Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Johannes Anwar
"Transportasi daerah perkotaan tidak pernah terlepas dari pengelolaan sistem angkutan umumnya. Didalam sistem angkutan umum dikenal adanya lima tahapan perencanaan ysng terdiri dari perencanaan rute (jaringan), perencanaan frekuensi kendaraan , perencanaan time tabling (jadwal angkutan umum) yang dipergunakan oleh (user), perencanaan Jadwal pemberangkatan armada dan perencanaan jadwal bagi pengemudi armada. Untuk mempermudah pemecahan masalah transportasi maka pada perencanaannya dibuat dalam bentuk model. Model untuk perencanaan transportasi sendiri dapat dibuat secara dinamik atau statik, dimana model statikjauh lebih sederhana dibandingkan model dinamik. Skripsi ini bertujuan untuk membuat model perencanaan rule untuk angkutan umum dengan simulasi dinamika sistem. Dengan model penetapan rute ini dapat diketahui rute mana yang paling layak untuk dioperasikan. Pada tahapan selanjutnya model ini disimulasikan dengan metode dinamika sistem, sehingga dapat diprediksi kelayakan rute untuk tahun-tahun mendatang. Pembuatan model perencanaan rute untuk angkutan umum didasarkan pada faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan rute, yaitu profit yang dihasilkan oleh tiap pilihan rute. Profit merupakan fungsi dari revenue yang dihasilkan dan total cost yang harus dikeluarkan untuk pembiayaan rule. Revenue sendiri sangat dipengaruhi oleh jumlah demand dan travel time sedangkan total cost dipengaruhi jarak tempuh dan teknologi yang dipergunakan. Salah satu kelebihan dari dinamika sistem adalah dapat memberikan feedback yang diperlukan dalam pembuatan suatu model. Feedback pada model penetapan rute terletak pada optimasi jumlah demand terhadap headway yang terjadi. Dari hasil simulasi didapatkan jumlah demand akan naik turun hingga mencapai suatu kondisi dimana jumlahnya konstan. Model perencanaan rute ini sendiri dibuat dengan memilih salah satu rute yang dioperasikan oleh operator sebagai bahan kajian akan layak atau tidaknya rute yang telah dioperasikan serta memberikan pertimbangan terhadap alternatif-alternatif pertimbangan terhadap rute-rute lain yang memiliki tujuan sama. Rute yang dipergunakan sebagai bahan kajian dan sumber data-data yang dipergunakan didalam simulasi ini adalah P-43 (trayek Depok - Lapangan Banteng). Dalam tahapan perancangan hasil pemodelan harus mendekati sistem yang sebenarnya, sehingga dari pemodelan ini tujuan utama penulisan berupa penggunaan pendekstan dinamika sistem dalam proses penetapan rute untuk angkutan umum dapat tercapai."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S34857
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meyer, Michael D.
New York : McGraw-Hill, 1984
388.4 MEY u (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
""Stations are places of great significance for passengers and no-travelling users. They serve the growing needs of an increasingly mobile population and are enjoyed by a wide range of users. With millions of journeys made via the urban rail each day, designers should acknowledge the importance of rail passengers. The design guidelines in this book place passengers as the first priority of the design process, bearing in mind that all the elements of station design should be so arrange as to meet their expectations. This book also provides an overview of what established designers consider to be important in the planning and design of metro stations, with considerable number of selected new an extension projects, as well as major reconstruction and maintenance programmes. This book is intended to assist sponsors and project managers through the design and development process. It is hoped that all parties involved in station design and operation can find it informative and inspirational."--Publisher description."
Hong Kong: Design Media Publishing Limited, 2013
388.4 VID u
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tubagus Muhammad Fadli Fadiat
"Pertumbuhan kawasan perkotaan menuntut tersedianya infrastruktur transportasi yang tidak hanya mendukung pergerakan kendaraan bermotor, tetapi juga memfasilitasi mobilitas pejalan kaki secara aman, nyaman, dan inklusif. Salah satu isu yang sering terabaikan dalam pengembangan kawasan transit adalah kualitas fasilitas pejalan kaki, terutama pada daerah sekitar simpul transportasi seperti stasiun kereta. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi kelayakan fasilitas pejalan kaki di ruas Jalan Lenteng Agung Raya, khususnya dalam radius 800 meter dari Stasiun Tanjung Barat, yang merupakan kawasan dengan aktivitas perjalanan harian yang tinggi. Penelitian ini menggunakan metode Walkability Index yang disusun oleh Kementerian PUPR, dengan pendekatan penilaian terhadap tujuh parameter utama yang mencakup aspek aksesibilitas, keselamatan, kenyamanan, serta keberlanjutan fasilitas pejalan kaki. Penilaian dilakukan dengan membagi ruas jalan ke dalam beberapa segmen pengamatan, diikuti dengan pemberian skor jarak berbobot terhadap setiap parameter. Berdasarkan hasil analisis, seluruh ruas jalan dalam wilayah studi memperoleh nilai walkability index dalam kategori cukup baik, dengan rentang nilai antara 52,46 hingga 59,99. Ruas Jl. Lenteng Agung Raya Barat C memiliki nilai tertinggi, sedangkan ruas Jl. Lenteng Agung Raya Barat A memiliki nilai terendah. Meskipun demikian, terdapat beberapa parameter yang menunjukkan skor rendah, terutama pada aspek ketersediaan fasilitas bagi pejalan kaki berkebutuhan khusus dan minimnya jalur bebas hambatan akibat rintangan fisik seperti tiang, parkir liar, serta aktivitas informal. Dapat disimpulkan bahwa fasilitas pejalan kaki pada kawasan studi secara umum cukup layak, tetapi masih memerlukan peningkatan pada aspek inklusivitas dan keterhubungan infrastruktur.

