Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dieni Amalia Zamzamy
"Berangkat dari “membaca sebagai aktivitas multimodal” (Knox, 2020), penelitian ini berupaya mengungkapkan bagaimana moda-moda bekerja sama dalam membangun makna untuk mengomunikasikan pesan atau informasi dalam sebuah bacaan tertentu. Penggunaan teks multimodal dalam pembelajaran bahasa asing semakin umum digunakan, terutama di ruang kelas kontemporer seperti pada buku teks. Peran elemen visual dalam buku teks meskipun dapat dikatakan tidak dapat menggantikan teks verbal, kehadirannya merupakan unsur tidak kalah penting dan selalu menjadi bagian dari bacaan itu sendiri.
Untuk itu, penelitian ini berusaha mengungkap peranan elemen visual dan verbal dalam buku teks BIPA dengan menyelisik peranan kedua elemen tersebut di dalam buku teks. Penelitian ini menerapkan studi kualitatif di bawah payung Linguistik Sistemik Fungsional (LSF) untuk menganalisis elemen visual dan verbal yang terdapat dalam buku teks. Elemen visual dan verbal dianalisis berdasarkan tiga metafungsi, yaitu metafungsi ideasional, metafungsi interpersonal, dan metafungsi tekstual. Data visual dan verbal dalam penelitian ini diperoleh buku teks, yaitu Sahabatku Indonesia untuk Penutur Bahasa Thailand.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari segi metafungsi ideasional, elemen visual berperan sebagai pelengkap dan visualisasi elemen verbal. Namun, pada saat yang bersamaan, elemen visual cenderung mengabaikan elemen verbal karena kurang merepresentasikan apa yang diinformasikan di dalam teks. Dari segi metafungsi nterpersonal, elemen visual dan verbal berperan dalam membangun interaksi dengan
pembaca. Namun, interaksi yang dibangun didominasi oleh interaksi satu arah. Dari segi tekstual, elemen visual dan verbal berperan dalam memandu pembaca dalam menelusuri informasi dari teks bacaan. Akan tetapi, elemen visual lebih kentara dibandingkan dengan elemen verbal.

Taking a trajectory from “reading as a multimodal activity” (Knox, 2020), this study tries to investigate how multiple modes work together in constructing meaning to communicate messages or information in a particular reading passage. The application of multimodal texts in language learning has become increasingly more common, especially in contemporary classrooms such as textbooks. Although it can be said that they cannot substitute for the verbal texts, visual elements often play critically important role in the textbooks and even being an integral part of reading passage.
Having understood that, this study attempts to analyse the role of visual and verbal elements in the Bahasa Indonesia for Foreign Speakers (BIPA) textbook by examining their role within the texts. The research is based on qualitative method and applies the Systemic Functional Linguistics (SFL) to analyse visual and verbal elements in the multimedia textbook Sahabatku Indonesia untuk Penutur Bahasa Thailand through three metafunctions: Ideational metafunction, Interpersonal metafunction, and Textual metafunction.
In terms of ideasional metafunction, the study finds that visual elements frequently complement and act as visual articulation of the verbal elements but at the same time tend to ignore them when the visual elements have not sufficiently provided information as intended by the verbal elements. On the interpersonal metafunction, the visual and verbal elements do build interactions though predominantly one-way. While both play a role in terms of textual metafunction, the visual elements are found in this study as having more salient in guiding the readers to discern information from the texts.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Veronica Sonia Risamanto
"Penjualan makanan melalui online food delivery terus tumbuh secara signifikan seiring dengan perubahan pola konsumsi konsumen. Kebutuhan untuk membedakan layanan penjualan secara intuitif melalui berbagai isyarat stimulus telah menghasilkan brand experience yang beragam. Studi ini meneliti pengaruh visual element—fokus pada warna brand, deskripsi makanan, logo brand, dan gambar makanan sebagai stimulus visual brand—terhadap brand experience. Dengan pendekatan kuantitatif yang melibatkan 350 responden, studi ini menunjukkan bukti kuat tentang pengaruh stimulus element visuals yang secara positif meningkatkan sensory brand experience, affective, dan cognitive yang lebih baik. Secara khusus, sensory brand experience dan cognitive brand experience memiliki dampak yang lebih signifikan dalam mengembangkan brand knowledge, brand attachment, brand trust, dan repurchase intention. Hasil studi ini menyarankan kepada peritel makanan untuk lebih baik mengidentifikasi aspek-aspek penting dari elemen visual yang secara positif membentuk pengalaman brand secara kognitif, afektif, dan sensorik. Studi ini juga menyoroti pentingnya sensory brand experience dan cognitive brand experience dalam meningkatkan knowledge, attachment, trust, dan repurchase intention ketika memesan makanan melalui online food delivery. Food Retailer harus memprioritaskan elemen visual yang konsisten dan selaras dengan nilai-nilai brand dan konsumen jika mereka ingin berinvestasi secara efektif dalam strategi digital.

