Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sanerya Hendrawan
"Struktur industri kecil sepatu di Cibaduyut dewasa ini ditandai oleh ketergantungan produsen (bengkel) terhadap pemasok (toko bahan) dan penjual (toko sepatu). ketergantungan tersebut bervariasi derajatnya untuk setiap produsen dengan jumlah tenaga kerja, yang berbeda. Dalam penelitian ini ditunjukan implikasi dari ketergantungan tersebut terhadap struktur peluang masing-masing untuk melakukan adaptasi.
Dua bentuk tindakan dipahami sebagai adaptasi (1) penyesuaian, dan (2) manifulasi lingkungan. Sebagai suatu penyesuaian adaptasi dilakukan melalui perubahan "di dalam" struktur dan transformasi struktur. Sementara tindakan manifulasi dilakukan melalui pilihan strategis dan tindakan kolektif. Akses terhadap sumber daya dan tipe transaksi dengan pelaku lain, yang masing-masing dipengaruhi oleh jaringan sosial dan struktur industri dapat menjelaskan perbedaan adaptasi diantara produsen.
Dengan mengkaji berbagai hubungan antara produsen dengan pemasok dan penjual, yang juga kemudian melibatkan hubungan diantara sesama produsen sendiri, serta mekanisme yang mengatur hubungan diantara mereka ternyata bahwa ada perbedaan dalam perspektif waktu, orientasi, dan efektivitas adaptasi produsen sepatu di Cibaduyut. Produsen besar yang karena memiliki akses terhadap pemasok dan pemasaran sendiri berhasil melakukan adaptasi eksternal jangka panjang pengembangan. Sebaliknya produsen kecil, karena ketiadaan akses pada pemasok dan pemasaran hanya dapat melakukan adaptasi internal jangka pendek survival. Sementara itu adaptasi produsen menengah menunjukan perspektif eksternal jangka panjang konsolidasi.
Dalam kondisi di mama demand masih dikuasai produsen besar dan penjual yang juga melibatkan kerja sama dengan pemasok, program intervensi pemerintah dan swasta yang hanya menekankan segi supply tidak menambah kemampuan adaptif produsen kecil. Akibatnya, ketika produsen besar berhasil mengembangkan struktur yang lebih kompleks, struktur adaptif bengkel kecil malah mengalami "involusi".
Karena itu kebijakan pembinaan dan pengembangan sentra industri kecil Cibaduyut di masa depan perlu mempertimbangkan konfigurasi kekuatan diantara para pelaku ekonominya.
Dalam kaitan tersebut upaya yang bersifat integratif perlu dilakukan : (1) Peningkatan daya saing KOPSI melalui profesionalisasi pengurus, pengamanan bahan baku, dan membangun jalur pemasaran sendiri, (2) penyesuaian paket peningkatan nilai tambah terhadap keadaan pertumbuhan unit usaha, dan (3) pengembangan sentra ke dalam pengelompokan usaha yang melibatkan ketiga pelaku ekonomi. "
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chapman, W. A. J.
Edward Arnold, 1972
670.42 CHA w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Keberhasilan suatu riset atau penelitian adalah tersedianya peralatan penelitian dengan kondisi yang baik dan siap pakai. Peralatan penelitian yang umurnya sudah tua namun kondisinya masih layak untuk digunakan, diperlukan perawatan,pemeliharaan dan perbaikan...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Guilbert, JJ.
Geneva: World Health Organization, 1976
370.72 GUI h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Shobirin
"Remaja yang berkualitas merupakan aset yang cukup penting bagi eksistensi suatu bangsa. Untuk mewujudkan remaja yang berkualitas tersebut salah satu upaya penting yang harus dilakukan adalah melalui sektor pendidikan. Namun demikian ditengah situasi perekonomian Indonesia yang sedang dilanda krisis ini, tidak semua remaja dapat mengenyam atau melanjutkan pendidikan, atau sering disebut dengan putus sekolah.
Pemerintah telah mengupayakan dan mencari solusi terhadap permasalahan tersebut. Salah satu upaya yang sedang dan terus dilakukan adalah dengan memberikan keterampilan aplikatif kepada remaja putus sekolah agar mereka dapat memiliki keterampilan dan berfungsi sosial melalui PSBR Bambu Apus selaku Unit Pelaksana Teknis Departemen Sosial RI. Kegiatan yang dilakukan mencakup dua besaran, yaitu bimbingan keterampilan kerja dan bimbingan sosial termasuk bimbingan mental keagamaan. Namun demikian penelitian ini lebih difokuskan pada pembahasan tentang pelaksanaan program bimbingan keterampilan kerja.
