Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Fadhil Muharram
"Perang Saudara Suriah menjadi medan tempur bagi berbagai macam aktor, salah satunya adalah Turki. Pada periode tahun 2016-2019, Turki melancarkan tiga operasi militer, yaitu Operasi Euphrates Shield, Olive Branch, dan Peace Spring. Secara spesifik, Operasi Euphrates Shield ditujukan untuk melawan ancaman ISIS dengan PYD/YPG sebagai target sekunder, sedangkan Operasi Olive Branch dan Peace Spring ditujukan untuk melawan ancaman PYD/YPG. PYD/YPG sendiri merupakan organisasi yang berkaitan dengan PKK, kelompok separatis yang telah berkonflik dengan Turki sejak tahun 1984. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab bagaimana budaya strategis memengaruhi keputusan operasi militer Turki di Suriah tahun 2016-2019? Penulis menggunakan kerangka analisis budaya strategis dengan metode penelitian analisis diskursus, studi pustaka, dan wawancara untuk melakukan analisis terhadap budaya strategis Turki. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya strategis Turki pada periode 2016-2019 adalah hard realpolitik sehingga menjadikan Turki sebagai negara yang agresif, percaya kepada militernya, dan tidak berkompromi dengan kelompok yang dianggap sebagai ancaman. Budaya strategis tersebut dibentuk dari sejarah, geopolitik, perdebatan elit, dan norma penggunaan kekuatan militer di Turki. Dengan begitu, budaya strategis Turki membentuk lingkungan ideasional yang memberikan kecenderungan bagi pemangku kebijakan keamanan Turki untuk mengeluarkan kebijakan keamanan yang menggunakan militer untuk menumpas PYD/YPG di Suriah.

The Syrian Civil War became the battleground for various actors, one of which is Turkey. In 2016-2019, Turkey launched three military operations, named Operation Euphrates Shield, Olive Branch, and Peace Spring. Specifically, Operation Euphrates Shield was primarily aimed to counter the ISIS's threat with PYD/YPG as its secondary target, whereas Operation Olive Branch and Peace Spring were directed against the PYD/YPG. PYD/YPG itself is an organization that is believed to be linked with PKK, a separatist group that has been in conflict with Turkey since 1984. Thus, this research aims to answer how strategic culture influenced Turkey's decision to intervene militarily in Syria from 2016 to 2019? The author uses strategic culture analytical framework, along with discourse analysis, literature review, and interview to analyse Turkey's strategic culture. The findings of this research shows that in 2016-2019, Turkey has a hard realpolitik strategic culture that made Turkey into an aggresive state, rely on its military, and refuses to compromise with groups percieved as threats. Turkey's strategic culture is influenced by its history, geopolitics, elite debates, and norms regarding the use of military force. Therefore, Turkey's strategic culture created an ideational environment that sway its security policymakers to adopt military measures to counter PYD/YPG in northern Syria."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pahmi Rohliansyah
"ABSTRACT
Local Wisdom, Local Knowledge dan Local Genius masyarakat sudah ada di dalam kehidupan masyarakat semenjak zaman dahulu mulai dari zaman prasejarah hingga saat ini. Kearifan lokal berdasarkan pengetahuan dan kecerdasan lokal, bersumber dari nilai nilai agama, adat istiadat, petuah moyang kita atau budaya setempat yang beradaptasi dengan lingkungan di sekitarnya. Adanya globalisasi merupakan konsekuensi majunya ilmu pengetahuan dan teknologi yang berdampak pada sendi kehidupan masyarakat dalam berbangsa dan bernegara, bila tidak disertai dengan nilai etika dan spritualitas yang baik,akan merusak moral dan budaya masyarakat yang ada di Indonesia dalam skala mikro yang pada akhirnya akan hancur dan runtuhnya kehidupan berbangsa dan , bernegara dalam skala makro. Keanekaragaman etnis, agama, adat istiadat, kebiasaan, bahasa daerah dan lainnya di Indonesia yang tumbuh dan. berkembang sebagai nilai nilai yang mengakar atau membumi dalam kelompok kelompok masyarakat sebenarnya merupakan modal dasar sekaligus kekuatan untuk menjadi bangsa yang besar."
