada kategori pusat perbelanjaan dengan ukuran luas super regional dan sebesar 0,35 dan 0,43 pada kategori pusat perbelanjaan dengan ukuran luas regional pada alpha 0,05. Dengan demikian, pengeluaran dan jenis penyewa mempunyai pengaruh yang besar terhadap variasi pilihan mahasiswa. Perempuan cenderung memilih dan menginginkan pusat perbelanjaan yang "ideal" jika pusat perbelanjaan : (1) terdapat penyewa utama yang berorientasi pada mode dan didukung beragam toko yang menyediakan beragam produk; (2) menawarkan produk yang saling melengkapi dan berhubungan; (3) mempunyai citra sebagai tempat berbelanja dan rekreasi keluarga; (4) terdapat gedung bioskop; dan (5) dari sisi keamanan pusat perbelanjaan menyediakan perlengkapan pemadam kebakaran. Dari sisi pengeluaran, baik mahasiswa berpengeluaran rendah (kurang dari Rp. 500.000) maupun tinggi (lebih dari Rp. 500.000) cenderung memilih dan menginginkan pusat perbelanjaan jika pusat perbelanjaan tersebut menyediakan tempat parkir yang bisa mengakses langsung ke setiap lantai pusat perbelanjaan.
The success of a shopping centre is determined not only by such factors as the building management and the occupying tenant. It is also determined by the ability to understand the behavior of shopping center visitors. A careful observation shows that shopping centers are dominated by visitors aged 15-30 years old. The ability to attract potential consumers to come to the shopping center is a key to a successful and surviving shopping center. Although shopping centers are now mushrooming in almost every area of a city, not every shopping center could attract college students to come. Some shopping centers, although are located far from the students' residents, have more college students visiting, while some other have only small number of college students inside the building. The study is conducted based on the facts above. The objectives of this study are (I) to get the relation between college students' mobility and the choosing of shopping center. (2). to know the factors influencing the college students in choosing which shopping centre to visit (3) to know the ideal shopping centers for college students. The cross tab analysis methods used in this research showed a significant correlation between college students' mobility pattern and choosing the shopping center. The attractiveness of a shopping center and the location of a shopping center might affect the distribution of college students. Variables with significant correlation to the size of shopping center and the location of shopping center are the beginning of travel, travel time, transportation cost, transportation mode and purpose to shop. The regression multinomial methods used in the research showed that variables of spending and fashion tenants are the most significant variables. It is 0,000 and 0,037 for shopping center category of super regional and 0.35 and 0.43 for shopping center category regional size of alpha 0.05. Thus, spending amount and type of occupying tenants have a great influence to the change of college student's choice. The ideal shopping center, according to the college students is one whose location in commercial district, having a clear feasibility, and simply accessed. It also has to have a freeway interior concept and to have mode- and-fashion.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T18145
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fianty Rossana Gosal
Abstrak :
Pembangunan pusat perbelanjaan meningkat sangat pesat pada 5 tahun terakhir ini di Indonesia pada umumnya, di Jakarta pada khususnya. Pembangunan diprediksi masih akan terus berlangsung sejak pembangunan pusat perbelanjaan di Jakarta tahun 1965, berkembang sehingga mencapai luas 21 0,31 0m2 di tahun 1985, meningkat menjadi 473,1 30m2 di awal tahun 1990, sampai dengan rencana pembangunan tahun 2000 yang menjadikan total luas pusat perbelanjaan di Jabotabek Iebìh dan 4,000,000m2. Jakarta Barat saja yang pada akhir tahun 1996 mencapai 1661397m2, bertambah menjadi 226000m2 di tahun 1997 dan akan mencapai total luas Lebih dan 400,000 di tahun 2000.

