Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 34 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Taranath, Bungale S.
New York: McGraw-Hill, 1988
624.17 TAR s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Inayah Wardahni
"Bangunan gedung tinggi merupakan gedung dengan tinggi minimal 22 meter atau setara dengan 8 lantai dengan fungsi hunian, komersil, ataupun perkantoran yang mampu mengurangi penggunaan lahan secara horizontal. Selama masa operasionalnya, saat ini penerapan proses pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung tinggi di Indonesia dinilai masih belum dilakukan secara efektif. Hal ini disebabkan karena rendahnya kebijakan dan standar pedoman terkait pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung tinggi, rendahnya koordinasi antar pihak, dan tidak mengintegrasikan sistem pemeliharaan gedung dengan teknologi terkini. Oleh karena itu, perlu untuk mengidentifikasi elemen dan indikator yang dapat digunakan untuk mengevaluasi implementasi pemeliharaan-elektronik di gedung-gedung tinggi baik dari segi efektivitas maupun efisiensi. Tujuan penelitian ini yaitu mengidentifikasi variabel yang berpengaruh terhadap kinerja pemeliharaan bangunan gedung, serta persamaan model struktural hubungan antara variabel e-maintenance yang telah diidentifikasi terhadap kinerja pemeliharaan bangunan gedung tinggi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode delphi dan metode structural equation modeling partial least square dengan menggunakan perangkat lunak Smart-PLS 3.2.4. Hasil dari penelitian ini diperoleh indikator dari e-maintenance yang mempengaruhi kinerja pemeliharaan bangunan gedung tinggi sebanyak 71 indikator, hubungan antar variabel dalam e-maintenance hasil olahan SEM-PLS, serta rekomendasi pengembangan untuk masing-masing hubungan antar variabel.

High rise buildings are buildings with a minimum height of 22 meters or equivalent to 8 floors with residential, commercial, or office functions that are able to reduce horizontal land use. During its operational period, currently the implementation of the high rise building maintenance in Indonesia is considered not to be carried out effectively. This is due to the low policy and standard guidelines related to building maintenance, low coordination between parties, and not integrating building maintenance systems with the latest technology. Therefore, it is necessary to identify elements and indicators that can be used to evaluate the implementation of e-maintenance in high rise buildings both in terms of effectiveness and efficiency. The purpose of this study is to identify the variables that influence the performance of high rise building maintenance, as well as the structural equation model on of the relationship between the e-maintenance variables that have been identified on the performance of maintaining high rise buildings. The method used in this research is the Delphi method and structural equation modeling-partial least square method using Smart-PLS 3.2.4 software. The results of this study obtained indicators of e-maintenance that affect the maintenance performance of high rise buildings as many as 71 indicators, the relationship between variables in the e-maintenance of the SEM-PLS results, as well as the development recommendations for each relationship between variables."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firna Sofia
"Pada struktur bangunan tinggi, beban yang dominan adalah beban lateral akibat beban angin dan gempa. Oleh sebab itu dibutuhkan perkuatan-perkuatan khusus guna menahan gaya tersebut. Ada beragam sistem perkuatan struktur yang dapat digunakan, salah satunya yaitu Sistem outrigger. Dimana sistem ini bekerja sebagai sistem rangka keseimbangan berupa lengan yang terikat pada core wall hingga kolom terluar bangunan. Sistem ini memanfaatkan lebar bangunan untuk memaksimalkan kekakuan karena outrigger mampu memberikan ketahanan tehadap momen guling dari gempa atau angin dan membuat gedung lebih stabil. Outrigger dapat diletakkan di beberapa tempat dan penggunaanya pun dapat lebih dari satu outrigger. Oleh karena itu dilakukan analisa berkaitan dengan hal tersebut.
Analisa yang dilakukan adalah membuat modelisasi struktur empat puluh lantai delapan varian dengan kombinasi outrigger yang berbeda-beda dengan menggunakan software structure ETABS V.9.0.7, untuk mengetahui masingmasing dari perilaku strukturnya. Kemudian melalui pengamatan perilaku struktur yang meliputi waktu getar, momen maksimum dan driftnya dapat diperoleh kesimpulan varian sistem outrigger yang paling optimal dan ekonomis dilihat dari kebutuhan tulangannya.
Dari perbandingan perilaku struktur serta perbandingan kebutuhan tulangan maka yang paling optimum diantara kedelapan varian adalah varian dengan pemasangan outrigger di ¾ tinggi struktur (outrigger diletakkan pada lantai 29-30).

