Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 203 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Didi Rasdi
Abstrak :
Kemitraan Pemerintah dan swasta (Public-Private Partnership) merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk menanggulangi kemiskinan. Kondisi tersebut terjadi dikarenakan pemerintah mempunyai keterbatasan sumberdaya untuk memecahkan permasalahan dimasyarakat. Program Bantuan Sosial Pangan NonTunai (BPNT) di Kabupaten Bogor menjadi salah satu bentuk kemitraan dikarenakan dalam pelaksanaan penyaluran bantuan melibatkan unsur swasta dalam pelaksanaannya yaitu PT BNI (Persero) Tbk. Beberapa kendala yang ditemui dalam pelaksanaan kemitraan di Kabupaten Bogor diantaranya penyaluran bantuan yang kurang optimal, kuota kebutuhan ewarong yang belum sesuai kebutuhan, serta berbagai kendala teknis lainnya. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis efektivitas dan manfaat kemitraan antara pemerintah dan swasta dalam penyaluran bantuan sosial pangan nontunai di Kabupaten Bogor. Teori yang digunakan yaitu Efektivitas Kemitraan dari Brinkerhoff dan Brinkerhoff (2011) serta manfaat kemitraan yang dikemukakan oleh Ronald W MqQuaid (2000). Efektivitas kemitraan menggunakan dimensi akuntabilitas, nilai bisnis dan insentif, akses, serta responsivitas. Sedangkan untuk manfaat kemitraan menggunakan dimensi sumberdaya dan efektif-efisien. Penelitian menggunakan pendekatan post-positivis dengan metode pengumpulan data kualitatif menggunakan wawancara dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemitraan yang dilaksanaan antara pemerintah dan swasta dalam penyaluran bantuan sosial pangan nontunai di Kabupaten Bogor tidak sepenuhnya efektif. Hal tersebut dikarenakan dari empat dimensi tersebut hanya dimensi nilai bisnis dan insentif yang dinilai efektif terhadap kemitraan pemerintah dan swasta. Sedangkan untuk dimensi akuntabilitas, akses serta responsivitas masih terdapat kendala. Hasil yang terkait dengan manfaat kemitraan, menunjukan bahwa kemitraan yang dilaksanakan oleh kedua mitra tersebut belum menunjukan tingkat kemanfaatan yang besar karena terdapat dimensi yang tidak tercapai yaitu dimensi peningkatan kapasitas sumberdaya dan dimensi meningkatkan derajat efektivitas dan efisiensi. ...... Public-private partnerships is one of the efforts to reduce poverty. It was caused by the limitation of resources to takle this issue in society. Non-Cash Food Assistance Programe (BPNT) in Bogor Regency is one of the partnership forms owing to the involvement of the private sector during the assistance throught PT BNI (Persero) Tbk. Some challenges to be faced during the partnership term in Bogor Regency were distributing support with less of optimization, the availability of unfixed ewarong requisite and other technical challenges. This research aims to analyse the effectivity and advantages of partnership between public and private sector in distributing social assistance in Bogor Regency. It was supported by the theory of effectiveness partnership from Brinkerhoff dan Brinkerhoff (2011) as well as advantage of partnership which was viewed by Ronald W MqQuaid (2000). The effectiveness uses accountability dimension, business and incentive value, accessibility as well as responsibility. Meanwhile, for advantage of partnership undertakes resources and  effectivity-efficiency dimension. It utilizes post-positivism approach by qualitative research design by using interview and literature review. The result shows that the representative partnership held by the public-private sector within non-cash food assistance distribution in Bogor Regency were not fully effective. It was caused by the four dimension where only business and incentive value showing positive assessment both public and private sector. Whereas, the advantage of partnership transformed from both of them did not provide big impact due to unachieved dimension namely capacity of resource and effectivity-efficiency acceleration.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
T54295
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purwindro Setianto Tjokrodipo
Abstrak :
Persaingan para penyedia jasa telekomunikasi belum pernah setinggi ini terutama di segmen B2B. Karena persaingan ini, PT. XYZ mengalami kesulitan yang diindikasi dari pendapatan yang tidak tumbuh dan penurunan pangsa pasar dari tahun sebelumnya. Untuk meningkatkan pangsa pasar, perlu dilakukan analisis internal dan eksternal untuk mengidentifikasi strategi yang dibutuhkan dan bisa dilakukan untuk menguatkan sumber daya tangible dan intangible untuk mendapatkan keunggulan dibandingkan dengan competitor lainnya. Studi ini juga akan menganalisis strategi menggunakan beberapa cara seperti Pareto Analysis, Strategy Canvas from the Blue Ocean Strategy, dan Business Model Canvas from the Business Model. Analisis bisa dilakukan setelah laporan tahunan dari PT. Telkom Indonesia dan PT. XYZ dibandingkan dan didapatkan data pangsa pasar B2B dari sumber internal. Setelah semua data dianalisis, dapat disimpulkan strategi yang dibutuhkan untuk meningkatkan pangsa pasar.
