Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 32 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wahyudi Maha Putra
"Fotokatalis C-N-TiO2 telah berhasil disintesis dengan urea sebagai sumber dopan nonlogam. Fotokatalis C-N-TiO2 juga berhasil diimobilisasi pada batu apung dengan metode dip coating. Komposit ini telah dikarakterisasi FTIR, SEM-EDX, BET, XRD, dan UV-vis DRS. Hasil karakterisasi ini menunjukkan bahwa penambahan dopan nonlogam C dan N berhasil menurunkan bandgap C-N-TiO2 dari 3,15 eV menjadi 2,95 eV sehingga lebih responsif terhadap cahaya tampak. Berdasarkan hasil uji penyisihan amonia, loading fotokatalis optimum yaitu 1,5-2,5% dari massa komposit C-N-TiO2/Batu Apung yang berhasil menyisihkan amonia dari 550 ppm menjadi 44 ppm dalam waktu 180 menit. Berdasarkan hasil uji efektivitas komposit, diperoleh pH optimum untuk penyisihan amonia yaitu pada pH 10. Selain itu, fotodegradasi amonia mengikuti kinetika Langmuir- Hinshelwood sehingga berpotensi untuk menyisihkan limbah cair amonia pada industri dalam waktu 5 jam.

Nonmetal doped photocatalyst, C-N-TiO2, has been successfully synthesized with urea as precursor of dopant. The photocatalyst has been immobilized on pumice stone by dip coating method. This composite is characterized by FTIR, SEM-EDX, BET, XRD, and UV-vis DRS. The result show that C-N-TiO2 photocatalyst narrow the energy bandgap from 3.15 eV to 2.95 eV, it is mean that this photocatalyst more responsive to visible light. Based on ammonia elimination experiments, it show optimum loading of C-N-TiO2 on composite is 1.5 -2.5%, which can eliminate ammonia from concentration 550 ppm to 44 ppm during 180 minutes. Based on experiment, the optimum pH to eliminate ammonia is 10. Furthermore, ammonia photodegradation rate is matched with Langmuir Hinshelwood equation, so that the photocatayst is potential to remove ammonia wastewater in less than 5 hour."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58903
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: PT Gramedia, 2023
736.5 TIM l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Museum Nasional Indonesia, 2019
736.5 PRA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lilie Suratmino
"ABSTRAK
Pada saat ini di Indonesia masih banyak terdapat peninggalan warisan budaya Belanda yang antara lain dalam bentuk batu makam. Yang menarik perhatian penulis dari makam-makam ini adalah bentuk batu makam yang mempunyai mutu seni pahat yang sangat tinggi. Pada batu-batu makam sering digambarkan benda-benda yang mungkin erat hubungannya dengan profesi orang-orang yang dimakamkan di situ semasa mereka masih hidup. Pada inskripsi tertulis berita singkat tentang nama orang yang makamkan, tempat dan tanggal lahir, profesi, usia, tanggal dan tahun saat dimakamkan. Ada beberapa makam yang disertakan puisi atau puji-pujian untuk yang meninggal.
Penelitian memusatkan pada tiga hal utama yaitu tentang kronik, seni pahat dan penggunaan bahasa pada batu-batu makam di tersebut. Dari seni ukir pada batu makam berhasil didata sebagian mengenai makna simboliknya berdasarkan studi tentang seal heraldik di Eropa khususnya di Belanda serta data populasi pemilihan gaya ukiran.
Pada inskripsi dapat didata tentang perbedaan penggunaan bahasa pembuka kalimat, istilah Latin untuk kata `meninggal' yaitu obiit, sedangkan dalam bahasa Belanda diungkapkan dengan kata-kata seperti overladen, gestorven, in den Hear ontslapen. Untuk kata 'tahun' dipergunakan iaar atau jaar atau anno (Ao). Di samping itu juga ditemukan adanya sistem ejaan yang tidak konsisten, pergeseran makna kosa kata dan sebagainya. Pada inskripsi batu makarn terdapat kesalahan ejaan atau kesalahan pemahatan huruf, misalnya kata DEE yang seharusnya DE sebagai kata sandang, GEBERGAT yang seharusnya GEBRAGT (dalam bahasa Belanda modem gebracht).
Pada inskripsi tanda peringatan mengenai data orang-orang yang dimakamkan pada dinding museum terdapat 6 (enam) kesalahan ejaan yang seharusnya diperbaiki karena dengan adanya kesalahan tersebut mengakibatkan terbentuknya `kosa kata Baru' yang tidak ada dalam bahasa Belanda misalnya kata VEVENS yang seharusnya tertulis TEVENS yang bermakna `juga', ZOONEDE yang seharusnya tertulis ZOOMEDE bermakna `demikian juga', DEENAREN yang seharusnya DIENAREN bermakna `para pejabat' dan HUNN seharusnya HUNNE bermakna `(milik) mereka'.
Untuk memperoleh gambaran yang utuh dan hasil yang maksimal dari penelitian ini yang berfokus pada 3 hal yaitu kronik, seni pahat atau stilistik dan penggunaan bahasa Belanda pada batu makam ini diperlukan suatu kajian interdisipliner. Pola pemecahan masalah diharapkan dapat diterapkan pada analisis temuan batu-batu makam Belanda yang lain yang masih tersebar di seluruh Indonesia."