Online food delivery sales continue to grow significantly, driven by changes in consumers’ consumption patterns. The need to differentiate sales services intuitively through visual elements stimulates cues influencing consumers’ brand experiences. This study examines the effect of visual elements—focusing brand color, food descriptions, brand logos, and food images as visual stimuli—on brand experiences. Using a quantitative approach with 350 respondents, the findings reveal strong evidence of the growing influence of visual stimuli in creating enhanced sensory, affective, and cognitive experiences. Notably, sensory and cognitive experiences have a more significant impact on developing brand knowledge, brand attachment, brand trust, and repurchase intentions when ordering food and beverages via online food delivery apps. Brand knowledge and brand attachment fully mediate the impact of cognitive brand experience on brand trust. The Findings have interesting implications for food retailers who wish to address emerging shopping experiences and create differentiating brand identity while still maintaining trust to sustain their business. Food Retailers must prioritize consistent visual elements that align with the values of both the brand and consumers if they aim to invest in digital strategies effectively."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Virania Syifa Mawar Dina
"

Skripsi ini membahas tentang hubungan part dan whole dalam membentuk pengalaman visual manusia ketika mengalami ruang secara tidak langsung, khususnya melalui gambar dari Instagram. Penulis mengidentifikasi part melalui pendekatan teori mengenai hubungan part dan whole, untuk melihat kecenderungan elemen spasial apa yang diambil dan dikomunikasikan pada media Instagram. Sedangkan pemahaman mengenai penyusunan whole didasarkan pada pendekatan persepsi visual dari Gestalt. Penulis mengidentifikasi part dan whole dengan mengamati unggahan pada akun Instagram pengunjung sebuah taman wisata alam dan situs resmi taman wisata tersbut. Berdasarkan hasil pengamatan ditemukan bahwa pada proses mengalami ruang secara visual di Instagram, kemampuan visual mata dalam menyeleksi lingkungan menjadi penting untuk memahami elemen mana pada lingkungan yang dianggap penting dan diambil atau elemen mana yang dihilangkan oleh manusia. Pada setiap part tersebut dapat terlihat sebuah hierarki informasi yang ingin ditunjukkan oleh manusia, yang kemudian disusun membentuk satu kesatuan (whole) melalui pengelompokan berdasarkan kesamaan, kedekatan dan kesinambungan menjadi satu informasi yang utuh.


This thesis discusses the relationship between part and whole in shaping human’s indirect visual experience of space, specifically through images on Instagram. Author identified parts through a theoretical approach to the relationship of parts and whole, to see the types of spatial elements that tend to be taken and communicated on Instagram. On the other hand, the understanding of the arrangement of whole is based on an approach to the visual perception of Gestalt. Author identified parts and whole by observing the Instagram posts that belong to the visitors of a nature park as well as the official site of the nature park in question. Based on the observation, author found that in the process of experiencing space visually on Instagram, the visual ability of the eye in selecting the environment is fundamental in understanding the types of elements in the environment that are considered significant and taken or even eliminated. Each part shows a hierarchy of information that humans try to communicate, which are then arranged to form a single unit (whole) through grouping based on similarity, proximity, and continuity into one whole information.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alaina Kiandri Indrayadi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi makna tanda-tanda berupa elemen visual dan elemen naratif cerita untuk mengetahui karakteristik tokoh-tokoh utama dalam anime Mahou Shoujo Madoka Magica. Teori yang digunakan adalah metode karakterisasi oleh James H. Pickering dan Jeffrey D. Hoeper dan teori semiotika oleh Charles Sanders Pierce yang berfokus pada klasifikasi objek, yaitu ikon, indeks, dan simbol. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik pada setiap tokoh-tokoh utama dalam anime Mahou Shoujo Madoka Magica, baik dari elemen visual maupun elemen naratif, memiliki makna yang masing-masing berhubungan dengan cerita yang dialami tokoh-tokoh utama dan apa yang ingin disampaikan oleh penciptanya. Anime Mahou Shoujo Madoka Magica memanfaatkan tanda-tanda berupa elemen visual dan naratif untuk menggambarkan karakteristik tokoh-tokohnya dan memperkaya pengalaman naratif bagi penonton.

This study aims to identify the meaning of signs in the form of visual elements and narrative elements of the story to determine the characteristics of the main characters in the anime Mahou Shoujo Madoka Magica. Theories used in this research are characterization method by James H. Pickering and Jeffrey D. Hoeper and the semiotic theory by Charles Sanders Pierce which focuses on the classification of objects, namely icons, index, and symbols. The method used in this research is qualitative method. The results showed that the characteristics of each main character in the anime Mahou Shoujo Madoka Magica, both from visual elements and narrative elements, have meanings that each relate to the story experienced by the main characters and what the creators want to convey. The anime Mahou Shoujo Madoka Magica utilizes signs in the form of visual and narrative elements to describe the characteristics of its characters and enrich the narrative experience for the audience."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library