Ditemukan 80 dokumen yang sesuai dengan query
Sulastono
Abstrak :
Pada karya tulis ini, dilakukan optimasi pada jaringan jalan utama di Kota Tangerang pada tahun 2007 melalui 4 (empat) skenario yaitu : Do-Nothing, Traffic Management, Perubahan Geometrik dan Kombinasi antara Traffic Management dengan Perubahan Geometrik, dimana data dasar yang dipakai sebagai acuan dalam peramalan bangkitan perjalanan tahun 2007 adalah data dasar hasil survei transportasi tahun 2002 dan metoda peramalan yang dipakai adalah Gravity Model.
Hasil model tersebut kemudian divalidasi dengan hasil lapangan (survey traffic counting) untuk menunjukkan apakah model tersebut dapat dipakai atau tidak. Model ini selanjutnya dipakai untuk menentukan tingkat kebutuhan lalu lintas pada tahun 2007.
Hasil dari semua skenario tersebut kemudian dibandingkan dengan mengacu pada suatu konsep pembangunan berkelanjutan, dimana kinerja jaringan jalan dilihat dari sudut lingkungan yaitu kebisingan dan polusi udara yang ditimbulkan lalu lintas. Kemudian pemilihan skenario terbaik dilakukan dengan mengacu pada kinerja jaringan jalan yang terbaik dan dampak lingkungan yang terendah.
Mengacu kepada konsep tersebut diatas maka pada tahun 2007, skenario yang memiliki kinerja jaringan yang paling baik adalah skenario kombinasi antara traffic management dan perubahan geometrik, tetapi berdasarkan tingkat polutannnya skenario yang terbaik adalah skenario perubahan geometrik.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T8544
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Sri Mardiyati
Abstrak :
ABSTRAK
Model arus lalu lintas pada kondisi padat menggunakan model kontinu sederhana yang memenuhi persamaan konservasi arus lalu lintas
Solusi analitik dari persamaan konservasi ini menggambarkan sebuah gelombang dari kepadatan k yang bergerak dengan arah bertambahnya x dengan kecepatan gelombang a = k . Untuk menghitung solusi numerik, dicari persamaan finite difference untuk persamaan konservasi.
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Dian Wiwekowati
Abstrak :
Lebar jalan merupakan salah satu hal penting dalam manajemen transportasi, karena berkaitan dengan kapasitas jalan yang pada akhirnya akan menentukan tingkat pelayanan lalu-lintas. Pada ruas jalan yang mengalami penyempitan akan mengakibatkan antrian yang akan menurunkan nilai tingkat pelayanan dari nilai sebelumnya. Panjang antrian dipengaruhi oleh anus Ialu-lintas dan kapasitas jalan.
Penelitian dilakukan dengan studi literatur dari berbagai literatur yang berkaitan dengan teknik lalu-lintas untuk menentukan kinerja kontrol lalu-lintas dengan tundaan minimum dan menentukan panjang penyempitan ruas jalan maksimal. Sebagai model tundaan digunakan model Webster dengan memberikan batasan-batasan, sedangkan dalam penyelesaian persamaan digunakan Metoda Pengali Lagrange dengan bantuan program Mathcad Plus 6,0. Simulasi yang digunakan menggunakan panjang penyempitan 10 m sampai dengan 500 m, kecepatan kendaraan pada daerah penyempitan 30 km/jam dan 60 km/jam sedangkan arus jenuh yang digunakan 1900 kend/jam dan 3800 kend/jam.
Pada tesis ini telah dilakukan simulasi kinerja kontrol lalu-lintas pada penyempitan ruas jalan. Semakin tinggi kecepatan kendaraan pada daerah penyempitan maka waktu siklus semakin kecil, tundaan semakin kecil dan waktu hijau semakin besar. Semakin besar kapasitas jalan maka waktu siklus semakin kecil, tundaan semakin kecil dan waktu hijau semakin besar. Tundaan tidak dipengaruhi oleh besaran arus lalu-lintas apabila arus lalu-lintas total maksimum 2000 kendljam dan panjang penyempitan maksimum 100 m, tetapi pada saat panjang penyempitan 200 m terjadi peningkatan tundaan yang cukup besar.