The competition in the telecommunication service provider has never been this tight especially in B2B segment. Because of the competition, PT. XYZ is suffered from this competition and indicated by the stagnant revenue and declining market share from the previous year. In order to increase PT. XYZs market share, it is necessary for external and internal analysis to identify the strategies needed and can be done to strengthen the resources both tangible and intangible to gain the competitive advantages over other competitors. This research will analyze the strategies using several tools including Pareto Analysis, Canvas Strategy from Blue Ocean Strategy, and Business Model Canvas. The analysis can be done after the analysis from the annual report from Telkom Indonesia and PT. XYZ gathered and compared and get the B2B market share from the internal sources. After all the data been analyzed, the strategies needed could be concluded based on the analysis.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Syahrul Munir
Abstrak :
Tesis ini membahas orkes dangdut gerobak yang seringkali diasosiasikan dengan kalangan kelas bawah dan tindakan pelecehan seksual, erotisme, dan kriminalitas. Konstruksi pemaknaan negatif tersebut dimunculkan melalui narasi yang dibangun oleh media mainstream, yakni film dan media massa. Bermula dari konstruksi pemaknaan terhadap musik dangdut yang dipandang sebagai musik kelas bawah, hingga praktek konser langsung orkes dangdut yang ditampilkan oleh biduan dangdut yang cenderung menonjolkan beberapa anggota tubuhnya. Atributisasi sebagai pengamen juga membuat kelompok ini dilarang eksis di ruang publik. Dengan berbagai argumentasi dan kreativitas, Uca dan kelompok orkes dangdut gerobak Pelangi sedang bernegosiasi dengan aparat pemerintah daerah agar mereka tetap eksis di ruang publik untuk mencari nafkah dengan cara menolak atributisasi sebagai pengamen. Mereka juga membuat karya untuk menegaskan bahwa mereka ingin disebut sebagai musisi dari pada sebagai pengamen. Kontestasi identitas antara personel orkes dangdut gerobak dengan pihak pemerintah juga terjadi di ruang urban Jakarta. Ada praktek kepengaturan yang dilakukan oleh aparat pemerintah kepada kelompok orkes dangdut gerobak, namun praktek kepengaturan tersebut ternyata berjalan secara lentur, penuh dengan proses negosiasi dan tidak represif, Data diperoleh dengan pendekatan etnografi (field study) termasuk in-depth interview di Baladewa, Tanah Tinggi, Jakarta Pusat dari bulan April 2016 sampai dengan Mei 2017. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa narasi yang dikonstruksi oleh media mainstream cenderung berbeda dengan narasi yang dibangun oleh orkes dangdut gerobak yang dalam hal ini diwakili oleh Uca dan personelnya. Orkes dangdut gerobak memunculkan narasi moralitas disaat media mengonstruksinya dengan narasi kriminalitas dan seksualitas. Relasi kuasa antara orkes dangdut gerobak dengan pihak pemerintah juga cenderung lentur, kelompok tersebut dilarang oleh Peraturan Daerah identitasnya dianggap sebagai pengamen, sedangkan pada prakteknya pihak aparat pemerintah masih mempunyai simpati dan empati terhadap kelompok orkes dangdut gerobak. ......This thesis discusses the dangdut gerobak orchestra which is often associated with the lower class and acts of sexual harassment, eroticism, and crime. The construction of negative meaning is raised through narratives built by the mainstream media, namely films and mass media. Starting from the construction of meaning for dangdut music which is seen as low-class music, to the practice of live concerts by dangdut orchestras performed by dangdut singers who tend to highlight some of their body parts. Attributing as buskers also makes this group prohibited from existing in public spaces. Using various arguments and creativity, Uca and the Pelangi dangdut orchestra group are negotiating with local government officials so that they can continue to exist in public spaces to earn a living by rejecting the attributes of buskers. They also create works to emphasize that they want to be called musicians rather than buskers. Identity contestation between the personnel of the dangdut gerobak orchestra and the government also occurs in the urban space of Jakarta. There is a regulatory practice carried out by government