Ada perbedaan pendapat atas koridisi tersebut, yaitu pendapat yang optimis bahwa pasokan pusat perbelanjaan masih sesuai kebutuhan dan dapat diserap oleh permintaan, dan pendapat yang pesimis bahwa kondisi industri pusat perbelanjaan sudah kelebihan pasokan. Pendapat yang pesimis disertai kenyataan bahwa semakin banyak kasus kredit macet di sektor properti yang terungkap, membuat para investor dan lembaga keuangan pemberi kredit harus berhati-hati manual kondisi industri pusat perbelanjaan. Untuk penilaian tersebut diperlukan parameter-parameter yang dapat digunakan.

Dalam penulisan ini, akan dianalisa parameter yang dapat digunakan untuk penilaian kondisi penawaran permintaan pusat perbelanjaan serta analisa kondisi Jakarta Barat sebagai kasus untuk penggunaan parameter dìmaksud. Dalam penulisan ini, digunakan berbagal fenomena sebagal pendekatan untuk mencari pemecahan masalah. Yaitu dengan menggunakan ?economic area analysis? dengan memperhatikan faktor populasi, ketenagakerjaan, pendapatan, serta pengeluaran masyarakat di Jakarta Barat. Selain ¡tu juga menggunakan perbandingan pasokan pusat perbelanjaan perkapita untuk kota-kota besar di Asia, "performance" pusat perbelanjaan yang ada meliputi kecenderungan arus pengunjung, tingkat penghunian, kenaikan harga sewa rata-rata.

Selaìn itu penulis menggunakan perhitungan potensiai transaksí perdagangan di Jakarta Barat yang dibandingkan dengan volume transaksi perdagangan yang seharusnya terjadi pada pusat perbelanjaan agar penyewanya dapat melakukan bìsnis dengan baik. Suatu area masih dapat menyerap pasokan pusat perbelanjaan baru jika potensial transaksi perdagangan yang diperoleh dari prediksi pengeluaran masyarakat tiap bulan tersebut lebih tinggi dari pada volume transaksi perdagangan yang seharusnya terjadi pada pusat perbelanjaan.

Pendekatan poterisial transaksi perdagangan merupakan pendekatan yang baik karena mendekati kenyataan. Juga kenaikan harga sewa rata-rata merupakan salah satu pendekatan singkat yang cukup baik. Tetapi arus pengunjung, pendapatan penduduk, dan populasi kurang dapat digunakan untuk analisa penawaran perrnintaan, tetapi dapat digunakan untuk menunjukkan area yang potensial. Dari hasil analisa temyata kondisi Jakarta Barat sudah kelebihan pasokan pusat Perbelanjaan karena daya bell masyarakatnya sudah tidak memadai. Akibat yang dapat diprediksi adalah akan ada pusat perbelanjaan yang berheriti beroperasi, atau ada toko-toko tertentu yang menghentikan penyewaannya di pusat perbelarijaan, dan secara keseluruhan tingkat penghunian pusat perbelanjaan turun.