The growth of urban areas demands the availability of transportation infrastructure that not only supports motorized vehicle movement but also facilitates pedestrian mobility in a safe, comfortable, and inclusive manner. One commonly overlooked issue in the development of transit-oriented areas is the quality of pedestrian facilities, particularly in the vicinity of transport nodes such as railway stations. This study was conducted to evaluate the feasibility of pedestrian facilities along Lenteng Agung Raya Road, specifically within an 800-meter radius from Tanjung Barat Station—an area with high daily travel activity. The research employs the Walkability Index method developed by the Indonesian Ministry of Public Works and Housing (PUPR), using an assessment approach based on seven key parameters covering aspects of accessibility, safety, comfort, and sustainability of pedestrian facilities. The evaluation involved dividing the road segment into several observation sections, followed by assigning weighted distance scores to each parameter. Based on the analysis results, all road segments within the study area scored in the ‘fairly good’ walkability category, with index values ranging from 52.46 to 59.99. The highest score was recorded on Lenteng Agung Raya Barat C, while the lowest was on Lenteng Agung Raya Barat A. However, several parameters showed low scores, particularly in the availability of facilities for persons with disabilities and the lack of obstacle-free walking paths due to physical obstructions such as utility poles, illegal parking, and informal activities. It can be concluded that the pedestrian facilities in the study area are generally adequate but still require improvements in terms of inclusiveness and infrastructure connectivity.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maulita Azizah Ismatiah
"Pertumbuhan pesat Jakarta sebagai pusat pemerintahan dan ekonomi menimbulkan tantangan serius dalam hal mobilitas, terutama akibat tingginya tingkat kemacetan dan ketergantungan terhadap kendaraan pribadi. Untuk menjawab persoalan tersebut, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengembangkan konsep kawasan berorientasi transit atau Transit Oriented Development (TOD), salah satunya terletak di Dukuh Atas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi sistem transportasi publik terintegrasi antarmoda di kawasan transit Dukuh Atas menggunakan teori Node-Place Activity Model. Metode kualitatif digunakan dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam, studi pustaka, serta triangulasi data. Hasil analisis menunjukkan bahwa meskipun kawasan Dukuh Atas telah dilengkapi berbagai moda transportasi dan fasilitas publik yang mendukung aspek node dan place, namun masih ditemukan ketimpangan pada aspek activity yang mencerminkan rendahnya optimalisasi aktivitas pengguna di kawasan ini. Dengan demikian, implementasi integrasi antarmoda di Dukuh Atas belum sepenuhnya seimbang. Penelitian ini merekomendasikan perlunya peningkatan strategi pada aspek aktivitas manusia guna mendorong terciptanya sistem transportasi yang lebih manusiawi, efisien, dan berkelanjutan.

The rapid growth of Jakarta as the center of government and economy has posed serious challenges in terms of mobility, particularly due to severe traffic congestion and the heavy reliance on private vehicles. To address these issues, the Provincial Government of DKI Jakarta has developed the concept of Transit-Oriented Development (TOD), with one such area located in Dukuh Atas. This study aims to analyze the implementation of an integrated intermodal public transportation system in the Dukuh Atas transit area using the Node-Place-Activity Model theory. A qualitative method was employed, utilizing data collection techniques such as in-depth interviews, literature review, and data triangulation. The analysis results indicate that although Dukuh Atas has been equipped with various modes of transportation and public facilities supporting the node and place aspects, there remains an imbalance in the activity aspect, reflecting the underutilization of user activities within the area. Thus, the implementation of intermodal integration in Dukuh Atas has not yet achieved full balance. This study recommends enhancing strategies related to human activities to promote the creation of a more human-centered, efficient, and sustainable transportation system."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
London : Edward Arnold, 1997
388.068 5 TRA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Oxford: Pergamon Press, 1986
388.4 TRA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Summary
"City Logistics: Mapping The Future examines the key concepts of city logistics along with the associated implementation issues, methodologies, and policy measures. Chronicling the growth of city logistics as a discipline and how planning and policy have improved practice over the last ten years, it details the technologies, policies, and plans that can reduce traffic congestion, environmental impact, and the cost of logistics activities in urban freight transportation systems.The book provides a comprehensive study of the modelling, planning, and evaluation of urban freight transport. It includes case studies from the US, UK, Netherlands, Japan, South Africa, and Australia that illustrate the experiences of cities that have already implemented city logistics, including the methods used to solve the complex issues relating to urban freight transport.Presents procedures for evaluating city logistics policy measuresProvides an overview of intelligent transport systems in city logisticsHighlights the essential features of joint delivery systems and off-hour delivery programsSupplies an overview of access restrictions and regulations related to city logistics in urban areasExpert contributors from major cities around the world discuss regional developments, share success stories and personal experiences, and highlight emerging trends in urban logistics. Coverage includes mathematical modeling, public policy planning and implementation, logistics in urban planning designs, and urban distribution centers.The book examines the impact of recent advancements in technology on city logistics, including information and communication technologies, intelligent transport systems, and GPS. It also considers future directions in city logistics, including humanitarian logistics, alternative transport modes in co-modality, last kilometer deliveries, partnerships between public and private sectors, alternative fuel vehicles, and emerging technologies such as 3D printing""
London and New York: Routledge, 2015
388.4 CIT
Buku Teks  Universitas Indonesia Library