officials against the dangdut gerobak orchestra group, but this regulatory practice turns out to be flexible, full of negotiation processes and not repressive. The data were obtained using an ethnographic approach (field study) including in-depth interviews in Baladewa, Tanah Tinggi, Central Jakarta from April 2016 until May 2017. The results of this study indicate that the narrative constructed by the mainstream media tends to be different from the narrative constructed by the dangdut gerobak orchestra, which in this case is represented by Uca and its personnel. The dangdut gerobak orchestra creates a narrative of morality when the media constructs it with a narrative of crime and sexuality. The power relationship between the dangdut gerobak orchestra and the government also tends to be flexible, the group is prohibited by regional regulations from being considered a busker, while in practice government officials still have sympathy and empathy for the dangdut gerobak orchestra group.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Ardiansyah
Abstrak :
Kapitalisme yang mempengaruhi nilai-nilai olahraga saat ini. Olahraga digunakan untuk memperkuat ketimpangan sistem kapitalis dan membiasakan masyarakat untuk mengikuti kehidupan material. Olahraga di media sosial menjadi era baru kapitalisme menyebarkan pengaruhnya melalui konten yang oleh penggunanya. Influencer salah satu sosok yang berpengaruh dalam membangun konten di media sosial. Konten yang dibuat influencer bukanlah pesan yang bebas dan netral melainkan mengandung makna-makna ideologis tertentu. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis ideologi pada influencer yang terkandung dalam video “Bagaimana Liga Kampus Bisa Hype?” yang terdapat pada media sosial youtube. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah teori tanda Roland Barthes. Roland Barthes membagi pemaknaan tanda menjadi dua yakni denotasi dan konotasi. Denotasi merupakan makna sebenarnya, sedangkan konotasi merupakan makna baru yang diberikan yang berkaitan terhadap kepentingan pemberi makna. Selain itu, peneliti ini melakukan analisa terhadap terhadap faktor yang mempengaruhi influencer dalam pembuatan tanda pada video tersebut. Penelitian menggunakan paradigma kritis, dengan studi deksriptif eksploratif untuk memberikan gambaran mengenai ideologi yang dimiliki oleh influencer pada video “Bagaimana Liga Kampus Bisa Hype?”. Hasil penelitian ini menunjukan video yang diproduksi oleh influencer bukan sebatas penyampaian informasi bebas tanpa kepentingan tetapi mengandung makna ideologis didalamnya yang dimaknai dari tanda-tanda dalam video. Ideologi pada influencer olahraga bola basket ditemukan memiliki makna yang mengarah pada nilai kapitalisme. Influencer dan masyarakat Indonesia memiliki persepsi yang homogen mengenai bola basket, hal tersebut disebabkan karena adanya struktur yang telah mempengaruhi bola basket di Indonesia yaitu kapitalisme global. ......Capitalism that influences ​​of sport today. Sport is used to the inequality of the capitalist system and accustom society to following material life. Sports on social media is becoming a new era of capitalism through its influence through the content provided by its users. Influencers are influential in building content on social media. The content created by influencers is having an ideological meanings. The purpose of this research is analysis the ideology of influencers in the video "Bagaimana Liga Kampus Bisa Hype?" on the youtube social media. The method used in this research is Roland Barthes's sign theory. Roland Barthes divides the meaning of signs into two, denotation and connotation. Denotation is the real meaning, while connotation is a new meaning related to the interests of the giver of meaning. In addition, researchers conducted an analysis of the factors that influencers in making signs on the video. This research uses a critical paradigm, with an exploratory descriptive study to provide an overview of the ideology possessed by influencers in the video "Bagaimana Liga Kampus Bisa Hype?". These results is the videos produced by influencers have an ideological meanings which are interpreted by the signs in the video. The ideology of basketball influencers was found to have a meaning that leads to the value of capitalism. Influencers and Indonesian society have a homogeneous perception of basketball, this is due to the existence of a structure that has global capitalism influenced basketball in Indonesia.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatma Puspita Wijayanti
