Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Valencia Clarissa
"Kesenjangan sosial serta krisis empati sebagai isu dalam film “Kleingeld” merupakan hal yang lekat dengan masyarakat urban. Dalam filmnya, Marc-Andreas Bochert menampilkan tokoh Hoffmann dan seorang pengemis yang memiliki perbedaan kondisi sosial. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teori semiotika film Christian Metz dan konsep mentalitas urban Georg Simmel untuk menganalisis keterkaitan kehidupan urban perkotaan dengan kesenjangan sosial serta krisis empati yang digambarkan melalui adegan dalam film. Hasilnya adalah daerah urban perkotaan yang elite dan modern masih belum lepas dari isu kesenjangan sosial. Selain itu, karakteristik Hoffmann sebagai masyarakat urban yang individualis, rasional, dan materialis akhirnya menimbulkan krisis empati sehingga tidak dapat membangun hubungan yang baik dengan pengemis.

The issues of social inequality and the crisis of empathy in the film “Kleingeld” are closely related to urban society. In his film, Marc-Andreas Bochert featured Hoffmann and a beggar with different social conditions. This study used qualitative method with Christian Metz's semiotics of the cinema theory and Georg Simmel’s concept of urban mentality to analyze the relationship between urban life with social inequality and the crisis of empathy that portrayed through scenes in the film. The result of this study indicated that elite and modern urban areas are still not free from the issue of social inequality. In addition, Hoffmann's characteristics as an individualist, rational, and materialist eventually lead to a crisis of empathy and thus could not establish good relationships with the beggar."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yayang
"Menurut Kantor Statistik Federal (Destatis), Produk Nasional Bruto (PDB) Jerman meningkat pada tahun 2019. Peningkatan tersebut menandakan bahwa perekonomian Jerman telah tumbuh selama sepuluh tahun berturut-turut. Meskipun meningkat secara substansial, pendapatan nasional tersebut justru didistribusikan lebih tidak merata daripada tahun-tahun sebelumnya. Akibatnya kesenjangan antara masyarakat kelas atas dan bawah di Jerman semakin melebar dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu film yang menampilkan isu kesenjangan sosial adalah Isi & Ossi (2020). Isu kesenjangan sosial digambarkan melalui perbedaan bentuk kehidupan tokoh keluarga Isi yang berasal dari kelas sosial atas dan keluarga Ossi yang berasal dari kalangan sosial bawah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan metode analisis semiotika film Christian Metz, serta pendekatan reflektif teori representasi Stuart Hall. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa representasi kesenjangan sosial dalam film Isi & Ossi (2020) digambarkan melalui perbedaan gaya hidup dan pendapatan. Sedangkan dampak yang ditimbulkan dari kesenjangan sosial digambarkan melalui tindakan kriminalitas, kemiskinan, dan konflik sosial.

According to the Federal Statistical Office (Destatis), Germany's gross domestic product increased in 2019. It signifies that the economy of German has grown for the tenth year in a row. Despite a substantial increase, the national income was distributed more unequally than in previous years. As a result, the gap between the upper and lower classes in Germany has widened in recent years. A film that depicts the issue of social inequality is Isi & Ossi (2020). The issue of social inequality is illustrated through the differences in the lives of the Isi family from the upper class and the Ossi family from the lower class. This research uses qualitative methods and semiotic theory by Christian Metz as analysis, as well as reflective approaches to Stuart Hall's representation theory. The results showed that the representation of social inequality in the film Isi & Ossi (2020) is described through differences in lifestyle and income. While, the impact of social inequality is seen in criminality, poverty, and social conflict."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aura Pijar Matahati
"Ketimpangan sosial menjadi suatu permasalahan sosial yang terjadi di Rusia pada abad ke-19 dan abad ke-21. Penelitian ini menganalisis representasi ketimpangan sosial yang terdapat dalam film Холоп (Budak) karya Klim Shipenko tahun 2019. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan mendeskripsikan tanda-tanda adanya ketimpangan sosial di Rusia pada abad ke-19 dan abad ke-21 yang digambarkan pada film ini melalui cuplikan-cuplikan dan dialog. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif analisis representasi Stuart Hall. Teori representasi dari Stuart Hall membantu mengidentifikasi dan mengeksplorasi bukti adanya ketimpangan sosial di Rusia melalui analisis encoding dan decoding. Berdasarkan penelitian ini, dapat diketahui tanda-tanda ketimpangan sosial dalam film dapat dikategorikan berdasarkan kelas sosial, status sosial, dan kekuasaan sesuai tiga aspek utama ketimpangan sosial dari Max Weber. Penelitian ini mengungkapkan kritik sosial yang mencakup konflik antarkelas dan status sosial, ketidaksetaraan, dan penyimpangan kekuasaan di Rusia abad ke-19 dan abad ke-21. Selain itu, penelitian ini juga memberikan wawasan mengenai film melalui penyampaian kritik sosial dengan memperlihatkan tanda-tanda ketimpangan sosial di Rusia yang dapat memengaruhi pandangan penonton terhadap kondisi sosial di Rusia.

Social inequality has been a persistent social issue in Russia in the 19th century and 21st centuries. This research analyzes the representation of social inequality in the movie Холоп (Slave) by Klim Shipenko in 2019. This research aims to explore and describe the signs of social inequality in Russia in the 19th and 21st centuries which are portrayed in this film through scenes and dialog. The method used in this research is qualitative representation analysis of Stuart Hall. The Representation Theory of Stuart Hall helps to identify and explore the evidence of social inequality in Russia by analyzing encoding and decoding. Based on this research, the signs of social inequality in the movie can be categorized based on social class, social status, and power, based on Max Weber's aspects of social inequality. This research examines the social critique of social class and social status conflicts, inequality, and the irregularities of power in Russia in the 19th and 21st centuries. Furthermore, this research also gives insight into the movie through the delivery of social criticism by showing signs of social inequality in Russia that can influence the audience's point of view of social conditions in Russia."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2025
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library