Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 24 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lina Afriana
"Seiring dengan berkembangnya teknologi wireless, semakin berkembang pula berbagai bentuk implementasinya, salah satunya adalah wireless mesh network. Routing Protocol Better Approach To Mobile Ad-hoc Networking Advanced (B.A.T.M.A.N-Adv) adalah routing protocol wmn yang cukup reliable dan saat ini sudah banyak dikembangkan secara opensource. Pada penelitian ini, B.A.T.M.A.N-Adv diimplementasikan pada 4 buah AP yang menjalankan firmware opensource OPENWRT. 1 buah laptop, dan juga 1 buah PC juga digunakan sebagai alat untuk pengambilan data. Berdasarkan hasil pengujian, besar throughput batman-adv menurun hingga 82,15%. Besar jitter meningkat hingga 2528,46%, dan packet loss hingga 2070,42%, delay mencapai hingga 164% dan waktu pengiriman data meningkat hingga 21 detik. Pemakaian memori dan CPU pada batman meningkat 3,82% dan 20,7%.

Along with the development of wireless technology, various forms of it's applications also have been developed, including wireless mesh network. Better Approach To Mobile Ad-hoc Networking Advanced (B.A.T.M.A.N-Adv) is a routing protocol which is reliable enough and until today it has been much developed opensourcely. In this study, B.A.T.M.A.N-Adv is implemented on four Access Point which run OPENWRT Barrier Breaker opensource firmware. One laptop and one Personal Computer are also used as tools to collect the data. Based on the result of the experiment, batman-adv's troughput decreased 82,15%. Jitter increased 2528,46%,, packet loss increased 2070,42%, delay increased 164%, and the duration to send data increased 21 second. CPU memory usage under operation of batman-adv firmware increased 3,82% and 20,7%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46560
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hertzoff, Ira
New York: McGraw-Hill, 1995
R 384.34 HER a
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Zorkoczy, Peter
London: Pitman , 1995
621.381 95 ZOR i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Reny Yuliati
"ABSTRAK
Penelitian ini mengeksplorasi isyarat-isyarat yang dapat membedakan produksi
pesan pengelabuan dan produksi pesan yang jujur dalam komunikasi bermediasi komputer
terutama berbasis teks, dan menginvestigasi apakah adanya kesempatan merencanakan
pesan dapat mempengaruhi perilaku komunikator yang memproduksi pesan pengelabuan.
Penelitian ini mengkaji pengelabuan dalam proses komunikasi interaktif baik secara konsep
maupun operasional sehingga lebih menggambarkan kondisi di dunia nyata, dan hal ini
masih jarang dilakukan pada studi-studi komunikasi pengelabuan terdahulu. Melalui
metode eksperimen, partisipan penelitian dipasangkan sebagai komunikator dan komunikan
untuk menghasilkan percakapan diadik. Dengan memanipulasi produksi pesan (pesan
pengelabuan atau pesan jujur) dan perencanaan (dengan persiapan atau spontan),
diprediksi bahwa komunikator yang memproduksi pesan pengelabuan akan menghasilkan
perilaku yang berbeda dengan komunikator yang memproduksi pesan jujur pada komunikasi
bermediasi komputer. Hasil penelitian dari pengolahan 2 x 2 MANOVA between-subject
design, didapatkan secara empiris, bahwa komunikator yang memproduksi pesan
pengelabuan cenderung lebih jarang menggunakan kata yang merujuk pada diri sendiri,
lebih banyak merujuk pada orang lain, lebih sering menggunakan kata pengingkaran, sering
mengajukan pertanyaan dan banyak mengedit pesan. Namun, ketika komunikator diberikan
waktu untuk merencanakan pesan, maka waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi pesan
lebih singkat dan pengeditan pesan tidak terlalu banyak muncul dibandingkan dengan
produksi pesan pengelabuan secara spontan