In a high rise building structure, the most dominant load is lateral load, which are caused by wind load and earthquake load. Because of that reason, we utilize some special system to resist the load. There are many systems to strengthen the structure, such as outrigger system. This system works as a balanced frame like an arm, tied in the core wall through the external column of the building. This system utilizes the width of the building to maximize the stiffness, because the outrigger is able to give more resistance and stabilization from the overturning moment caused by wind and earthquake. The outrigger can be placed in some places, and we may use more than one outrigger besides. Since the requirements needed, we have to do some analysis involves to it.
The analysis is performed by doing some structural modifications of forty stories structure in eight variants of the outrigger, using the software structure ETABS V.9.0. By using this software, we analyzed some information about the structural behaviours of each modification. The information includes the Period of vibration, maximum moment, and the drift of the structure, which will be summarized which one is the most optimum and economize modification from the use of the outrigger in the several variant analyzed.
By comparing the structural behaviours and the economical of reinforcing, it concluded that the variant with outrigger at ¾ of structure high (outrigger at story 29-30) is the most optimum than the other variant.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S35757
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Syarif Tahir
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S35010
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Mahmud
"Analisa seismik dengan memperhitung interaksi antara tanah dan struktur saat ini sedang berkembang. Pada umumnya pada perencanaan bangunan, struktur dianggap terjepit pacia permukaan tanah sehingga pengaruh dari tanah diabaikan. Padahal pada struktur-struktur yang tinggi kemungkinan tanah memberikan pengaruh yang berarti terhadap kekakuan sistem.
Dalam skripsi ini akan dianalisa besar pengaruh tanah, ketinggian struklur dan tebai pelat terhadap respons dinamik struktur yang langsing. Analisa ini akan dilakukan terhadap dua buah model struktur yang mewakili kondisi perencanaan. Model yang pertama adalah struktur tanpa massa dipuncak dan massa pondasi, sedangkan struktur model kedua adalah struktur dengan massa dipuncak dan massa pondasi. Pengaruh tanah diperhitungkan pada kedua model dan tanah dimodelisasi sebagai spring konstan dan redaman yang tersebar merata dibawah pondasi.
Perhitungan respons dinamik struktur terhadap beban dinamik dilakukan dengan menggunakan program GTSTRUDL dan dianalisa dengan time history analysis (analisa riwayat waktu) akibat percepatan gempa EI Centro (18 Mei 1940) dengan durasi 50 detik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S34853
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melani
"Perencanaan bangunan gedung bertingkat tinggi berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi. Berbagai program komputer terapan sudah tersedia baik untuk mencari respons mekanik berupa gaya dalam maupun respons kinematik berupa lendutan dan percepatan. Bahkan ada program untuk menghitung penulangan berdasarkan gaya dalam yang sudah dihitung sebelumnya. Namun hampir semua program tersebut mengikuti peraturan di luar negeri misalnya ACI-318-89, UBC94, dll.
Dalam skripsi ini dilakukan desain ulang sebuah gedung perkantoran di Jakarta dengan sistem struktur lantai flat slab untuk menghasilkan perencanaan yang optimal, berkualitas dan memenuhi standar dengan menerapkan peraturan yang berlaku di Indonesia, yakni Tata Cara Penghitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung SK SNI T-15-1991-03 dengan konsep desain kapasitas dan desain kuat perlu maksimum. Analisa gempa meliputi analisa spektrum respons tiga dimensi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S35076
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erwin Umaiyah
"Peng-optimalisasi-an dalam merancang suatu struktur bangunan sangat diperlukan untuk mendapatkan bangunan yang kuat terhadap struktur, tidak mahal biaya pembuatan dan perawatannya serta baik tingkat pelayanan yang diberikannya. Karena banyaknya aspek yang perlu ditinjau, maka pembatasan optimalisasi juga sangat diperlukan dalam penganalisaan. Bentuk optimasi yang dilakukan dalam penulisan skripsi ini adalah optimalisasi dimensi struktur atas dan bangunan rumah toko empat lantai yang mempunyai denah tertentu dengan menggunakan konstruksi beton bertulang serta memiliki spesifiksi perencanaan tertentu. Pada perancangan awal telah didapatkan tebal pelat yang memenuhi syarat ketebalan pelat berdasarkan peraturan SKSNI T-15-1991-03 mengenai Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung. Untuk balok dan kolom dicoba masing-maing 3 dimensi penampang yang kemudian dikombinasikan untuk mendapatkan penampang yang optimum. Dalam melakukan perhitungan gaya dalam optimum dari struktur baik optimum positif maupun negatif, maka digunakan bantuan Structural Analysis Program (SAP), dan peninjauan portal dua dimensi secara static equivalent Hasil dari gaya dalam tersebut diberikan dalam bentuk tabel agar memudahkan dalam penggunaannya. Sistem coba-coba yang diterapkan {trial and error) pada saat penentuan dimensi balok dan kolom yang optimum dapat menjadi lebih sederhana pengerjaannya apabila dibuat dalam suatu program untuk peng-optimalisasi-nya. Hal ini dapat dilakukan untuk jenis peninjauan yang berbeda, apabila sistem yang digunakan adalah trial and error."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S35015
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Subagijanto
"Dalam perencanaan struktur suatu gedung bertingkat baik terbuat dari beton, baja, atau bahan Iain biasanya mengikuti atau berdasarkan pada suatu standar perhitungan tertentu. Standar ini dituangkan dalan suatu peraturan (Code) yang ditetapkan oleh lembaga yang berwenang mengaturnya di suatu negara. Indonesia telah lama memiliki peraturan ketentuan perencanaan struktur ini. Untuk bangunan beton, peraturan terbaru yang mengatumya adalah SK SNI-T-I5-1991-03 yang disusun oleh Departemen Pekerjaan Umum.
