Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
Goldstein, Paul
Boston: Little, Brown, 1989
346.7304 GOL c
Buku Teks Universitas Indonesia Library
"What is the appropriate role of intelligence in the making of national security policy? Most members of the national security community bring to their roles a preconceived and mostly subconscious view on this issue, which view seems so obvious to its holders, that they rarely see reason to raise the question. Even within the U.S. Intelligence Community, where the subject is discussed more frequently, it is usually approached as part of an academic discussion, and only rarely as part of the planning and execution of normal support to the national security policy process."
IKI 5:26 (2008)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Aristotle Miguel
"Penelitian ini menyelidiki hubungan antara status kesehatan yang dilaporkan sendiri dan pengeluaran tahunan untuk obat resep di antara individu di atas 65 tahun di Amerika Serikat. Menggunakan data dari Medical Expenditure Panel Survey (MEPS), analisis mencakup 9.990 pengamatan, dengan fokus pada variabel seperti usia, kondisi kronis, cakupan asuransi, dan pendapatan. Studi ini menggunakan metode Ordinary Least Squares (OLS) dan Generalized Least Squares (GLS) untuk menilai bagaimana kategori status kesehatan yang berbeda (Buruk, Cukup, Baik, Sangat Baik, dan Sangat Baik Sekali) mempengaruhi biaya resep tahunan. Hasilnya menunjukkan korelasi negatif antara status kesehatan yang dilaporkan sendiri dan pengeluaran obat, yang menunjukkan bahwa individu dengan kesehatan yang lebih baik menghabiskan lebih sedikit untuk obat setiap tahun. Temuan ini konsisten di berbagai model ekonometrik, termasuk yang memperhitungkan interaksi usia-kesehatan. Penelitian ini memberikan wawasan bagi pembuat kebijakan dan penyedia asuransi untuk merancang intervensi kesehatan dan strategi manajemen biaya yang efektif bagi lansia.
This study tested the relationship between self-reported health status and annually inflation-adjusted prescription medication spending for individuals over 65 in U.S. The analysis used data from the Medical Expenditure Panel Survey (MEPS) and included variables such as age, chronic conditions, insurance coverage, and income among others with 9 990 observations. The analysis uses OLS and GLS to estimate the extent to which different health status categories (Poor, Fair, Good; Very Good/Excellent) impact annual prescription drug costs. A negative association of self-reported health status with drug expenditure was observed, implying that those who considered themselves healthy spend less per year on medications. Results are robust and hold across models that control for age-health interactions. The results of the study could assist policy makers and insurance companies in developing more proactive health interventions, non-intrusive care management initiatives to control costs related to aging population."Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Fergusson, Erna
Albuquerque: The University of New Mexico Press, 1966
306 FER d
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Reynaldo Adriel
"Pada tahun 1607, para imigran Eropa datang ke Amerika Serikat dan membentuk kolonikoloni. Sejak saat itu, imigran terus berdatangan. Namun demikian, walaupun Amerika Serikat didirikan dan tetap berdiri karena adanya imigran, sering muncul gelombang-gelombang antiimigran di Amerika Serikat. Mereka melihat kemerosotan ekonomi di Amerika Serikat dan menyalahkan para imigran. Tulisan ini memetakan dan menganalisis studi-studi dalam literatur akademik mengenai migrasi internasional di Amerika Serikat. Dengan menggunakan metode taksonomi, literatur-literatur tersebut dibagi ke dalam enam kategori tematis, yaitu (1) sistem kapitalis dan neoliberalis dalam migrasi internasional di Amerika Serikat, (2) perbedaan kelas dan kesenjangan sosial dalam migrasi internasional di Amerika Serikat, (3) argumen antiimigran di Amerika Serikat, (4) dampak migrasi internasional kepada perekonomian Amerika Serikat, (5) identitas masyarakat Amerika Serikat, dan (6) kemajuan teknologi dan pengaruhnya kepada migrasi internasional di Amerika Serikat. Tinjauan pustaka ini berupaya untuk menyingkap konsensus, perdebatan, dan kesenjangan dalam topik ini. Dalam tulisan ini, penulis menemukan bahwa faktor ekonomi merupakan faktor utama yang menentukan
migrasi internasional di Amerika Serikat.
