Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suharto
"ABSTRAK
Indonesia merupakan negara yang luas wilayah lautnya lebih luas dari daratan, sudah sepatutnyalah memiliki armada kapal perang yang memadai agar dapat mengamankan wilayah kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari segala macam ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang datang dari laut. Selain itu laut merupakan sumber kekayaan alam hayati dan non hayati yang dapat dipergunakan untuk mensejahterakan rakyat dan pembangunan nasional. Perkembangan dunia semakin datar, semua perusahaan dimana saja di dunia dapat diakses dengan cepat tanpa batas waktu, perusahaan berusaha untuk memenangkan persaingan bisnisnya dengan beberapa metode dan strategi yang diciptakan, salah satu cara dengan strategi generik yaitu keunggulan kompetitive (competitive adventage ) hasil produk yang berbeda selalu inovative, keunggulan biaya murah dengan mutu yang baik/standar dan fokus pada produk yang dihasilkan. Banyak perusahaan untuk memperoleh keunggulan bersaing, membangun dan mengembangkan usahanya di beberapa negara sehingga menjadi perusahaan multi national. Pengembangan perusahaan multi national dilaksanakan dengan berbagai cara agar dapat masuk kesuatu negara dengan resiko biaya yang lebih rendah, salah satunya dengan melakukan aliansi strategi dimana perusahaan lokal ikut dilibatkan. Bagaimana perusahaan menjaga kontinuitas suatu hasil produk agar dapat berjalan secara terus menerus dari bahan baku sampai barang jadi dan diterima oleh pelanggan, hal ini tidak mudah untuk itu diperlukan suatu metode dengan supply chain management agar diperoleh jadwal waktu penyelesaian yang tepat, biaya murah dan mutu standar. Penulis menjadikan Dinas Pengadaan TNI Angkatan Laut sebagai obyek penelitian karena sebagai pintu masuk yang melibatkan aktivitas bisnis internasional dalam rangka pengadaan kapal, yang merupakan suatu hal yang penulis anggap cukup kompleks dimana dalam satu buah kapal terdiri dari berbagai macam komponen barang dari beragam sumber/produk.

ABSTRACT
Indonesia is state with wide sea territory which is broader than land, approriately has adequate battleship armada to protect sovereignty region of Republic of indonesia from all threats, trouble, resistance and challenge coming from sea. Besides sea is source of natural resources which can be utilized to secure and prosperous of nation and national development. Increasingly leveled off of world development, all companies around the globe are accesable swiftly without time boundary, company tries to win its business competition with a few method and strategy created, one way with generic strategy that is the competitive adventage, different product result, ongoing inovative, cheap expense advantage with good/standar quality and focus at product yielded. Many companies to have the best of competing, builds and develops its business in some states to become multinational company. Multinational company expansion were executed variously that accessible to a state at lower cost risk, one of them is strategic alliance where local companies were involved. How the company taking care of a result product continuity to run continually from raw material to finished goods and received by client, this were not easy, hence, required a method with supply chain management to obtain correct solution time schedule, with cheap expenses and standard quality. Writer makes Dinas Pengadaan TNI Angkatan Laut as research object due to entrance involving international business activity for the agenda of ship levying, which writer assumes as quite complexes where in one ship consisted of various goods component from varying sources.
"
2009
T26805
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bob Novitriansyah
"ABSTRAK
lndustri media massa di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat, ditandai dengan munculnya media massa baru, baik elektronik maupun cetak. Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan informasi bagi sebagian besar masyarakat Indonesia sudah menjadi bagian dari kehidupan seperti halnya kebutuhan lainnya. Sehingga apapun yang berhubungan dcngan penyediaan berita dan informasi akan terus diminati yang tentunya hal ini menjadi salah satu daya tarik bagi pengusaha untuk terjun di bisnis ini.
Pencabutan SIUPP (Surat lzin Usaha Penerbitan Pers) pada tahun 1998 sebagai salah satu persyaratan untuk menerbitkan sebuah media cetak serta berlandaskan UU No. 40 tahun 1999 tentang pers, membuat banyak bermunculan media cetak barn yang mempunyai berbagai karakteristik dan positioning masing-masing.
Bergairahnya televisi swasta membawa dampak cukup besar bagi dunia pertelevisian dan periklanan Indonesia serta semakin memanjakan pemirsa dalam memilih stasiun televisi yang disukai. Terjadi persaingan kreativitas dalam membuat program acara dan kemasannya serta mempertajam fokus pada segmentasi pemirsa.