Jakarta: The Ary Suta Center, 2018
330 ASCSM : 40 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Hendra
"ABSTRACT
Pluralism and multiculturalism is not only a fact of life, but also has become our national identity that grows and develops long before this nation merge into one unied whole, namely the Republic of Indonesia (NKRI). Despite the recent Indonesian nation incessantly beset by problems, either in the form of communal conflict, social injustice, equitable development, as well as repressive actions carried out by some groups or circles in the name of religion as legitimacy, but nonetheless this nation stands firmly with the symbol and identity diversity. Currently and in the next 50 years, suppose the Indonesian people in both urban and rural areas do need the right choice amid national life increasingly disturbed due 'to popping conflicts that occur in many areas of the nation. Various theories and ideas have been studied and analyzed critically in order to uphold nation unity and religious tolerance in civilized cultural diversity. A civilized society need a frame of reference for understanding why social issues as well as the threat of national disintegration as a result of the eruption of the conflict in the form of ethnicity, religion, identity, and culture remains the case for nearly 72 years."
Jakarta: The Ary Suta Center, 2018
330 ASCSM : 40 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hendrik Lim
"ABSTRACT
Berapa banyak perusahaan yang growth nya amat baik dan memukau pada suatu fase dalam corporate life nya, namun kemudian tidak sustained. Ambillah contoh, Adam Air; Batavia Ain Kedai convenienceSeven Eleven, atau dalam lingkup global, Hanjin Shipping. Berbagai temuan menunjukkan 70 sampai 8000 tidak sustained setelah berumur 4 dekade. Dan kini lifespan tersebut makin lama makin pendek. Mereka gugur beradaptasi. Salah satu ciri sustainability adalah growth. Artikel ini bertujuan untuk melihat apa saja prinsip prinsip yang harus di anut oleh suatu organisasi perseroan, terutama mereka yang ingin memastikan growth yang berkelanjutan."
Jakarta: The Ary Suta Center, 2018
330 ASCSM : 41 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Wattimena, Reza Alexander Antonuis, 1983-
"ABSTRACT
This article describes and explains the jive pillars of contemporary globalization. This process is provoked eSpecially by the rapid development of information, communication and transportation technology, especially Since the 19803. T here are four fundamental pillars of contemporary globalization, namely internationalization, interdependence, westemization and the rise of world society. These four pillars are connected to each othen However the globalization process creates two diferent global impacts, namely prosperity on the one hand, and poverty which is based on global economic inequality on the other hand. Several elaborated strategies to overcome the challenges of contemporary globalization, such as international cooperation and the revised version of Welfare State tradition, are also elaborated."
Jakarta: The Ary Suta Center, 2018
330 ASCSM : 41 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Hamsal
"ABSTRACT
This study aimed at evaluating the petformance of one ecotourism spots namely Pulau Merah, the beach which
is located within the forest area in Banyuwangi, East Java. According to number of its visitors, Pulau Merah
is potential to be developed as an ecotourism destination. In addition, it is located near the Sukamade beach, one of the T riangle Diamond which is set as main tourism
destination by the local government ofBanyuwangi. The IPA (importance performance analysis) was conducted to
assess performance ofPulau Merah and its development priority by distributing questionnaire to visitors. The research reveals that the main priority of improvement for Pulau Merah are road access to location, increase of electricity and telecommunication network, improvement of beach area cleanliness, improvement of public toilets and washing facilities quality, addition number of trash can and addition of warning boards of danger and warning boards not to exploit plants and animals in the beach areas."