In 1607, European immigrants came to the United States and formed colonies. Since then, immigrants have continued to arrive. However, even though the United States was founded and remained standing because of immigrants, anti-immigrant waves often appear in the United States. They blame economic downturns in the United States onimmigrants. This paper maps and analyzes studies in academic literature on international migration in the United States. Employing taxonomy in organizing the literature review, this study identifies six thematic categories: (1) capitalist and neoliberalist systems in international migration in the United States, (2) class differences and social inequalities in international migration in the United States, (3) anti-immigrants arguments in the United States, (4) the impact of international migration on the United States economy, (5) the identity of the United States society, and (6) technological advances and its effect on international migration in the United States. This literature review seeks to uncover consensus, debate, and gaps in this topic. In this paper, the author finds that economic factors are the main factors determining international migration in the United States."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Jakarta: Dirjen Hukum dan Perundang-Undangan Departemen Kehakiman, 1987
346.048 6 IND h (1)
Buku Teks Universitas Indonesia Library
New york: Clark Boardman Company LTD, 1971
346.048 2 PAT
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Geneva : World Intelectual Property Organization, 1989
346 048 2 TRE
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Rudy Aquila Nugraha
"Tema penulisan ini berusaha melihat kuatnya dukungan dan kepentingan Amerika Serikat atas Indonesia selama tahun 1975-an. Terutama dalam masa Presiden Jimmy Carter (1976 - 1980) dimana ia meneruskan kebijakan oleh pemerintahan sebelumnya, Gerald Ford (1974 -- 1976), yakni dukungan penuh atas integrasi Timtim ke dalam wilayah Indonesia. Walaupun integrasi Timtim di pertanyakan oleh banyak anggota Kongres Amerika Serikat, tapi pemerintahan Carter tetap terus melanjutkan hubungan baik( antara Amerika Serikat dengan Indonesia, seperti yang dilakukan oleh Presiden Ford. Metode penulisan yang digunakan dalam tulisan ini menempuh metode umum dalam historiografi. Diantaranya, heuristik penyelusuran sumber-sumber yang berkaitan dengan topik penulisan. Baik dalam segi sumber skunder maupun primer. Kedua, kritik sumber kemudian dilakukan guna memilah dan meneliti lebih jauh atas sumber-sumber yang digunakan, baik secara isi materi sumber maupun kondisi luar dari sumber tersebut. Ketiga, intrepretasi dilakukan agar dapat memberikan penganalisaan terhadap sumber dan pembahasan topik. Terakhir merupakan metode, historiography yakni deskritif - analisis history secara kronologis. Hal ini dilakukan agar dapat memudahkan penganalisaan atas masalah tersebut. Hubungan Amerika Serikat dengan Indonesia dalam kaitannya dengan Timtim, dalam memberikan bantuan kepada Indonesia, Presiden Carter juga meminta Indonesia untuk menegakkan HAM. Tetapi tidak terkait dengan masalah integrasi Timtim, melainkan mendesak Indonesia agar melepaskan semua tahanan para anggota eks. PKI golongan B yang berjumlah ribuan orang dari seluruh penjara di Indonesia jika ada. Permintaan Amerika Serikat ini tentu saja dipenuhi oleh Indonesia karena masalah Timtim lebih membutuhkan perhatian seriu.s daripada mengurusi tahanan eks PKI, pada masa itu. Selain itu, Indonesia juga memerlukan dukungan politik luar negeri dari Amerika Serikat demi memperlancar mengatasi konflik di Timtim. Walaupun Indonesia menanggung korban jiwa dan harta yang tidak sedikit."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S12422
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Fahmi Tarumanegara
"Amerika saat ini menghadapi berbagai tantangan dan ancaman sepanjang periode 2002-2010. Strategi keamanan Amerika Serikat pada periode ini menunjukan peningkatan intensitas defensif dan kooperatif, di tengah peningkatan kapabilitas militer China sepanjang periode 2002-2010, dimana China berpotensi melakukan aksi ofensif dan mengancam Amerika Serikat. Tesis ini akan fokus pada pertanyaan mengapa strategi Amerika Serikat mengalami peningkatan intensitas defensif terhadap terhadap China yang mengalami peningkatan kapabilitas militer di tahun 2002-2010. Tesis ini menggunakan metode kuantitatif dan menggunakan teori dilema keamanan, dalam rangkaian pengujian hipotesa.
Hasil temuan dalam tesis ini mengungkapkan bahwa intensitas defensif dan kooperatif yang ditunjukan Amerika Serikat melalui strateginya disebabkan oleh peningkatan intensitas dilema keamanan. Argumen ini juga dipengaruhi perhitungan rasional terhadap keunggulan defensif yang dimiliki AS, serta intensitas ofensif-defensif China yang tidak dapat dibedakan. Sifat defensif dalam strategi keamanan Amerika Serikat memungkinkannya untuk memitigasi meningkatnya intensitas dilema keamanan, khususnya melalui peningkatan kekuatan defensif diantara tahun 2002-2010, serta melalui peningkatan kerjasama pada periode 2006-2010.
United States facing numerous challenges and threat during the period 2002-2010. United States security strategy in this period showed an increase in the intensity of defensive and uncooperative, in mid of the increasing of Chinese military capabilities over the period 2002-2010, which China could potentially take offensive action and threaten the United States. This thesis focused on the question of why the strategy of the United States experienced an increase in defensive intensity against China, which its military capabilities have increased in the years 2002-2010. This thesis uses quantitative methods and security dilemma theory, in a series of hypothesis testing. The findings in this thesis reveal that the intensity of defensive and cooperative, caused by the increasing of the security dilemma intensity. This argument is also influenced by rational calculations of United States defensive advantage and China offensive-defensive that can not be distinguished. Defensive nature of the security strategy of the United States allowed it to mitigate the increasing intensity of security dilemmas, particularly through increasing the defensive strength between the years 2002-2010, as well as through increased cooperation in the period 2006-2010."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T30502
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library