Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Annisa Rahmalia Fitriani
Abstrak :
ABSTRAK
Remaja yang sudah terpapar oleh tindak kekerasan yang dilakukan oleh keluarga, peer, tokoh masyarakat, dan pihak-pihak lainnya sejak tahun-tahun awal kehidupan mereka memiliki risiko yang lebih tinggi untuk melakukan tindak kekerasan. Hal ini dikarenakan tindak kekerasan yang dilakukan oleh orang lain tersebut, akan semakin sering dipelajari dan digunakan oleh para remaja. Paparan dan perilaku kekerasan yang terjadi pada masa awal perkembangan dan pada masa remaja berakibat pada kurangnya keterampilan prososial individu. Untuk dapat mengatasi perilaku kekerasan pada remaja diperlukan intervensi yang tidak hanya berfokus pada pengelolaan emosi dan ekspresi dari rasa marah, namun juga pada pengembangan perilaku prososial dalam diri individu. Salah satu metode intervensi yang memiliki prinsip tersebut adalah aggression replacement training (ART). Intervensi pada penelitian ini menggunakan metode intervensi kelompok dan bertujuan untuk meningkatkan keterampilan prososial dan kontrol marah pada diri Andik (Anak Didik) dalam Lapas Anak Tangerang. Partisipan yang terlibat dalam intervensi ini adalah 7 orang tahanan remaja pria berusia antara 16 sampai 19 tahun. Intervensi dilakukan dalam 6 sesi. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa intervensi kelompok ART ini secara kualitatif efektif dalam meningkatkan kontrol marah partisipan serta dalam meningkatkan pemahaman partisipan mengenai keterampilan prososial. Namun intervensi ini tidak efektif dalam meningkatkan kontrol marah secara kuantitatif dan dalam meningkatkan praktik keterampilan prososial di kehidupan sehari-hari para partisi
ABSTRACT
Adolescents who have been exposed to acts of violence perpetrated by family, peer, community leaders, and other parties since the early years of their lives have a higher risk to commit violent acts. It’s because the acts of violence that committed by the other person, will be studied and used more often by the teens. Exposure and violent behaviors that occur during early development and in adolescence stage could results in lack of pro-social skills. To be able to cope with violent behavior in adolescents, the intervention that not only focus on the management of emotions and expressions of anger but also on the development of pro-social behavior within the individual is needed. One method of intervention that has this principle is Aggression Replacement Training (ART). The intervention in this study using the method of group intervention and aims to increase pro-social skills and anger control in Andik (Anak Didik) within Lapas Anak Tangerang. Participants involved in this intervention are 7 male juvenile detainees aged 16 to 19 years old. The intervention conducted in 6 sessions. Based on the results of this study, it is found that the ART group intervention is qualitatively effective in improving the anger control in all participants, and also in improving the understanding of the participants' pro-social skills. However, this intervention is not effective in improving the anger control quantitatively, and also in improving pro-social skills practice in the everyday life of all participants.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T42057
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saiful Amri
Abstrak :
ABSTRAK
Tingginya heterogenitas penduduk perkotaan membuat tidak semua golongan masyarakat terwadahi, sehingga muncul fenomena kelompok subkultur. Fokus penelitian ini adalah kelompok subkultur dalam bentuk geng. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik identitas geng, karakteristik teritori geng, dan hubungan keduanya. Untuk mengetahui fenomena keruangan geng di Kecamatan Johar Baru, penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dan komparatif . Variabel yang digunakan adalah karakteristik anggota geng, tujuan geng, aktifitas geng, sifat teritori, penandaan tempat, dan lokasi yang ditempati. Hasil penelitian menunjukan bahwa geng yang bersifat ekonomis dan mayoritas status kependudukan anggotanya merupakan pendatang, memiliki karakteristik wilayah teritori yang menempati lokasi sumber ekonomi terdekat, bersifat tertutup, dan melindunginya. Geng yang memiliki tujuan yang bersifat non-ekonomi dan mayoritas status kependudukan anggotanya merupakan warga asli, memiliki karakteristik wilayah teritori yang tidak menempati lokasi sumber ekonomi, bersifat terbuka dan mengutamakan pada kegiatan kumpul anggota meskipun dekat dengan sumber ekonomi
ABSTRACT
The high heterogeneity of urban population makes not all of the community groups are accommodated, so it appears the phenomena of subculture groups. This study focused on the Gangs as the subculture groups. The purpose of this study was to determine the characteristics of gang identity, characteristics of gang territory and relations between them. To determine spatial phenomena of the gangs in Kecamatan Johar Baru, this study used qualitative descriptive and comparative method. The variables used are the characteristics of gang members, the purpose of gang, gang activity, the nature of the territory, place marks, and the occupied location. The result showed that the gangs that is economical and the majority of the residence status of its members are migrants, have characteristic of territory that occupies the location of the closest economic resources, is closed, and protect it. The gangs that have noneconomic goals and the majority of residence status of its members are native, have the characteristics of territory that does not occupy the location of economic resources, is open and prioritize the group gathering despite being close to the economic resources
2016
S65504
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasluck, Paul
Melbourne: Hawthorn Press, 1971
825.3 HAS a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Cambridge, UK: Schenkman publishing Company, Inc., 1971
300.72 ETH
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover