Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Angkutan kota merupakan sarana transportasi yang paling penting dalam penunjang mobilitas penduduk terutama untuk pengguna jasa angkutan. Angkutan kota ini pada setiap harinya selalu mengangkut penumpang terutama pada jam-jam sibuk yaitu pada pagi dan sore hari."
620 JTEK 9 (1-2) 2010
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bella Fauziah
"Perkembangan sebuah kota tergantung dari seberapa mudahnya daerah tersebut dapat diakses. Peran pemerintah untuk menyediakan sarana dan prasarana sebagai fasilitas untuk memenuhi kebutuhan masyarakat adalah sebuah tanggung jawab. Pemerintah Kota Tangerang adalah salah satu kota yang mengadakan kebijakan BRT sebagai transportasi publik sejak Desember 2016. Namun dalam pengoperasiannya dinilai sepi peminat.  Penelitian ini bertujuan untuk menilai dan menganalisis kinerja pelayanan BRT Trans Kota Tangerang. Penelitian menggunakan metode kuantitatif menggunakan 5 dimensi servqual berdasarkan standar pelayanan angkutan umum SK Dirjen no.687 Tahun 2002, Permenhub no. 10 Tahun 2012, perubahannya no. 27 Tahun 2015, BRT Standard ITDP 2016. Tujuan penelitian ini menganalisis tingkat kepentingan, tingkat kepuasan dan faktor utama yang mempengaruhi kinerja pelayanan BRT Trans Kota Tangerang dinilai dari persepsi dan harapan pengguna BRT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepentingan yang harus diutamakan adalah dimensi tangible pada item informasi pelayanan halte yang akan dilewati berupa visual/audio di dalam halte berfungsi dengan baik. Pengguna BRT memiliki tingkat kepuasan yang tinggi. Dimensi Tangibel menjadi faktor utama yang berpengaruh terhadap kinerja pelayanan BRT Trans Kota Tangerang.

City development depends on being easily accessible. The role of the government to provide facilities and infrastructure as a means for community needs is the responsibility. The Tangerang City Government is one of the cities that has implemented BRT policy as public transportation since December 2016. However, its operations consider it quiet BRT Trans Kota Tangerang. This study uses quantitative methods using servqual 5 dimensions based on the standards of public transport services SK Dirjen No. 687 of 2002, Permenhub no. 10 of 2012, amendment no. 27 of 2015, ITDP 2016 BRT Standard . The purpose of this research is to analyze the level of importance, level of satisfaction and the main factors that improve the performance of BRT Trans Kota Tangerang services assessed from the perceptions and expectations of BRT users. The results of the study show that the level of importance that must be prioritized is the Tangible dimension of the item information on the stop service that will be passed in the form of visual / audio in a well-used stop. BRT users have a high level of satisfaction. The Tangibel dimension is the main factor that influences the performance of BRT Trans Kota Tangerang service."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T54705
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asriyani Puteri
"Kebutuhan akan ruang yang aman merupakan aspek penting bagi perempuan di ruang kota, termasuk transportasi umum. Namun, praktik sehari-hari dalam menggunakan transportasi umum seringkali tidak mendukung rasa aman dan nyaman, salah satunya adalah pelecehan seksual. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami kaitan antara rasa takut penumpang wanita dan spatial setting pada ruang transportasi bus Transjakarta. Penulis akan mendalami bagaimana pengaturan spasial yang terjadi di dalamnya terkait perilaku penumpang wanita dalam membentuk dan mempertahankan ruang agar mendapatkan rasa aman. Ruang lingkup diskusi ini adalah ruang bus TransJakarta. Dengan membahas hal ini, penulis berharap dapat mengetahui lebih lanjut tentang aspek spasial yang dapat mendukung inklusivitas perempuan dalam angkutan umum dan memahami faktor-faktor terkait dengan ketakutan akan kejahatan yang terjadi di dalamnya

The need for a safe space is an important aspect for women in public space, including public transportation. However, daily practices in using public transportation do not support a sense of security and comfort, one of which is the harassment of a section. The purpose of this study is to dispute the fear of female passengers and spatial planning in the Transjakarta bus transportation space. The author will explore how to manage the spatial that occurs there related to the task of women to arrange and maintain space to get a sense of security. The scope of this study is the space of the TransJakarta bus. By discussing this issue, the writer hopes to find out more about the spatial aspects that can support the inclusiveness of women in public transportation and factors related to safety that will occur there."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kevin Ginevra Arota Hulu
"Sistem Integrasi Tarif merupakan suatu sistem pembayaran tarif dimana pengguna moda transportasi umum melakukan pembayaran hanya sekali, tetapi bisa menggunakan dua atau lebih moda transportasi umum. Untuk penelitian ini, moda transportasi yang ditinjau adalah TransJakarta dan MRT.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui preferensi yang mempengaruhi masyarakat terkait integrasi tarif, mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perilaku masyarakat terhadap integrasi tarif, serta preferensi tarif integrasi untuk masyarakat.