Tundaan dipengaruhi waktu hijau pada saat arus lalu-lintas dan panjang penyempitan besar. Tundaan tidak dipengaruhi oleh panjang penyempitan apabila panjang penyempitan maksimum 100 m dan arus lalu-lintas maksimum 1000 kend/jam.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Parura, Anthon Rante
Abstrak :
Peningkatan kebutuhan transportasi mendorong timbulnya peningkatan kemacetan yang diwakili oleh peningkatan VC pada jaringan. Terdapat hubungan yang terbalik antara peningkatan trip dengan ketersediaaan jaringan jalan. Mengantisipasi hal tersebut maka perlu dilihat pola - pola pergerakan dari setiap zona-zona. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan program STUE. Kemudian untuk mendistribusikan secara merata pola waktu keberangkatan setiap zona dan pola pergerakan setiap zona maka dibangun sub-modul schedulling.
Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan pola waktu keberangkatan zona-zona dan pola pergerakan trip di jaringan jalan dengan parameter V/C rasio. Disadari trade off antara trip dengan ketersediaan jaringan pada waktu sibuk tidak seimbang, maka memerlukan penjadualan (schedulling) pola waktu keberangkatan untuk merubah polanya. Dengan maksud tersebut dan dengan didukung sub modul schedulling yang disusun, peneliti mencoba juga untuk menganalisa zona-zona mana yang terbesar menyumbang trip pada ruas-ruas di DKI Jakarta dan pola pergerakan trip dart zona-zona di DKI Jakarta.
Dari hasil pembebanan sebelum penjadualan terlihat bahwa kecenderungan trips memulai melakukan aktivitas atau pola waktu keberangkatan dari setiap zona terpusat pada segmen waktu tertentu, dan setelah penjadualan berubah pola keberangkatan menjadi terdistribusi secara merata pada setiap segmen waktu dengan penurunan V/C ratio dan waktu tempuh iebih singkat pada tiap wilayah DKI Jakarta seperti sebagai berikut ; Jakarta Pusat 4,25 SMP.menit, Jakarta Utara 0,79 SMP.menit, Jakarta Timur 1,11 SMP.menit, Jakarta Selatan 1,17 SMP.menit, Jakarta Barat 0,59 SMP.menit.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14649
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Joko Adi Nugroho
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian dilakukan karena permasalahan yang timbul di Gerbang Tol Cibubur
Utama, yaitu kemacetan di area ini khususnya pada jam padat.
Tujuan dari penelitian adalah menganalisa kinerja dan efektivitas dari Gerbang
Tol Otomatis. Sehingga diketahui permasalahannya dan dapat dicari solusi
terbaik. Adapun tiga parameter yang digunakan untuk menganalisa kinerja
tersebut yaitu waktu pelayanan gerbang tol, karakteristik pergerakan kendaraan
menuju gerbang tol, dan waktu antrian kendaraan dalam sistem. Setelah dilakukan
perhitungan didapatkan waktu pelayanan yang memenuhi standar hanya
pelayanan mobil pribadi di jam kosong dan padat serta truk engkel di jam kosong.
Dimana perbandingan waktu antrian di jam kosong dan padat tidak melebihi dua
kali lipat.
ABSTRACT
Travel time in the city are increasing rapidly due to the increasing number of road sections in the city experiencing congestion. Congestion causes traffic jams in all sections of roads in the city. The study aims at analyzing the effectivity of automatic toll gate that applies electronic ticketing system at Cibubur Utama. Three main parameters are service time, vehicle movement characteristics and queing time. One of the findings indicates that only private vehicles and small trucks which are within standard service time. It is also found that the queing time during peak hour is less than twice the queing time during off peak hour.
