Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fery Mulya Pratama
"Kehadiran PKL saat ini telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat perkotaan. mereka hadir dengan menguasai ruang ruang publik sebagai respon terhadap permintaan pasar. Dibalik eksistensi PKL, terdapat persoalan lebih dari sekedar penguasaan ruang fisik. PKL menjalin hubungan dengan aktor lainnya dan membentuk jejaring ekonomi informal. pada studi kasus Jalan Babakan Raya terjadi transformasi penguasaan ruang PKL yang dinamis. Kondisi ini menimbulkan pertanyaanapa yang adadibenakparaaktordalamjejaringekonomi informal dalammeruangnya PKL, danmelanggengkaneksistensinya??
Metoda yang dipilih adalah grounded research artinya riset dilakukan dengan berjalan di level paling ?mendasar?, dalam pengertian bahwa proses investigasi dijalankan tanpa suatu praduga apapun (hipotesis).Fokus utama penelitian ini adalah untuk mengungkap habitus, yakni, respon spasial PKL dan para aktor dalam jejaring ekonomi informal.
Temuan dilapangan menunjukan dalam upayanya meruang dan melanggengkan eksistensinya, PKL disokong oleh keberadaan aktor lain dalam jejaring ekonomi informal. Mereka juga membentuk kelopok-kelompok kecil sebagai jalinan strategi-taktik agar mereka mendapatkan posisi tawar untuk bernegosiasi dengan preman. Bentuk respon terhadap perubahan kondisi sosial ini merupakan upaya untuk PKL mempertahankan diri dan melangengkan eksistensinya.

The presence of PKL nowadays has become part of urban daily life. they occupiying the public space in response to market demand. Behind the existence of PKL there are more issues than just the physical space occupation. The relationship between PKL and other actors form a networks of the informal economy. A case study of Jalan Babakan Raya shows a PKL dynamic space transformation. mastery transform PKL dynamic space. This condition raises the question of what thought of the actors in the network of informal economy against PKL public space occupation and perpetuate its existence? "
The method chosen was grounded research. Its means research done on the level of the 'fundamental' in the sense that the investigation carried out without any prejudice to any (hypothetical). The main focus of this study is to reveal the habitus PKL spatial response and the other actors in the networks informal economy.
The findings indicate the field in an attempt to occupying the space and perpetuate its existence, PKL supported by the presence of other actors in the networks of informal economy. They also formed small groups as tangle strategy and tactics to get their bargaining position to negotiate with thugs. In response to changing social conditions is an effort to defend theirselves and perpetuate the PKL existence."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T32148
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyar Paramitha
"Di era modern ini, fenomena penggunaan smartphone di perkotaan semakin meningkat. Masyarakat modern tidak hanya menggunakan smartphone sebagai alat komunikasi tetapi juga sebagai alat untuk mempertahankan ruang personalnya dari orang asing di ruang publik. Skripsi ini mengkaji penggunaan smartphone dengan pola pertahanan diri terhadap orang asing di ruang publik. Pengamatan dilakukan menggunakan metode spasial etnografi di peron stasiun Manggarai dan Universitas Indonesia. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa penggunaan smartphone meningkatkan keterasingan antarindividu masyarakat kota. Penulisan ini bermanfaat sebagai pertimbangan bahwa perancangan ruang publik harus dapat menanggapi perkembangan teknologi dan perubahan budaya berkota.

In this modern era, the phenomenon of smartphones usage is increasing in urban area. Modern society does not only use this as communication tools but also as a self defense to defend its personal space from strangers in the public space. This undergraduate thesis examines the smartphones usage with self defense patterns from strangers in the public place. Observation was conducted by using spatial ethnography method at the platforms of Manggarai and Universitas Indonesia train stations. The observation shows that the usage of smartphones intensifies alienation of urban society. This study may serve as future considerations that the design of public space should be able to respond current technological developments and urban cultural changes.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67447
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tobing, Jonathan Edmond
"Dalam definisinya, ruang publik merupakan suatu wadah bagi masyarakat dalam melakukan berbagai aktivitas tanpa membedakan status sosial ekonomi. Namun manakala "ruang publik" tersebut tidak dapat terpenuhi dengan baik hingga justru mengabaikan akan kebutuhan akan ruang tersebut. Akibatnya, muncul ruangruang publik yang bersifat temporer untuk memenuhi kebutuhan akan ruang publik tersebut sementara waktu. Namun, munculnya ruang publik temporer ini patut dicermati dan dianalisis lebih lanjut, apakah ruang seperti ini justru menjadi solusi terbaik akan kebutuhan masyarakat dibandingkan dengan disediakan ruang publik yang bersifat permanen atau mungkin dapat dimanfaatkan dan diolah lebih lanjut untuk memenuhi kebutuhan masyarakat perkotaan tersebut untuk sementara waktu hingga tersedianya ruang publik formal.