Metode pengambilan data untuk praktikum ini adalah Stated Preference Method. Survey dilakukan di dua tempat yaitu di pusat kota dan di pinggiran kota. Survey di pusat kota dilaksanakan di Halte Bendungan Hilir (Koridor 1 TransJakarta) sedangkan survey di Pinggiran Kota dilaksanakan di Stasiun Lebak Bulus.
Metode pengolahan data untuk praktikum ini menggunakan Discrete Choice Model. Dua variabel yang berpengaruh dalam penelitian ini adalah harga dan waktu. Hasil dari penelitian ini adalah tarif yang dapat diterima masyarakat.

The Tariff Integration System is a tariff payment system where users of public transportation make payments only once, but can use two or more modes of public transportation. For this study, the modes of transportation reviewed are TransJakarta and MRT.
The purpose of this study is to find out the preferences that affect the community regarding tariff integration, to know the factors that can influence people's behavior towards tariff integration, as well as the preference for integration rates for community.
The data collection method for this study is Stated Preference Method. The survey was conducted in two places, namely in the downtown and in the suburbs. The survey in the downtown is held at the Bendungan Hilir Stop (TransJakarta Corridor 1) while the survey in the suburbs is carried out at Lebak Bulus Station.
Data processing methods for this study is Discrete Choice Model. The two influential variables in this study are price and time. The results of this study are the amount of tariffs that can be accepted by the community.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhif Muhammad
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efisiensi karakteristik operasional sistem BRT dengan menggunakan alat bantu Fleet Operation Modeling (FOM) dan mengembangkan prosedur penyesuaian data empiris lapangan yang dapat digunakan sebagai input data perangkat alat bantu. Oleh karena itu format data empiris lapangan disesuaikan terlebih dahulu agar sesuai dengan format data untuk input alat bantu FOM. Proses analisis data diawali dengan melakukan mengidentifikasi kesenjangan karakteristik data input perangkat alat bantu FOM. Selanjutnya dilakukan konversi data operasional khususnya data tap-in & tap-out kartu transaksi menjadi volume penumpang disetiap segmen sebagai data input perangkat alat bantu FOM dengan menggunakan perangkat Ms. Access dan Ms. Excel. Proses konversi dilakukan dengan membentuk matriks asal tujuan antar halte yang kemudian dilanjutkan dengan menghitung volume penumpang disetiap segmen antar halte BRT. Kemudian dengan menggunakan data volume penumpang tiap segmen sebagai masukkan ke alat bantu FOM, dihitung faktor muat statis dan headway rata-rata dan dilanjutkan dengan proses perhitungan optimasi khususnya jumlah armada untuk dibandingkan dengan standar yang berlaku. Langkah terakhir ada membandingkan jaringan pada kondisi eksisting dengan jaringan yang sudah dioptimasi dengan perangkat bantu. Dari hasil analisis didapatkan perangkat bantu FOM memiliki batasan kapasitas jumlah trayek dan segmen yang dapat dianalisis. Selanjutnya dari hasil evaluasi terhadap efisiensi operasional di koridor 1 TransJakarta diperoleh jumlah armada dengan kondisi eksisting 74 armada dan optimasi jaringan membutuhkan 69 armada dan Headway rerata kondisi eksisting adalah 23 menit dan hasil optimasi jaringan adalah 12 menit. Hasil perhitungan kondisi eksisting untuk faktor muat rerata adalah sebesar 66%, lebih rendah dibanding hasil optimasi jaringan yaitu sebesar 73%.

This study aims to analyze the efficiency of the operational characteristics of the BRT system by using Fleet Operation Modeling (FOM) tools and develop empirical data adjustment procedures that can be used as input data for assistive devices. Therefore, the empirical data format in the field is adjusted beforehand to match the data format for FOM input tools. The data analysis process begins by identifying the gap in the input data characteristics of the FOM device. Then the operational data is converted, especially the transaction card tap-in & tap-out data into passenger volume in each segment as input data for the FOM tool kit using Ms. Access and Ms. Excel. The conversion process is carried out by forming a matrix of origin of destination between stops, then proceed with calculating the volume of passengers in each segment between BRT stops. Then by using the passenger volume data for each segment as input to the FOM tool, the static loading factor and average headway are calculated and followed by an optimization calculation process in particular the number of fleets to compare with applicable standards. The final step is comparing the existing network with the network that has been optimized with assistive devices. From the analysis results obtained FOM assistive devices have a limited capacity of the number of routes and segments that can be analyzed. Furthermore, from the evaluation of operational efficiency in TransJakarta corridor 1, the number of fleets with the existing conditions of 74 fleets and network optimization requires 69 fleets and the average Headway condition is 23 minutes and the network optimization results are 12 minutes. The results of the calculation of the existing conditions for the average load factor are 66%, lower than the results of network optimization which is 73%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Alfiyah
"Wilayah Jabodetabek yang terdiri dari kota-kota besar dan pusat perekonomian memicu terjadinya urbanisasi. Dengan meningkatnya jumlah penduduk dan jumlah perjalanan, kebutuhan akan sistem transportasi yang memadai akan diperlukan untuk menunjang mobilitas. Pemerintah telah menyediakan berbagai moda transportasi umum masal seperti layanan bis dan juga kereta api, namun jumlah pengguna angkutan umum masih rendah. Dalam rencana induk transportasi Jabodetabek terdapat target untuk meningkatkan jumlah pengguna angkutan umum sebesar 60% dari total seluruh pergerakan yang ada sehingga dapat mengurangi kemacetan. Sebagai sebuah kebijakan baru dalam pembangunan transportasi, pemerintah perlu menganalisis untuk mengetahui keberhasilan dalam upaya meningkatkan jumlah pengguna angkutan umum dan manfaat lain yang didapatkan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan suatu model dan mengeksplorasi alternatif kebijakan yang dapat menunjang pemenuhan public transport share menggunakan sistem dinamis. Penelitian ini befokus pada dua faktor objektif yaitu jumlah pengguna angkutan umum dan V/C ratio yang menggambarkan kondisi lalu lintas. Terdapat tiga skenario yang dapat mendorong tercapainya objektif, yaitu pembatasan kendaraan pribadi, perluasan jaringan angkutan umum dan penambahan kapaitas angkutan umum. Dari analisa yang dilakukan dapat diketahui bahwa model yang dirancang dapat mensimulasikan kondisi dan elaborasi perilaku dan penyebabnya.

The Jabodetabek area, consisting of large cities and economic centers, becomes an urbanization spot. The increasing total population and commutes require a sufficient transportation system to support people's mobility. In doing so, the government has provided various modes of mass public transportation, such as bus and train services. However, the total of public transportation users is still low. In the Master Plan of the Jabodetabek Transportation System, there is a target to increase the total of public transportation users by 60% of the total existing movements to reduce traffic jams. As a new policy in transportation development, the government requires to analyze its success to increase the total of public transportation users and other benefits. Then, this research aims to obtain a model and explore alternative policies that can support the satisfaction of public transportation sharing using a dynamic system. Particularly, the study focuses on two objective factors, such as the total of public transportation users and the V/C ratio, which describes traffic conditions. Three scenarios could encourage the achievement of objectives, such as limiting private vehicles, expanding the public transportation network, and increasing public transportation capacity. Based on the analysis results, it can be concluded that the designed model could simulate the conditions and elaboration of behavior and its causes."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ikhsan Asa Pambayun
"Biskita Trans Pakuan Bogor merupakan salah satu layanan angkutan umum berbasis Bus Rapid Transit (BRT) di Kota Bogor yang dikelola oleh oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan dan diselenggarakan oleh operator PT Kodjari Tata Angkutan berdasarkan standar pelayanan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. BPTJ Kementerian Perhubungan telah membuat sebuah sistem informasi transportasi umum yang terintegrasi berbasis mobile untuk Biskita Trans Pakuan Bogor dengan nama aplikasi Biskita. Aplikasi Biskita ini bertujuan untuk memberikan informasi jadwal, rute, berita, serta notifikasi terkini terkait Biskita Trans Pakuan. Namun sayangnya pengguna aplikasi Biskita menilai aplikasi masih memiliki banyak kekurangan berdasarkan ulasan aplikasi yang diberikan pada Google Play Store dan juga Apple App Store. Berdasarkan wawancara dengan representatif BPTJ, membenarkan kondisi tersebut dan menambahkan bahwa saat ini aplikasi Biskita telah dihentikan yang menyebabkan pengembangan aplikasi pada iOS menjadi terhenti. Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian ini dilakukan untuk memberikan masukan aplikasi alternatif Biskita yang memiliki desain antarmuka yang lebih baik dengan mengedepankan user friendliness, arsitektur dengan response time yang rendah, serta dapat menjadi aplikasi yang multiplatform. Pengembangan desain antarmuka aplikasi alternatif Biskita akan menggunakan pendekatan User Centered Design (UCD) dengan evaluasi usability testing serta system usability scale. Sedangkan untuk pengembangan aplikasi Biskita serta arsitekturnya akan menggunakan pendekatan pengembangan waterfall. Untuk mencapai multiplatform, pengembangan aplikasi alternatif Biskita menerapkan Progressive Web App. Sementara itu untuk mendapatkan response time yang rendah, pengembangan arsitektur aplikasi alternatif Biskita menerapkan model microservice. Dalam penelitian ini dipaparkan bagaimana penulis merancang, menganalisis, serta mengembangkan aplikasi Biskita dengan desain antarmuka yang mengedepankan user friendliness, menerapkan multiplatform, serta memiliki response time yang rendah.