Kerangka pemikiran yang diulas dalam tesis ini adalah racikan dari konsep-konsep tentang remaja dari putus sekolah. Selanjutnya dikupas pula panti sosial sebagai organisasi pelayanan dan bimbingan keterampilan kerja sebagai salah satu programnya. Sebagai organisasi pelayanan yang mclaksanakan program kegiatan. Keberadaan, PSBR Bambu Apus tidak bisa dilepaskan dari permasalahan dan kendala dalam menjalankan kegiatannya. Oleh karena itu pada bagian akhir Kerangka Pemikiran selanjutnya diuraikan tentang evaluasi program.
Penelitian evaluatif ini menggunakan alur input, proses dan outcome yang selanjutnya diterjemahkan sebagai langkah kegiatan yang ada di PSBR Bambu Apus. Untuk melihat keberhasilan program pada alur outcome digunakan kriteria keberhasilan sebagaimana dikemukakan oleh Suchman yang terdiri dari effort performance, adequacy of performance, efficiency, dan process. Namun demikian pada alur input meskipun klien belum mendapatkan pelatihan, penelitian ini juga membahas lima kriteria keberhasilan tersebut meskipun hanya bahasan effort yang merupakan kriteria keberhasilan paling sederhana.
Dengan pendekatan kualitatif dan tipe penelitian deskriptif, informan penelitian ini adalah para pejabat struktural. pekerja sosial dan instruktur sebagai pelaksana utama dan pihak yang bertanggung jawab terhadap kelancaran kegiatan. Sedangkan pada alur outcome selain kepada mereka, informan utama adalah lima orang mantan yang telah selesai mendapatkan pembinaan di Panti dan masing-masing mewakili lima jurusan keterampilan yang ada.
Hasil penelitian pada alur input menunjukkan bahwa aspek raw material seperti ruang, alat-alat dan bahan pelatihan keterampilan serta pola dan pola sistem pengajaran sesuai dengan kriteria ideal yang ditetapkan sebagai suatu standar maksimal sebuah program pelatihan.Sedangkan yang tidak sesuai adalah tenaga instruktur, kriteria calon klien, kurikulum dan buku panduan, alat peraga serta target pelatihan. Sementara untuk menilai alur outcome langkah yang dilakukan adalah dengan membedah apa yang menjadi tujuan pelatihan itu sendiri. Pada aspek pertama yaitu jumlah lulusan, terjadi pengurangan klien yang selesai atau lulus dari Panti. Demikian juga pada aspek kcdua tentang tingkat pemahaman klien terhadap materi menujukkan. meskipun tidak seluruh materi dapat dimengerti namun sebagian besar klien mengaku dapat memahaminya.
Pada aspek ketiga yang membahas pekerjaan, ada klien yang bekerja sesuai dengan pelatihan yang pernah diikuti dan ada juga yang tidak. Namun demikian bagi klien yang belum mendapatkan bekerja menganggap bahwa bukan berarti pelatihan yang diikutinya tersebut menjadi sia-sia. Mereka tetap memperoleh pengaruh lain. berupa manfaat seperti lebih percaya diri, disiplin, dapat menyesuaikan diri, dan memiliki motivasi yang tinggi dalam memandang kehidupannya dan terus berupaya memperoleh pekerjaan.
