Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 103 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tamba, Nokiamy Sesena
"Mei 1968 adalah salah satu peristiwa yang penting di Prancis pada periode setelah Perang Dunia II. Gerakan tersebut dimulai sejak tanggal tiga Mei oleh para mahasiswa dan mampu mengajak masyarakat berbagai golongan hingga bulan Juni 1968. Hal tersebut ditandai dengan aksi 13 Mei 1968 yang melibatkan para buruh untuk ikut berdemonstrasi bersama mahasiswa. Keberhasilan tersebut tidak dapat dilakukan tanpa adanya tract sebagai media komunikasi untuk mengajak dan menggerakkan masyarakat untuk melakukan demonstrasi. Akan tetapi, pembuatan tract harus memerhatikan dengan baik pemilihan kata dan kalimat karena keterbatasan media kertas dalam menyampaikan informasi. Dengan menggunakan metode kualitatif dan teknik studi kepustakaan, artikel ini memaparkan struktur kalimat korpus tract seruan aksi berlandaskan teori struktur kalimat Le Querler (1994). Kerterbatasan media kertas dan kebebasan pembuat tract dalam menyajikan kalimat menyebabkan adanya perbedaan struktur pada setiap tract yang menjadi korpus. Akan tetapi, penyusunan kalimat-kalimat tetap memudahkan dua kelompok masyarakat dalam aksi 13 Mei 1968 dalam memahami alasan dan tujuan aksi yang akan dilaksanakan.

May 1968 was one of the important events in French History on the period after World War II. The movement began on May 3 with students and was able to invite various groups of people until June 1968. This was marked by the action on May 13, 1968 involving workers to participate in demonstrations with students. This success cannot be done without a tract as a communication medium to invite and mobilize the community to conduct demonstrations. However, making tracts must pay attention to the selection of words and sentences because of paper limitations in conveying information. Using qualitative methods with library study techniques, this article outlines the sentence structure of the corpus tract call-to-action based the sentence structure theory of Le Querler (1994). The paper limitations of the media and the freedom of tract makers in presenting sentences led to the structural differences in each tract that became the corpus. However, the compilation of fixed sentences made it easier for two groups of people in the action on May 13, 1968 in understanding the reasons and objectives of the action to be implemented.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Smout, A.J.P.M.
Hampshire: Wrightson Biomedical Publishing, 1994
616.33 SMO n
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Insan Kharis
"Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan infeksi yang cukup sering terjadi, terutama pada pasien-pasien anak dan geriatri, wanita, serta pasien-pasien rawat inap di rumah sakit. Walaupun ISK seringkali dapat diterapi dengan antibiotik, diketahui terdapat masalah resistensi kuman ISK yang cukup tinggi terhadap antibiotik ampisilin, kotrimoksazol, dan kloramfenikol di Indonesia serta di negara-negara berkembang lainnya. Dalam penelitian ini, dilakukan uji disc-diffusion untuk mengidentifikasi efek antibakterial ekstrak etanol 70% daun Delonix regia terhadap pertumbuhan dua spesies bakteri Gram-negatif yang paling sering menyebabkan ISK, Escherichia coli dan Proteus mirabilis. Daun Delonix regia yang telah dikeringkan diekstrak dengan pelarut etanol 70%. Kemudian, ekstrak diencerkan empat kali dalam brain-heart infusion, menghasilkan ekstrak cair dengan kandungan 64 mg/mL, 32 mg/mL, 16 mg/mL, dan 8 mg/mL dan diteteskan ke atas disc kosong. Selanjutnya, zona hambat yang terbentuk pada biakan-biakan Escherichia coli dan Proteus mirabilis dihitung dengan jangka sorong. Dilakukan pengulangan sebanyak tiga kali. Tidak terbentuk zona hambat di sekitar disc yang mengandung ekstrak daun Delonix regia. Dua faktor utama yang kemungkinan mempengaruhi hasil penelitian adalah jenis pelarut dan konsentrasi ekstrak yang digunakan. Selain itu, target molekular zat aktif yang diekspresikan oleh kedua spesies bakteri coba serta jenis produk Delonix regia yang digunakan mungkin turut berpengaruh pada hasil penelitian.