Biskita Trans Pakuan Bogor is one of the Bus Rapid Transit (BRT) based public transport services in Bogor City managed by the Jabodetabek Transportation Management Agency (BPTJ) of the Ministry of Transportation and organised by operator PT Kodjari Tata Angkutan based on service standards set by the government. BPTJ of the Ministry of Transportation has created a mobile-based integrated public transport information system for Biskita Trans Pakuan Bogor called the Biskita application. The Biskita application aims to provide information on schedules, routes, news, and the latest notifications related to Biskita Trans Pakuan. But unfortunately Biskita application users assess the application still has many shortcomings based on application reviews given on the Google Play Store and also the Apple App Store. Based on interviews with BPTJ representatives, they confirmed this condition and added that currently the Biskita application has been discontinued which has caused the development of applications on iOS to be stopped. Based on these problems, this research was conducted to provide input for an alternative Biskita application that has a better interface design by prioritising user friendliness, architecture with low response time, and can be a multiplatform application. The development of Biskita’s alternative application interface design will use a user-centered design (UCD) approach with usability testing and system usability scale evaluation. Meanwhile, the development of the Biskita application and its architecture will use the waterfall development approach. To achieve multiplatform, Biskita’s alternative application development applies Progressive Web App. Meanwhile, to get a low response time, the development of Biskita’s alternative application architecture applies the microservice model. This research presents how the author designs, analyses, and develops the Biskita application with an interface design that promotes user friendliness, applies multiplatform, and has a low response time."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Arya Seputra Wibowo
"Transportasi publik merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan aksesibilitas kepada masyarakat. Berkembangnya transportasi publik dan meningkatnya jumlah armada membantu masyarakat untuk mendapatkan kesempatan untuk mengakses daerah- daerah lebih mudah. Teknologi telah mencapai era inovasi dari penggunaan informasi. Inovasi ini juga diimplementasikan Transjakarta untuk membangun aplikasi Tije. Tije merupakan aplikasi yang memudahkan perencanaan perjalanan dalam penggunaan Transjakarta. Penelitian ini akan mencari tahu hubungan persepsi masyarakat dengan Tije dengan faktor penggunaan aplikasi dan evaluasi dari aplikasi ini. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi kekurangan Tije serta memberikan inovasi fitur yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Pendekatan Design Science Research (DSR) digunakan untuk mencapai tujuan tersebut karena telah terbukti kecakapannya pada penelitian- penelitian sebelumnya. Melalui penerapan DSR dalam tiga iterasi yang terdiri dari (1) analisis faktor yang memengaruhi penggunaan aplikasi Tije, (2) mengidentifikasi permasalahan yang terdapat pada fitur lama serta menemukan inovasi fitur dari pendapat ahli, dan (3) membuat revisi desain antarmuka dengan kesimpulan yang ditemukan pada bagian pertama dan kedua. Hasil iterasi I menunjukkan bahwa model memiliki kemampuan yang cukup moderat untuk memprediksi intensi, lemah memprediksi norma pribadi, dan sangat lemah dalam memprediksi kegunaan. Iterasi ini juga membuktikan bahwa meskipun Model D&M ISS dan model TPB memiliki dampak yang sama dengan penelitian terdahulu, NAM tetap tidak dapat digunakan dengan citra aplikasi Tije yang dimiliki masyarakat saat ini. Selain itu, kendala terbanyak berasal dari kategori (1) terkait masalah teknis, (2), kendala fungsionalitas, dan (3) kendala perangkat. Hasil iterasi II memvalidasi kendala dan fitur serta mengidentifikasi masalah dan wawasan relevan oleh para ahli dan komuter, seperti pengguna yang terganggu dengan implementasi fitur pelacakan bis yang tidak berfungsi seharusnya dan ide fitur terkait masalah sosial seperti kekerasan,serta usulan platform para komuter untuk berbagi informasi. Iterasi II mengimplikasikan bahwa penelitian ini menjadi pelopor pencarian masalah dan validasi Tije serta menambahkan pandangan lain dari penelitian sebelum terkait. Hasil iterasi III menghasilkan rekomendasi desain antarmuka dari fitur yang paling layak dari sisi usability, berdasarkan evaluasi yang dilakukan terhadap pengguna aplikasi Tije. Penelitian ini diharapkan dapat mendukung penelitian-penelitan sebelumnya dalam mengadopsi metodologi DSR untuk mengevaluasi dan mengembangkan aplikasi mobilitas, Selain itu, melalui penelitian ini, diharapkan Tije dapat menjadi aplikasi mobilitas yang dapat diandalkan oleh pengguna ketika menggunakan Transjakarta.