Untuk menghadapi kondisi ini, sebaiknya tiap investor mengkaji ulang rencana pengembangan pusat perbelanjaannya dalam arti mungkin perlu menunggu sampai daya beli masyarakat meningkat. Bagi pusat perbelanjaan yang sudah dibangun, perlu pembuatan dan pelaksanaan strategi yang jelas secara serius dalam pengelolaan urituk mempertahankan keberadaannya. Selain itu perlu kerjasama antar investor supaya kondisi "oversupply" ini tidak berlanjut selamanya, daiam bentuk bekerjasama dalam mengkonsentrasikan modalnya untuk suatu pusat perbelanjaan yang ideal dari pada masing-masing investor melaksanakan pengembangan sendiri. Juga diperiukan kejelasan dan konsistensi dalam penetapan target pasar yang akan rnenentukan desain, bauran penyewa, strategi, dan segala aspeknya.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sembiring, Frans Hendra Suryanta
Abstrak :
Peritel dalam beberapa tahun yang lalu telah menggunakan beberapa dorongan dari lingkungan makro yang telah mengubah landscape dari psalm yang mereka jalankan. Termasuk di dalamnya penyebaran departement store, berkembangnya pusat kota dan munculnya ritel dengan format yang sesuai dengan lifestyle dari konsumen dan munculnya ritel online sebagai platform bare dari ritel yang memberikan kenyamanan iersendiri bagi konsumennya. Sehingga seat ini operasionai ritel secara konvensional tidak lagi menjadi faktor utama dalam mencapai kesuksesan usaha ritel, karena scat ini aspek hiburan dari ritel lebih menjadi kunci sukses dui persaingan di bisnis ritel. Perubahan ini diakibatkan perubahan perilaku konsumen yang Iebih mencerminkan kebutuhan akan hedonic values daripada utility values dari aktifitas berbelanja yang mereka lakukan. Fokus dari penelitian ini adalah emosi positif yang dialami saat berbelanja dan pengaruhnya pads kepuasan dan intensi berbelanja ulang. Dalam penelitian ini diuji bagaimana orientasi internal pembelanja (enduring involvement dan motif berbelanja) dan tingkat variabel eksternal (image toko) mengakibatkan kegairahan berbelanja konsumen saat di departement store serta menguji per-an variabel kegairahan berbelanja tersebut sebagai mediator orientasi internal dan eksternal terhadap kepuasan pelanggan dan intensi berbelanja ulang. Responden yang dipilih adalah pare karyawan karena merekalah yang menjadi konsumen utama departement store di Jakarta. Tempat penelitian kami adalah PERTAMINA, ASTRA HONDA MOTOR, dan RCTL Jumlah total respondennya adalah 281 orang, dan kuesioner dibentuk berdasarkan multi skala basil penelitian sebelunmya. Seluruh hipotesa yang menghubungkan konstruk model struktural diuji dengan LISREL versi 8.30, dan dari hasilnya diperoleh bahwa seluruh hipotesa diterima. Jadi penelitian ini memberikan dukungan pads pengetahuan bahwa kegairahan berbelanja dapat menjadi mediator bagi pembentukan kepuasan berbelanja dan keinginan berbelanja ulang pads departement store di Jakarta.
Over the years, retailers have been buffeted by a number of macro-environmental forces that have changed the landscape of the industry. These include the spread of department stores, the proliferation of suburban power centers and the lifestyle retailing formats, and the recent arrival of the Internet as an alternative retail platform offering consumers unparalleled convenience. In this environment it is no longer enough for a retailer to operate in a conventional manner by enticiting consumers with broad assortments, low pricing, and extended store hour. The entertainment aspect of retailing or "entartailing," is increasingly being recognized as a key competitive tool. The focus of this research is on the positive emotional experience of shopping that influences on satisfaction and the intention to repatronage behavior. This research examined how a shopper's internal orientation (i.e. enduring involvement and shopping motives) and store level external variable (i.e. store images) affect the excitement of shopping at department stores. A conceptual model of excitement as a mediating variable between selected internal and external factors and shopping outcomes (i.e. satisfaction and repatronage intentions) was build and tested in the context of the Jakarta apparel department store retail industry. Workers were chosen as respondents since they are the primary shoppers at department stores in Jakarta. Our research sites are PERTAMINA, ASTRA HONDA MOTOR, and RCTI. The total respondent are 280 workers, and the questionary develops base on multi-item scales of prior research studies. All hypotheses in the model were tested by using LISREL v.8.30, and from the print out and path diagram were found that all hypotheses are not rejected. So this study provides an encouraging start in understanding the mediating role of shopping excitement for departement store retailing in Jakarta markets.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T20119