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Suci Nurul Insani
2010
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Zhang, Huaishui
Beijing : Foreign languages Press, 2009
SIN 731.463 51 ZHA f (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Ilman Derajat
"Gua Batu di Desa Napal Licin, Sumatra Selatan merupakan situs yang dimanfaatkan masyarakat prasejarah dan memiliki temuan artefak batu yang raya, baik dari aspek bentuk maupun bahannya. Diketahui 1.022 artefak batu ditemukan pada ekskavasi Sektor II tahun 2013 dan 2014 oleh Balai Arkeologi Sumatra Selatan. Berdasarkan sortir dari 1.022 artefak yang ditemukan, hanya 50 yang menujukkan ciri alat. Skripsi ini membahas tipologi bentuk alat batu dengan unit analisis bentuk umum alat, bentuk khusus alat, letak tajaman, dan bentuk tajaman. Analisis tipologi menghasilkan tiga tipe, enam subtipe, empat variasi, dan empat subvariasi. Penelitian ini memperlihatkan bahwa temuan di Gua Batu memiliki corak Paleolitik hingga Neolitik, sedangkan berdasarkan pertanggalan Gua Batu merupakan situs yang berasal dari masa Neolitik.
......Gua Batu in Desa Napal Licin, Sumatra Selatan, is a site used by prehistoric people and has great stone artifact findings in terms of shape and raw material. It is known that 1,022 stone artifacts were found from sector II excavations in 2013 and 2014 done by Balar Arkeologi Sumatra Selatan. Based on the sorting of those 1,022 artifacts, only 50 showed the characteristics of the tools. This research discusses the form typology of the stone tool with a unit of analysis of the general shape of the tool, the specific shape of the tool, the location of the edge, and the shape of the edge. The typological analysis resulted in three types, six subtypes, four variations, and four subvariations. This research also shows that the stone tools from Gua Batu have a Paleolithic to the Neolithic pattern, although based on the dating of the cave, the site was from the Neolithic period."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Time-Life Books, 1973
573.2 FIR
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ronaldo Heinrich Herman
"Di Indonesia masih belum terdapat organisasi profesi gemolog, peraturan perundang-undangan atau kode etik profesi yang mengatur mengenai pertanggungjawaban gemolog atas kesalahan informasi dalam sertifikat yang diterbitkannya, dan gugatan yang diajukan kepada gemolog yang bersalah. Akibatnya pihak yang dirugikan dalam transaksi tidak memiliki dasar hukum untuk menuntut pertanggungjawaban dari gemolog yang merugikannya. Dalam penelitian yuridis normatif dengan pendekatan peraturan perundang-undangan, perbandingan hukum, dan kasus ini saya bermaksud untuk menganalisis peran organisasi profesi gemolog di India dan Amerika Serikat dalam mendorong agar gemolog berhati-hati ketika mensertifikasi serta sejumlah persamaan dan perbedaan, baik diantara pengaturan sertifikasi di Indonesia, India, dan Amerika Serikat dan juga diantara pertanggungjawaban gemolog pada kasus kesalahan informasi dalam sertifikat yang mereka terbitkan di ketiga negara itu. Persamaan dan perbedaan dari segi pengaturan di ketiga negara terletak pada definisi sertifikasi dan cara pengaturannya, pihak yang mensertifikasi, dan isi dari peraturan mengenai sertifikasi dan sertifikat batu permata. Sedangkan dari segi pertanggungjawaban gemolog di ketiga negara, maka persamaan dan perbedaan terdapat pada perbuatan gemolog sebagai kesalahan, keberadaan peraturan atau kode etik profesi gemolog, dan bentuk tanggung jawab gemolog atas kesalahannya. Berbagai persamaan dan perbedaan itu disebabkan oleh kondisi ilmu gemologi, pandangan masyarakat terhadap kesalahan gemolog, dan juga peran dari organisasi profesi gemolog.
......In Indonesia there are no gemmologist professional organizations, laws, and code of ethics regarding the responsibility of gemmologist for the misinformation in the gemstones certificates they issue, as well as the lawsuit filed against the guilty gemmologist. As a result, the injured parties in the gemstone transactions have no legal basis to demand an accountability from the gemmologist who harmed them. In this normative juridical research with statutory, comparative law, and case approaches, the author intend to analyse the roles of gemmologist professional organizations in India and the United States in encouraging gemmologists to be careful when certifying the gemstones as well as the number of similarities and differences, both among the gemstone certification regulations in Indonesia, India, and the United States and also between the gemmologist’s accountability in cases of misinformation in the certificates they issue in these three countries. The similarities and differences in the terms of regulation in the three countries lie in the definition of certification and the way it is regulated, the party who did the certification, and the content of the regulations regarding gemstone certification and certificate. While in terms of the responsibility of gemmologists in the three countries, the similarities and differences are in the action of the gemmologists as a mistake, the existence of rules or code of ethics for the gemmologist profession, and the form of responsibility of the gemmologists for their mistakes. These similarities and differences are caused by the condition of gemmological science, the public’s view of gemmologist mistake, and the role of gemmologist professional organizations."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
McNally, G. H.
London: E & FN Spon, 1998
624.151 3 MCN s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>