Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 24 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Husni Pratama
Abstrak :
Sufiks -er pada bahasa Jerman merupakan salah satu dari sekian banyak afiks yang produktif dalam pembentukan nomina. Berdasarkan pengalaman dalam mempelajari bahasa Jerman, penulis beranggapan bahwa ada kesepadanan antara sufiks -er pada bahasa Jerman dan prefiks pe- pada bahasa Indonesia. Terhadap kedua afiks tersebut dilakukan suatu penelitian untuk melihat sejauh mana adanya kesepadanan makna semantis antara keduanya. Untuk mendukung analisis kontrastif tersebut juga dilakukan karakterisasi proses morfologis dengan sufiks -er dan prefiks pe-. Dalam penelitian ini digunakan dua sumber utama, yaitu: Wortbi1dung der deutschen Gegenwartssprache (Wolfgang Fleischer, 1983) untuk bahasa Jerman dan Pembentuksn Kata dalam Bahasa Indonesia (Harimurti Kridalaksana, 1989) untuk bahasa Indonesia. Kedua afiks tersebut masing-masing dijabarkan dan dianalisis secara terpisah, baik dari segi morfologis maupun dari segi makna semantis. Hasil analisis yang didapatkan digambarkan dalam bentuk tabel. Pada analisis kontrastif diperlihatkan perbedaan-perbedaan karakteristik sufiks -er dan prefiks pe-. Dari analisis tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa proses morfologis dengan sufiks -er pada bahasa Jerman bersifat paradigmatis; sedangkan proses morfolo_gis dengan prefiks pe- pada bahasa Indonesia merupakan proses morfologis yang bertahap/bertingkat. Perbandingan klasifikasi leksem memperlihatkan bahwa pada bahasa Jerman leksem yang dibentuk dari verba, frase verbal, nomina, frase nominal, numeralia dan ajektiva dapat mengalami proses morfologis dengan sufiks -er dan pada bahasa Indonesia hanya verba, frase verbal dan ajektiva yang dapat mengalami proses morfologis dengan prefiks pe-. Secara semantis, sufiks -er dan prefiks pe- tersebut berpadanan untuk nomina agentis, nomina patientis, nomina instrumenti dan nomina verbal.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S14669
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Im, Young Ho
Abstrak :
Sampai saat ini para ahli bahasa tidak henti-hentinya menggarap masalah pola kalimat bahasa Indonesia sebagai bahan studi. Bukanlah suatu kebetulan bila akhir-akhir ini perhatian lebih banyak ditujukan pada tataran sintaksis daripada tataran-tataran lainnya. Pendekatannya pun saat ini lebih bersifat murni, yaitu semata-mata berdasarkan kaidah-kaidah sintaksis suatu bahasa. Pendekatan tersebut menunjukkan adanya ketidakpuasan sementara ahli bahasa dengan hasil analisis yang ada yang cenderung menganalis tataran ini yang mengaitkannya dengan tataran semantis misalnya. Dengan adanya pendekatan demikian ini akibatnya munculnya kerancuan dalam usaha menjelaskan permasalah-permasalahan yang ada di dalam tataran sintaksis...
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Relita
Abstrak :
Relita. Perian Makna dalam Reduplikasi Nomina Dasar dan Reduplikasi Nomina Bersufiks -an. (Di bawah bimbingan Felicia N. Utorodewo, S.S., M.Si.) Fakultas Sastra Universitas Indonesia, 1994. Tulisan ini menyoroti dua hal yang berkaitan dengan reduplikasi nomina dasar dan reduplikasi nomina bersufiks -an. Pertama, memerikan komponen makna dalam kaitannya dengan reduplikasi nomina dasar dan reduplikasi nomina bersufiks -an; kedua, melihat keterikatan komponen makna reduplikasi nomina tersebut dengan konteks gramatikalnya. Pengumpulan data dilakukan melalui pencatatan kalimat-kalimat yang mengandung reduplikasi nomina dasar dan reduplikasi nomina bersufiks -an majalah mingguan Tempo; rentang waktu Juli 1992 -- November 1992, karya-_karya ilmiah, dan Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988). Kemudian dilakukan pengklasifikasian data, dan data-data tersebut dianalisis. Pembahasan komponen dalam kaitannya dengan reduplikasi nomina dasar dan reduplikasi nomina bersufiks -an, menghasilkan kesimpulan bahwa reduplikasi menyebabkan nomina dasar mengalami perubahan komponen makna dan komponen makna pada sebuah bentuk reduplikasi sangat bergantung pada konteks gramatikalnya.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S11196
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lukiati
Abstrak :