In the definition, public space is a container for the community in conducting a variety of activities regardless of their socioeconomic status. But when, "public space" can not be fulfilled well until it will ignore the need for space. Consequently, public spaces that are temporary to meet the needs of the public space temporarily. However, the emergence of this temporary public space worthy of further scrutiny and analysis, whether the space like this would be the best solution would be compared with the needs of the community provided a public space that is permanent or may be used and further processed to meet the needs of urban communities for a while until the formal public space available."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52271
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfan Fadilah
"Rasa aman merupakan hal yang dibutuhkan oleh setiap manusia ketika berada dimanapun dan kapanpun. Rasa aman didapatkan setelah manusia melakukan penyesuaian dengan lingkungannya. Salah satu cara yang dilakukan untuk melakukan penyesuaian tersebut adalah pertahanan diri. Pertahanan diri merupakan mekanisme yang dilakukan seseorang ketika ruang personalnya terganggu. Pada sebuah ruang urban, terdapat banyak jenis aktivitas berbeda yang dilakukan. . Setiap aktivitas memiliki cara yang berbeda dalam pelaksanaannya sehingga terdapat perbedaan cara dalam melakukan mekanisme pertahanan diri. Skripsi ini mengkaji bagaimana mekanisme pertahanan diri dapat membentuk rasa aman saat melakukan aktivitas di ruang terbuka publik. Pengamatan dilakukan pada acara Car Free Day di Jakarta tepatnya di area Bundaran HI dan Senayan. Ruang tempat dilakukannya Car Free Daymerupakan ruang-ruang jalan yang dialihkan fungsinya sementara menjadi ruang rekreasi. Hasil menunjukkan adanya perbedaan mekanisme pertahanan diri pada aktivitas statis dan dinamis. Ruang Car Free Day beserta elemen-elemen di dalamnya, digunakan untuk beraktivitas dan juga mengakomodasi kebutuhan pertahanan diri.

A sense of safety is a fundamental need for everyone, regardless of location or time. This sense of safety is achieved once people adjust to their environment. One way to facilitate this adjustment is through self-defense mechanisms. Self-defense is a process individuals employ when their personal space is disrupted. In an urban space, there are various types of activities taking place. Each activity has its unique way of being performed, which leads to different approaches to employing self-defense mechanisms. This thesis explores how self-defense mechanisms create a sense of safety while engaging in public open spaces. The observation was conducted during the Car Free Day event in Jakarta, specifically in the Bundaran HI and Senayan areas. During Car Free Day, roads are temporarily repurposed as recreational spaces. The findings show distinct self-defense mechanisms in static versus dynamic activities. The spaces used for Car Free Day and the elements within them serve not only for activities but also accommodate the needs for self-defense."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gigih Muhammad Sadikin
"Kesehatan adalah aspek penting yang harus dijaga setiap manusia yang hidup di bumi. Kesehatan dapat dikategorikan dengan lima aspek yaitu fisik, mental, spiritual, sosial, dan lingkungan. Manusia perlu menjaga kesehatan melalui banyak cara, kegiatan menjaga kesehatan yang dimaksud adalah upaya menjaga kesehatan. Hal tersebut dapat dilakukan salah satunya di ruang publik yang disediakan oleh pemerintah karena berbagai alasan, salah satunya untuk masyarakat melakukan kegiatan upaya kesehatan. Dengan landasan kriteria tersebut, penelitian karya ilmiah ini ditujukan untuk mengetahui sebuah lingkungan yang dapat digunakan penggunanya untuk berupaya kesehatan. Ruang sehat (healthy space) adalah kata yang digunakan untuk penelitian ini.
Sebagai fasilitas kota dalam menyediakan ruang untuk berkegiatan, Taman Suropati sebagai objek studi kasus menjadi salah satu taman dengan beraneka ragam kegiatan yang memfasilitasi pengunjung untuk melakukan kegiatan upaya kesehatan. Taman Suropati dapat tergolong menjadi Ruang Terbuka Hijau karena fungsinya bagi lingkungan sekitarnya. Namun sebuah taman yang berfungsi sebagai ruang publik eksternal juga memiliki peran sebagai third place sebagai tempat bagi pengguna melakukan upaya kesehatan dari segi sosial maupun mental untuk bersosialisasi atau melakukan aktivitas secara bebas.
Karya ilmiah ini akan membahas bagaimana Taman Suropati berfungsi sebagai ruang sehat yang digunakan pengguna untuk kegiatan upaya kesehatan. Dengan tujuan tersebut dilakukan pengamatan terhadap objek yaitu Taman Suropati dan juga subjek yaitu penggunanya. Dengan harapan mendapatkan jawaban mengenai kualitas ruang Taman Suropati untuk memadai pengguna dan opini mereka mengenai apa yang mereka rasakan saat melakukan kegiatan di Taman Suropati.

Health is an important aspect that must be maintained by every human who lives on earth. Health can be categorized by five aspects namely physical, mental, spiritual, social, and environment. Need health assistance, lots of activities to do. This can be done one of them in public spaces provided by the government for various reasons, one of which is for people who do health activities. With this assessment base, scientific research research is proposed to study the environment that users can use to obtain health. Healthy space is the word used for this research.
As an urban infrastructure providing space for activities, Taman Suropati as a case study object becomes one of the parks with a variety of activities that facilitate visitors to carry out health business activities. Taman Suropati can be classified as Green Open Space because of its function for the Near Environment. However, parks that involve external communities also have a role as a third place where users of health assistance in terms of social and mental to socialize or do free activities.
This thesis will discuss how Taman Suropati as a healthy space that are used for activities regarding their health. With these objectives carried out the purpose of Taman Suropati and also the subject, namely its users. With the hope of getting answers about the Taman Suropati space for adequate users and their opinions about how they feel when doing activities in Taman Suropati.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library