Berkaitan dengan faktor yang mempengaruhi, keberadaan instruktur disatu sisi mcrupakan faktor pendukung, namun mereka juga sekaligus menjadi faktor penghambat karena tidak memiliki kemampuan profesional dan pengalaman mengikuti diklat (training) yang berkaitan dengan bidang tugas mcngajarnya. Faktor pendukung lainnya adalah sarana prasarana yang memadai dan tersedianya anggaran rutin/tetap dari pemerintah. Sedangkan faktor penghambat adalah selain karakteristik klien yang memiliki tingkat pendidikan beragam, juga keberadaan alat keterampilan yang tidak sesuai dengan perkembangan jaman. Selain itu adalah pengadaan bahan pelatihan yang sering terlambat atau tidak selalu tersedia pada saat dibutuhkan oleh instruktur. Penelitian ini memberikan beberapa saran yang perlu dilakukan oleh pelaksana di PSBR Bambu Apus. Saran berkaitan dengan temuan faktor penghambat yang diuraikan sebelumnya, yaitu perlu memberi kesempatan kepada instruktur untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan, dan penambahan penghasilan. Selanjutnya perlu disusun sebuah kurikulum yang baku, dan menciptakan transparansi anggaran dalam kaitan dengan penyediaan alat dan bahan pelatihan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14407
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nita Pratiwi
"Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan desain pre-eksperimental. Pengambilan data dilakukan selama bulan Juli ? Oktober 2011, dengan jumlah sampel sebanyak 32orang. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data karakteristik individu (usia, pendidikan, pekerjaan, lama pengabdian, keikutsertaan pada pelatihan lainnya), dan pengetahuan dengan kuesioner, sedangkan tingkat keterampilan dinilai dengan observasi langsung. Setelah dilakukan analisa, dapat diketahui: terdapat pengaruh antara pengetahuan sebelum dan sesudah intervensi; Hanya tingkat pendidikan kader yang mempengaruhi pengetahuan setelah pelatihan; Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dan keterampilan; Selain itu umur, pendidikan, dan lama pengabdian yang berpengaruh terhadap keterampilan kader dalam memberikan penyuluhan mengenai gizi seimbang.
......This paper is classified as quantitative research with pre-experimental design. Data is collected during the July to October 2011 with sample size is 32 people. The methods used to collect individual characteristics data (age, education, occupation, length of service, participation in other training), and knowledge data is questionnaire, while the skill level was assessed by direct observation. The result of data analysis are: there is a relation between knowledge before and after intervention; Only cadres level of education that influence knowledge after training. Other variables like age, occupation, long dedication, and participation in other training, does not give significant influence; There is no relationship between knowledge and skills; Age, level of education, and long dedication that affect cadres skill on giving counseling about balanced nutrition."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Rodo Pranugraha
"ABSTRAK
Perlindungan terhadap paten merupakan kewajban bagi Negara-negara anggota WTO. Dengan diaturnya kewajiban pemegang paten untuk melaksanakan paten yang menunjang alih teknologi menimbulkan permasalahan baru bagi perlindungan paten di Indonesia, karena sanksi penghapusan paten akan diberikan apabila kewajiban ini tidak dilaksanakan oleh pemegang paten. Penghapusan paten menimbulkan hilangnya segala akibat hukum atas paten tersebut, sehingga paten tersebut tidak lagi dilindungi. melalui penelitian hukum normatif yang menggunakan teori perlindungan kekayaan intelektual sanksi penghapusan paten bertentangan dengan semangat perlindungan kekayaan intelektual, namun disisi lain alih teknologi merupakan salah satu bentuk kemanfaatan perlindungan paten. TRIP's memberikan kewenangan bagi negara anggota untuk mengatur alih teknologi melalui peraturan perundang-undangan nasionalnya. Regulasi nasional mengenai transfer teknologi di indonesia saat ini belum mengatur secara jelas dan terperinci mengenai itu. sehingga perlu dipertimbangkan dibentuknya pengaturan alih teknologi yang tidak hanya berpihak kepentingan pemegang paten tetapi juga kepentingan negara dalam mencapai tujuannya.

ABSTRACT
Protection of patents is an obligation for WTO member countries. By regulating the obligations of patent holders to implement patents that support technology transfer raises new problems for patent protection in Indonesia, because patent elimination sanctions will be given if this obligation is not carried out by the patent holder. Elimination of patents results in the loss of all legal consequences of the patent, so the patent is no longer protected. through normative legal research that uses the theory of intellectual property protection, sanctions for the elimination of patents contradict the spirit of intellectual property protection, but on the other hand the transfer of technology is a form of patent protection. TRIP's gives authority for member countries to regulate technology transfer through their national legislation. National regulations regarding technology transfer in Indonesia currently do not clearly and specifically regulate that. so that it is necessary to consider the establishment of technology transfer arrangements that are not only in favor of the interests of patent holders but also the interests of the state in achieving its objectives."
