Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Harler, C.R.
London: Oxford University Press , 1958
633.72 HAR c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Frimanisa Aprilianti Sudardjo
"ABSTRAK
Desa Girimukti di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat merupakan salah satu desa penghasil teh yang diproduksi oleh petani kecil. Sebagian besar wilayahnya merupakan perkebunan teh yang dimiliki penduduk, dan hampir 90% penduduknya menggantungkan diri terhadap produksi kebun tehnya, baik sebagai petani maupun peran-peran lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola mata rantai nilai hulu industri teh pada skala desa, yang terjadi di Desa Girimukti. Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan wawancara mendalam, dianalisis dengan membandingkan proses dan pertambahan nilai pada setiap simpul rantai. Analisis dilakukan dengan membandingkan sejarah kepemilikan tanah, luas kebun teh, sumber penghasilan lain, dan peran dalam rantai pertambahan nilai. Pembanding tersebut menunjukan bahwa terdapat variasi peran yang berbeda dari setiap pelaku industri teh di wilayah hulu. Mata rantai produksi tehdi Desa Girimukti menunjukan bahwa sejarah kepemilikan tanah kebun menentukan peran pelaku. Para pionir memiliki tanah yang lebih luas daripada pelaku baru. Semakin luas kebun teh maka semakin banyak peran yang dijalani pelaku.

ABSTRAK
Girimukti Village in Tasikmalaya Regency, West Java is one of the tea-producing village which tea produced by local farmers or yeoman. Most of the area consist of tea plantation owned by local residents, and almost 90% of the entire population depend their life on the tea production, either as a farmer or another roles. This study aims to determine the pattern of the upstream value chain of the tea industry on a village scale, that happens in Girimukti Village. Methods of data collection done by in-depth interview, analyzed by comparing the process and adding values on each chain node. Analysis done by comparing the history of land ownership, total area of the tea plantation, other income sources, and role on value addition in the chain. The comparison shows that there's variation of roles that differ between the workers in the upstream area of tea industry. Tea production chain in Girimukti Village shows that the land ownership history determine the roles of the workers or the owner. The pioneers have a broader land than the new people. The wider and broader the tea plantation, the more roles undertaken by the owner."
2016
S65061
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ellen Agustin Putri
"Perdagangan adalah kegiatan penting yang stabilitasnya dipengaruhi oleh komoditas yang diperjual-belikan. Sejak masuknya teh Cina ke Inggris,dibawa oleh pedagang Belanda ke Eropa, teh Cina perlahan menjadi komoditas yang sangat penting di Inggris. Karena kondisi sosial dan ekonomi di Inggris serta kebijakan perdagangan Tiongkok, teh Cina menjadi komoditas yang sangat diminati Inggris yang juga menghadapi berbagai kesulitan untuk memenuhi permintaan teh masyarakatnya. Kerajaan Inggris pun mulai mencari cara untuk mempertahankan perdagangan teh dengan menanam opium di India dalam jumlah besar dan menjual opium tersebut ke Tiongkok. Penggunaan opium di Tiongkok kemudian perlahan memengaruhi masyarakat dan juga pemerintah kedinastian secara negatif. Dampak negatif ini memaksa Tiongkok, yang saat itu dikuasai oleh Dinasti Qing, untuk mencoba berbagai cara untuk menghentikan perdagangan opium yang pada akhirnya memicu peperangan antara Tiongkok dan Inggris. Penelitian ini menganalisis sejauh mana teh Cina memengaruhi terjadinya Perang Opium I di Tiongkok (1839-1842). Maka tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui apa yang disebut dengan teh Cina, bagaimana proses masuk dan berkembangnya teh di Inggris, serta sampai sejauh mana pengaruh teh Cina terhadap pecahnya Perang Opium I di Tiongkok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teh Cina memang memengaruhi terjadinya Perang Opium I. Penulis menggunakan metode kualitatif dan mengolah data dengan teknik deskriptif analisis serta pendekatan historis.

Trade is an important activity whose stability is affected by the traded goods. Since Chinese tea was introduced to the English market, brought by the Dutch to Europe, it has slowly established itself as an important commodity in England. Due to social and economic condition in England and the Chinese governments` trading policy, tea became a highly sought after commodity for England which was facing some difficulties to fulfil its` people demand for tea. The English government then began to look for ways to maintain tea trade with the Chinese by planting opium in India in massive quantity and selling it to them. The use of opium then slowly affects parts of the Chinese society and imperial government in a negative sense. This negative impact forced China, which was then ruled by the Qing Dynasty, tried various ways to stop the opium trades which at the end ignited a war between China and England. This study tries to analyze how deeply Chinese tea affects the Opium War I in China (1839-1842). The purpose of this study is to understand what is classified as Chinese tea, how it entered and developed in England, and analyze to what extent it affects the Opium War I in China. This study shows that Chinese tea did help incite the Opium War I. Methods used in this study includes qualitative methods, descriptive analysis techniques in data processing, and analysis through a historical approach."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Hajati Hoesin
Jakarta: Universitas Indonesia, 2006
338.959 8 SIT g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Triyanto Triwikromo, 1964-
"Biography of Tatang Budiono, founder of Tong Tji tea factory."
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2018
338.040 92 TRI t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library