Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 23 dokumen yang sesuai dengan query
cover
London and New York : Routledge, 1999
930.1 ARC
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Natakya Calista
"Bioskop Metropole Jakarta yang diresmikan pada tahun 1951 adalah salah satu bioskop bersejarah yang mencerminkan dinamika sosial dan kelas-kelas sosial pada masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan arkeologi sosial berdasarkan kelas sosial menurut Chester & Hunt untuk mengeksplorasi kelas sosial di bioskop yang tercermin dalam bentuk bangunan, ruang, dan fasilitas Bioskop Metropole. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif melalui tahap penelitian menurut Sharer & Ashmore (2003), yaitu formulasi, implementasi, pengumpulan data, pengolahan data, analisis data, interpretasi data, dan publikasi hasil penelitian. Melalui analisis deskriptif dari perkembangan bentuk bangunan yang meliputi fasad, ruang, dan fasilitas bangunan, dapat tergambarkan kelas sosial dalam kehidupan di bioskop. Penelitian ini mengungkap kelas sosial di Bioskop Metropole berdasarkan bentuk bangunan dari tahun 1951 hingga sekarang dan kursi-kursi penontonnya pada periode awal bangunan yang dibagi menjadi beberapa kelas, yaitu kelas balcon dan loge yang lebih eksklusif untuk kelas atas, serta stalles (kelas satu) dan kelas dua yang diperuntukkan untuk kelas bawah. Akan tetapi, perubahan pengelolaan Bioskop Metropole di tahun 1989 yang menghapus sistem kelas kursi, menandai pergeseran dari pengalaman hiburan yang eksklusif menjadi lebih inklusif.

The Metropole Cinema in Jakarta, inaugurated in 1951, is one of the city’s historic cinemas that reflects the social dynamics and class distinctions within society. This study employs a social archaeology approach based on social class theory by Chester & Hunt to explore the representation of social classes within the cinema, as reflected in the building’s structure, facade, spaces, and facilities. The study uses a descriptive analysis method following the research stages outlined by Sharer & Ashmore (2003): formulation, implementation, data gathering, data processing, data analysis, data interpretation, and publication of results. Through descriptive analysis of the building's architectural evolution, including its facade, spaces, and facilities, social classes within the cinema environment are revealed. This research identifies the social classes in Metropole Cinema, as reflected in its structure from 1951 to the present. During its early years, the seating was divided into several classes: the balcon and loge were more exclusive areas designated for the upper class, while the stalles (first class) and second class seating were intended for the lower class. However, the management changes in 1989, which eliminated the seating class system, marked a shift from an exclusive to a more inclusive entertainment experience.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2025
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
London: Routledge, 2000
970.011 ARC
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Cambridge, UK: Harper Collins, 1989
930.1 MEA
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
M. Irfan Mahmud
"Penelitian ini merupakan studi kasus yang bertujuan untuk mengetahui persepsi dan respon masyarakat terhadap warisan kultural serta faktor-faktor yang menyebabkan perbedaannya di antara kelopmpok masyarakat di kawasan situs Banten Lama. Karya ini dibuat secara diakronis, konteks sejarah dan kultural masyarakat Banten masa lalu dan masa kini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kultural serta memanfaatkan konsep lensa Howard (2002) dan dibangun dalam kerangka pendekatan tiga dimensi kepentingan Cleere (1989), yakni ideologis, akademis. Eksplorasi data dilakukan melalui studi pustaka, observasi lapangan, dan wawancara.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada awal okupasi Banten Lama pasca kolonial, persepsi dan respon masyarakat cenderung didasarkan pengalaman (kolektif serta estetika dan kondisi lingkungan situs, kecuali yang bersifat sakral. Persepsi dan respon masyarakat mengalami perubahan ke arah yang lebih positif karena dua dimensi religi dan ekonomi. Dari dimensi religi, nilai magi, tabu, mazda (pengabdian) cukup bermakna bagi eksistensi warisan kultural sakral, tetapi tidak banyak berani bagi yang profan. Dimensi ekonomi berkembang seiring dengan peningkatan kunjungan wisata ziarah sekitar penengahan tahun 1980-an. Pandangan yang didominasi makna reruntuhan pun berubah menjadi ?berkah sultan? sebagai dampak ekonomi yang berkembang secara alamiah dari aktivitas religi masyarakat, bukan akibat langsung implementasi konsep terencana. Hal ini menunjukkan detemainannya nilai ekonomi atas apresiasi warisan kultural yang direspon masyarakat akar rumput dengan memanfaatkan citra ?berkah sultan? dan elit lokal yang memiliki akses melakukan komodifikasi warisan kultural. Perbedaan persepsi dan respon yang terjadi lebih disebabkan oleh faktor kepuasan, orientasi nilai serta hubungan patrimonial suatu kelompok terhadap warisan kultural. Ketiga faktor ini di masyarakat Banten Lama muncul dalam bentuk konflik, baik manifes maupun laten. Fakta adanya konflik mengisyaratkan perlunya manajemen warisan kultural memperhatikan prinsip nilai konservatisme, keadilan, partisipasi, holistik, otonom, profesional, dan berkelanjutan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T21690
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Routledge, 2007
930.1 ARC
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Bandung : Alqaprint, 2010
930.1 WID
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"This book combines material and the social perspectives of preservation and historical interpretation in urban landscapes. The essays in this volume focus on the social life of historic cities and large-scale sites. This book examines the ways that cities are dynamically changing as they are made and then remade by the people who inhabit or simply visit them, and concentrate on change, pluralism, and fragmentation. It includes an introductory essay that explains the heritage principle under study, the challenges of scale in the environment of a city or large comple and its development as seen in the policy instruments of ICOMOS, UNESCO, and other major heritage organizations.The combination of wide-ranging case studies (including essays on North America, South America, Central America, the Middle East, and Europe).
"
New York: Springer, 2012
e20400461
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Hodder, Ian
"Summary:
In his new book, Ian Hodder discusses our human "entanglements" with material things, and how archaeological evidence can help us to understand the direction of human social and technological change. Things can and do entrap humans and societies into the maintenance and sustaining of material world"
Malden, MA: Wiley-Blackwell, 2012
930.1 HOD e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
London : Routledge, 1998
930.108 2 REA
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>