2019
T53588
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irawan Y. Tribuana
"ABSTRACT
Gamma ray log is a logging tool to capture the radioactive level of a rock or formation measured in API units. This logging tool generally has a capability to differentiate between permeable and impermeable layers. Usually the impermeable layer tends to have higher radioactivity compared to the permeable one except for the feldspar bearing formation. In addition, another capability of this logging tool is ti determine the kind of clay mineral by using ratio data between Thorium and Potassium. This laboratory experiment uses Spectral Gamma Ray Equipment at LEMIGAS Routine Core Laboratory. The Quality of gamma ray log measurement is significantly affected by the speed of the conveyor belt. During the experiment, the measurement speed of 30 m/hour is the optimum speed to achieve good quality data and time efficiency with the data amount of 169 points/meter. The result of SGR measurement gives the reading on the content of Uranium, Thorium, and Potassium. The Thorium and Potassium content are compared and plotted in a Quirein graphic which was modified by Schlumberger in 1985. Using this crossplot, we can identify the presence of the Chlorite, Montmorillonite, Kaolinite, Illite, mixed with layer Feldspar, Mica, Glauconite minerals and so on. A case study conducted on Wells A1, A2, A3, and A4 indicated that the result of this crossplot was similar to the measurement using XRD."
Jakarta: LEMIGAS Research and Development Centre for Oil and Gas Technology Afilliation and Publication Division, 2015
620 SCI 38: 2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Khaeri Marifah
"Hubungan Peningkatan Kualitas Hubungan Atasan-Bawahan terhadap Kesiapan Individu untuk Berubah dengan Memberikan Workshop Pembekalan Softskill Mentoring pada Atasan di Institusi X Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan peningkatan kualitas hubungan atasan-bawahan terhadap kesiapan individu untuk berubah dengan Workshop Softskill Mentoring pada Atasan di Institusi X, salah satu institusi pemerintahan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian action research. Jumlah responden penelitian terdiri dari 30 orang bawahan eselon IV yang merupakan perwakilan dari masing-masing unit kerja. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk kuesioner yang diadaptasi dari LMX-MDM dari Liden Maslyn 1998 dan alat ukur kesiapan individu untuk berubah dari Holt, dkk 2007 . Hasil penghitungan uji statistik korelasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan sebesar r = 0.52; p.

The Relationship of Improving the Quality of Leader Member Exchange to Individual Readiness for Change with Providing Softskill Mentoring Workshop for Manager at Institution X The purpose of this research is to see the relationship of quality improvement of leader member exchange to individual readiness to change with Softskill Mentoring Workshop on Manager at Institution X, one of government institution in Indonesia. This research uses the type of action research research. The number of research respondents consisted of 30 manager level who were representatives of each work unit. The measuring tool used in this study is a questionnaire adapted from LMX MDM from Liden Maslyn 1998 and an individual readiness tool for change from Holt et al. 2007 . The result of the correlation statistic test shows that there is a significant relationship of r 0.52 p."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
T49135
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Forma Sebazky
"Progressive Collapse merupakan penyebaran kegagalan lokal awal dari elemen ke elemen yang mengakibatkan keruntuhan seluruh struktur atau sebagian besar struktur. Pada penelitian ini, dilakukan linear static analysis dan nonlinear static analysis untuk mengetahui potensi terjadinya progressive collapse. Validasi terhadap linear static analysis dilakukan pada bangunan yang ada pada UFC 04-023-03. Studi parametrik dilakukan pada bangunan baja dengan sistem eccentrically braced frame yang diambil dari jurnal dan bangunan yang dirancang berdasarkan SNI 1726:2012. Terdapat tiga macam variasi, yaitu variasi jumlah lantai (4, 8, dan 15 lantai), variasi skenario penghilangan kolom (kolom pinggir dan kolom tengah) dan perbedaan metode analisis. Kesimpulan dari penelitian ini adalah semakin banyak jumlah lantai maka semakin kuat suatu bangunan. Skenario penghilangan kolom pinggir juga akan menghasilkan keadaan yang lebih parah dibandingkan dengan penghilangan kolom tengah. Nilai demand capacity ratio akibat linear static analysis lebih besar dibandingkan dengan nonlinear static analysis.

Progressive Collapse is the initial spread of local failure from element to element which results in the collapse of all structures or a disproportionately large part of it. In this study, linear static analysis and nonlinear static analysis were performed to determine the potential for progressive collapse. Validation of linear static analysis method was carried out on a building in UFC 04-023-03. Parametric studies are carried out on steel buildings with eccentrically braced frame taken from journal and buildings designed based on SNI 1726: 2012. There are three variations, variation in the number of floors (4, 8, and 15 floors), variation in column removal scenarios (edge columns and middle columns), and variation in analysis methods. The conclusion of this study is the more number of floors, the stronger a building is. The scenario of removing the edge column will also produce a more severe condition than the removal of the middle column. The value of the demand capacity ratio due to linear static analysis is greater than nonlinear static analysis."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>