Jakarta: The Ary Suta Center, 2018
330 ASCSM : 41 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dani Miftahul Akhyar
"ABSTRACT
Transportasi online semakin popular di Indonesia. Kepraktisan dan kemampuannya menyiasati kemacetan menjadikannya favorit di mata pengguna. Selain itu, ia membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat. Jika dahulu pekerjaan menjadi tukang ojek dipandang rendahan, kini tidak lagi karena dianggap sudah naik kelas. Bahkan mereka tidak mau disebut tukang ojek, melainkan driver. Istilah narik ketika sedang bekerja sudah diganti dengan ngebid. Penumpang ojek mereka sebut dengan customer. Dari sisi penghasilan pun mereka merasakan perubahan, yaitu lebih tinggi dibandingkan ojek konvensional. Namun, seiring waktu, para driver mulai mengeluh. Segala kebanggaan tersebut ternyata tidak sebanding dengan penderitaan yang dialami. Tiap hari mereka mempertaruhkan keselamatan di jalan raya. Namun pendapatan mereka semakin menurun karena kebijakan tarif dari aplikator (sebutan untuk perusahaan. transport online, seperti Gojek, Grab, dan Uber) yang fluktuatif ditambah dengan banyaknya promo. Kompetisi antar aplikator semakin lama semakin keras. Apalagi setelah operasi Uber di Indonesia diambil alih oleh Grab. Para pengemudi seperti terjepit diantara pertarungan dua raksasa aplikator online. Makalah ini bertujuan untuk membuktikan adanya komodifikasi pekerja di dalam bisnis transportasi online. Para driver atau pengemudi dengan kerja keras dan jerih payahnya hanyalah menjadi alat atau faktor produksi bagi aplikator untuk memproduksi trafik dan ujung ujungnya mendapatkan profit atau surplus value sebanyak banyaknya. Dalam perspektif yang lebih makro, upaya komodifikasi ini merupakan dampak persaingan, dan integrasi bisnis aplikator secara vertikal dan horizontal di industri financial technology.
"
Jakarta: The Ary Suta Center, 2018
330 ASCSM : 41 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Hasroel Thayib
"ABSTRACT
Rapid decrease in soilfertiligtfollows clearing of forests in the humid tropics and main processes triggered by the removal of vegetation cover are reviewed. The soil of forests, cleared to provide land for cultivation of annual foodcrops are clearly showing a decrease in fertility. This unfortunate phenomena occur mainly in areas of the Indonesian Archipelago located within a belt consisting of areas with 12 months of rainfall and monthly means of 75 and more millimeters. Monocultural cultivation of annual crops in these areas is likely to deplete soil of its fertility and unlessfloodedfield techniques of cultivation is involved, it might seem very unlikely that in the future, the use ofannualfood crops to cultivate clearedforest lands, such as of common practice today, could be maintained without sacrificing soilfertiliiy and destruction. In many parts of theArchipelago, deforestation ofareas to cultivate annual foodcrops is likely to invite processes leading to the fatal destruction of its soil. Unless arboriculture . (tree cultivation), imitating tropical rainforest forests, is practiced to produce food replacing the present traditional production of staple food starch by annual crops, the degradation of the environment will continue ending in an unsustainable, prohtable agriculture. perennial tree likely to become one off the best candidate "
Jakarta: The Ary Suta Center, 2018
330 ASCSM : 41 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Balthasar Elu
"ABSTRACT
Abstrak Konstelasi dan dinamika politik pasca pilpres 2014 dan pilkada DKI 2017 yang mengusung politik identitas masih menyisakan fragmentasi kelompok di masyarakat. Berbagai serangan politik pun masih kita saksikan di berbagai media sosial hingga saat ini. Diakui atau tidak, hal ini bisa diakibatkan oleh minimnya penguasaan emosi dan sistem berpikir yang kurang bijaksana sehingga bermuara pada ucapan, perilaku dan sikap yang selalu . bertentangan dengan nilai nilai keutamaan. Pendidikan yang tinggi tidak otomatis menjamin seseorang dapat mengendalikan emosi dalam berperilaku, bersikap dan bertindak secara bijaksana. Pengembangan inteligensi emosional (emotional inteiligence EI) dan sistem berpikir penting dikembangkan di lembaga lembaga pendidikanformal dan nonformal, organisasi-organisasi masyarakat dan partai politik, serta organisasi organisasi pemerintahan dan organisasi organisasi modern lainnya di berbagai level sehingga menghasilkan generasigenerasi muda yang berkarakter dan berintegritas. EI berperan dalam proses negosiasi, kerjasama dan perbaikan hubungan kerjasama yang sebelumnya kurang harmonis. Bukan sekedar bagaimana memperbaiki dan membangun hubungan baik dengan orang lain, tetapi bagaimana memahami dan mengelola emosi kita dalam minus Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, 1995. bertindak di dalam sistem dan nilai-nilai yang terdapat dalam kelompok masyarakat tertentu atau memaksakan kehendak kita agar orang lain mengikuti kita. Sedangkan sistemberpikir(system thinking ST) menyangkutperilaku dan sikap dalam bekerja yang didasarkan kepercayaan terhadap komponen dalam sistem dalam hubungannya dengan yang lainnya. ST adalah usaha untuk memahami suatu perilaku dengan memeriksa secara holistik sebabsebab dari perilaku tersebut serta kaitan diantara sebab sebab tersebut. Proses ini melibatkan komunikasi berkesinambungan antara pimpinan dan karyawan, baik secara formal maupun informal. Bila diterapkan dalam upaya untuk menciptakan mutu organisasi, berpikir sistem akan menuntut anggota organisasi untuk lebih berkonsentrasi pada kecenderungan-kecenderungan
besar untuk perubahan, bukan pada kejadian kejadian kecil sehari hari. Sehingga dengan ST akan memberi inspirasi bagi anggota organisasi untuk melihat pola hubungan antar berbagai hal dalam satu kesatuan.