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nathanael Surya Prawiro
Abstrak :
Tesis ini meganalisa faktor-faktor yang dihipotesiskan dapat mempengaruhi niat konsumen untuk membeli secara online. Ada lima variabel yang dihipotesiskan mempengaruhi niat untuk membeli secara online langsung yaitu Attitude, Product Knowledge, Online Information Search, Perceived Risk, and Trust. Model penelitian ini diambil dari berbagai peneliti seperti jurnal dan juga studi orang. Menggunakan beberapa jurnal seperti, 'Online Purchase Determianants: Is Their Efect Moderated By Direct Experience?' by Broekhuizen and Huizingh 2009; 'The impact of online store environment cues on purchase intention: Trust and perceived risk as a mediator' by Chang and Chen, 2008; ?A Research Modeling to Understand Online Shopping Intention. Australian Journal of Basic & Applied Sciences? by Delafrooz, Paim, Khatibi, 2011; 'Consumer Behavior Research of Factors Influencing Online Purchase Intention' a thesis by Febriyanti, Institut Teknolgi Bandung, 2011. Ada 13 hipotesis yang disimpulkan dari model yang dibangun. Berdasarkan 341 responden konsumer online di wilayah JABODETABEK yang mengetahui secara khusus tentang Bukalapak.com, ditemukan bahwa dari 5 variabel yang dihipotesiskan mempengaruhi niat beli online secara langsung, ditemukan bahwa sebenarnya dalam kenyataan hanya 2 variabel yang secara signifikan mempengaruhi niat untuk membeli secara online. Kedua variabel itu adalah Online Information Search dan Percieved Risk. ......This thesis anlayzes the factors that are hypothesised to affect a consumer's intention to purchase online. There are five variables which are hypothesised to affect intention to purchase online directly which are Attitude, Product Knowledge, Online Information Search, Perceived Risk, and Trust. The model of this research is taken from various researchers such as journals and also past studies of people. The journals used in some consists of 'Online Purchase Determianants: Is Their Efect Moderated By Direct Experience?' by Broekhuizen and Huizingh 2009; 'The impact of online store environment cues on purchase intention: Trust and perceived risk as a mediator' by Chang and Chen, 2008; 'A Research Modeling to Understand Online Shopping Intention. Australian Journal of Basic & Applied Sciences' by Delafrooz, Paim, Khatibi, 2011; 'Consumer Behavior Research of Factors Influencing Online Purchase Intention' a thesis by Febriyanti, Institut Teknolgi Bandung, 2011. There are 13 hypotheses concluded from the model constructed. Based on 341 respondents in the JABODETABEK area who are online shoppers and know specifically about Bukalapak.com, it was found that from the 5 variable that are hypothesised to affect online purchase intention directly, it was found that there were actually in reality only 2 variables that significantly affects intention to purchase online. These two variables are online information search and perceived risk.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eny Susilowati
Abstrak :
Tesis ini membahas praktik treaty shopping yang dilakukan oleh WPDN Indonesia khususnya perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan ketentuan Anti Treaty Shopping di Indonesia. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa praktik treaty shopping oleh WPDN Indonesia khususnya perusahaan publik yang terdaftar di BEI dilakukan dengan cara pembentukan SPV financing dan banyak didirikan di Belanda. Ketentuan anti treaty shopping Indonesia memuat pendekatan penentuan beneficial owner sesuai OECD dan mengeluarkan SKD dalam bentuk Form-DGT. Dalam pelaksanaannya terdapat beberapa negara mitra P3B yang tidak meng-endorse form-DGT tersebut. Hasil penelitian ini menyarankan penentuan beneficial owner sebaiknya diatur dalam P3B dan memasukkan klausul pengujian berdasarkan OECD, mengefektifkan exchange of information dengan negara-negara mitra P3B dan memanfaatkan data yang diperoleh secara maksimal. ......This research discussed about the practice of treaty shopping which done by WPDN Indonesia especially public companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) and Anti-treaty shopping provisions in Indonesia. The research type is descriptive qualitative research design. The result of this research concludes that the practice of treaty shopping by WPDN Indonesia especially public companies listed on the IDX done by the formation of SPV financing and more established in the Netherlands. Indonesia anti-treaty shopping provisions provide to the beneficial owner determination approach based on OECD and release Certificate of Domicile Form-DGT. In practice there are some tax treaty partners that do not to endorse the issuance form. This research suggest that the beneficial owner determination should be set out in tax treaty with treaty partner and enter the clause test based on OECD, streamline the exchange of information with tax treaty partner and using data obtained with the maximum.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