Akhiran Y?, S?, dan RASHII adalah merupakan salah satu dari sekian banyak unsur bahasa Jepang. Secara lek_sikal (artinya yang berhubungan dengan kamus), ketiga ak_hiran Y?, S?, dan RASHII memiliki arti yang sama yaitu. kelihatannya, tampaknya, agaknya, sepertinya. Se_dangkan secara semantis (artinya yang berhubungan dengan makna yang terkandung di dalam sebuah kata, bahkan kali-mat/teks), di antara ketiga akhiran tersebut, terdapat perbedaan. Tujuan penulis adalah mencoba menjelaskan mak_na apa sebenarnya yang terkandung di dalam ketiga akhiran tersebut di atas, dengan suatu harapan bahwa isi skripsi ini dapat menjadi suatu pengetahuan tambahan bagi pembaca. Sebagai landasan teoritis, penulis menggunakan teori dari peneliti dan ahli linguistik bahasa Jepang yaitu Matsuo Soga/Noriko Matsumoto dan Anthony Alfonso. Pengumpulan data diperoleh dengan menggunakan metode kepustakaan (artinya melalui bahan-bahan tertulis/buku), dan sebagai sumber data-data, penulis menggunakan buku-buku pelajaran bahasa Jepang Nihon Go I dan Nihon Go II. Setelah melakukan analisa data, hasil akhir yang pe_nulis peroleh adalah adanya persamaan dan perbedaan di antara ketiga akhiran Y?, S?, dan RASHII tersebut. Persamaan : semuanya merupakan suatu prasangka/dugaan. Perbedaan : terletak pada derajat kepastian akan kebenaran prasangka atau dugaan itu. Jika kita urutkan menurut derajat kepastian nya adalah sebagai berikut :(1) Akhiran RASHII (2) Akhiran Y? (3) Akhiran S?
Depok: Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danihar Irawati Is. Gunawan
Abstrak :
Pembahasan deskriptif sufiks nominalisator bahasa Perancis dilakukan karena jumlah dan macamnya yang banyak, di mana setiap macam memiliki satu nilai atau lebih. Deskripsi ini bertujuan untuk memerikan macam macam sufiks nominalisator tersebut dan nilai yang dimiliki oleh setiap macamnya. Pembahasan sufiks nominalisator ini dilakukan berdasarkan teori linguistik aliran fungsional, khususnya yang menyangkut morfologi. Pengumpulan data dilakukan berdasarkan kamus ekabahasa Petit Robert 1, Dictionnaire de ia Langue Francaise. Sufiks nominalisator yang dapat bergabung dengan verba ada 17 buah, dengan adjektiva hanya 3 buah dan dengan keduanya ada 14 buah. Hasilnya menunjukkan bahwa pembentukan nomina melalui proses afiksasi atau derivasi, cenderung terjadi pada verba. Penambahan sufiks nominalisator pada sebuah verba dapat menghasilkan bermacam-macam nilai, dan nilai terbanyak adalah nilai tindakan. Dari 33 sufiks nominalisator yang ada, sufiks nominalisator, yang produktif adalah sufiks nominalisator -ment mencapai jumlah 1024 (18.08%).
Depok: Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Sujai
Abstrak :
ABSTRAK Skripsi ini menganalisis bermacam-macam sufiks pembentuk nomina bahasa Rusia serta nomen-nomen yang terdapat di dalamnya, yang merupakan kajian morfologi dalam studi linguistik. Penelitian dilakulan dengan menganalisis sumber data dari majalah berbahasa Rusia, edisi tahun 1985, 1991 dan 1992. Latar belaKang penulisan ini adalah meneliti sufiks pembentuk nomina bahasa Rusia, yang dalam Khasanah gramatika bahasa Rusia mempunyai peran yang besar, baik dalam penuli_san-penulisan ilmlah maupun dalam bidang perkamusan. Hasil analisis data menunjukan bahwa sufiks -ocTb /-ost/ merupakan sufiks yang paling produktif, yaitu. sebanyak 1476 sufiks (21.23%). Selanjutnya adalah sufiks eHM /-eni/ sebanyak 1234 sufiks (17.75X), dan sufiks, cTra(o) /-stv(o)/ sebanyak 790 sufilts (11,360). Dalam pembentukan nomina bahasa Rusia, secara kuantitas, Rata Kerja merupakan Kelas Rata yang paling produktif, yaitu sebanyak 3303 sufiks (47,52X) dari 6951 Jumlah sufiks yang diteliti.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S14836
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartini
Abstrak :
Skripsi ini mengangkat masalah nomina dengan makna sufiks penilaian subjektif Sufiks penilaian-subyektif berhubungan dengan makna-makna yang menyatakan ciri-ciri khusus suatu sufiks, yaitu sufiks pengecilan, ufiks penghalusan, sufiks pengecilan-penghalusan, sufiks pengecilan-perendahan dan sufiks pembesaran. Pembentukan dengan sufiks perkiraan-subjektif dikarakterkan sebagai bahasa percakapan.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S14871
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gracia Daniella
Abstrak :
