Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alvinsyach Pratama
"Industri manufaktur merupakan suatu industri yang mengolah bahan mentah menjadi produk setengah jadi atau produk jadi. Tahap desain merupakan tahapan yang paling berpengaruh dalam industri manufaktur sebab tahapan ini mempengaruhi 70 - 80 % biaya produksi. Salah satu cara untuk membuat produk dalam proses manufaktur adalah dengan proses permesinan. Hampir semua proses produksi (60% sampai 80%) melalui proses permesinan, baik produknya secara langsung maupun pembuatan tools yang digunakan. Proses bubut menjadi proses yang paling sering digunakan pada proses permesinan. Jong Yun Jung mengklasifikasikan enam fitur dasar yang dapat dibentuk dengan proses bubut, yaitu groove, step, chamfer, round, neck, dan cylinder. Keenam fitur dasar ini dinamai rotational feature.
Pada penelitian ini akan dihitung nilai kompleksitas dari setup proses bubut dengan mesin CNC. Perhitungan dilakukan terhadap enam fitur dasar yang diklasifikasikan Jong Yun Jung. Metode perhitungan kompleksitas yang digunakan adalah metode yang diperkenalkan oleh El Maraghy dan Urbanic dimana penilaian dilakukan berdasarkan jumlah informasi, variasi informasi, dan isi informasi dari setup proses bubut CNC. Hasil perhitungan dan analisis menunjukan bahwa nilai kompleksitas setup proses bubut relatif berdekatan untuk keenam rotational feature (∑pcx 9.928 - 10.481) dan aspek penting yang mempengaruhi perbedaan nilai kompleksitas tersebut adalah assy time pahat.
......The manufacturing industry is an industry that processes raw materials into semi-finished products or finished products. The design stage is the most influential stages in the manufacturing industry because of this stage affects 70-80 % of production costs. One way to make the product in the manufacturing process is with the machining process. Almost all the production process (60% to 80%) through the machining process, either directly or indirectly. Turning process is a process that is often used in the machining process. Jong Yun Jung classifies six basic features that can be formed by turning process (groove, step, chamfer, round, neck, and cylinder) called as rotational feature.
This research calculated the value of the complexity of the setup process CNC lathe machine. Calculations carried out on six basic features that are classified Jong Yun Jung. The method used was introduced by El Maraghy and Urbanic where the assessment is based on the quantity of information, diversity of information, and information content of CNC lathe setup process. In addition, the study also weights of each subprocess in the CNC lathe setup process, so that it can be seen which subprocess that is the most influential in the whole setup process complexity. The calculation and analysis show that the complexity of setup process is relatively close to each six rotational feature ( Σpcx 9928-10481 ) and important aspects that influence differences in complexity value is tool's assy time."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63269
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edward Joshua Patrianus Mendrofa
"Seiring berkembangnya zaman yang menuntut kebutuhan produk berskala kecil, dibutuhkan pengembangan dalam teknologi pada skala mikro. Tool ultrasonic vibration assisted microforming adalah pengembangan alat proses manufaktur untuk dimensi berada pada sub milimeter yang memanfaatkan getaran untuk meningkatkan kualitas hasil produk. Alat ini dibuat sebagai langkah kontribusi penelitian di ranah teknologi microforming. Skripsi ini membahas pengembangan tool serta sistem pengukuran gaya pembentukan untuk proses ultrasonic vibration assisted micro punching dan stamping. Dilakukan estimasi gaya dan analisis mode kegagalan pada tool dalam kondisi statis serta simulasi proses ultrasonic vibration assisted micro punching dan stamping. Simulasi menunjukkan bahwa terdapat pengurangan pembebanan sebesar 24,3 – 39,4% pada proses micro punching dan 62,5 – 67% pada proses micro stamping dengan getaran ultrasonik. Validasi tool yang dikembangkan dilakukan dengan uji proses pembentukan produk yang ditentukan dengan menggunakan getaran ultrasonik. Hasil dari skripsi ini adalah tool dan sistem pengukuran gaya pembebanan untuk proses ultrasonic vibration assisted micro punching dan stamping.
......Along with the development of an era that demands the need for small-scale products, developments in technology on a micro-scale are needed. Tool ultrasonic vibration assisted microforming is a tool developed for manufacturing process with sub-millimeter dimension that utilizes vibration to increase product quality. The tool was created as a step to contribute in microforming technology research. This thesis discusses the tool development and measurement system for forming force for ultrasonic vibration assisted micropunching and microstamping process. Force estimation and failure mode analysis was conducted at static condition of the tool and ultrasonic vibration assisted micropunching process was simulated. The simulation shows that there was a reduction in forming force from 24,3 – 39,4% on micro punching process and 62,5 – 67% on micro stamping process. Validation of the tool developed is carried out by testing the process on the specified product. The result of this thesis is a tool and a measurement system for forming force for ultrasonic vibration assisted micropunching and microstamping."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mehta, N.K.
New Delhi: Tata McGraw-Hill , 1984
621.902 MEH m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mehta, N.K.
New Delhi: Tata McGraw-Hill, 1984
621.902 MEH m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Devit Taslim
"Untuk mernenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan, suatu produk barus berkualitas, murab dan cepat didapat (on time delivery). Bila hal tersebut dipenuhi maka suatu produk mempunyai daya saing yang tinggi (competitive). Oleh sebab itu kondisi mesin dan peralatan yang andal (reliability) dan mudab diperbaiki (maintainability) serta ketersediaan mesin dan peralatan (availability) sangat diperlukan, Kondisi mesin dan peraiatan yang andal dan rnudah diperbaiki memerlukan manajernen pemeliharaan (maintenance management) yang baik. Manajemen pemeliharaan adalah suatu rangkaian aktivitas untuk meningkatkan produktivitas kelja dengan menggunakan seluruh aspek pada pabrik, dad survey, research, design, manufacturing dan penginstalan pada suatu pabrik. sampai pada operasi dan pemellharaan dan lalu mengakhirinya. Untuk mencapai usaha·usaha manajemen pemeliharaan diperlukan penanganan yang serius dan tercncana terhadap peralatan dan mesin. Usaha-usaba tersebut dapat dilakukan dengan productive maintenance. Kegiatan productive maintenance meliputi maintenance prevention preventive maintenance, breakdown maintenance dan corrective maintenance. Semuanya harus dijalankan karena mengarah kepada usaha pemeliharaan dan perbaikan. Disamping itu perlu adanya pengorganisasian yang baik dari sistem manajemen pemeliharaan. Dalam suatu organisasi pemeHharaan haruslah ditetapkan suatu bentuk organisasi yang cocok akan kebutuhan suatu pabrik. Hal ini untuk memudahkan pemeliharaan mesin dan koorrlinasi atasan terhadap bawahan. Penerapan sistem manajemen pemeHharan yang baik seperti penerapan standar-standar, perencanaan keija dan pencatatannya, serta penentuan biaya pemeliharaan mendorong terlaksananya suatu penanganan yang serius. Pada proses aulomatic cutting and soldering merupakan salah satu contoh penerapan manajemen pemeliharaan. Penanganan yang tidak serius dan terencana dapat dilihat dari kondisi mesin dan pera!atan serta basil produksi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S38715
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library