Urinary tract infections (UTIs) are common infections among children, geriatrics, women of all ages, and hospital inpatients. While UTIs can be successfully treated with antibiotics, it is currently known that there are high levels of antibiotic resistance to ampicillin, co-trimoxazole, and chloramphenicol among UTI pathogens in Indonesia and other developing countries. In this study, antimicrobial susceptibility testing using disc-diffusion method was performed to identify the antibacterial activity of 70% ethanolic extract of Delonix regia leaf against two common UTI pathogens, Escherichia coli and Proteus mirabilis. Dry Delonix regia leaves were extracted in 70% ethanolic solvent. It was then diluted four times in brain-heart infusion, giving four solutions with extract concentrations of 64 mg/mL, 32 mg/mL, 16 mg/mL, and 8 mg/mL. Afterward, the zones of inhibition formed on agar plates with Escherichia coli and Proteus mirabilis colonies were measured using vernier scale. This method was repeated three times. No evident zone of inhibition was formed around discs containing Delonix regia extract of all concentrations. Two main factors probably affecting the results of this study are extract solvent and concentrations used. Other factors, such as molecular targets expressed by both species of bacteria and products of Delonix regia likely play minor roles."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Indra Sanjaya
"Sepsis adalah gejala klinis akibat infeksi disertai respon sistemik yang dapat berupa hipotermia, hipertermia, takikardia, hiperventilasi atau letargi. Sepsis neonatorum adalah sepsis yang teijadi pads neonates, dan pada biakan darah didapatkan basil positif. Pada sepsis neonatorum sering disertai infeksi saluran kemih (ISK). ISK ini dapat menyebabkan kerusakan ginjal dan memperberat sepsis. Untuk menegakkan diagnosis ISK sebagai standar adalah hitting koloni kuman pada biakan urin. Pewarnaan Gram urin merupakan pemeriksaan yang cepat, dapat rnengetahui morfologi dan jumlah kuman dalam hari pertama, serta dapat mendeteksi adanya ISK. Dengan melihat basil pewarnaan Gram urin maka pemberian terapi antibiotika secara empiris dapat lebih terarah. Tujuan penelitian ini ialah mendapatkam metode yang cepat dan mudah untuk mendeteksi ISK pada sepsis neonatorum. Penelitian ini juga bertujuan mendapatkan data proporsi ISK, pola kuman penyebab ISK dan antibiogramnya pada sepsis neonatorum.
Subjek penelitian adalah 100 bayi secara klinis menderita sepsis neonatorum yang dirawat di bangsal Perinatologi dan NICU Bagian IKA RSCM. Bahan berupa darah vena dan urin kateterisasi, diperiksa di Bagian Patologi Klinik RSCM. Pemeriksaan yang dilakukan adalah pewamaan Gram urin langsung dan urin sitospin, biakan min, dan biakan darah. Dinilai tingkat sensitivitas dan spesifisitas pewarnaan Gram urin terhadap biakan urin.
Pada penelitian ini didapatkan proporsi ISK pada sepsis neonatorum sebesar 8%. Pola kuman penyebab ISK terbanyak pada sepsis neonatorum adalah Pseudomonas sp dan Staphylococcus epidermidis. Tes sensitivitas antibiotika Pseudomonas sp resisten terhadap antibiotika yang diujikan. Staphylococcus epidermidis sensitif terhadap antibiotik Ampicillinsulbactam, Vancomycin, Meropenem, Imipenem, dan Oxacillin. Pada penelitian ini didapatkan tingkat sensitivitas pewarnaan Gram urin langsung 75% dan spesifisitas 100%, sedangkan pewarnaan Gram urin sitospin didapatkan sensitivitas 100% dan spesifisitas 98,9%. Pada kurva receiver operator curve (ROC) didapatkan sensitivitas dan spesitifitas terbaik pewamaan Gram urin sitospin untuk diagnosis ISK bila cut off point > 3 kuman per lapangan pandang imersi (pembesarkan 1000x). Pewarnaan Gram urin sitospin merupakan pemeriksaan yang dianjurkan untuk mendiagnosis ISK pada sepsis neonatorum secara rutin."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
T58460
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maruto Harjanggi
"Pengantar: Batu saluran kencing adalah salah satu penyebab yang paling sering dari nyeri kolik yang muncul pada layanan kesehatan primer. Penanganan dari kasus batu saluran kemih dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu operatif dan juga konservatif. Cystone adalah salah satu terapi tambahan yang dapat ditambahkan pada regimen penanganan konservatif untuk ukuran batu dan memudahkan pengeluaran batu saluran kemih. Penelitian ini bertujuan untuk melihat keamanan dan efektivitas dari pemberian Cystone ini pasca tindakan ESWL. Metodologi : Penelitian ini dilakukan antara bulan Mei 2014-November 2015, jumlah sampel yang berpartisipasi dalam penelitian ini adalah 81 sampel, 42 berada pada grup cystone dan 39 dalam grup placebo. Setelah dilakukan ESWL, satu grup diberikan tablet cystone 2 x 2 setiap hari selama 4 minggu, grup lain diberikan placebo. Penanganan lanjutan seperti KUB radiografi, CT urografi dan juga pemeriksaan USG dilakukan setelah mengkonsumsi obat-obatan ini.Hasil: Dari 84 sampel yang berpartisipasi dalam penelitian ini, karkteristik demografik dan baseline antara grup tatalaksana dan grup placebo mirip satu sama lain. Tidak ada perbedaan statistic yang signifikan antara besar batu sebelum dan sesudah konsumsi cystone baik pada grup cystone ataupun placebo. Satu kejadian efek samping yang serius dilaporkan pada grup cystone, tidak ada kejadian efek samping yang berat terlihat pada grup placebo. Diskusi: Penelitian sebelumnya memperlihatkan bahwa cystone ini secara signifikan dapat memperkecil besar batu ginjal dan mengubah komposisi batu ginjal. Hasil yang berbeda ini kemungkinan disebabkan oleh perbedaan besar batu ginjal baik pada riset ini maupun literature-literatur sebelumnya. Berdasarkan penelitian ini, kami tidak merekomendasikan penggunaan cystone sebagai terapi adjunctive- management conservative dari batu ginjal ini.

