Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Puji Astuti
Abstrak :
ABSTRAK
Manusia sebagai mahluk solial, pada dasarnya senantiasa berusaha menyesuaikan diri terhadap lingang_annya, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosia1rya. Penyesuaian yang dilakukan oleh manusia terhadap lingkungannya ini, adalah dalam rangka ke1angsungan hidupnya. Ukuran cocok atau tidaknya penyesuai an itu, adalah apabila mahluk tersebut dapat : bertahan hidup dalam lingkungan tadi. Penyesuaian terhadap lingkungan tertentu itu, tidak saja dapat dilakukan oleh seti ac individu dalam masyarakat, tetapi juga oleh kelompok_kelompok atau kesatuan-kesatuan tertentu yang terdarat dalam masyarakat, di mana suatu kelompok hazas selalu berusara menyesuaikan kegiatan mereka terhadap tun tutan lingkungannya sehingga tujuan terbentuknya kelompok tersebut dapat terus terlaksana atau bahkan dapat lebih berkembang.

Penyesuaian yang dilakukan manusia terhadap tuntutan lingkungannya. Dada dasarnya adalah untuk me_menuhi dorongan kebutuhan yang bersumber pada 3 syrarat minimal hidup yang harus dipenuhi, yaitu syarat jasmani (makan minuet, temDat berli_ndung, berteduh, sehat dan
1984
S12893
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anwar Hadi
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2005
304.2 ANW p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kalimantan Timur: Kaltim Prima Coal,
300 LSL
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Laksmi Witriadini
Abstrak :
ABSTRAK
Saat seorang wanita menghadapi kondisi dimana ia menjadi seorang janda karena kematian dari pasangannya, maka akan munculah beragam permasalahan yang kemudian harus dihadapinya. Kematian dari pasangan menyebabkan kehidupan ekonomi serta sosial dari mereka yang ditinggalkan menjadi terganggu. Hal ini membutuhkan suatu penyesuaian diri yang sulit dan menyakitkan. Dari beberapa penelitian serta pengamatan yang dilakukan, didapat kesan bahwa kesulitan yang umumnya dialami oleh janda adalah dalam penyesuaian dirinya ke dalam lingkungan sosialnya. Kesulitan muncul karena adanya kecemasan bahwa tindakan-tindakan yang diambil, berkaitan dengan masalah yang ia hadapi tersebut, kiranya akan bertentangan dengan norma serta aturan yang berlaku di masyarakat berkenaan dengan kondisinya sebagai seorang janda. Atau dengan kata Iain, janda tersebut mengalami masalah dalam mengadakan penyesuaian sosial dengan lingkungan sosialnya. Sesungguhnya hal yang akan sangat membantu penyesuaian diri dalam menghadapi kondisi sebagai seorang janda, salah satunya adalah adanya dukungan yang diberikan oleh Iingkungan sosial di sekitarnya. Dimana dengan adanya dukungan sosial, maka diharapkan penyesuaian diri, ataupun penyesuaian sosialnya menjadi lebih baik. Namun, kenyataan yang lain menunjukkan bahwa saat ini terasa sekali adanya perkembangan serta perubahan yang serba cepat yang terjadi di dunia ini, yang pada akhirnya membawa dampak tersendiri bagi perkembangan masyarakatnya. Keadaan kota besar yang semakin padat penduduknya tersebut, memaksa mereka untuk berhubungan dengan jumlah orang yang banyak pula. Karenanya cara yang biasanya dipakai agar dapat Iebih efektif menerima sekian banyak masukan tersebut adalah melalui hubungan yang sifatnya superficial atau basa-basi.

Maka meski secara teoritis dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial dapat memudahkan bagi janda untuk melakukan penyesuaian sosial namun dengan pertimbangan kondisi masyarakat yang telah disebutkan di atas tadi, maka yang kemudian ingin diketahui lebih jauh dalam penelitian ini adalah apakah dengan kondisi kota besar yang semakin individualis tersebut, masih terdapat hubungan yang cukup berarti antara penyesuaian sosial janda dengan dukungan sosial yang diterimanya.