Sufiks merupakan salah satu jenis afiks yang berperan dalam pembentukan kata. Pada bahasa berciri aglutinatif seperti bahasa Korea dan bahasa Indonesia, pemahaman terkait sufiks dan penggunaannya dapat memberikan wawasan terhadap struktur dan fungsi morfologis bahasanya. Khususnya bagi pembelajar bahasa Korea, pemahaman akan sufiks dapat lebih diperdalam dengan dilakukannya perbandingan antara sufiks bahasa Korea dan bahasa Indonesia. Oleh karena itu, dengan menggunakan metode analisis kontrastif dan pendekatan kualitatif, penelitian ini membandingkan sufiks dalam bahasa Indonesia dan bahasa Korea. Pertanyaan penelitian dirumuskan menjadi bagaimana persamaan dan perbedaan sufiks bahasa Korea dan bahasa Indonesia? Sumber data diambil dari berbagai literatur ilmiah terkait dengan morfologi dan afiks dalam bahasa Korea dan bahasa Indonesia. Melalui penelitian ini dapat dipahami bahwa sufiks bahasa Korea dan bahasa Indonesia memiliki beberapa persamaan dan perbedaan. Persamaan sufiks bahasa Korea dan bahasa Indonesia mencakup karakteristik dan fungsi dasarnya. Di sisi lain, perbedaannya terletak pada makna dan jumlah sufiks pada masing-masing bahasa. ......Suffixes are a type of affix that plays a role in word formation. In agglutinative languages such as Korean and Indonesian, an understanding of suffixes and their use can provide insight into the morphological structure and function of the language. Especially for Korean learners, the understanding of suffixes can be deepened by comparing Korean and Indonesian suffixes. Therefore, by using contrastive analysis method and qualitative approach, this research compares suffixes in Indonesian and Korean. The research question is formulated into how are the similarities and differences between Korean and Indonesian suffixes? The data sources are taken from various scientific literatures related to morphology and affixes in Korean and Indonesian. Through this research, it can be understood that Korean and Indonesian suffixes have some similarities and differences. The similarities between Korean and Indonesian suffixes include their characteristics and basic functions. On the other hand, the difference lies in the meaning and number of suffixes in each language.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Murniati Kirananingdyah
Abstrak :
Vol dan tajuk adalah dua buah akhiran yang memiliki gejala pembentukan kata yang hampir sama, di mana di dalam pembentukan katanya, -veal dan -rljk dapat dikombinasikan dengan sebuah morfem bebas atau kata. Namun, di dalam bahasa Belanda, vol dan rljk sendiri juga dapat dikatakan sebagai sebuah morfem bebas karena keduanya memiliki kemampuan untuk berdiri sendiri. Di dalam skripsi ini akan diuraikan bagaimana pembentukan kata yang terjadi pads kata jadian yang berakhiran -vol dan -rijk tersebut melalui spesifikasi bentuk dasarnya, spesifikasi kaidah pembentukan katanya, dan spesifikasi nilai kategorialnya.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S15773
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Minarni Try Astuti
Abstrak :
Skripsi ini membahas pembentukan prefiks se- dan makna gramatikalnya dalam kumpulan cerpen Kompas edisi Januari 2012—Maret 2013. Kumpulan cerpen Kompas edisi Januari 2012—Maret 2013 digunakan sebagai korpus data dalam penelitian ini. Penelitian ini bertujuan menjelaskan pembentukan prefiks se- dan makna gramatikal yang dihasilkan dari afiksasi prefiks se-. Teori klasifikasi kelas kata, perubahan kelas kata, dan makna gramatikal prefiks se- digunakan untuk tercapainya tujuan penelitian. Berdasarkan hasil penelitian, prefiks se- dapat bergabung dengan 10 kelas kata selain kelas kata artikula, fatis, dan interjeksi. Afiksasi prefiks se- membentuk 6 kelas kata, yaitu adjektiva, nomina, adverbia, numeralia, preposisi, dan konjungsi. Afiksasi prefiks se- juga menghasilkan makna gramatikal sebanyak 20 makna. ......This undergraduate thesis discussed the formation of the prefix se- and its grammatical meaning which are found in the January 2012 – March 2013 edition of Kompas’ compilation of short stories. The corpus of this research is the January 2012 – March 2013 edition of Kompas’ compilation of short stories. The purpose of this research was to explain the formation of the prefix se- and the grammatical meaning which was caused by the affixation of the prefix se-. The theories of classification and change of word class as well as the grammatical meaning of the prefix se- were used in order to achieve the purpose of this research. The research found that the prefix se- can be adjoined with 10 word classes, excluding the article, phatic, and interjection. The affixation of the prefix se- formed 6 word classes, namely adjective, noun, adverb, numeral, preposition, and conjunction. The affixation of the prefix se- also produced 20 grammatical meanings.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S45976
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>