Introduction: Urinary stone is one of the most common cause of colicky pain in primary care. Management of urinary stone is divided into operative management and conservative management. Cystone is one of the traditional adjunctive therapy that may added to conservative management regiment to reduce kidney stone size and speed-up the stone passing. This study aims to see the efficacy and safety of Cystone after Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy. Methods : This clinical trial was conducted from May 2014-November 2015, the total sample for this research are 81 samples, 42 in cystone group and 39 in placebo group. After undergoing ESWL procedure, one group were given 2 x 2 cystone tables daily for 4 weeks, and the other were given placebo. Further examination such as KUB radiography, CT urography, USG examination were conducted after consumption of the drugs. Results : Among 84 subjects that participated in this research, demographic charcteristics and baseline disease were comparable. No statistically significant changes on the stone size in both cystone and placebo group. One serious adverse event appeared in cystone group compared to none in the placebo group. Discussion: Previous research showed that cystone made significant changes on the renal stone size and composition. This differing results may be caused by different stone sizes in both this research and previous literature. Based on this research’s result we do not recommend using cystone as an adjunctive conservative management of renal stone"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ikhlas Arief Bramono
"

Batu saluran kemih (BSK) didefinisikan sebagai pembentukan batu pada ginjal, ureter, atau kandung kemih. Beberapa penelitan menunjukkan bahwa ketidaknormalan parameter metabolik merupakan hal yang umum pada pasien BSK. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara indeks massa tubuh (IMT), asam urat serum, glukosa serum, dan tekanan darah dengan opasitas batu pada pasien BSK. Penelitian ini dilakukan secara retrospektif dengan melihat data rekam medis dari pasien BSK yang menjalani prosedur ESWL pada Januari 2008 – Desember 2013 di Departemen Urologi RS Cipto Mangunkusumo. Data yang yang diambil adalah indeks masa tubuh (IMT), kadar asam urat serum, glukosa serum, tekanan darah, dan opasitas BSK. Hubungan antara IMT, kadar asam urat serum, glukosa serum, dan tekanan darah, dengan opasitas batu dianalisis menggunakan uji chi-square. Terdapat 2.889 pasien yang menjalani prosedur ESWL pada Januari 2008 – Desember 2013. Analisis dilakukan terhadap 242 pasien yang memiliki rekam medis lengkap. Rerata usia adalah 48,02±12,78 tahun.  Rasio laki-laki terhadap perempuan adalah 2,27:1. Rerata IMT adalah 29,91±3,78 kg/m2. IMT berisiko didapatkan pada 66,52% pasien.  Proporsi batu radioopak adalah 77,69% (188 pasien). Dua puluh dua pasien (9,1%) memiliki tekanan darah normal. Pasien dengan kadar serum asam urat tinggi sebanyak 34,30% (83 pasien). Secara statistik didapatkan hubungan yang bermakna antara kadar serum glukosa sewaktu dengan opasitas batu (p < 0,05). Terdapat hubungan yang bermakna antara kadar serum glukosa sewaktu dengan opasitas batu pada pasien BSK. Pasien hiperglikemia cenderung memiliki batu radiolusen. Sementara pasien normoglikemia cenderung memiliki batu radioopak.