Dalam penelitian ini yang hendak menjadi subyek penelitian adalah janda-janda di kota besar yang meniadi janda karena kematian dari pasangannya dan berusia antara 35 sampai 55 tahun. Jumlah responden yang diperoleh dalam penelitian ini sebanyak 63 orang . Pada tahap pengumpulan data, subyek diberikan kuesioner yang berisi sejumlah pernyataan yang berkaitan dengan masalah dukungan sosial dan penyesuaian sosial pada janda. Penyebaran kuesioner ini dilakukan baik di Jakarta, Surabaya. Bandung dan Medan, dengan bantuan dari teman atau saudara yang ada diluar kota Jakarta. Untuk melihat ada atau tidaknya hubungan digunakan rumus korelasi Pearson's Product Moment. Dalam penelitian ini diperoleh hasil bahwa ada hubungan antara dukungan sosial dan penyesuaian sosial pada para janda di kota besar.
1996
S2349
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1992
S2358
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
577 JLI
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Astri Diani Prismaningrum
Abstrak :
Limbah makanan menjadi masalah global karena pengaruhnya terhadap emisi karbon, polusi air, dan penggunaan lahan subur. Studi ini menganalisis pengaruh latar belakang pribadi (sosio-demografis), interaksi antar individu dan lingkungan sosial (berdasarkan Theory of Planned Behavior) dan kepedulian lingkungan terhadap intensinya untuk mengurangi sisa makanan. Sampel sebanyak 681 responden diuji menggunakan Struktural Equation Model (SEM) secara empiris. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa sikap (attitude) dan control perilaku (perceived behavioral control) secara signifikan berkorelasi positif mempengaruhi atas niat mengurangi sisa makanan. Sementara hubungan antara norma subjektif (subjective norm), tingkat pendidikan, dan tingkat pendapatan untuk mengurangi niat sisa makanan secara signifikan berkorelasi negatif. Sikap, norma subyektif, dan kontrol perilaku secara positif memediasi pengaruh perilaku pro-lingkungan terhadap intensi pengurangan sisa makanan. Dengan mengetahui pengaruh interaksi antar individu dan lingkungan sosial (berdasarkan Theory of Planned Behavior) dan kepedulian lingkungan terhadap intensinya untuk mengurangi sisa makanan, diharapkan berbagai pihak yang berkepentingan dapat mengetahui komunikasi yang efektif kepada konsumen dan masyarakat secara umum untuk meningkatkan kesadaran dan intensi mengurangi limbah makanan agar dapat merubah perilaku menyisakan sisa makanan pada piring makannya (plate waste). Hal tersebut diharapkan dapat mengurangi jumlah limbah makanan. ......Food waste is a worldwide problem due to its effects on carbon emission, water pollution, and arable lands. This study analyzes individual leftover by consideration of personal background (socio-demographic), interaction between individu and social environment (based on Theory of Planned Behavior) and environmental concern to intention to reducing leftover. A structural equation model is derived and empirically tested for a sample of 681 respondent. The empirical results indicated that the attitude and perceived behavioral control was significantly and positively related to the reducing leftover intention. While the relationship between subjective norm, education level, and income level to reducing leftover intention was significantly negative. Attitude, subjective norm and perceived behavioral control towards reducing leftover was mediated the effects of consumers’ environmental concern on the intention to reducing leftover. By knowing the influence of interaction between individu and social environment (based on Theory of Planned Behavior) and environmental concern to intention to reducing leftover, it is expected that various stakeholder and interested parties can know effective communication to consumers to increase awareness and intention to food leftover on their plate. This is expected to reduce the amount of food waste.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Rakhmawati
Abstrak :