2013
T35776
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Suryanto
Abstrak :
Latar Belakang Peningkatan jumlah kendaraan bermotor di DKI Jakarta mencapai 8-13% per tahun. Keadaan ini tidak diimbangi ,oleh pertambahan paniang jalan yang hanya 4% saja per tahun. Ketimpangan ini menyebabkan ruang gerak kendaraan bermotor makin sempit yang pada akhirnya menimbulkan tingkat pecnakaian jalan yang tinggi. Tingkat pecnakalan yang tinggi merupakan cerminan arus lalu-lintas yang padat. Disamping itu tingkat pemakaian jalan iuga tampak rnengikuti perkembangan unsur-unsur penarik arus lalu-lintas (Traffic Attractor), yaitu sarana jasa, komersial dan industri. Unsur-unsur ini tentunya berperan sebagai penyebab tingginya tingkat pemakaian jalan yang merupakan cerminan dari kepadatan arus lalu-lintas terutama pada jam-jam sibuk baik pagi maupun sore hari. Atas dasar latar belakang tersebut penelitian mi bertujuan membahas kaitan antara tingkat pemakaian jalan pada jam sibuk dengan tingkat kepadatan sarana iasa, komersial dan industri di DKI Jakarta.
Masalah: 1. Bagaimana pola tingkàt pemakalan jalan pada jam sibuk di DKI Jakarta ? 2. Bagaimana pola tingkat kepadatan sarana jasa, komersial dan industri di DKI Jakarta ? 3. Bagaimana kaitan antara tingkat pemakaian j alan dengan tingkat kepadatan sarana jasa, komersial dan industri di wilayah DKI Jakarta ?
Analisis dilakukan dengan Asosiasi Peta dan Korelasi Statistik Linier Sederhana (r Pearson). Kesi mpul an Pola tinqkat pemakaian jalan memperlihatkan kecenderungan bahwa tingkat pemakaian jalan semakin tinggi di daerah pusat. Pola tingkat kepadatan sarana jasa tinggi dan sedang tersebar merata di daerah pusat, sedang tingkat kepadatan rendah tersebar di bagian selatan, barat dan timur dengan pola yang teratur. Pola tingkat kepadatan sarana komersial memperlihatkan baha kepadatan tinggi dan sedang terkonsentrasi di bagian pusat, sedangkan tingkat kepadatan rendah tersebar di bagian selatan, barat dan timur. Pola tingkat kepadatan sarana industri tinggi tampak terkonsentrasi di bagian timur dan utara, sedangkan tingkat kepadatan industri sedang dan rendah terdapat di bagian pusat, barat dan selatan. Tingkat pemakaian jalan berkorelasi dengan sangat signifikan dengan tingkat kepadatan sarana jasa dan komersial. Sedang korelasi antara tingkat pemakaian jalan dengan tingkat kepadatan sarana industri adalah lemah. Tingkat kepadatan sarana jasa merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap tingkat pemakaian jalan.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1992
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Willgar STPA
Abstrak :
ABSTRAK
Volume, kecepatan dan kepadatan merupakan elemen-elemen dasar lalu-
lintas dalam perencanaan dan rekayasa transporfasi yang menggambarkan. Tingkat Pelayanan suatu ruas jalan dimana dipengaruhi banyak faktor. Salah satu faktor yang mempengaruhi elemen-elemen tadi adalah bentuk geometrik.
Studi ini bertujuan melakukan pendekatan estimasi hubungan elemen-elemen lalu-
lintas di jalan yang mempunyai bentuk geometrik yang lurus dan bentuk geometrik yang menikung di lokasi perkotaan Meruya Udik.
Pengumpulan data dilakukan dengan survei volume dan kecepatan sccara langsung di lapangan. Setelah itu dapat dihitung kepadatannya. Dengan menggunakan metode regresi dalam penurunan model matematis, dapat dilihat hubungan antar elemen tadi dari berbagai bentuk geometrik jalan di daerah Studi. Dan secara umum semakin menikung bentuk jalan akan terjadi pengurangan kecepatan tetapi masih memenuhi standar kecepatan diperbolehkan.