ABSTRACT
This research examines verbal and nonverbal cues in the production of
deceptive and truthful message in computer-mediated communication, especially
communication based on text, and explores whether planning messages can affect
communicators? behavior. This research reviews both conceptualization and
operationalization of deception in the interactive communication. Therefore, it can
simulate conditions in the real world which has rarely been done in previous studies.
Through experiment methods, research participants were paired as sender and
receiver to produce dyadic conversation. By manipulating message production
(deceptive or truthful message) and message planning (either with preparation or
spontaneous), it is predicted that a sender who produces deceptive message will
show different behavior than a sender who produces truthful message in the
computer-mediated communication. The result from processing 2 x 2 MANOVA
between-subject design empirically shows that senders, who produce deceptive
message, tend to use fewer words which refer to him/herself, more other-directed
pronouns, more negation words, ask more questions and edit message. However,
when the sender is given more time to plan a message, the time needed to produce a
message will be shorter and message editing process will be less than the
spontaneous deceptive message production"
2016
07-18-559201109
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ami Kusuma Handayani
"Dengan perkembangan Information and Communication Technologies ICT yang sangat pesat di Indonesia, terjadi perkembangan upaya Customer Relationship Management yang efektif dalam menjaga persaingan dengan kompetitor dan juga terdapat perubahan pola kebiasaan masyarakat dalam mengakses informasi yang menciptakan pasar dan peluang baru di era digital. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalis pengaruh program Customer Relationship Management, khususnya VIRA, terhadap kepercayaan dan loyalitas organisasi. Penelitian ini menggunakan teori komunikasi organisasi, komunikasi eksternal, Customer Relationship Management, kepercayaan nasabah, loyalitas nasabah dan computer mediated communication CMC sebagai dasar penelitian. Metode penelitian ini adalah kuantitatif dengan analisis pengaruh atau regresi dengan menganalisis antara Customer Relationship Management dan kepercayaan nasabah serta menganalisis antara Customer Relationship Management dan loyalitas nasabah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi Customer Relationship Management dapat mempengaruhi kepercayaan dan loyalitas nasabah.

Information and Communication Technologies ICT development increase rapidly in Indonesia, an effective development of Customer Relationship Management in maintaining competition with competitors and also there is a change in the pattern of community habits in accessing information that creates new markets and opportunities in the digital era. The purpose of research in general is to analyze the influence of Customer Relationship Management program, especially VIRA, to Trust and Loyalty organization. This study uses the theory of organizational communication, external communication, Customer Relationship Management, customer Trust, customer Loyalty and computer mediated communication CMC . The method used in this study is the method of influence or regression analysis by analyzing between Customer Relationship Management and customer Trust and analyze between Customer Relationship Management and customer Loyalty. The results show that Customer Relationship Management strategy can influence customer Trust and Loyalty.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T51197
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stephanie Aninditha Budi Larasati
"Bagi pasangan yang berpacaran jarak jauh, memerlukan media komunikasi yang mampu memfasilitasi munculnya kedekatan dengan pasangan mereka dan membuat mereka mampu mempertahankan hubungan. Computer mediated Communication (CMC) merupakan salah satu bentuk kemajuan teknologi komunikasi, mengizinkan manusia untuk berkomunikasi walaupun ada jarak yang memisahkan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara penggunaan CMC (telepon, video call, Instant Messenger, Instagram, dan Facebook) terhadap relational maintenance pada individu dewasa muda yang menjalin hubungan LDR. Penelitian melibatkan 170 responden wanita dan pria yang menjalin hubungan LDR dengan usia hubungan minimal 6 bulan. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini adalah frekuensi penggunaan CMC dan Relational Maintenance Strategy Measure (RMSM). Hasil menunjukkan bahwa jenis CMC telepon, video call, Instant Messenger, dan Instagram memiliki hubungan terhadap relational maintenance, sedangkan Facebook tidak memiliki hubungan terhadap relational maintenance pada individu yang berpacaran jarak jauh. Video call memiliki hubungan yang paling kuat dengan relational maintenance.