Public transportation is a government effort to improve accessibility for the public. The development of public transportation and the increase in the number of vehicles help people to have easier access to different areas. Technology has reached an era of innovation through the use of information. Transjakarta has implemented this innovation by creating the Tije application. Tije is an application that facilitates trip planning using Transjakarta. This study aims to investigate the relationship between public perception of Tije and factors influencing app usage and evaluation. The objective is to identify the shortcomings of Tije and provide innovative features that meet user needs. The Design Science Research (DSR) approach is used to achieve this goal, as it has proven its effectiveness in previous studies. Through the application of DSR in three iterations, consisting of (1) analyzing the factors influencing the usage of the Tije application, (2) identifying problems with the existing features and finding innovative features based on expert opinions, and (3) revising the interface design based on the conclusions drawn from the first two parts. The results of iteration I indicates that model can predict intention quite good, weak in predicting personal norms, and very weak in predicting usage. This iteration also proves that even though the D&M ISS Model and TPB models have a similar impact with previous researches, NAM still cannot be used in with the current image Tije application has with the mass. Other than that, the most common challenges come from the categories of (1) technical issues, (2) functional constraints, and (3) device limitations. The results of the second iteration validate the challenges and features, and identify relevant issues and insights from experts and commuters, such as users being disturbed by the malfunctioning tracking feature of buses and feature concepts for social problems like violence and the addition of a platform for commuters to share information. Iteration II implies that this study is the pioneer of problem and validation of Tije and provides another perspective on previous studies related. The results of iteration III produce interface design recommendations from the most feasible features from a usability perspective, based on evaluations conducted on Tije application users. It is hoped that this research can support previous research in adopting the DSR methodology to evaluate and develop the mobility application. In addition, through this research, it is hoped that Tije can become a mobility application that users can rely on when using Transjakarta."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Algazel Aqilla
"Transportasi publik merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan aksesibilitas kepada masyarakat. Berkembangnya transportasi publik dan meningkatnya jumlah armada membantu masyarakat untuk mendapatkan kesempatan untuk mengakses daerah- daerah lebih mudah. Teknologi telah mencapai era inovasi dari penggunaan informasi. Inovasi ini juga diimplementasikan Transjakarta untuk membangun aplikasi Tije. Tije merupakan aplikasi yang memudahkan perencanaan perjalanan dalam penggunaan Transjakarta. Penelitian ini akan mencari tahu hubungan persepsi masyarakat dengan Tije dengan faktor penggunaan aplikasi dan evaluasi dari aplikasi ini. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi kekurangan Tije serta memberikan inovasi fitur yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Pendekatan Design Science Research (DSR) digunakan untuk mencapai tujuan tersebut karena telah terbukti kecakapannya pada penelitian- penelitian sebelumnya. Melalui penerapan DSR dalam tiga iterasi yang terdiri dari (1) analisis faktor yang memengaruhi penggunaan aplikasi Tije, (2) mengidentifikasi permasalahan yang terdapat pada fitur lama serta menemukan inovasi fitur dari pendapat ahli, dan (3) membuat revisi desain antarmuka dengan kesimpulan yang ditemukan pada bagian pertama dan kedua. Hasil iterasi I menunjukkan bahwa model memiliki kemampuan yang cukup moderat untuk memprediksi intensi, lemah memprediksi norma pribadi, dan sangat lemah dalam memprediksi kegunaan. Iterasi ini juga membuktikan bahwa meskipun Model D&M ISS dan model TPB memiliki dampak yang sama dengan penelitian terdahulu, NAM tetap tidak dapat digunakan dengan citra aplikasi Tije yang dimiliki masyarakat saat ini. Selain itu, kendala terbanyak berasal dari kategori (1) terkait masalah teknis, (2), kendala fungsionalitas, dan (3) kendala perangkat. Hasil iterasi II memvalidasi kendala dan fitur serta mengidentifikasi masalah dan wawasan relevan oleh para ahli dan komuter, seperti pengguna yang terganggu dengan implementasi fitur pelacakan bis yang tidak berfungsi