ABSTRAK Darah adalah jaringan tubuh yang sangat vital bagi kehidupan. Hampir seluruh tubuh manusia dialiri oleh darah melalui pembuluh darah. Kehilangan darah dalam jumlah yang cukup banyak dapat membahayakan jiwa seseorang. Kehilangan darah dapat dipicu bila terjadi luka pada tubuh seseorang. Untuk mencegah kehilangan darah dalam jumlah banyak, tubuh memiliki faktor pembeku darah yang membantu dalam proses pembekuan darah. Kekurangan faktor pembeku darah dalam tubuh dapat mengakibatkan penderitanya mengalami perdarahan terus menerus. Kelainan darah seperti ini dikenal dengan hemofilia. Hemofilia adalah salah satu penyakit genetik yang sering di temui di Indonesia, selain thalassemia dan sindroma down (Femina, No.35/XXX, 2002). Satu-satunya pengobatan yang dapat dijalani penderita hemofilia adalah dengan melakukan transfusi plasma (darah) seumur hidup. Penderita hemofilia sebagian besar adalah laki-laki. Berbagai aktivitas fisik yang berat dan memicu terjadinya perdarahan sebaiknya dihindari oleh penderita hemofilia. Penyakit hemofilia ini membuat penderitanya merasa dibatasi aktivitas fisiknya. Keterbatasan fisik ini dapat menimbulkan stres pada penderitanya. Selain itu menurut Kelley (1999) di masyarakat terdapat anggapan bahwa penderita adalah seseorang yang rapuh. Sedangkan menurut Parsons (dalam Sarwono, 1997) pada umumnya kepribadian yang diharapkan dari laki-laki berdasarkan norma baku yang berlaku dimana pun adalah dominan, mandiri, kompetitif, dan asertif. Didukung oleh penelitian Lerner, Orlos, dan Knapp (dalam Atwater, 1983) yang menyebutkan bahwa pria lebih cenderung menekankan kompetensi fisik atau apa yang dapat mereka lakukan dengan tubuh mereka agar dapat memberikan dampak yang bermakna bagi lingkungan. Anggapan masyarakat dan keterbatasan fisik yang dimiliki ini tentunya dapat mengganggu perasaan penderita hemofilia. Selain masalah keterbatasan fisik, masalah lain yang mungkin mengganggu penderita hemofilia adalah pengobatan yang harus dijalaninya seumur hidup. Selain itu berbagai masalah juga akan muncul seperti memenuhi tuntutan tugas perkembangan dewasa muda, seperti mandiri, mencari keija, dan menikah serta membentuk keluarga. Berbagai masalah yang dihadapi penderita hemofllia, terutama penderita hemofilia usia dewasa dapat menimbulkan tekanan bagi mereka. Bila tekanan tersebut melebihi kemampuan yang dimiliki individu, maka menurut Lazarus (1976) individu tersebut dapat mengalami stres. Salah satu usaha coping stres yang dapat dilakukan adalah mencari dukungan sosial. Dukungan sosial dapat berbentuk dukungan emosional, harga diri, instrumental, informasi, dan dukungan jaringan. Dukungan sosial dapat diterima seseorang dari keluarga, teman dekat, tenaga profesional, maupun dari organisasi dimana individu itu tergabung. Penelitian ini ingin melihat bagaimana gambaran stres, coping, dan dukungan sosial pada penderita hemofilia dalam menghadapi penyakit hemofilia yang diderita seumur hidup ini. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan observasi. Hasil dari penelitian yang diperoleh adalah reaksi awal ketika ketiga penderita didiagnosis memiliki penyakit hemofilia adalah menerima. Masalahmasalah yang dihadapi ketiga penderita adalah masalah biaya, pekerjaan, dan berkeluarga. Ketika responden mengatasi masalah-masalah tersebut secara berbeda-beda, tergantung pada sumber daya yang dimilikinya. Ada responden yang mengatasinya dengan strategi problem-focused coping atau dengan emotion focused coping. Ketiga responden mengatasi masalah biaya dengan strategi problem focused coping. Masalah pekeijaan oleh responden NO dan AF diatasi dengan strategi problem focused coping. Sedangkan responden AG mengatasinya dengan strategi emotion focused coping. Untuk masalah berkeluarga ketiga responden mengatasinya dengan strategi emotion focused coping. Bentuk dukungan yang diharapkan oleh penderita hemofilia adalah dukungan instrumental, harga diri, dukungan informasi dan emosional. Dukungan tersebut diharapkan diterima dari keluarga, teman, tenaga medis dan pemerintah.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
S3204
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Luar Negeri , 1985
338.95 IND p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>