Kini berbagai media informasi yakni media cetak, radio, televisi dan internet bersaing ketat merebut pengguna informasi dan hiburan yakni pembaca, pendengar, pemirsa, dan pengiklan. Kemampuan untuk merebut iklan, merupakan salah satu cara untuk mempertahankan kelangsungan hidup dalam industri media.
Agar industri surat kabar dan pertelevisian di masa depan tetap eksis dan berkembang tiada lain pilihannya adalah join multimedia atau dengan melakukan aliansi strategis. Hal ini disebabkan antara lain karena core business-nya yang sama, maka optimalisasi efisiensi dan daya saing dapat terwujud.
Kontribusi sebuah surat kabar dalam sinergi tersebut adalah kedalamannya dalam pemberitaan sehingga teijadi efektifitas dalam membahas suatu masalah yang dituju konsumen. Kontribusi televisi disini adalah mampu menyajikan gambaran audio visual sehingga informasi dan materi yang disampaikan relatif lebih dinamis dan utuh scrta coverage area yang begitu besar sehingga mampu menjangkau konsumen yang lebih banyak.
Salah satu kasus perusahaan media guna mempercepat pertumbuhan dan berdaya saing tinggi di industrinya adalah surat kabar Media Indonesia yang melakukan aliansi strategis dengan stasiun televisi Metro TV. Strategi tersebut dilakukan karena mereka memiliki the knowledge journalists dan sumber daya manusia yang profesional serta kekuatan sumber daya lainnya yang menunjang keberlangsungan bisnis tersebut.
Beberapa alasan yang menjadi motivasi aliansi strategis yang dilakukan Media Indonesia dengan Metro TV antara lain adalah mengembangkan dan meningkatkan efisiensi operasional, fasilitas dan proses serta menyediakan akses pada kapabilitas baru, pengetahuan baru dan teknologi baru, menurunkan resiko dan mengatasi ancamanancaman dalam persaingan dan meningkatkan kemampuan dalam mempertahankan posisinya serta memberikan nilai tambah atau perluasan lini produk perusahaan.
Beberapa aliansi strategis yang dibangun Media Indonesia dengan Metro TV untuk meningkatkan kompetensi inti dan ketmggulan bersaing yaitu aliansi strategis untuk meningkatkan kompetensi dalam hal keunggulan inovasi, efisiensi dan penerimaan konsumen, aliansi strategis untuk meningkatkan kineija sumber daya manusia serta meningkatkan efisiensi dalam menghasilkan berita/produk dan aliansi strategis yang memungkinkan perusahaan membagi resiko dan sumber daya yang diperlukan untuk memasuki pasar di industri media cetak di fudonesia.
Penurunan resiko dan ancaman yang dapat dihasilkan dari aliansi strategis Media Indonesia dengan Metro TV di bidang redaksi antara lain adalah resiko ketidakakuratan dan ketidakaktualan berita dapat diperkecil karena berita diolah secara bersama dan berita untuk acara televisi yang harus selalu hangat dapat juga diberitakan di Media fudonesia.
Pada bagian iklan, pemasar iklan di Media fudonesia dan Metro TV bersinergi secara total dalam memasarkan space iklan baik di Media fudonesia maupun di Metro TV. Sehingga program-program dan paket-paket iklan yang ditawarkan terkadang saling terkait antara memasang di Media Indonesia dan di Metro TV. Dampak positifnya tentu saja adalah keragaman pengiklan dengan keinginan dan strategi komunikasi pemasarannya yang berbeda-beda dapat diakomodir ke media yang berbeda, apakah ke media cetak atau ke televisi.
Masalah yang dihadapi oleh Media Indonesia dan Metro TV dalam melakukan aliansi adalah berupa isu besar tentang keadilan tingkat kesejahteraan dan fasilitas yang diterima di tengah aneka ragam persepsi seluruh karyawan. Untuk itu pihak manajemen berupaya untuk transparan dalam segala hal sehingga terwujud hubungan keijasama yang selaras dalam jangka panjang. Antara kedua perusahaan dapat saling bertukar pikiran dan membahas mengenai penyesuaian strategi yang hams dilakukan dalam menghadapi
perubahan kompetisi yang terjadi sehingga dapat meningkatkan daya saing.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library