Abstrak :
Program bantuan sosial sembako merupakan kebijakan yang dibuat oleh pemerintah sebagai jaring pengaman sosial di saat pandemi COVID-19. Program ini bertujuan untuk meringankan beban masyarakat dengan memenuhi kebutuhan pokok bagi masyarakat terdampak COVID-9. Program bantuan sosial sembako diberikan kepada masyarakat Jabodetabek. Kota Depok merupakan salah satu daerah yang berhak mendapatkan bantuan sosial sembako. Namun pada pelaksanaannya pemerintah Kota Depok mendapatkan aduan-aduan dari masyarakat terkait pelaksanaan serta paket sembako yang diberikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis manajemen pelaksanaan program bantuan sosial sembako dalam rangka penanganan COVID-19 Di Kota Depok Provinsi Jawa Barat. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori manajemen yang dikemukakan oleh Henri Fayol. Penelitian ini menggunakan pendekatan post positivist dengan teknik pengumpulan data dengan wawancara mendalam dan studi kepustakaan. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa manajemen pelaksanaan program bantuan sosial sembako di Kota Depok belum berjalan dengan maksimal terutama pada perencanaan dan koordinasi para pelaksana program bantuan sosial sembako. Terdapat hambatan yang memerlukan perbaikan yaitu sasaran program bantuan sosial sembako yang belum jelas, pelaksanaan pengadaan paket sembako yang belum transparan dan belum sesuai dengan proses pengadaan barang dan jasa, sikap para pelaksana yang belum memiliki komitmen dalam keberhasilan bantuan sosial, motivasi para pelaksana untuk menjalankan tugas dan kewenangan, dan sumber daya pelaksana yang belum memadai. Saran dari penelitian ini adalah Kementerian Sosial perlu membuat rincian kriteria dan persyaratan penentuan sasaran program bantuan sosial sembako. ......The basic food social assistance program is a policy made by the government as a social safety during the COVID-19 pandemic. This program aims to ease the burden on society by meeting basic needs for people affected by COVID-9. The basic food social assistance program is provided to the Jabodetabek community. Depok City is one of the regions that is entitled to receive social assistance for basic needs. However, the Depok City Government received complaints from the public regarding the implementation and the basic food packages provided. This study aims to analyze the management of the implementation of the basic food social assistance program in the context of handling COVID-19 in Depok City, West Java Province. The theory used in this research is the management theory proposed by Henry Fayol. This research uses a post positivist approach with data collection techniques with in-depth interviews and literature study. The research results show that the management of the implementation of the basic food assistance programs in Depok City has not run optimally, especially in planning and coordinating the implementation of the basic food social assistance programs. There are obstacles that need improvement such as targeted social assistance programs, basic needs are not yet clear, the procurement of food packages that lack of transparency and in accordance with the procurement of goods and services, the attitude of the implementers that have not been committed to the success of social assistance, the motivation of the executor to carry out the duties and inadequate executive authority and resources. The suggestion from this research is that the Ministry of Social Affairs needs to make detailed criteria and requirements for determining the target of the basic food social assistance program.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Betsy Edith Christie
Abstrak :