Dengan adanya pengembangan dan penerapan El dan ST di berbagai level organisasi, diharapkan dapat menciptakan generasi generasi muda yang berkarakter; berintegritas, optimis, serta beretika dan bermoral sehingga mampu berperilaku dan bertindak secara arif dan bijaksana. EI dan ST yang berhasil dikembangkan akan menghasilkan orang orang yang mampu mengendalikan diri, berperilaku jujur, hidup sederhana, memberikan keteladanan, memiliki kepekaan, memiliki kedisiplinan, menghargai kesetaraan, memberikan keadilan, dan berperilaku toleran terhadap sesamanya. Berkelanjutan menghasilkan generasi generasi yang optimis dalam mengarungi berbagai permasalahan kompleks dan kompetisi yang ketat di berbagai bidang."
Jakarta: The Ary Suta Center, 2018
330 ASCSM : 41 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tarcisius Soemarman
"ABSTRACT
Tulisan ini hendak memberikan solusi masalah intoleransi yang melandalndonesia saat ini melalui butir butir pemikiran hipotetis model pembelajaran Kepemimpinan Kesejahteraan Hidup (KKH) atau The True Colors of Leadersth, yaitu dengan membantu anak bangsa menemukan model pengembangan warna kesejatian hidup dalam kebhinekaan secara cerdas dengan peningkatan toleransi kewargaan (citizenship tolerance).Adapuncara tersebut dikemas menjadi model pembelajaran KKH dalam Strategic Implementation on Metacagnitive-Experiential Learning (MCEL SI, Soemarman, 2016c) Developing The True Colors of Leadersth (TCL). Model pembelajaran KKH membantu anak bangsa belajar tiga hal penting, yaitu: person variables, task variables, strategy variables. Cara cerdas belajar diterapkan didalam model pembelajaran KKH melalui monitoring and control (F lavell, 1979 Eickmann, 2004) terhadap tiga hal penting itu sebagai pengetahuan metakognitif eksperiesial yang diharapkan membantu mengelola toleransi hidup kebhinekaan universal menurut konteks
fenomena intoleransi. Butir butir pemikiran hipotetis yang mendasarinya dapat dielaborasikan ke dalam usulan riset berkelanjutan (longitudinal reseamhs). Sehingga, dengan proyek proyek riset itu, butir butir pemikiran hipotetis dapat ditegaskan menjadi thotesa yang memastikan kesiapan daya toleransi kewargaan anak bangsa (Citizenchip Tolerance) dalam pengelolaan diri (self management) dan pengembangan jatidirimza (self development). Sehingga, kesiapan seperti itu dapat dinyatakan memenuhi syarat untuk dijadikan indikator tentang anak bangsa yang tidak hanya terbebas dari bencana intoleransi, tetapi lebih dari itu mereka mampu memasukiperkembangan global dunia kerja yang terintegrasi dan melibatkan keutuhan komitmen hidup pekerja global."
Jakarta: The Ary Suta Center, 2018
330 ASCSM : 41 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>