Urolithiasis refers to formation of stone in the kidney, ureter, or bladder. Several studies showed metabolic abnormalities were common in urolithiasis patients. The aim of this study was to describe the association between body-mass-index (BMI), serum uric acid, serum glucose, and blood pressure toward stone opacity in urinary tract stone patients. This study was done retrospectively by reviewing registry data of urinary tract stone patients that had undergone ESWL on January 2008 – December 2013 in Department of Urology Cipto Mangunkusumo Hospital. Data concerning body mass index, serum uric acid, serum glucose, blood pressure, and urinary tract stone opacity were recorded. Associations between body mass index, serum uric acid, serum glucose and blood pressure with urinary tract stone opacity were using chi-square test. There were 2,889 patients who underwent ESWL on January 2008 – December 2013. We analyzed 242 subjects with complete data. Mean age was 48.02 (± 12.78 years). Male-to-female ratio was 2.27:1. Mean BMI was 29.91 (± 3.78) kg/m2. High risk BMIs were found in 161 patients (66.52%). The proportion of radioopaque stone was 77.69% (188 patients). Twenty two patients (9.1%) had normal blood pressure. Patients with high serum uric acid were 34.30 % (83 patients). We found a significant association between random serum glucose level and stone opacity (p < 0.05). There is significant association between random serum glucose level and stone opacity in urolithiasis patients. Hyperglycemia patients tend to have radiolucent stone, whereas normoglycemia patients tend to have radioopaque stone.

"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irvan Maulana
"Penelitian bertujuan mengetahui keragaman spesies khamir dari saluran pencernaan lebah madu Apis cerana di apiari Desa Ciburial, Bandung. Sebanyak 48 isolat khamir dari saluran pencernaan Pollen-collecting bee (PCB) (27 isolat) dan Nectarcollecting bee (NCB) (21 isolat) diidentifikasi berdasarkan data sequence daerah internal transcribed spacer (ITS) rDNA dan dikarakterisasi secara morfologi untuk melengkapi hasil identifikasi. Hasil identifikasi molekuler menunjukkan bahwa 48 isolat khamir tersebut terdiri atas delapan genus dan 16 spesies. Sebanyak 12 spesies khamir ditemukan pada PCB dan sembilan spesies khamir ditemukan pada NCB. Candida cf. apicola, C. etchellsii, Debaryomyces hansenii, Rhodotorula mucilaginosa dan Zygosaccharomyces rouxii ditemukan pada PCB maupun NCB. Spesies-spesies khamir yang diperoleh secara taksonomi heterogen, yaitu termasuk ke dalam class Hemiascomycetes dari phylum Ascomycota (13 spesies) dan class Urediniomycetes dari phylum Basidiomycota (3 spesies).

The aim of this study was to study the diversity of yeast species isolated from the digestive tract of honey bee Apis cerana in apiary in Ciburial, Bandung. A total of 48 yeast isolates from the digestive tract of pollen-collecting bees (27 isolates) and Nectar-collecting bee (21 isolates) were identified based on sequence data of internal transcribed spacers regions of ribosomal DNA (ITS rDNA). In addition of their sequence data, yeasts were also characterized morphologically. The results showed that those yeasts comprised of eight genera and 16 species. Twelve yeast species were found from PCB and nine yeast species were found from NCB. Candida cf. apicola, C. cf. azyma, C. etchellsii, C. naeodendra, C. orthopsilosis, Cryptococcus heveanensis, Debaryomyces hansenii, Rhodotorula mucilaginosa and Zygosaccharomyces rouxii were found both in PCB and NCB. Our molecular analysis showed that A. cerana harbors taxonomically diverse yeasts. They consisted of species belong to the class Hemiascomycetes of the phylum Ascomycota (13 species) and class Urediniomycetes of the phylum Basidiomycota (3 species)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S149
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Rosida
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1998
T57276
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Infeksi saluran pemapasan akut (ISPA) merupakan penyakit yang paling sering menyerang anak. Sekitar 29,5 % kematian anak dikarenakan ISPA yang tidak ditangani dengan baik sehingga menjadi pneumonia. Baik ISPA maupun pneumonia sebenarnya dapat dicegah dengan jalan gizi yang, baik, imunisasi, mencegah kedinginan, menghindari polusi, dan obat-obatan. Untuk dapai melakukan pencegahan dan penanganan tersebut, keluarga khususnya ibu harus mempunyai pemahaman yang baik dan benar tentang ISPA dan pneumonia, hal ini yang menyebabkan peneliti tertarik untuk melakukan penelitian apakah ada hubungan antara pemahaman ibu tentang pencegahan dan penanganan ISPA dengan kejadian pneunlonia. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 17 orang dan desain penelitian menggunakan metode deskripsi korelasi. Hasil penelitian menunjukan ada korelasi yang kuat antara pemahaman ibu tentang pencegahan dan penanganan ISPA dengan kejadian pneumonia pada bayi/balita."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
TA5055
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Christin Natalia
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5753
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>