1996
S34584
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Chandrasari Surya Baharis
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S35057
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Nurmunjid
Abstrak :
Faktor utama terjadinya jam puncak pada suatu ruas jalan adalah adanya konsentrasi arus lalu lintas yang sangat tinggi pada suatu jangka waktu tertentu. Jam puncak pada beberapa jalur antar kota kabupaten sangat bervariasi dan tergantung dari beberapa faktor, seperti : Karakteristik daerah (kegiatan dominan di daerah tersebut), tingkat penggunaan kendaraan dari masing-masing individu di wilayah tersebut danjuga fasilitas atau prasarana sistem transportasi di wilayah tersebut.
Penulis mencoba untuk menganalisis perbedaan jam puncak yang timbul pada beberapa jalur sehingga nantinya akan didapatkan karakteristik jam puncak untuk beberapajalur antar kota kabupaten di pulau Jawa, yaitu kabupaten-kabupaten yang ada di propinsi : Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, dan Jawa Timur.
Analisis dilakukan berdasarkan pada hasil Penelitian Asal Tujuan Transportasi Nasional Tahun Anggaran 1996/1997 dan juga PDRB yang berlaku untuk wilayah masing-masing. Pengolahan data meliputi : penentuan jam puncak, volume jam puncak, PHF, dan beberapa variabel lain yang akhirnya akan memberikan gambaran bahwa jam puncak yang terjadi pada jalur antar kota kabupaten di pulau Jawa berkaitan erat dengan faktor-faktor yang ada di atas, dan jam puncak yang terjadi berada pada rentang yang cukup besar sehingga masing-masing daerah memiliki ciri tersendiri yang berbeda dengan daerah lainnya.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S34920
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Wisnu Barata
Abstrak :
Metode analitis perencanaan perkerasan jalan yaitu metoda yang dikembangkan berdasarkan teori permodelan matematis terhadap sifat tegangan dan regangan pada perkerasan akibat beban berulang lalu-lintas. Metoda analitis ditujukan untuk memprediksi ketebalan dari lapisan pengikat (bound) dan lapisan pondasi (unbound) untuk mengatasi kerusakan dari perkerasan selama masa pelayanan. ekivalen dengan sebuah angka yang diberikan dari gandar standar di atas permukaan perkerasan. Metoda analitis perencanaan perkerasan jalan lentur antara lain yaitu Nottingham Design Method, Shell Pavement Design Method, Asphall lnstitute Design Method, Standard UK Method dan ARRB (Australian Road Research Board ) Method.
Tujuan penyusunan tugas akhir ini adalah untuk membandingkan beberapa metode analitis perencanaan perkerasan jalan lentur untuk volume Ialu-lintas rendah. Ditinjau dari kesamaan parameter yang digunakan dan banyaknya literatur yang bisa digunakan untuk menunjang penelitian, penulis memilih tiga metode untuk dibandingkan yaitu Nottingham Design Method Shell Pavement Design Method dan Asphalt lnstitute Design Method.
Parameter perencanaan yang digunakan ketiga metode secara umum santa. Parameter perecanaan dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu Ialu-lintas dan aplikasi pembebanan karakteristik bitumen, dan proporsi campuran. Terdapat sedikit perbedaan pada parameter-parameter yang digunakan oleh masing-masing metode.
Masing-masing metode mengeluarkan grafik yang digunakan untuk menentukan tebal perkerasan. Walaupun menggunakan parameter perencanaan yang sama, namun terdapat beberapa perbedaan untuk masing-masing metode baik dilihat dari hasil tebal perkerasan lentur untuk lalu-lintas volume reudah yang diperoleh maupun dilihat dari proses perencanaannya. Hal ini disebabkan karena masing-masing melode memiliki rumusan-rumusan dan grafik sendiri dalam perencanaan perkerasan jalan lentur secara analitis yang dihasilkan dari penelitian-penelitian masing-masing metode.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S35832
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library