Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mimin Rukmini
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas bagaimana implementasi kebijakan dan aksesibilitas
penyelenggaraan layanan KRL berperan meningkatkan aksesibilitas komuter di
wilayah Jabodetabek. Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana
konsep aksesibilitas diapresiasi dan diimplementasikan dalam kebijakan
penyelenggaraan KRL Jabodetabek.
Pendekatan penelitian adalah kualitatif dan bersifat deskriptif-analitis.
Pengumpulan data dilakukan melalui studi dokumen/studi literatur dan
wawancara mendalam.
Penelitian ini menemukan beberapa temuan. Pertama, kebijakan penyelenggaraan
KRL, baik UU No. 23 Tahun 2007 maupun kebijakan turunanya, sudah
mengapresiasi konsep aksesibilitas terutama untuk penyandang cacat. Kedua,
implementasi kebijakan dalam aspek aksesibilitas berdasarkan analisis model
kontinental menunjukkan adanya kesenjangan antara tuntutan UU No. 23 Tahun
2007 (yang mengamanahkan penyusunan 28 Peraturan Pemerintah) dengan
kenyataan bahwa baru dua yang telah dibuat. Sementara itu, berdasarkan analisis
akses dalam layanan publik, ditemukan tiga kebijakan layanan KRL yang
mengembangkan aksesibilitas komuter, yakni: kebijakan layanan skema
kewajiban layanan publik (PSO, public service obligation), kebijakan layanan
dengan konsep kesetaraan, dan kebijakan layanan dengan konsep responsif
penyandang cacat dan berkebutuhan khusus.

ABSTRACT
This research discusses how policies implementations and accessibilities of train
transportation services have a role in improving commuters accessibility in
Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) areas. It aims to describe
how the concept of accessibility is appreciated and implemented in Jabodetabek
train transportation policies.
Research approach is qualitative and descriptive-analytical in nature. Data
gathering is carried out through document/literature study and in-depth
interviews.
This research finds several findings. First, policies on train transportation services,
both UU (Law) N0. 23 Tahun (Year) 2007 and its derivatives, have appreciated
the concept of accessibility mainly for disabled people. Second, policies
implementations of accessibility aspect based on continental model analysis
shows that there is a gap between UU No. 23 Tahun 2007 (that mandates the
drafting of 28 Governmental Decrees) and the fact that there are only two that
have been completed. Meanwhile, based on access analysis in public services, it is
found that three policy of train transportation services have developed commuters
accessibility, namely: policy of services with PSO (public service obligation)
scheme, policy of services with equality concept, and policy of services with
disabled- and special need-responsive concept."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T31697
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ali Husni Riza
"Sistem dan infrastruktur transportasi di Indonesia didominasi oleh jalan mode. Karena alasan fundamental seperti kebijakan transportasi nasional dan tidak adanya visi jangka panjang, jaringan jalan nasional menanggung beban dari pergerakan orang dan barang di seluruh negeri yang menghadap mode lainnya transportasi. Dengan demikian, penting untuk membangun infrastruktur dan layanan kereta api nasional ke panggung di mana jaringan kereta api bisa menjadi efisien alternatif yang mampu bersaing secara sehat dengan jaringan jalan untuk mengurangi nasional beban ekonomi gerakan.
Hal ini diperkirakan bahwa beberapa tahun ke depan, Indonesia akan memiliki kecepatan kereta api yang menyerupai Shinkansen di Jepang. Hal ini karena tahun depan segmen pertama dari kecepatan tinggi proyek kereta akan dimulai. Selain itu, transportasi darat rencana pembangunan dalam bentuk kecepatan tinggi melatih Jakarta ke Surabaya telah dibahas dalam beberapa tahun terakhir.
Perkembangan prioritas untuk pemilihan proyek O & M harus selaras untuk tujuan strategis yang ditetapkan dalam rencana bisnis terpadu. Idealnya, sistem harus mendorong pemilihan proyek yang kontribusinya nilai ke pencapaian tujuan strategis yang tinggi dan diperlukan. Sebaliknya, mestinya mencegah pemilihan proyek, yang menambah sedikit nilai untuk mencapai tujuan.

Systems and transport infrastructures in Indonesia are dominated by road modes. Because of fundamental reasons such as national transportation policies and lack of long term vision, the national road network bears the brunt of the movement of people and goods across the country which overlooking other modes of transportation. Accordingly, it is important to build the infrastructure and national railway services to the stage where the rail network can be an efficient alternative that able to compete fairly with the road network to reduce national economic burden of movement.
It is predicted that a few years next, Indonesia will have a speed railways that resembles the Shinkansen in Japan. This is because the next year the first segment of the high-speed train project will be started. In addition, the land transportation development plan in the form of high-speed train Jakarta to Surabaya has been discussed in recent years.
The development of priorities for the selection of O&M projects must be aligned to the strategic objectives prescribed in the integrated business plan. Ideally, the system should encourage the selection of projects whose value contribution to the achievement of strategic goals is high and necessary. Conversely, it should discourage the selection of projects, which add little value to achieving goals.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62980
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library