seharusnya dan ide fitur terkait masalah sosial seperti kekerasan,serta usulan platform para komuter untuk berbagi informasi. Iterasi II mengimplikasikan bahwa penelitian ini menjadi pelopor pencarian masalah dan validasi Tije serta menambahkan pandangan lain dari penelitian sebelum terkait. Hasil iterasi III menghasilkan rekomendasi desain antarmuka dari fitur yang paling layak dari sisi usability, berdasarkan evaluasi yang dilakukan terhadap pengguna aplikasi Tije. Penelitian ini diharapkan dapat mendukung penelitian-penelitan sebelumnya dalam mengadopsi metodologi DSR untuk mengevaluasi dan mengembangkan aplikasi mobilitas, Selain itu, melalui penelitian ini, diharapkan Tije dapat menjadi aplikasi mobilitas yang dapat diandalkan oleh pengguna ketika menggunakan Transjakarta.

Public transportation is a government effort to improve accessibility for the public. The development of public transportation and the increase in the number of vehicles help people to have easier access to different areas. Technology has reached an era of innovation through the use of information. Transjakarta has implemented this innovation by creating the Tije application. Tije is an application that facilitates trip planning using Transjakarta. This study aims to investigate the relationship between public perception of Tije and factors influencing app usage and evaluation. The objective is to identify the shortcomings of Tije and provide innovative features that meet user needs. The Design Science Research (DSR) approach is used to achieve this goal, as it has proven its effectiveness in previous studies. Through the application of DSR in three iterations, consisting of (1) analyzing the factors influencing the usage of the Tije application, (2) identifying problems with the existing features and finding innovative features based on expert opinions, and (3) revising the interface design based on the conclusions drawn from the first two parts. The results of iteration I indicates that model can predict intention quite good, weak in predicting personal norms, and very weak in predicting usage. This iteration also proves that even though the D&M ISS Model and TPB models have a similar impact with previous researches, NAM still cannot be used in with the current image Tije application has with the mass. Other than that, the most common challenges come from the categories of (1) technical issues, (2) functional constraints, and (3) device limitations. The results of the second iteration validate the challenges and features, and identify relevant issues and insights from experts and commuters, such as users being disturbed by the malfunctioning tracking feature of buses and feature concepts for social problems like violence and the addition of a platform for commuters to share information. Iteration II implies that this study is the pioneer of problem and validation of Tije and provides another perspective on previous studies related. The results of iteration III produce interface design recommendations from the most feasible features from a usability perspective, based on evaluations conducted on Tije application users. It is hoped that this research can support previous research in adopting the DSR methodology to evaluate and develop the mobility application. In addition, through this research, it is hoped that Tije can become a mobility application that users can rely on when using Transjakarta."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tumlin, Jeffrey
"As transportations-related disciplines of urban planning, architecture, landscape architecture, urban economics, and social policy have undergone major internal reform efforts in recent decades Written in clear, easy-to-follow language, this book provides planning practitioners with the tools they need to achieve their cities' economic development, social equity and ecological sustainability goals. Starting with detailed advice for improving each mode of transportation, the book offers guidance on balancing the needs of each mode against each other, whether on a downtown street, or a small town neighborhood, or a regional network"--
"Written in clear, easy-to-follow language, this book provides planning practitioners with the tools they need to achieve their cities' economic development, social equity and ecological sustainability goals. The book begins with criticism of conventional transportation practice, noting how the profession's usual tools have exacerbated rather than solved the congestion problems they were designed to address. More importantly, past practice has made transportation the biggest single producer of CO2 emissions in North America."
Hoboken, N.J.: John Wiley & Sons, 2012
388.4 TUM s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>