Skripsi ini membahas bagaimana persebaran dan hubungan pemukiman etnis Cina di Kawasan Medan pada akhir abad ke-19 sampai awal abad ke-20. Pada pemukiman dilihat bagaimana persamaan dan perbedaan karakteristik setiap situs pemukiman etnis Cina. Tujuan umum penelitian ini adalah merekonstruksi kebudayaan masa lalu etnis Cina di Medan. Selain itu, penelitian ini bertujuan khusus untuk mengetahui karakteristik setiap situs pemukiman etnis Cina.Penelitian ini menggunakan metode arkeologi pemukiman tingkat makro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persebaran situs-situs pemukiman etnis Cina menunjukkan pola linier di mana berkembang dari utara menuju pusat Kota Medan. Sementara itu, hubungan antarsitus berkaitan dengan faktor migrasi dan ekonomi. ......This undergraduate thesis is talk about distribution and relationship chinese settlement in Medan from the end of 19th century until early 20th century. This research is look at the similarities and differences between each site. General purpose is to reconstruction the culture of chinese in the past. Besides, the special purpose is to understand the characteristics of each site. Method that had been used is the archaeology of settlement in macro scale. The result is the distribution of chinese settlement in Medan shows that the pattern is linear. Meanwhile, the relationships between each site cause of migration and economy.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S46708
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Catherine Christine
Abstrak :
Skripsi ini membahas mengenai fenomena online art theft dalam kerangka cyberethics. Sebagai kejahatan yang terjadi di cyberspace, online art theft memiliki menghadapi permasalahan etika yang lebih kompleks dibandingkan permasalahan etika pada kejahatan konvensional. Salah satu tantangan yang dihadapi adalah adanya conceptual muddle yaitu ketidakjelasan konsep dan pemahaman dalam kerangka etika. Pemaknaan mengenai etis atau tidaknya OAT dijelaskan melalui just consenquentionalism. Pelarangan terhadap OAT dilakukan dengan mempertimbangkan kebutuhan pengguna internet terhadap gambar ilustrasi agar menimbulkan kerugian sekecil mungkin. Aturan tersebut kemudian diterapkan oleh online community sebagai kelompok paling berpengaruh terhadap individu di cyberspace. Pengendalian sosial oleh online community, baik makro maupun mikro, dilakukan melalui sanksi positif dan sanksi negatif.
This thesis discussing about the online art theft phenomenome with cyberethics framework. As a crime which happened in cyberspace, online art theft face a more complex ethical problems than a conventional crime. One of the challenge is conceptual muddle which is uncertainty of concept and the understanding of ethical framework.The understanding of wheter OAT is an ethical or unethical action explained through just consenquentionalism. Prohibition of OAT must be done by considering the needs of internet users so there only tiny harm left. That norms then practiced by online community as the most influential group to individu who engage in cyberspace. Social control, either macro or micro, being done through positive sanctions and negative sanctions.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aidah Maghfirah
Abstrak :
The study examined the determinants of singlehood of never-married men and women aged 40-65 years with education as the main variable, using data from National Social-Economic Survey in 2007 and 2017. With the logit regression model, the result indicates that education is negatively significant in affecting the singlehood. Higher educated people are more likely to get married due to their good social attribute and consider as socially ready to form a family. Although there is declining marriage in these 10 years, the marriage norms still remain universal.
Studi ini menguji faktor penentu melajang pria dan wanita yang belum menikah yang berusia 40-65 tahun dengan pendidikan sebagai variabel utama, menggunakan data dari Survei Sosial-Ekonomi Nasional pada tahun 2007 dan 2017. Dengan model regresi logit, hasilnya menunjukkan bahwa pendidikan secara negatif signifikan dalam mempengaruhi kehidupan melajang. Orang yang berpendidikan lebih tinggi memiliki kemungkinan yang lebih tinggi untuk menikah karena atribut sosial mereka yang baik dan dianggap "siap secara sosial" untuk membentuk keluarga. Meskipun ada penurunan pernikahan dalam 10 tahun ini, norma-norma pernikahan masih tetap universal.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Kompas, 2005
303.6 BBM
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kinoysan
Jakarta: Lingkar Pena, 2008
899.221 3 KIN l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>