ABSTRACT
For couples who are in long distance relationship, of course it requires communication media that are able to facilitate the emergence of closeness with their partners and make them able to maintain their relationships. Computer mediated Communication (CMC) is a form of communication technology advancement, allowing people to communicate even though there is a distance. This study aims to look at the relationship between the use of CMC (telephone, video call, Instant Messenger, Instagram, and Facebook) on relational maintenance in young adults who are in Long Distance Dating Relationship (LDDR). The study involved 170 female and male respondents who had the relationship with a minimum of 6 months long. The measuring instrument used in this study is the frequency use of each CMC and Relational Maintenance Strategy Measure (RMSM). The results show that CMC telephone, video calls, Instant Messenger, and Instagram have a relationship to maintain relationships, while Facebook has no relationship to maintain relationships in individuals who are in LDDR. CMC video calls have the strongest relationship to maintaining relationships.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Raihan Lucky Athallah
"Teledermatologi merupakan inovasi teknologi yang menawarkan efektivitas dan efisiensi dalam bidang kesehatan. Namun, keterbatasan klinis dan teknologi masih menjadi tantangan dalam pelaksanaannya. Menggunakan metode doktrinal yang bersifat deskriptif, penelitian ini menggunakan disiplin kedokteran, etik kedokteran, dan peraturan perundang-undangan yang relevan, antara lain Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan dan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2024 untuk meneliti penegakan diagnosis melalui teledermatologi yang dilakukan melalui pemeriksaan swafoto oleh pasien. Beberapa permasalahan utama yang dirumuskan dalam skripsi ini mencakup regulasi kesehatan di Indonesia dalam mengatur penegakan diagnosis berbasis swafoto, perlindungan hukum bagi pasien terhadap keterbatasan pemeriksaan swafoto dalam teledermatologi yang berpotensi menimbulkan kesalahan diagnosis, dan bagaimana pertanggungjawaban hukum dokter Sp.DVE dalam penegakan diagnosis berbasis swafoto dalam teledermatologi. Dalam praktiknya, masih sering terjadi perbedaan diagnosis antara pemeriksaan tatap muka dan melalui swafoto. Hal ini berpotensi merugikan pasien sehingga menimbulkan pertanyaan terkait pertanggungjawaban hukum dokter Sp.DVE apabila kasus tersebut terjadi. Berdasarkan temuan tersebut, diperlukan standar yang komprehensif bagi dokter Sp.DVE dalam melakukan praktik kedokteran melalui teledermatologi.

Teledermatology represents a technological innovation that offers efficiency and effectiveness in the health sector. However, clinical and technological limitations remain a challenge in its implementation. This descriptive doctrinal study employs medical disciplines, medical ethics, and relevant regulations, inter alia Law Number 17 of 2023 on Health and Regulation of the Government Number 28 of 2024 to examine the establishment of diagnoses through teledermatology using patient self-portraits. Several key issues formulated in this thesis include the health regulations in Indonesia governing self-portrait-based diagnosis, legal protection for patients from potential diagnostic errors due to the limitations of self-portrait-based examinations in teledermatology, and the legal liability of dermatology and venereology specialists (Sp.DVE) in establishing self-portrait-based diagnosis. In practice, discrepancies often arise between face-to-face examinations and those conducted via self-portraits, potentially harming patients and raising questions about the legal liability of dermatologists in such cases. Based on these findings, a comprehensive standard is necessary for Sp.DVE doctors in conducting teledermatology practices."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Brianti Hadi Savitri
"Kondisi pandemi COVID – 19 yang melanda seluruh belahan dunia menyebabkan banyak perubahan di berbagai aspek kehidupan dan pola bekerja menjadi dilakukan dari rumah. Penelitian ini akan berfokus pada bagaimana pembentukan persepsi yang termediasi oleh media komputer dan apakah pegawai yang melaksanakan pola bekerja dari rumah, dapat memahami informasi yang berkaitan dengan pekerjaan yang disampaikan melalui perangkat media sosial. Tulisan ini menggunakan strategi penelitian fenomenologi dengan paradigma konstruktivis. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat proses pembentukan persepsi pada Pegawai yang dimediasi oleh komputer dan untuk melihat sejauh mana Persepsi seorang pegawai terhadap instruksi tugas atau informasi bila instruksi maupun informasi tersebut termediasi oleh komputer. Hasil dari penelitian ini menunjukkan meskipun persepsi terbentuk dari sumber informasi yang termediasi oleh komputer namun hal ini tidak menimbulkan hambatan. Terkadang, komunikasi antar pribadi yang terjadi kurang optimal namun hal tersebut dapat diminimalisir dengan melakukan konfirmasi ulang dan menghadirkan pihak ketiga untuk menanggulangi mispersepsi yang terjadi.