T28354
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ardha Fachri Tascha
Abstrak :
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji apakah faktor teknologi, faktor belanja, dan faktor produk mempengaruhi kepuasan pelanggan online. Dalam penelitian ini faktor teknologi terdiri dari keamanan, kegunaan & desain situs, dan juga privasi. Faktor belanja terdiri dari, kenyamanan kepercayaan & kepercayaan, dan pengiriman. Faktor Produk terdiri dari merchandising, nilai produk, dan kustomisasi produk. Metode sampling yang digunakan adalah convenience dan responden berasal dari sekitar Jakarta ( Jabodetabek ). Hipotesis diuji menggunakan structural equation modeling ( SEM ) dengan menggunakan AMOS 22. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor teknologi, faktor belanja, dan faktor produk memiliki dampak positif yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan online. Temuan penelitian ini berguna untuk penelitian masa depan dalam topik ini.
The purpose of this study is to examine whether technology factors, shopping factors, and product factors have positive effect toward online customer satisfaction. In this research technology factor consisted of security, usability & site design, and also privacy. Shopping factors consisted of convenience, trust & trustworthiness, and delivery. Product factors consisted of merchandising, product value, and product customization. Conveniences sampling method was used and respondents were from Greater Jakarta (Jabodetabek). The hypotheses are tested using structural equation modeling (SEM) using AMOS 22. The results of this research indicate that technology factor, shopping factor, and product factor significantly had a positive effect toward online customer satisfaction. The findings of this research are useful for future research in this topic.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S57943
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
[Berbelanja merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan atas dasar motivasi utilitarianism dan hedonism. Identifikasi atas motivasi yang mendorong konsumen untuk berbelanja dapat membantu kesuksesan suatu produk. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsekuensi hubungan antara motivasi berbelanja terhadap intentional loyalty dan penyebaran word of mouth dengan price consciousness sebagai variabel mediasi. Penelitian ini akan diuji berdasarkan dua saluran distribusi yang berbeda yakni offline dan online. Survei yang dilakukan terhadap 330 responden dengan menggunakan metode structural equation modeling, membuktikan bahwa motivasi berbelanja berpengaruh signifikan dan positif dengan intentional loyalty, word of mouth serta price consciousness secara simultan. Perbandingan terhadap saluran distribusi offline dan online menunjukkan bahwa hubungan motivasi berbelanja dengan price consciousness dan intentional loyalty lebih kuat terhadap perbelanjaan secara offline dibandingkan online. Sedangkan hubungan antara motivasi berbelanja dengan word of mouth, antara price consciousness dengan word of mouth serta price consciousness dengan intentional loyalty lebih kuat terhadap perbelanjaan secara online dibandingkan offline., Shopping is one of the activities that occurred as a result from utilirianism and hedonism motivation. The identification of shopping motivations, which encourages consumers to shop, is a favorable outcome to achieve desired objectives of a product success. Therefore, this study aims to know the consequences of a relationship between motivation to shop with intentional loyalty and word-of-mouth, using price consciousness as a mediation variable. The output of this research will be tested based on two different distribution channel such as online and offline. This survey, by using 330 customer as respondents and SEM method, found the relationship between shopping motivation, price consciousness and intentional loyalty simultaneously. However, shopping motivation has greater influence to word-of mouth and intentional loyalty on online channel than offline channel. Another stronger influence was also found in the relationship between price consciousness towards both variable, word of mouth and intentional loyalty, on online channel.]
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>