Dalam penulisan skripsi, akan diuraikan langkah-langkah perencanaan struktur suatu gedung bertingkat banyak, dimana dasar~dasar asumsi perhitungan_ koeflsien-koefisien yang digunakan, dan ketentuan-ketentuan lain yang digunakan sejauh mungkin mengikuti standar seperti yang telah clitetapkan dalam SK SNI-T-I5-1991-03.
Sebagai alat bantu perhitungan gaya dalam akibat pembebanan digunakan Sqftwaw E TABS (dari CSI, Amerika). Sedangkan sebagai alat bantu perhitungan penulangan beton baik pada b3gi21l"l_}5'(7lll(.3 atau bagian shear wal/ digunakan software lanjutan dari ETABS yaitu ("()NKER dan WALLER. Seperti diketahui ETABS (besena program penyenanya) adalah produk Amerika dimana standar perhitungan yang digunakan adalah ACI, oleh karena itu pada diadakan penyesuaian-penyesuaian pada input CONKER dan WALLER agar hasil akhir yang didapat dapat mendekati hasil yang diharapkan (lihat lampiran [13] dan [14])."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S35049
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dony Sulistya
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S35782
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Joice Despin M.
"Untuk memulainya, marilah kita kilas balik sesaat Dahulu manusia mencita ramah tinggal, bukan sekedartempat tinggal saja, tapi ada tujuan seperti sarana beribadah, bersosialisasi, atau untuk pengungkapan ekspresi diri Dari latar belakang tersebut, terwujudlah rumah tinggal atau ruang berkegiatan yang di dalamnya mempunyai nilai- nilai atau maksud tertentu. Bentuk yang muncul pun mencerminkan nilai-nilai dan maksud itu. Seperti contohnya bangunan Meru (salah satu komponen dalam pura Bali) yang mempunyai atap berundak/lapis 5, maksudnya menunjukkan 4 arah utama utara- timur-selatan-barat ditambah pusatnya Tuhan.
Konsep bangunan tradisional pada penulisan ini, mengandung arti suatu konsep yang dikandung pada bangunan tradisional mengenai bagian-bagian kepala-badan-kaki pada bangunan. Dianalogikan bagian kepala-badan-kaki itu adshh atap-dinding/lantai- pondasi Namun bagian-bagian itu tidak sekedar bentuk semata. Di yakini bagian-bagian tersebut juga mempunyai nilai dan maksud tertentu seperti halnya Meru di atas.
Bangunan tinggi, sampai sekarang diyakini sebagai salah satu jawaban aras keterbatasan lahan yang semakin hari semakin bertambah. God still creates everything ecceptland, istilah yang sangat sesuai mengungkapkan atas kondisi sekarang ini. Ruang semakin dijelajah ke arah vertikal, bahkan hasrat menjelajah vertikal itu sampai ke luar bumi, begitu minimnya ternyata bumi kita ini sekarang. Dalam penulisan ini tidak sampai menjelajah sampai luar bumi.
Bangunan tinggi diciptakan untuk lebih mementingkan kuantitas ruang yang tingkat fungsionalitasnya tinggi. Terlebih lagi bangunan tinggi kaca. Bangunan tinggi kaca adalah bangunan tingkat tinggi yang bahan penutup fasadenya menggunakan kaca. Dan penulis menspesifikkan(,yang seluruhnya ditutupi oleh kaca
Jadi apakah bangunan tinggi kaca masih menatapkan konsep kepala-badan-kaki yang diserap dari bangunan tradisional. Terlebih di era modern ini yang lebih mengutamakan fungsionalitas.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S48312
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>