The condition of the COVID-19 pandemic that has hit all parts of the world has caused many changes in various aspects of life and work patterns to be done from home. This study will focus on how the formation of perceptions mediated by computer media and whether employees who carry out work from home patterns can understand work-related information conveyed through social media devices. This paper uses a phenomenological research strategy with a constructivist paradigm. The purpose of this study was to see the process of forming perceptions of employees mediated by computers and to see how far an employee's perception of task instructions or information if the instructions and information were mediated by computers. The results of this study indicate that although perceptions are formed from computer-mediated information sources, this does not cause obstacles. Sometimes, interpersonal communication that occurs is less than optimal but this can be minimized by reconfirming and presenting a third party to overcome the misperceptions that occur."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hiroshi, Saito
Boston: Artech House, 1994
621.382 3 HIR t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fikri Prakoso
"Dunia sedang dilanda pandemi virus COVID-19. Pemerintah di berbagai negara menetapkan protokol pembatasan untuk menghambat penyebaran virus COVID-19. Protokol tersebut membatasi akses ke pelayanan kesehatan, sistem pelayanan tatap muka di minimalisir. Hal tersebut memberikan dampak pada anak dengan autisme. Menurut Kaplan, pada anak dengan autisme gejala inti tidak bisa diobati dengan obat medis, akan tetapi dengan edukasi dan intervensi perilaku. Akan tetapi, sebelum pandemi, edukasi dan intervensi umumnya dilaksanakan dengan sistem tatap muka. Solusi dari masalah tersebut adalah penggunaan layanan kesehatan jarak jauh atau telehealth. Penelitian ini adalah penelitian yang membahas bagaimana penggunaan telehealth-telemedicine untuk intervensi pada kasus anak dengan autisme di masa pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan metode literature review dengan menggunakan database Pubmed, Proquest, Sage Journal, dan Portal Garuda yang menghasilkan 9 artikel terinklusi. Penelitian terinklusi dilaksanakan pada rentang waktu dinyatakannya COVID-19 sebagai pandemi, yaitu tanggal 11 Maret 2020 hingga 1 Mei 2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intervensi menghasilkan dampak pada anak dengan autisme berupa pengurangan perilaku yang ditargetkan, dan meningkatnya keterampilan. Selain itu pada cargeiver dijumpai peningkatan kepuasan dan persepsi mengenai pelayanan telehealth. Bagi penyedia layanan telehealth, dijumpai artikel yang menjelaskan tentang persepsi mengenai layanan telehealth tersebut. Berdasarkan temuan yang didapat, pelayanan telehealth di rekomendasikan bagi anak dengan autisme, para caregiver baik orang tua ataupun  bukan, penyedia jasa layanan juga di rekomendasikan jika ingin menyelenggarakan layanan telehealth berdasarkan temuan berupa tingkat kepuasan dan perkembangan yang muncul setelah intervensi. Sedangkan bagi pemerintah diharapkan mengembangkan kebijakan dan program terkait dengan telehealth terutama di masa pandemi, sehingga masyarakat yang membutuhkan tetap mendapat pelayanan yang dibutuhkan.

The world is being hit by the COVID-19 pandemic. Governments in various countries set protocols for the spread of the COVID-19 virus. The protocol limits access to health services, the face-to-face service system is minimized. This has an impact on children with autism. According to Kaplan, children with autism symptoms cannot be treated with medical drugs, but with education and behavioral interventions. However, before the pandemic, education and intervention were generally carried out face-to-face. The solution to this problem is the use of remote health services or telehealth. This study is a study that discusses how telehealth is used for intervention in cases of children with autism during the COVID-19 pandemic. This study uses a literature review method using the Pubmed, Proquest, Sage Journal, and Garuda Portal databases which produces 9 included articles. Inclusive research was carried out during the time period that COVID-19 was declared a pandemic, namely March 11, 2020 to May 1, 2022. The results showed that the intervention had an impact on children with autism in the form of a reduction in targeted behavior and skills. In addition to the carrier, increased satisfaction and perception of telehealth services. For telehealth service providers, article explain the perception of the telehealth service. Based on the findings obtained, telehealth services are recommended for children with autism, caregivers, whether parents or not. Service providers are also recommended if they want to provide telehealth services based on the findings about the level of satisfaction and development that appears after the intervention. Meanwhile, the government is expected to develop policies and programs related to telehealth, especially during the pandemic, so that people in need can still receive the services they need."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>